My Teacher is My Hushband? (Chapter 2)

Title: My Teacher is My Hushband (Chapter 2)

Author: Earthlings0812 (@rizqil_amni)

Genre: School life, marriage life, comedy, romance.

Lenght: Chapter

Cast:

– Xi Luhan

– Park Nayoung

– Byun BaekHyun

Support cast : cari sendiri okeeee!!!

Annyeong sesuai janji author next chapternya ngga akan dipost lama-lama. Author ngucapin makasih banget yang udah mau baca ff author yang masih amatiran ini. Okee ngga akan banyak ngomong langsung aja kita ke TKP~~ dan hati-hati typo bertebaran dimana-mana…

Summary:

“Tuhan aku mohon buat aku bahagia bersamanya, tumbuhkan rasa cintaku padanya suatu hari nanti dan jangan sampai dia meninggalkanku sendiri” – Nayoung –

“Aku berharap jika dia sudah menjadi pendampingku nanti, aku berjanji akan menjaganya dan mencintainya semampu aku bisa, dan aku berharap semoga dia bisa mengahpuskan luka yang telah seseorang buat dihatiku” -Luhan –

Chapter 2

Nayoung pov

“tunggu kenapa eomma dan emma guru menyebalkan itu saling mengenal? Pasti akan terjadi sesuatu padaku” ucapku dalam hati

“oh ya jangan lupa acara kita besok malam” ucap eommaku

“ahh tentu saja, apa aku harus membawa adiknya juga?” tanya eomma luhan

“terserah kau saja, aku hanya ingin keluargamu mengenal nayoung dengan baik” ucap eommaku sambil tersenyum kearahku.

MWO?! Mengenal dengan baik? Ada apa ini? Jangan bilang kalau eomma dan appa akan men.. ahhh!! Tidak tidak mungkin.

“ya sudah aku pergi dulu.. annyeong nayounga-a” pamit eomma luhan

“ahhh ye ahjumma” jawabku sekenanya

“eommaku langsung masuk kedalam rumah dan aku membuntutinya dari belakang.

“eomma tadi itu siapa?” tanyaku

“dia eommanya luhan, dia teman eomma saat sekolah tapi dia menikah duluan karena dijodohkan, jadi luhan anak paling besar” jelas eomma

Eomma langsung berbalik kearah ku “kau sudah mengenal luhan?”

“iya dia wali kelasku yang menyebalkan” jawab ku kesal

“ahh baguslah kalau begitu, itu akan semakin memudahkan prosesnya” jawab eomma

“proses apa eomma?” tanya eomma

“anni, cepatlah ganti baju dan makanlah, eomma sudah membuat makanan favoritmu hari ini” ucap eomma lalu meninggalkanku. Eommaku mulai mencurigakan sekarang.

Aku langsung mengganti seragamku dengan baju santai. Saat makan aku terus kepikiran kejadian tadi, dan itu membuat seketika nafsu makanku hilang.

Author pov

Sedangkan ditempat lain, lebih tepatnya di kediaman luhan terlihat keluarga luhan sedang menikmati santap siangnya.

“eomma kenapa tadi ada dirumah nayoung?” tanya luhan

“eohh kau sudah mengenalnya?” tanya nyonya xi

“tentu saja dia, dia itu salah satu muridku di sekolah baruku” jawab luhan

“ahh dia muridmu ya, berarti bagus kalau begitu, itu akan semakin memudahkan prosenya kan ya yeobo?” tanya nyonya pada tuan xi

“iya, oh iya besok malam ada acara, kau harus berpakaian yang rapi ada acara penting besok” kata tuan XI

“abeoji aku sedang sibuk sekarang, kan aku baru saja menjadi guru apalagi ini sekaligus menjadi wali kelas, aku harus menyalin semua data-data muridku” tolak luhan

“hey besok itu hanya jamuan makan malam, tidak akan lama lagi pula bukannya lusa hari minggu kau bisa mengerjakannya saat hari minggu” bujuk nyonya XI

“eomma sebenarnya apa yang sebenarnya kalian rencakan?” ucap luhan dengan nada curiga

Nyonya Xi dan Tuan Xi saling memandang, luhan yang kesal hanya membuang nafas kasar.

