Long Kiss Good Bye (Chapter 1)

Author :

  • @monkeiyeol

Cast:

  • Park Chanyeol
  • Xi Luhan
  • Kim Sera (OC)
  • Kim Raina (OC)

Genre:

  • Romance, School life

Length:

  • Chaptered

Note:  Sorry kalau ini FF sangat aneh dan sama sekali gak menarik, tapi makasih juga kalau yang udah mau baca FF jadul saya yang sudah saya perbaharui ini, juga sorry banget kalau romance nya kurang kerasa. maklum karena saya seorang namja, susah banget bikin FF genre romace. tapi FF ini saya buat dengan sekuat tenaga (?) loh 😀

selamat mambaca ~ 😀

WARNING : TYPO TERSEBAR DI DALAM FF INI!

 

KIM SERA POV~

upacara penerimaan murid baru sudah ada di depan mataku. Aku menundukkan kepalaku, melihat seragam dan dasiku yang kupikir sudah cukup rapih, aku melangkahkan kaki ke gerbang sekolah lalu berbaris di lapangan bergabung dengan murid baru lainnya.

“hei! siapa namamu?”

aku menolehkan kepalaku ke samping, ternyata seorang namja.. eh bukan.. dia yeoja. ya.. yeoja berpenampilan namja?

“he-hei.. aku Kim Sera” ucapku kaku. benar- benar langka manusia seperti dia.

“aku Jung Kanna!!”

yeoja itu menjabat tanganku cepat, padahal aku sama sekali tidak mengulurkan tanganku untuk dia jabat. yeoja bernama Jung Kanna ini benar-benar bersahabat sepertinya.

“ah iya, semoga kita bisa sekelas dan berteman ya. hehehe” ucap Kanna sambil membetulkan kaca matanya yang mulai sedikit turun. rambut pendek hitamnya itu terlihat sangat aneh untuk ukuran yeoja.

“iya..” aku hanya mengangguk dan tersenyum saat diapun tersenyum.

***

sudah lama aku berdiri mendengarkan  ocehan kepala sekolah di depan lapangan. udara yang dingin di pagi hari ini membuatku ingin buang air kecil.

“uuhh..” aku mulai merasa tidak nyaman dengan cara berdiri ku. akupun sedikit menghentakkan kakiku.

“ada apa?” tanya Kanna yang ada di sampingku.

“a-aku harus ke kamar kecil” ucapku sambil menahan rasa ingin buang air kecil.

“ahh.. sebelah sana ada kamar mandi yang dekat” Kanna menunjuk ke arah kamar mandi yang dia maksud. tanpa mendengarkan ucapannya lagi, aku langsung keluar barisan dan lari diam-diam ke arah kamar mandi.

aku berlari ke arah yang di tunjuk Kanna, namun tidak ada kamar mandi di sini.

“dimana kamar mandinya?” aku masih menahan hasratku ingin buang air kecil. akhirnya aku memutuskan masuk gedung sekolah dan mencari kamar mandi terdekat.

***

aku sudah berada di dalam gedung sekolah, terlihat sepi di lantai satu, mungkin karena anak kelas 2 dan 3  nya sedang ada di dalam kelas masing-masing. aku menebarkan pandanganku ke seluruh ruangan, dan akhirnya aku menemukan tulisan toilet yang menunjuk ke dalam koridor, dekat dimana sekarang aku berdiri.

langsung saja aku berlari masuk ke dalam toilet.

“hhh…”

aku keluar kamar mandi dengan perasaan lega, dengan jalan sedikit santai akupun kembali ke lapangan. namun mataku langsung membulat saat melihat lapangan yang sudah sepi.

“aahh? di-dimana yang lain?” ucapku panic. sangat panik.

aku mundar-mandir koridor dan sesekali melihat keluar sekolah yang tidak terlalu besar ini. namun aku tidak menemukan anak kelas 1 lainnya.

“aku terpisah…” ucapku lemas. keringat mulai keluar. akupun hanya bisa menyandarkan tubuhku di depan pintu yang tertutup. mengatur nafasku yang memburu.

CEKLEK.

“UWAAAA!!!”

BRUK!

aku terjatuh telentang saat tiba-tiba ada yang membuka pintu di belakangku, dan parahnya lagi aku menibani seseorang.

“ahh.. a-aduh..”

