The Latest Love

Tittle       : The Latest Love

Auhtor   : Double Kim

Cast         :  Kim Joon Myun (Suho), Choi Eun Ra, And another exo-k member

Genre     : Romance.

Note : Ini FF pertamaku, maaf kalo masih belum bagus atau seru. Maaf juga kalo ada typo hehe. Coment yah buat evaluasi aku di ff berikutnya. Happy reading!!!


Author POV

Seorang pria dengan membawa satu buket bunga mawar merah terlihat berjalan menuju suatu tempat yang ia tuju. Disekelilingnya hanya ada makam-makam yang mungkin suatu hari nanti ia akan berada disitu juga. Langkahnya terhenti saat ia berada di salah satu gundukan tanah dengan beberapa ukiran disekelilingnya. Tatapan sedih lekat sekali pada matanya, lalu kemudian ia menaruh bunga mawar yang telah ia bawa tepat dibagian atas dimana terdapat nama pemilik gundukan itu “Shin Ji Hyun”. Pria itu duduk tepat disamping makam itu dan menundukkan kepala seolah tidak ingin seseorangpun tahu bahwa saat ini ia sedang menahan airmatanya. Namun hal itu nampaknya percuma, ia bisa saja menyembunyikan airmatanya dari oranglain tapi ia tidak bisa menyembunyikan semua kesedihan dan rasa sakitnya ditempat ini. Tempat dimana dia bisa mencurahkan semua isi hatinya.

“Aku merindukanmu….” Hanya itu saja kalimat yang keluar dari mulut lelaki itu dan sedetik kemudian airmata menetes mengalir melalui pipinya dan kemudian jatuh ke tanah. Sudah pasti hal tersebut membuat muka lelaki tampan terlihat sangat buruk dan payah.

“Ini begitu menyakitkan bagiku. 2 tahun, selama itukah aku seperti ini? Kenapa kau hanya datang di mimpiku saja? Apa kau tidak merindukanku? Tidakkah kau tahu aku sangat tersiksa, huh?” Ujarnya masih terisak, kehilangan seseorang yang sangat disayangi adalah hal yang sangat menyakitkan baginya.

“Oranglain dan teman-temanku mungkin menganggap aku sudah bisa hidup dengan baik tanpamu, tapi mereka tidak mengerti dengan apa yang ada dihatiku. Kau lihat sekarang? Aku sungguh payah sekali Ji Hyun”

Ia terus saja menatapi gundukan itu. Yah disitulah orang yang ia cintai beristirahat dengan tenang sampai akhirnya ia tersadar akan telpon yang berbunyi dari sakunya.

“Ya, Joon Myun dimana kau? Rapat akan dimulai 1 jam lagi. Semua member sudah ada, cepat kesini sekarang” kata seseorang disebrang telpon sana.

“Ne, baiklah manager Kim” sahut pria yang bernama Joon Myun itu. Ah terlalu formal mungkin karena sekarang orang-orang lebih mengenalnya sebagai Suho Leader EXO-K. Siapa sangka artis seperti dia memiliki kisah cinta semiris ini. Setelah menerima telepon itu ia kemudian meninggalkan pemakaman itu.

Eun Ra POV

“Aish merepotkan sekali sih” gerutuku saat aku mulai berjalan dengan rok yang sangat merepotkan ini. Yap hari ini adalah hari pertamaku bekerja disini. Ah ya kalian pasti tau kan management artis terbesar di negaraku? Ya SM entertainment. Siapa sangka gadis cuek sepertiku bisa diterima bekerja disini haha. Beruntung aku bisa bekerja disini sebagai tim creative. Sulit untuk menjelaskan bagaimana aku bekerja nanti tapi yang jelas pekerjaan ini akan semakin sering membuatku bekerjasama dengan artis-artis SM dalam project album ataupun konser mereka.

Aku berjalan memasuki gedung yang begitu besar, agak sedikit ribet karena aku menggunakan rok yang menyusahkan. Aku memang sangat tidak suka jika memakai rok tapi karena ini hari pertama kerja ya aku paksakan saja agar mendapat kesan pertama yang baik terhadap atasanku.

Aku terus berjalan sambil merapihkan bajuku sampai aku merasakan seseorang menabrakku.

BUGGHHH!!