“malhaebwa” paksa luhan

“baiklah eomma akan memberitahumu tapi setelah eomma mengatakannya kau harus ikut jamuan makan malam itu, sebenarnya eomma dan appa akan memnjodohkanmu dengan nayoung” ucap nyonya Xi

Uhukk… uhukkk luhan tersedak makanannya

“aboeji dia itu muridku, mana mungkin aku menikahinya” tolak luhan

“apa masalahnya jika guru dan murid menikah? Kau harusnya senang karena akan membuat sesuatu hal yang baru, ya kan yeobo?” ucap nyonya Xi

“itu benar luhan, lagi pula tidak ada masalahnya, kau harusnya tidak terus terlarut dalam kesedihanmu karena kehilangan cinta pertamamu” tegas tuan Xi

“tapi aboeji..”

“lakukan saja apa yang appa katakan, apa kami pernah tidak mengabulkan keinginanmu sekali saja, kami selalu mengikuti keinginanmu bahkan kau memilih menjadi gurupun kami mengizinkanmu, tapi kau malah tidak menuruti perintah kami, jika kau tidak ingin melakukannya lebih baik kau kembali lagi ke Beijing” ancam tuan Xi sambil beranjak dari meja

Luhan hanya mendesah berat, dia akan bungkam jika tuan Xi mengancam akan mempulangkannya lagi ke beijing lebih tepatnya ke Haidian.

“sudah jalani saja keinginan appa dan eomma, kau tau kan bagaimana sikap appamu jika sudah memutuskan sesuatu, kalau sudah begitu dia tidak akan bisa diganggu gugat bahkan oleh eomma sekalipun”

“tapi eomma aku ragu jika menikah dengan nayoung” ucap luhan resah

“wae? Kau meragukannya? Eomma yakin nayoung anak yang baik mana mungkin eomma dan appa memilih perempuan yang salah untukmu” ucap nyonya Xi

“baiklah akan ku coba” ucap luhan pasrah

“nah itu baru anak eomma” sepeninggalan nyonya Xi, luhan langsung mengusap muka nya dengan gusar, dia bingung apakah keputusan yang dia ambil memang benar.

Esoknya..

Nayoung pov

Aku sudah sampai disekolah, sesampainya dikelas Baekhyun langung menghampiriku.

“kudengar kau pulang lebih dulu, kenapa?” tanya baekhyun lalu duduk dihadapanku

“aku hanya kurang enak badan, tapi sekarang sudah mendingan” jawabku

“harusnya kau istirahat dulu dirumah, aku yakin kau belum sembuh sepenuhnya nyonya park” tegas baekhyun

“aku ini baik-baik saja tuan byun, kau masih tidak percaya?”

“kau ini selalu mengelak dariku” ucapnya sebal

“kau ini lebih cerewet dari nenekku” ucapku lalu mencubit hidungnya

“appo.. hya!!! Kau tau itu sangat sakit, kau ini selalu mencubit hidungku” protesnya

“kalau kau tidak cerewet dan tidak menyebalkan aku tidak akan begini padamu”

Kringgg… bel masukpun berbunyi dan baekhyun pun kembali ke bangkunya. Dan terlihat Luhan songsaengnim memasuki dengan senyumnya seperti biasa.

“selamat pagi anak-anak” sapanya

“pagi songsaengnim..” balas murid-murid

“baiklah keluarkan buku catatan kalian, kita akan memulai pelajarannya”

Heuhh.. kalian tau aku lebih baik merangkum buku pelajaran sejarah korea yang sangat tebal daripada belajar tentang pelajaran terukutuk ini. -_-

Luhan songsaengnim menerangkan materinya dengan baik sehingga mudah dipahami oleh teman-temanku.

“baiklah apa kalian semua mengerti?” tanya luhan songsaengnim

“ne songsaengnim..” sahut semua murid

“songsaengnim..” tiba-tiba Raemi mengacungkan tangannya

“iya raemi?”

“aku tidak mengerti” jawab raemi

“hey raemi kau itu dari tadi bilang tidak mengerti terus, kau ingin cari perhatian ya?”ucap salah satu temanku

“huuu….” semua murid menyoraki raemi, aku yang melihat itu hanya geleng-geleng kepala.