“ah.. ma-maaf.. maaf.. aku tidak sengaja Sunbae..”

aku langsung saja bangun dan membalikan badanku. membungkuk dan meminta maaf. benar-benar bodoh aku ini.

“tidak apa-apa.. lagi pula aku tidak tahu ada orang di balik pintu ini. kau tidak apa-apa?”

aku terbengong. namja ini masih bisa tersenyum di saat tubuh beratku ini menindihnya? dan juga dia menanyakan keadaanku yang jelas-jelas baik-baik saja.

“aku tidak apa-apa. seharusnya aku yang bertanya pada sunbae. apa sunbae tidak apa-apa?” ucapku malu. sangat malu. ahh.. ini hari pertamaku sekolah, kenapa harus ada kejadian seperti ini?

“gwenchana..” ucapnya sambil tersenyum. membuat nafasku tercekat.

‘senyumannya indah sekali..’

“kau murid kelas 1? kenapa tidak ke Aula sekolah? yang lain sedang menerima materi di sana”

“a-aku terpisah..” ucapku sambil menggigit bibir bawahku.

“ayo aku antar. lagi pula aku juga ingin kesana. sebentar lagi aku memberikan sambutan” ucapnya sambil berjalan sedikit di depanku.

aku hanya terdiam dan mengikuti langkahnya. aku hanya bisa melihat punggungnya dan tubuhnya dari belakang. benar-benar seperti sosok malaikat. dia baik sekali.

seketika mataku sama sekali tidak luput dari tubuhnya yang sedang berjalan membelakangiku. aku tetap diam dan sedikit tersenyum.

‘kira-kira.. siapa namanya ya?’

***

“Luhan!”

aku menoleh saat mendengar seseorang memanggil namja yang sedang ada di depanku ini, namja yang mengantarkanku ke Aula sekolah.

‘jadi namanya Luhan..’ ucapku dalam hati sambil tersenyum kecil.

“kau bisa bergabung dengan yang lain. masuk saja ke Aula duluan, aku ada perlu” ucapnya.

“terimakasih Sunbae.”

“sama-sama..”

dia tersenyum, lalu membalikan tubuhnya dan berjalan menusul teman yang memanggilnya tadi. tidak lama aku mulai menurunkan gagang pintu dan segera masuk ke Aula.

“maaf.. aku lupa menanyakan namamu..”

aku menoleh, ternyata Luhan sunbae, dia balik lagi dan menanyakan namaku sambil menyentuh bahuku pelan.

“a-aku Kim Sera” ucapku malu. wajahku pasti sangat memerah.

“Sera? nama yang indah. aku Xi Luhan. ketua OSIS di sini. jadi kalau ada apa-apa kau bisa bertanya padaku”

aku hanya mengangguk pelan dan tersenyum.

“ah! dan 1 lagi. panggil aku oppa saja, agar terlihat tidak kaku dan sedikit akrab.” Luhan sunbae menepuk pundakku dan kembali pergi.

akupun melihatnya berjalan sampai dia benar-benar tidak terlihat lagi, degupan jantungku kali ini benar-benar tidak normal. apa yang sedang aku alami ini?

***

AUTHOR POV~

1 Minggu kemudian

“Luhan oppa!” Sera berlari ke depan gerbang sekolah dan menghampiri seorang namja bertubuh atletis dan tampan itu.

“hei Sera” Luhan memperlihatkan senyumnya.

“ini oppa, aku lupa untuk mengembalikan buku yang kemarin aku pinjam, mumpung bertemu oppa di sini jadi langsung aku kembalikan saja” kata Sera sambil memberikan buku tentang kedokteran pada Luhan

“terima kasih ya oppa, bukunya menarik” katanya lagi.

“iya sama-sama, baiklah aku duluan ya” Luhan mengelus-elus kepala Sera dan tersenyum padanya.

Sera hanya diam. wajahnya mulai memerah.

“wajahmu memerah.” Luhan melongok kearah wajah Sera. namun Sera membuang mukanya.

“i-ini pasti karena kepanasan!” ucap Sera berbohong.

“hahaha..kau ini. ya sudah aku duluan yaa” Luhan mulai membalikkan tubuhnya dan berjalan keluar gerbang sekolah.

“hati-hati oppa!” kata Sera sedikit berteriak

“okee” ucap Luhan

Sera tersenyum sambil terus melihat Luhan yang melangkah membelakanginya, hingga namja itu tidak terlihat olehnya lagi

“saranghae oppa…”

****

KIM SERA POV~

Aku membuka pintu rumah ku yang tidak terkunci.