Tubuhku terjatuh kelantai, aish sakit sekali. Aku lalu menengok keatas dan melihat siapa yang menabrakku dengan kasar tadi, hmm wajahnya tidak asing bagiku sepertinya aku pernah melihat dia tapi dimana?

Aku langsung berdiri dan ah aku ingat, dia adalah Suho Leader EXO-K yang tahun kemarin baru debut. Ada yang aneh padanya, kenapa dia bengong melihatku? Apa ada yang salah dengan penampilanku? Padahal ini hari pertamaku bekerja, huh.

“Ya! Kau yang menabrakku bukannya membantuku malah diam seperti itu? Apa kau sedang kerasukan setan, hah?” hardikku

Dia tidak menjawab namun perkataanku tadi cukup bisa membuat dia tersadar dari lamunannya dan pergi meninggalkanku begitu saja tanpa minta maaf, cih artis ini tidak sopan sekali. Ternyata senyumnya di public hanya kedok dia saja.

“menyebalkan sekali” gerutuku, tersadar akan hal yang membuang waktu ini aku langsung pergi dan menghampiri atasanku.

Joon Myun POV

Aku keluar dari mobil dan segera menuju tempat dimana manager Kim dan member lain telah berkumpul untuk melakukan meeting mengenai album baru kami nanti. Aku berjalan terburu-buru sekali sampai akhirnya aku tidak sadar telah menabrak seseorang wanita yang datang dari arah lain. Aku berusaha untuk menolong dia bangun sebelum aku melihatnya menengadah keatas membuat wajah kami bertemu.

DEG!

Betapa kagetnya aku dengan apa yang aku lihat saat ini. Rasanya seperti ribuan belati menusuk ke jantungku bukan itu saja aku bahkan merasa berada dikutub utara yang suhunya sangat dingin hingga membuatku beku tak bergerak seperti ini. Wajahnya, wajah itu..

Dia? Kenapa bisa terjadi seperti ini? Wanita ini, siapa dia? Kenapa bisa mirip sekali. Jantungku berdebar sangat kencang melihatnya, ini sangat mengejutkanku seakan ia kembali hadir untukku. Aish tidak mungkin, aku yakin ini hanya khayalanku saja karena tadi baru ke makam Ji Hyun.

“Ya! Kau yang menabrakku bukannya membantuku malah diam seperti itu? Apa kau sedang kerasukan setan, hah?” teriaknya membuatku tersadar akan lamunanku. Benar, aku rasa sekarang aku sedang kerasukan melihatnya.

Aku tidak ingin terlarut lebih lama dengan khayalanku saja untuk melihat Ji Hyun kembali hadir untukku, maka dari itu aku langsung berjalan tanpa memperdulikan wanita tersebut dan menuju ruang meeting. Yang tadi itu aku yakin hanya khayalanku saja karena aku terlalu rindu pada sosok itu. Aku bisa jamin wajahku saat itu sangat pucat sekali dengan keringat dingin disekujur tubuhku. Aku memasuki ruangan dimana member lain dan manager Kim sudah berkumpul.

“Hyung dari mana saja kau, kami sudah menunggumu lama” ucap Baekhyun

“Mianhae semuanya, aku telat tadi aku ada urusan sebentar diluar” jelasku dengan masih memikirkan kejadian yang baru saja aku alami.

“Hyung, ada apa? Kenapa kau pucat sekali? Apa kau sakit?” Tanya Sehun

“Aniyaa, aku tidak apa-apa. Ayo manager Kim kita mulai saja rapatnya” ujarku

“Baiklah karena semuanya sudah berkumpul kita akan segera mulai rapatnya tapi sebelum itu aku ingin memperkenalkan tim baru kita untuk membantu album baru kalian. Dia akan menjadi tim creative baru kalian dan bergabung bersama tim lainnya karena ada salah satu tim yang mengundurkan diri untuk wamil tahun ini” jelas manager Kim.