“baiklah tidak ada yang mau bertanya lagi?” tanya luhan songsaengnim

“baiklah kalau begitu songsaengnim punya berita bagus untuk kalian”

Semua murid mulai berbisik-bisik kesana kemari.

“ada lomba olimpiade fisika dan matematika antar sekolah dan jika kalian masuk kalian bisa mengikuti finalnya tingkat nasional, jadi apa ada yang berminat?” tawar luhan songsaengnim

Aku malas jika mendengar pengumuman seperti ini, aku memang tidak menganggap spesial acara seperti ini karena ya.. aku mengakui kalau aku kurang berpotensi di akademik.

Tiba-tiba Kyung Jin mengacungkan tangannya, semua anak sudah biasa padanya karena dia memang anak yang pintar dan setiap lomba akademik dia sering mengikutinya.

“hanya satu orang saja?”

“mungkin bagaimana jika songsaengnim pilih diantara kalian semua?”

Dan tawaran itu kurang bagus menurutku, karena mengikuti lomaba itu bagaikan masuk ke kandang harimau menurutku.

“baiklah akan songsaengnim pilih saja”

“Byun Baekhyun”

“Choi Haneul”

“Park Nayoung”

“Lee Dong Hee”

“dan Lee Kyung Mi”

APA?!!! Ada namaku disana?!!

Aku langsung berbalik kearah BaekHyun, dan menemukannya dengan wajah yang menyedihkan andalannya.

“songsaengnim aku tidak berminat mengikuti lomba itu, lagi pula aku tidak terlalu pandai dipelajaran itu” protesku

Baekhyun juga langsung protes.

“tenang saja bagi yang merasa belum terlalu pandai, songsaenim akan mengajari dulu materinya lalu menyeleksi kalian” ucapnya enteng

“DASAR KAU GURU MENYEBALKAN!!!” jeritku dalam hati

“dan orang yang songsaengnim sebutkan tadi harap berkumpul diruang guru saat istirahat nanti”

Saat istirahat aku langsung membereskan buku-buku punya ku, dan berjalan keluar kelas lalu menuju ruang guru sesuai dengan intruksi luhan songsaengnim.

“apa-apaan dia seenaknya saja memasukkan namaku, itu sangat menyebalkan” gerutu baekhyun

“berhentilah menggerutu, sudah ladeni dulu apa yang dia mau, atau dia akan semakin menyebalkan”ucapku dengan nada kesal

Baekhyunpun langsung berhenti menggerutu.

“sudah cepat kau duluan jalan” titahku

“kau mau kemana?”

“aku mengikutimu dari belakang bodoh” ucapku sambil menoyor kepalanya

“kau ini kalau tidak mencubit hidungku selalu menoyor kepalaku”protesnya

“salah siapa kau sangat menyebalkan, cepat jalan sebelum kita dimarahi”

Saat sampai diruang guru semua tatapan langsung mengarah kepada kami.

“kemana saja kalian berdua?” tanya luhan songsaengnim

“kami ada urusan dulu sebentar” jelasku yang tentu saja berbohong

“kalian tau kami disini menunggu kalian” ucapnya

“jeongsomnida songsaengnim” ucapku lalu sedikit membungkukkan badan

“ya sudah kita mulai saja”

“dasar guru menyebalkan” gerutuku

SKIP>>>>>

Akhirnya pelajaran sejarah selesai bearti saatnya pulang.

“young-a apa kau sudah punya buku untuk latihan olimpiade nanti?” tanya baekhyun sambil menghampiriku

“entahlah aku sedang tidak berminat membicarakan itu sekarang” ucapku malas

“aishh kau ini tidak ada salahnya mencoba satu kali saja” bujuknya

“kau taukan aku sangat benci dengan urusan hitung menghitung”

“kau tidak ingat kalau kita sebentar lagi akan memasuki universitas? Kau bilang kau ingin dapat beasiswa dan syaratnya kau harus punya banyak piagam perlombaan” ucapnya panjang lebar

Aku mencoba mencerna kata-katanya, benar juga katanya tumben dia pintar.