“eonni~ aku pulang!” kata ku memberi salam

“Sera, bagaimana hari mu di sekolah?” eonni langsung saja menemui ku sesaat aku memberi salam. Raina eonni adalah kakak perempuanku satu-satunya, aku hanya tinggal berdua dengan kakak ku, kedua orang tua ku sibuk bekerja di luar negeri mengurus perusahaan di sana.

“menyenangkan eonni” kata ku sambil tersenyum dan melepas sepatu sekolah ku, lalu menaruhnya di rak

“wah.. ceritakan pada ku”

“nanti ya setelah makan malam” kata ku

“hahaha.. baiklah, aku akan memasakan makanan kesukaan mu” kata eonni yang langsung masuk ke dalam rumah.

****

“mwo? Daging lagi? Apa tidak boros? Ibu dan ayah kan menyuruh menghemat” kata ku setelah tahu eonni memasak daging lagi untuk makan malam.

“tidak apa-apa, aku menghemat kok, separuh aku simpan uangnya untuk keperluan mendadak”  jelas eonni sambil menaruh makanan yang sudah jadi ke meja makan.

“baiklah kalau begitu” aku duduk lalu mulai mengambil nasi.

“sebenarnya ada yang mau aku ceritakan juga pada mu.” kata eonni tiba-tiba sambil mengambil nasi.

“wah! Apa itu? Eonni dapat pacar?” kata ku antusias

“bukan..” eonni menggeleng

“lalu apa?”

“aku bertemu pangeran tampan” wajah eonni berubah memerah

“eonni jatuh cinta?” kata ku berisik

“ssttt… aku belum tahu ini jatuh cinta apa bukan!” ralat eonni

“pasti jatuh cinta kan?”

“dia menolong ku saat aku kewalahan membawa barang belanjaan”

“pasti laki-laki itu baik hati ya”

“iya” angguk eonni

“hehehe.. semoga saja bisa bertemu lagi” kata ku sambil mulai melahap makananku.

“semoga saja, habis.. dadaku langsung berdebar saat melihat senyumannya” kata eonni sambil menerawang jauh

“sudah..sudah.. eonni, makan dulu. Nanti ceritakan lagi, aku kan juga ingin cerita”

“hehehe.. baiklah” eonni mulai memakan makanannya.

***

“adik ku sudah besar rupanya!!” eonni memeluk ku saat aku selesai bercerita

“aduuh eonni sesaakk~”  aku berusaha melepas pelukan eonni

“habis, kau sudah mulai jatuh cinta! Itukan namanya kau sudah besar”

“iya eonni, tadi baru saja aku bicara padanya. Aku mengenalnya karena dia menolong ku saat aku tersesat di sekolah”

“saat penerimaan murid baru?”

“iya” aku mengangguk

“waahh~ mungkin saja dia menaruh hati pada mu”

“tidak eonni, dia itu ketua OSIS di sekolah ku, jadi mungkin wajar kalau dia menolong ku yang merupakan adik kelasnya” kata ku mengelak

“ya sudah. Kalau ada cerita lagi, jangan lupa ceritakan pada eonni mu yang cantik ini ya!” goda eonni

“hahaha… pasti!”

“oke, aku tidur duluan.” eonni bangun dari kasur ku dan keluar kamar ku.

“eonni memang baik, beruntung sekali aku memiliki eonni yang pintar, cantik dan baik hati seperti dia”

***

AUTHOR POV~

“pagi Sera” sapa Kanna saat bertemu  Sera di koridor.

“pagi Kanna”

“aku lihat kemarin kau bicara dengan ketua OSIS Luhan sunbae ya?”

“iya” kata ku sambil tersenyum

“kau dekat sekali ya dengannya? Apa kau pacarnya?” Kanna menyelidik dengan memasang wajah penasarannya.

“hahaha.. aku hanya berteman dengan Luhan oppa” ralat Sera

“aahh…” Kanna mengangguk

“selamat pagi Sera” sapa Luhan dari arah depan sambil tersenyum

“pa-pagi Luhan oppa” Sera terkejut dan wajahnya mulai memerah

“kenapa wajah mu memerah begitu?” Tanya Luhan.

“aahh.. kepanasan mungkin oppa” Sera mengelak, tidak mungkin dia bilang kalau wajahnya memerah karena dirinya.