Aku tidak terlalu memperdulikan apa yang manager Kim bicarakan yang aku inginkan sekarang adalah kembali ke dorm dan menenangkan diriku yang masih shock saat ini. Sampai terdengar pintu terbuka dan muncullah seorang wanita dengan menggunakan rok dan baju atasan yang cukup rapih untuk seukuran orang baru, rambutnya yang panjang dibiarkan tergerai begitu saja. Badanku kembali membeku bahkan melebihi es yang sangat dingin. Lebih parah dari saat aku bertemu tadi. Gadis ini? Kenapa dia lagi? Aku jamin setelah ini aku akan menyumpahi diriku karena terus berkhayal tentang Ji Hyun.

Eun Ra POV

Aku bersiap-siap untuk masuk ruangan dimana aku akan memulai karierku disini, karier menjadi orang dibelakang panggung dari seorang artis. Wah bos Kim memang tidak memberitahuku aku akan bekerjasama dengan siapa karena katanya itu surprise untukku.

Aku membuka pintu dan kulihat ada banyak namja disana yang bisa kukatakan mereka sangat tampan. Ya, mereka itu member EXO-K. Jadi aku akan bekerjasama dengan mereka? Wah senangnya.

“Ya, Eun Ra kau sudah datang? Kemarilah perkenalkan dirimu dulu” kata Manager Kim

“anyeonghaseyoo.. Choi Eun Ra imnida. Bangapseumnida” kataku dengan penuh senyum dan membungkukkan badanku.

Tapi senyumku berubah saat aku melihat lelaki yang tadi menabrakku. Ah iya aku lupa Joon Myun-ssi itu juga kan member dari EXO-K yah. Tatapannya padaku masih sama seperti tadi dia menabrakku, mengerikan sekali. Dan hey tunggu bukan lelaki itu saja tapi sekarang member yang lain juga ikut bengong melihatku dan menatapku dengan tatapan yang sangat membuat risih. Apa pakaian yang kupakai salah?

“Nah Eun Ra, aku rasa aku tidak perlu memperkenalkan kau dengan mereka karena mungkin kau sudah tahu nama-nama mereka.” ucap manager Kim memecahkan suasana hening.

“Ah siapa tadi namamu? Eun Ra? Semoga kau senang bekerjasama dengan kami” kata salah satu dari mereka yang aku tahu namanya ada D.O. aku rasa dia sudah sadar dari lamunannya tadi

“Baiklah ayo kita mulai saja rapatnya” ajak manager Kim.

***

Joon Myun POV

Aku membuka pintu dorm dengan sangat kesal. Hari ini benar-benar membuatku frustasi, aku tidak habis fikir kenapa didunia ini ada dua orang yang mirip sekali secara fisik, dan kenapa aku bisa menyaksikan hal itu? Aku langsung merebahkan tubuhku dikasur, rasanya aku butuh banyak waktu untuk menenangkan hatiku saat ini, aku masih belum bisa menerima semua yang aku alami sekarang.

“Hyung…” ujar Sehun yang mencoba mengajakku berbicara dan aku tahu yang lainnya juga ada dikamarku.

“Jangan tanyakan padaku, aku juga tidak mengerti dengan ini semua. Entah ini terjadi secara kebetulan atau apa, tadi pagi aku ke makam Ji Hyun lalu bertemu dengan wanita itu di loby karena aku menabraknya dan sekarang aku harus menerima kenyataan jika hari-hariku kedepan akan bekerjasama dengan dia. Kau bisa bayangkan? Ini begitu menyiksa bagiku, mana boleh dia memiliki wajah yang sama seperti Ji Hyun. Ji Hyun itu hanya ada satu di dunia ini, mana bisa gadis seperti di….” Ucapku panjang lebar sebelum dipotong oleh salah satu dari mereka

“Hyung!!!! Sadarlah, Ji Hyun sudah tenang disana. Mana bisa kau menyalahkan oranglain hanya karena dia mirip dengan Ji Hyun. Mau sampai kapan kau terpuruk hyung? Sudah saatnya kau melupakan dia” bentak Baekhyun, hah apa yang dia katakan barusan? Melupakan Ji Hyun?

“Jaga omonganmu” kataku datar namun tegas

“Sudahlah hyung, kau tenangkan saja dulu emosimu. Ini sama sekali bukan gayamu” sergah Chaenyol dan mengajak yang lainnya pergi meninggalkanku.

Chaenyol benar aku membutuhkan banyak waktu untuk menenangkan hati dan emosiku saat ini. Semakin cepat semakin baik karena lusa project album terbaru kami sudah mulai dilaksanakan itu artinya aku akan semakin sering bertemu dengan wanita itu.