“baiklah aku tau, jadi sekarang apa yang akan kau lakukan?” tanyaku

“tentu saja aku mau membeli buku materinya, kau mau mengantarkaku ke toko buku untuk membelinya?” tanya baekhyun

“boleh, kebetulan aku ingin membeli novel baru dan komik”

“kau tidak akan membeli buku materinya?” tanya baekhyun heran

“anii.. ya sudah kajja” aku langsung menarik tangannya

Drrtt..drttt tiba-tiba ponselku bergetar disaku blazerku.

“chakkaman” ucapku pada baehyun

Ada 1 pesan masuk.

From: 0162-xxxxxx

Hey kau sedang dimana? Cepat aku menunggu diparkiran sekolah

Siapa ini? Ahh paling hanya orang iseng

“kajja..”

Ketika aku sedang asik bicara dengan baekhyun tiba-tiba ponselku bergetar lagi.

Dari nomor yang tadi. Aku langsung mengangkatnya.

“yeobseo? Nuguya?”

“hei bocah kau dimana? Aku sudah menunggumu dari tadi” jawab seseorang disebrang sana

“ini siapa?”

“ini aku luhan, kau dimana?”

Ya tuhan orang ini lagi, haruskah aku selalu berusrusan dengannya?

“aku sedang bersama baekhyun wae?”

“cepat eommamu tadi menelponku lalu menyuruhku untuk pulang denganmu”

“tak usah aku akan pulang dengan baekhyun, lagi pula aku masih ada urusan” tolakku

“hey nayoung..”

Aku langsung memutuskan sambungan telpon sepihak. Dan sialnya saat akan berjalan keluar guru itu masih menungguku sambil duduk di cap mobilnya. Aku langsung menarik baekhyun untuk menghalangiku, baekhyun yang heran hanya menatapku seolah bertanya kenapa? Ada apa?

Saat ku tengok lagi kearah mobilnya orang itu sudah tidak ada ditempatnya. Tiba-tiba ada yang menarik tas punggungku dari belakang, dan saat aku menengok ke belakang aku melihat makhluk itu lagi. Baiklah aku menyerah sekarang.

Luhan pov

Dasar anak menyebalkan, aku sudah menunggunya dari tadi, saat aku mengitari lagi sekitar sekolah aku melihat anak itu berusaha bersembunyi dariku. Dasar bodoh.

Aku langsung mengikutinya dari belakang, dan menarik tas punggungnya dari belakang, dai langsung berbalik kearahku, dan menatapku kaget.

“kau mau kemana?” tanyaku kesal

“hey lepaskan itu sakit tau..” protesnya

“kan tadi aku sudah bilang kalau aku akan pulang dengan baekhyun” jelasnya

“tapi tadi eommamu menyuruhku untuk mengantarkanmu pulang” jelasku

“nan shirroe, baekhyun kajja”

“eitt… kau mau kemana aku tidak enak pada eommamu”

“tidak mau..” tolaknya

“young-a sudah pulang saja dengan luhan songsaengnim, masalah buku itu nanti saja” baekhyun menengahi

Dan nayoung memandang baekhyun dengan tatapan yang marah. Dan baekhyun hanya membalasnya dengan tatapan polosnya.

“kau dengar itu ? sudah kajja sebelum hujan turun” ucapku sambil menarik tangannya

Dia menghempaskan tangan ku lalu menginjak kakiku dan kaki baekhyun lalu pergi begitu saja, aku langsung meringis kesakitan. Setelah itu baekhyun berpamitan padaku untuk pulang duluan.

Aku langsung menyusul nayoung yang telah berjalan duluan.

“hey kau marah padaku?”

Dia tidak bergeming dan terus berjalan, dia langsung masuk mobilku dan aku langsung duduk di belakang kemudi. Selama perjalanan dia terus memandang keluar jendela. Setelah itu aku memberhentikan mobilku didepan sebuah butik langganan eommaku. Untuk apa? Ya membelikan nayoung pakaian untuk nanti malam.

“kajja” ajakku

“hey rumahku bukan disini”

“palliwa, turun saja”

“nan shirroe”

“hey aku bisa saj menggusur tubuh kecilmu ini agar keluar” ancamku

“coba saja” tantangnya

Aku langsung membuka pintu mobil untuk nayoung lalu menggendongnya keluar.