Terdengar Kanna sedang menahan tawanya di sebelah Sera dengan menutup mulutnya.

“stt… kau ini!” Sera menyikut Kanna, lalu Kanna kembali ke posisi normal(?)

“pagi Luhan sunbae” ucap Kanna

“kau telat mengucapkan selamat paginya, monkey” kata Sera kesal

“hehehe.. habis aku sedang asik menahan tertawa”

“ehhmm.. Sera, aku mau ke ruang guru dulu. Bye” kata Luhan oppa yang pergi melewati Sera

“tuh kan! Gara-gara kau monkey!”

“apanya ? apa salah ku?”

“huuhh~”

“jangan cemberut saja, muka mu makin jelek tahu!”

Terdengar suara jahil dari belakang Sera dan Kanna, Sera dan Kanna membalikan badan dan melihat Namja berambut coklat keriting dan berpakaian seragam berantakan sedang melihat ke arah Sera. Ya hanya Sera.

“Chanyeol? Kenapa rambut mu itu? keriting?” kata Sera terkejut sambil menunjuk-nunjuk rambut Chanyeol yang keriting.

Chanyeol adalah teman sekelas Sera dan Kanna. dia namja yang sangat terbilang santai, namun selalu mendapat nilai bagus di kelasnya, walaupun dia bukan nomor satu tapi dia pantas di sebut namja yang pintar.

Chanyeol di besarkan di Amerika, saat dia berumur 10 tahun ayahnya menikah lagi dengan seorang wanita asal Korea, dan jadilah dia tinggal di Korea sampai sekarang.

“iya.. aku sedikit merombaknya. Aku bosan dengan rambutku yang dulu. Hei! Sepertinya kau tidak mendengarkan kata-kata ku tadi ya wanita kuda nil” kata Chanyeol sambil mencubit pipi Sera lumayan keras.

“Chan-Chanyeol! Lepas! Sakit tahu!!” Sera berusaha melepaskan tangan Chanyeol dari pipinya yang mulai memerah.

“hahaha.. kalian ini selalu ribut ya kalau bertemu” Kanna lagi-lagi tertawa puas melihat Sera, apalagi saat melihat wajah aneh Sera saat Chanyeol memencubitnya

“pipi mu merah tuh, benar-benar mirip sekali seperti kuda nil. apalagi pipi mu empuk seperti ini.” kata Chanyeol santai dengan wajah usilnya.

“aiisshhh~ kau Park Chanyeol! Berhenti menjahili ku!” Sera mengendus kesal.

“aku Hanya bercanda kok” Chanyeol mengelus kepala Sera lalu masuk ke kelas.

“apa-apaan sih dia..” Sera terlihat masih kesal dengan sikap Chanyeol yang tidak jelas itu.

“Chanyeol keren yaaa.. diam-diam aku mengaguminya loh!” mata Kanna berbinar-binar.

“selera mu jelek monkey, ayo masuk kelas”

“huhh.. kau tidak bisa melihat orang senang ya Kim Sera~” kali ini Kanna yang mengendus kesal

***

KIM RAINA POV~

“lagi-lagi harus membawa barang sebanyak ini ke rumah” oceh ku saat aku membawa buku dari perpustakaan yang ingin aku bawa ke rumah

“boleh aku membantu mu lagi?”

“hah?” kata ku, lalu membalikan tubuhku cepat

Aku terdiam saat tahu siapa yang menawarkan bantuan kepadaku, dia namja yang kemarin membantu ku juga.

“maaf.. apa tidak perlu aku bantu?” kata namja itu sopan.

“aahh.. bu-bukan. Hanya sedikit terkejut saja, ternyata bisa bertemu kau lagi di sini. Dengan keadaan ku yang sama pula” kata ku .

“hahaha.. iya benar. Kebetulan kok, kalau pulang aku selalu lewat sini” jelas namja itu

“hmm.. begitu ya”

“sini aku bawa sebagian bukunya” katanya sembil mengulurkan tangannya

“ha, terima kasih. Maaf aku selalu merepotkan setiap bertemu dengan mu” kata ku basa basi saat memberikan sebagian buku ku padanya.

no problem” kata nya sambil tersenyum

Wajah ku memerah seketika saat melihat senyumannya itu, benar-benar membuat jantung ku berdegup kencang. Apa aku jatuh cinta?