Aku terduduk lemas, membuka laci disebelah tempat tidurku lalu aku ambil sebuah bingkai dengan wajah seorang gadis yang sangat kurindukan.

“Ada apa ini?” rintihku

Aku kembali merebahkan tubuhku dan kupeluk bingkai foto itu sampai akhirnya aku tertidur lelap.

Indah.  Semuanya serba putih, semua yang aku lihat sangat indah, begitu banyak kedamaian disini tapi aku tidak dapat menemukan satu orangpun disini. Sebenarnya dimana aku berada? Aku melihat sekelilingku, tidak ada satu orangpun hingga aku menyadari ada sinar yang sangat silau menghampiriku dan ada sosok seseorang disana menggunakan pakaian serba putih terlihat sangat cantik dan anggun sekali. Ji Hyun, dia Ji Hyun ku. Dia tersenyum sangat manis kepadaku menghampiriku perlahan hingga semakin dekat.

“Oppa, dia sudah datang. Berbahagialah untukku” ucapnya sambil tersenyum, indah sekali. Sangat indah sampai-sampai aku tidak sadar bahwa jarak kami sudah semakin jauh. Ji Hyun, kemana dia? Dia menghilang.

“Ji Hyun? Kemana kau? Ji Hyuuuunnnn!!!!”

DEG!!

Kubuka mataku dan kusadari banyak keringat disekujur tubuhku. Nafasku masih belum bisa stabil, yang tadi itu apa? Aku memimpikan Ji Hyun tetapi kenapa dia terlihat sangat bahagia sekali. Apa maksud ucapan dia tadi?

***

Hyung, keluarlah. Kami sangat mengkhawatirkanmu” ujar Sehun dari luar pintu kamarku.

Seharian ini aku memang mengurung diri dikamar, aku masih butuh banyak waktu untuk menenangkan diriku sendiri bahkan dari pagi aku belum makan sama sekali. Mereka terus saja mengetuk pintu, ah aku jadi tidak enak karena merepotkan mereka.

Kubuka pintu kamarku dan aku langsung menuju ke meja makan.

“Wah senang sekali kau mau keluar hyung, itu sudah aku masakkan makanan untukmu. Makanlah dulu, kau terlihat payah sekali” kali ini D.O yang menyuruhku untuk makan.

Kuselesaikan makananku dan setelah itu aku langsung bergabung di sofa bersama yang lainnya. Besok kami sudah harus memulai semuanya, hari-hari yang berat akan kami lalui, pembuatan video, promo-promo dan masih banyak lagi.

“kalian bersiaplah, besok kita akan mulai berjuang keras” kataku menyemangatkan mereka walau aku tahu sulit untukku menyemangatkan diriku sendiri

“itu sudah pasti hyung” ucap Chaenyol

“hyung, kau bersemangatlah!!” Baekhyun menyamangatiku, ah orang ini walaupun menyebalkan tetap saja aku tidak bisa kesal kepadanya dalam waktu lama.

“bukan aku saja, tapi kalian semua juga harus semangat” jelasku.

***

Eun Ra POV

Hari ini semua orang terlihat sibuk sekali, kami sedang berada di pulau jeju untuk syuting beberapa hari disini. Manager Kim setuju dengan ideku bahwa tema untuk video kali ini kami syutingnya di outdoor sehingga menenimbulkan kesan fresh bagi album baru EXO-K dan kami memutuskan untuk syuting di pulau jeju, tentu sekarang kami berada di pantainya, indah sekali. mereka sangat serius dengan syuting hari ini, tidak sulit untuk mengatur mereka mungkin karena mereka sudah professional.

“Baiklah, syuting hari ini cukup sampai disini dulu. Besok semua bersiap-siap lagi, oke!” sahut manager Kim.

Aku langsung merapihkan semuanya dan melihat hasil hari ini bersama tim yang lain, wah keren sekali. Suasana freshnya bisa dirasakan. Aku jadi semangat untuk syuting besok. Ah iya, kami menginap di daerah sini karena jaraknya snagat jauh. Puas melihat hasil kerja hari ini aku menuju ke para member berniat memberi minuman pada mereka

“Ini untuk kalian, pasti lelah sekali ya” kataku sambil menyodorkan minuman

“makasih Eun Ra-ah. Kau baik sekali” baekhyun yang pertama mengambil dan kemudian diikuti dengan member lain, kecuali Leader mereka. Ah orang itu, tidak sopan sekali.