“kya!! Turunkan aku..” protesnya sambil terus memberontak.

Sampai didalam butik aku menurunkannya dia langsung menendang lututku.

“aww..” ringisku

“ahh.. tuan Xi tumben kau berkunjung kemari?” sapa salah satu karyawan butik

“tolong carikan dia dress yang cocok untuknya” perintahku pada karyawan itu.

“ahh untuk nona ini? Dia siapa?”

“”cepat carikan sekarang, dia calon istriku” jawabku

Nayoung yang mendengr jawabanku langsung membelalakan matanya.

“ahh benarkah, cantik sekali dia, dia cocok dengan anda tuan Xi” puji karyawan itu

“oh ya nona mari ikut saya”ajak karyawan itu sambil menggiring nayoung.

Selang beberapa menit aku melihat nayoung keluar dari kamar ganti dengan mengenakan dress berwarna picth selutut yang menurutku pas untuknya dan CANTIK.

“bagaimana tuan?” tanya karyawan itu

“ya sudah gaun itu ku ambil”

Selesai dari butik aku langsung mengantarkan nayoung pulang.

“apa maksudmu menyebutku calon istrimu?” tanyanya

“heii kau berani memakai bahasa informal padaku, kau lupa kalau aku ini lebih tua darimu 6 tahun”ucapku berusaha mengalihkan pembicaraan

“sudah jawab saja” desaknya mulai kesal

Aku menghela nafas lalu memandangnya “kau akan tau jawabannya nanti malam”

Saat sudah sampai depan rumahnya dia langsung turun dari mobilku.

“terima kasih sudah mengantarkanku” ucapnya, aku hanya membalasnya dengan senyuman.

Sepeninggalanya aku mengusap wajahku gusar. Kalian lihat belum menikah saja repotnya sudah seperti ini apalagi jika sudah menikah aku bisa jadi kakek-kakek diusia mudah kalau begini.

Author pov

Malamnya nayoung belum ada persiapan sama sekali, dia masih memikirkan ucapan luhan saat dibutik tadi.

Tokkk..tokk erdengar suara ketukan pintu dari luar

“young-a” panggil nyonya park dari luar.

“ne eomma” sahut nayoung

Nyonya park lalu memasuki kamar nayoung. “aigo.. anak eomma belum siap-siap?” tanya nyonya park.

“eomma apa aku akan dijodohkan dengan guru menyebalkan itu?” tanya nayoung resah

“hey dia punya nama janga memanggilnya seperti itu, lagi pula luhan itu anak yang baik, sopan dan ramah” terang nyonya park.

“tapi eomma aku belum ingin menikah, aku belum selesai kuliah, dan mewujudkan cita-citaku saja belum” ucap nayoung sedih.

“tenang saja lagi pula eomma menjodohkanmu berarti bukan seharusnya segera menikah, kau akan menikah setelah sekolah menengahmu selesai, eomma juga menjodohkanmu karena takut appa dan eomma akan semakin sibuk dan tidak ada yang memperhatikan dan menjagamu selama eomma dan appa tak ada” jelas nyonya park

“tapikan masih ada oppa yang memperhatikanku dan menjagaku” ucap nayoung

“tapi oopamu sekarang sedang sibuk kuliah, dan sekarang dia sedang tidak disini nayoung” bujuk nyonya park.

“tapi eomma..”

“sudahlah cepat bersiap-siap karena kita sebentar lagi akan berangkat ke rumah luhan” ucap nyonya park lalu meninggalkan nayoung sendiri.

“ya tuhan tolong mudahkan aku” do’a nayoung dalam hati. Nayoung langsung bersiap-siap, setelah selesai mandi nayoung langsung memakai dress yang dibelinya tadi dengan luhan dan mempoles wajahnya dengan make up tipis tapi masih tetap membuatnya cantik dengan rambut digerai sepunggung.

Nayoung langsung turun kebawah.

“wahh lihat yeobo uri aegi neomu neomu yeppeuda” puji nyonya park

“tentu saja, lihat saja appanya tampan begini” ucap tuan park dengan percaya diri.