“wajah mu memerah, ada apa?” Tanya nya saat melihat ku

“aahh.. kepanasan mungkin..” kata ku berbohong lalu memalingkan wajah ku ke depan.

“haha.. kata-kata mu sama seperti dia” katanya sambil tertawa ringan

“dia? siapa?”

“gadis manis yang ada di sekolah ku” katanya sambil tersenyum lagi

“pacar mmuu? Upppss~” aku buru-buru menutup mulut ku saat tahu aku bertanya yang sedikit aneh pada orang yang baru aku kenal bahkan aku belum tahu namanya.

“hahaha.. bukan, aku tidak punya pacar” katanya sambil memandang lurus ke depan.

“maaf bertanya yang aneh-aneh”

“tidak apa-apa kok. Oh ya, siapa nama mu?”

“Kim Raina, kau?”

“Xi Luhan” katanya sambil melihat ke arah ku, membuat wajah ku memerah lagi

“kalau kepanasan memang wajah mu suka memerah seperti itu ya?” tanyanya tiba-tiba

“aahh.. i-iya..” kata ku gugup

“hahaha.. kau menarik ya”

“benarkah?”

“iya, benar.”

“kau memuji ku apa meledek ku?” canda ku

“hahaha.. aku tidak ada maksud apa-apa kok. Ngomong-ngomong kau murid Seoul High School ya? Pasti kau pintar”

“tidak juga kok, aku masuk sana karena rekomendasi dari SMP ku”

“hmm.. begitu” dia memperlihatkan senyumnya lagi.

Aku hanya tersenyum saat dia tersenyum, dan merasakan debaran di jantung ku.

Ya benar sepertinya aku jatuh cinta pada orang ini.

***

KIM SERA POV~

“Sera!!” eonni membuka pintu kamar ku dan langsung duduk di kasur ku saat aku sedang mengerjakan PR bahasa Inggris.

“aduuh eonni.. ada apa ?”

“aku.. aku bertemu dengannya lagi!!” kata eonni senang dan menunjukan senyum lebarnya.

“siapa? Pangeran itu kah?” aku ikut-ikutan senang.

“iya! Iya!” eonni mengangguk cepat.

“waaahhh.. beruntung sekali, bagaimana bisa?”

“dia membantuku membawakan buku ku, dan kita berpisah saat berbeda arah jalan” kata eonni, senyumnya tidak luput dari wajah tampannya itu.

“dia baik sekali” kata ku

“iya.. dan kau tahu.. aku sudah berkenalan dengannya”

“hebaatt!! Eonni memang hebat! Siapa namanya?”

“Xi Luhan” eonni tersenyum makin lebar, namun tidak untuk ku. Senyuman ku langsung hilang saat dengar nama itu.

“Xi-Xi Luhan ?” ulang ku

“iya! Kau mengenalnya?” kata eonni masih bersemangat.

“ti-tidak kok. Hehehe” kata ku berbohong.

Aku tidak mau eonni tahu kalau aku juga menyukai orang itu. Aku menyukai orang yang ternyata di sukai eonni ku juga.

Kami menyukai orang yang sama, tapi aku tidak mau merusak kebahagiaan eonni karena aku menyukai Luhan oppa juga.  Aku akan merahasiakan perasaan ini dari eonni.

“ada apa ? kok mendadak diam?”

“aahh.. tidak aku terpikir untuk menyelesaikan PR ku eonni” kata ku berbohong lagi

“oohh.. boleh aku bantu?”

“boleh..”

“coba aku lihat..” eonni mengambil buku tulis ku dari pangkuan ku.

“salah.. hampir semua salah, kau ini bagaimana, Sera” eonni mengoreksi pekerjaan ku.

Ya.. eonni memang sempurna, dia cantik, pintar dan mendapat beasiswa di Seoul High Schooll.

Berbeda dengan ku yang merupakan gadis biasa saja, nilai pas-pasan, wajah biasa saja, dan bersekolah di sekolah menengah biasa.

“a-aku akan perbaiki eonni” aku mengambil buku ku kembali.

“aku ajari deh” kata eonni

“tidak usah eonni, aku bisa kok”

“benar?”

“iya, benar” aku mengangguk

“baiklah, aku mau tidur duluan. Jangan tidur terlalu malam ya” eonni mulai bangun dan keluar dari kamar ku. Aku hanya mengangguk dan tersenyum tipis.