“tidak, tentu saja dia mirip seperti eommanya yang cantik ini” ucap nyonya park

“appa eomma sudahlah aku cantik juga karena anak perempuan kalian” ucap nayoung sambil tersenyum.

“baiklah kalau begitu kajja kita berangkat sebelum berangkat” ajak tuan park

Selama didalam mobil nayoung hanya melamun dan memandang ke luar jendela.

Tuan park dan nyonya park yang melihat itu hanya saling berpandang.

“young-a gwenchana?” tanya nyonya park khawatir.

“ani eomma nan gwenchana” jawab nayoung sambil tersenyum.

Sesampainya dirumah luhan, nayoung mengedarkan pandangannya ke sekitar luhan yang bisa dibilang sangat mewah. Akhirnya mereka berkumpul diruang makan.

“baiklah kita to the point saja” ucap nyonya Xi

“kita berkumpul disini untuk membahas tentang perjodohan luhan dan nayoung, jadi luhan kau mau menerima perjodohan ini?” tanya luhan Xi

“ya” jawab luhan pasrah.

“kalau kau nayoung?”

Nayoung berpikir dulu beberapa saat lalu mengangguk sebagai jawaban atas pertanyaan tuan Xi padanya.

Luhan yang duduk disebrang nayoung memandangnya dengan kasihan.

“luhan ajak nayoung dulu jalan-jalan berkrliling rumah” perintah nyonya Xi

“ne eomma, young-a kajja”ajak luhan lalu mengenggam tangan nayoung, luhan malah membawa nayoung menuju kamarnya.

“hey kenapa kau membawaku kesini? Bukannya kita akan berkeliling rumah?” tanya nayoung

“palli masuklah” perintah luhan

“shirroe”

“tenang saja aku tidak akan berbuat yang aneh-aneh padamu, lagi pula kau bukan tipeku, tipeku itu sangat tinggi, tidak sepertimu rata dan pendek” ucap luhan meremehkan.

“apa kau bilang?” tanya nayoung kesal saat menerima ucapan luhan.

Saat nayoung akan melayangkan pukulannya tiba-tiba..

“oppa..” panggil seorang perempuan

Luhan yang mendengar itu langsung menarik nayoung kedalam kamrnya.

“musun seoriya?” tanya nayoung kesal

“ssttt…” luhan mengintruksikan nayoung untuk diam.

“eomma kamar oppa terkunci” teriak perempuan itu lagi yang tidak lain adalah adik luhan XI Mei Lin

“sudah biarkan saja, sepertinya dia tidak ingin diganggu” ucap nyonya Xi

Sampai akhirnya luhan mendengar suara derap langkah mulai menjauh, saat luhan berbalik luhan tidak menemukan nayoung dibelakangnya, dan menemukan nayoung sedang berdiri di balkon. Luhan menghampiri nayoung yang sedang membelakanginya lalu memakaikan nayoung jas miliknya.

Nayoung menoleh dan mendapati luha sedang tersenyum manis padanya. Luhan berdiri disamping nayoung.

“kenapa kau mau menerima perjodohan ini?” tanya luhan

“aku terpaksa menerimanya, karena eomma khawatir tak ada yang menjagaku dan memperhatikanku saat orang tuaku tak ada, aku sudah meminta eomma agar oppaku yang menjagaku tapi karena dia sedang tidak ada disini karena sedang sibuk kuliah di Jerman, jadi ya mau bagaimana lagi aku tidak bisa menolak perjodohan ini” terang nayoung

“kalau oppa kenapa mau menerima perjodohan ini padahal katamu aku itu tidak cantik, tidak pintar, cengeng, keras kepala, pendek, tidak menarik bahkan kau tadi bilang aku itu bukan tipemu?” tanya nayoung

“aku juga terpaksa menerima perjodohan ini ya karena aku ingin menjadi anak yang baik dan tidak ingin membangkang kepada orang tua dan sesekali menuruti permintaan mereka karena selama ini mereka yang selalu menurutiku dan jika aku tak menuruti permintaan mereka yang satu ini aku akan dipulangkan lagi ke Beijing, dan yang terakhir karena keluargamu percaya padaku kalau aku bisa menjagamu dengan baik itu saja” jawab luhan.

Nayoung yang mendengar itu hanya mematung “serumit itukah?” tanya nayoung dalam hati kecilnya.saat nayoung memandang ke langit ada bintang jatuh.

“hey ada bintang jatuh.. ayo kita buat permintaan” teriak nayoung senang.

“cihh dasar childis..” ejek luhan

“sudah diam saja tutup matamu lalu sebutkan saja permintaanmu dalam hati” ucap nayoung sambil terus memejamkan matanya.

“Tuhan aku mohon buat aku bahagia bersamanya, tumbuhkan rasa cintaku padanya suatu hari nanti dan jangan sampai dia meninggalkanku sendiri” – Nayoung –

Tanpa nayoung ketahui luhan juga membuat keinginannya sendiri.

“Aku berharap jika dia sudah menjadi pendampingku nanti, aku berjanji akan menjaganya dan mencintainya semampu aku bisa, dan aku berharap semoga dia bisa mengahpuskan luka yang telah seseorang buat dihatiku” -Luhan –

“ahh disini sangat dingin, aku ingin masuk kedalam” ujar nayoung lalu meninggalkan luhan sendirian di balkon kamar. Luhan mebiarkan nayoung masuk karena dia tidak ingin nayoung sakit.

“YA!!! Kau mengunci pintunya?” tanya nayoung curiga

Luhan menyerngitkan dahinya lalu menghampiri nayoung dan luhan mencoba membuka pintu dengan menarik knopnya dan hasilnya tetap sama tidak bisa dibuka.

“ini pasti kerjaan yui” ucap luhan pelan

“kau yang melakukannyakan?” tuduh nayoung

“apa maksudmu? Ya mana aku tau dari tadi bukannya aku ada disampingmu?”

“eottokhae?” tanya nayoung gelisah

Drrtttt.. drrttttt.. ponsel luhan bergetar.

“yeobseyo?” luhan mengangkat telponnya

“…..”

“ne eommanim” luhan langsung memberikan ponselnya pada nayoung “eommamu” ucap luhan.

Nayoung langsung merebut ponsel luhan.

“eomma bukakan pintu kamarnya!! Aku ingin pulang”

“eomma sudah berada didalam mobil dan sedang perjalanan pulang ke rumah, eomma kira kau masih betah disana”

“eomma aku mohon, aku ingin pulang” rengek nayoung

“sudahlah kau sekali-kali kau menginap disana lagi pula besokkan hari minggu”

“tapi eomma..”

Piiip sambungan telpon terputus. “apa katanya?” tanya luhan

“eomma bilang aku harus menginap disini” jawab nayoung lemas

“tapi bagaimana aku tidur?”

“kau hanyatinggal menutup mata, membaca do’a sebelum tidur dan memakai selimut, selesai” jawab luhan polos

“bukan itu maksudku.. aku bertanya, aku akan tidur dimana?” tanya nayoung kesal

“kita bisa tidur satu ranjang mungkin?” jawab luhan enteng

“MWO?!!!”

Tampilkan riwayat pesan

oKAI chapter 2 selesai dan next chapternya sedang dalam proses.. 😀 entah kapan mau ngepostingnnya tapi insyaallah bakal secepetnya ga janji juga sih author kan sekarang kelas akhir dan bakal sibuk ujian sana sini apalagi sekolah dipesantren bakal sibuk banget nih, maaf sebelumnya kalau ada bahasa yang kurang dimengerti atau typo yang bertebaran dimana-mana karena saya hanya manusia biasa yang tak luput dari kesalahan #wow.

Dan author ngucapin makasih banyak banget buat readers yang masih setia pantengin ini ff GJ yang amsrud tiada 2nya.. 😀 dan semoga kalian sabar menanti next chapnya (bukan berarti hiatus loh!! :D)

Dan seperti biasa jangan lupa kritik dan saran nya krena komentar anda sangat berharga bagi saya.. hahah 😀

Tunggu next chapternya ya.. anyyeong.. 😀 *BOW

140 pemikiran pada “My Teacher is My Hushband? (Chapter 2)

Tinggalkan komentar