“eonni menyukai Luhan Oppa, bagaimana ini?” aku menutup wajah ku dengan buku tulis ku dan tidak tersadar terlelap tidur.

***

AUTHOR POV~

“melamun saja kau, kuda nil” Chanyeol duduk di depan Sera dengan mendekatkan wajahnya ke wajah Sera.

“menjauhlah Chanyeol, aku sedang tidak ingin di ganggu”  Sera mendorong wajah Chanyeol agar menjauh dari wajahnya.

“ada kaitannya dengan ketua OSIS kita?” Chanyeol masih saja penasaran.

“sudaaahh.. aku sedang tidak ingin memikirkan itu”

“kalau tidak mau dipikirkan, cobalah untuk tidak memasang wajah sedih begitu. Itu membuat ku khawatir tahu”

“khawatir?” Sera memastikan bahwa dia tidak salah dengar.

“iya, memangnya salah?

“tidak tahu” kata Sera acuh

“hhh~ ya sudah, aku tidak akan mengganggu.. tunjukan senyum mu itu, seperti selagi kau bertemu dengan ketua OSIS. Aku belum melihatnya hari ini” Chanyeol melewati Sera sambil mengelus kepala Sera.

“a-apa-apaan sih dia, lagi-lagi seperti ini” batin Sera

***

“Luhan oppa?”

“Sera?”

“sudah mau pulang?” ucapku mulai membiasakan senyumku. aku sedang tidak ingin mengingat ucapan eonni semalam.

“iya, ingin pulang bersama?”

Luhan oppa tersenyum. tapi aku hanya melongo, tidak yakin bahwa Luhan oppa memang sedang mengajakku pulang bersama.

“Sera?”

“ah.. i-iya oppa.. aku mau” ucapku akhirnya. Luhan oppa hanya tertawa pelan.

“hahaha.. kau menarik”

“benarkah?”

“iya benar..”

“oppa jangan meledekku..”

Luhan oppa hanya diam, wajahnya seperti terkejut.

aku mengernyitkan dahiku dan mulai bingung.

“ada apa oppa?”

“tidak, hanya saja aku seperti mengulang percakapanku yang kemarin bersama seseorang”

“siapa?” tanyaku.

“bukan siapa-siapa. tapi ini sangatlah kebetulan ya”

“ah.. i-iya..”

“oh ya.. dimana rumahmu?”

“rumahku di kota A, kalau oppa?”

“aku di kota B. berbeda kereta ya. sayang sekali”

“iya..” ucapku kecewa. aku kira bisa naik kereta sama seperti  Luhan oppa.

“ya sudah kalau begitu kita ke stasiun bersama dan menunggu kereta bersama ya” ucap Luhan oppa.

aku mengangguk dan tersenyum. senyumku hilang sesaat saat merasakan Luhan oppa menyentuh tanganku. jantungku berdegup cepat.

“ayo..” ucapnya sambil tersenyum dan sedikit menarikku. aku tidak bisa berkata apa-apa. namun aku senang.. sangat senang. tapi kenapa aku tidak bisa tersenyum di saat aku senang seperti ini?

***

AUTHOR POV~

Chanyeol berdiri di peron stasiun sambil melihat jamnya. pandangannya langsung ia alihkan saat mendengar suara yeoja yang sangat dia kenal.

“Sera?” ucap Chanyeol pelan.

Chanyeol hanya memandang lurus ke arah tangan Sera dan tangan seorang namja yang ia kenal, walaupun tidak ia kenal dengan sangat baik tapi seakan ada rasa kesal yang menyelimuti dirinya. mereka saling berpegangan tangan.

Chanyeol berjalan menjauh dari Sera dan Luhan lalu bersandar di tiang dengan gaya coolnya, dia memasukkan kedua tangannya ke saku celana sekolahnya dan hanya memandang kosong ke depan.

“hh.. dasar .. kenapa bisa-bisanya kau tertawa hanya di depan namja itu, Sera?”

***

TBC~

39 pemikiran pada “Long Kiss Good Bye (Chapter 1)

  1. Aku penasaran deh dengan karakter Luhan disini, awalnya aku kira cuma one shoot eh ternyata masih ada sambungannya dan ternyata aku bisa baca sampai ending dan kukira lagi cuma 2 atau 3 chapter dan belum selesai ternyata dugaan ku salah hhahahah

Tinggalkan komentar