“kau tidak mau?” tanyaku dengan baik tapi tidak dijawab olehnya, bahkan dia langsung pergi meninggalkan kami

“Suho hyung sudah minum tadi, sudah biarkan saja” ucap Sehun kali ini

“begitu ya, apa dia membenciku? Sejak pertama bertemu dia berbeda sekali dengan kalian, tatapannya padaku seperti orang ingin memakanku saja” kataku dengan jujur dan kemudian kelima lelaki didepanku malah tertawa.

“Aigooo ucapanmu yang tadi itu lucu sekali Eun Ra, haha Suho hyung tidak seperti itu. Dia orang yang sangat baik, dia memang tidak mudah akrab dengan orang yang baru ia kenal. Kau ajak saja dia mengobrol pasti lama-kelamaan kalian juga akan akrab seperti kau dan kami” sahut D.O

“Jadi seperti itu? Baiklah, karena aku bukan tipe orang yang senang bekerjasama dengan oranglain yang tidak bersahabat denganku” jelasku

“kau berusahlah, sudah kami mau istirahat dulu. Kau juga istirahat, persiapkan dirimu untuk besok lagi” ucap Baekhyun.

“Ne, fighting!” dan mereka meninggalkanku disini, aku kemudian pergi menuju kamar menginapku. Lelah sekali rasanya lebih baik aku mandi dan setelah makan malam baru mencari udara segar.

***

Aku baru saja selesai makan malam dengan yang lainnya, aku langsung melangkahkan kakiku menuju tepi pantai, pasti indah sekali pemandangannya dimalam hari. Pulau jeju mau diliat kapanpun sebenarnya akan selalu indah pemandangannya. Aku sudah berada ditepi pantai tetapi aku melihat sesosok pria sedang duduk menatap langit, Suho? Ah sebenarnya aku tidak suka memanggil dia Suho, Joon Myun lebih baik. Tapi kenapa dia ada disini? Tadi juga dia tidak ikut makan malam bersama.

“wah pantas saja kau tidak ada saat makan malam ternyata kau disini” kataku mengagetkan dia.

Joon Myun POV

Indah sekali pemandangannya, aku melihat keatas banyak sekali bintang disana. Ji Hyun, mungkinkah kau ada diantara bintang-bintang itu? Aku masih ingat betul kejadian beberapa tahun lalu saat kami berlibur disini.

Flashback

“Oppa, ini indah sekali. Bagaimana bisa kau menyiapkan ini semua?” kata Ji Hyun kagum

Bagaimana ia tidak kagum, Joon Myun sudah menyiapkan semuanya. Hari ini dia memberikan kejutan untuk yeoja tercintanya, meja dan 2 buah bangku yang indah terhiasi dengan bunga dan lilin-lilin dan banyak sekali hidangan makanan yang telah dibuat sore tadi. Special sekali karena hari ini adalah hadiah ulangtahun Ji Hyun.

“tentu saja aku bisa, kalau tidak semua ini tidak akan jadi. Ayo cepat duduklah” balas Joon Myun

“kau tau? Makan malam bersama orang yang sangat aku sayangi ditemani oleh bintang-bintang diatas sana, tidak ada yang lebih indah dari ini” ucap Ji Hyun dengan senyum manisnya.

“kau suka?” tanya Joon Myun

“jelas aku menyukainya, gomawo Oppa. Jeongmal saranghae”

“nado saranghae Shin Ji Hyun”

Kenapa masih selalu terbayang dibenakku? Aku merindukanmu Ji Hyun. Kulihat lagi langit diatas namun aku tersadar saat ada orang yang datang menghampiriku dan duduk disebelahku.

“wah pantas saja kau tidak ada saat makan malam ternyata kau disini” aku tahu persis milik siapa suara ini, Eun Ra. Kenapa dia bisa ada disini?

“apa yang kau lakukan disini?” tanyaku

“melihat bintang, memangnya kau kira aku sedang apa? Lihatlah, indah sekali bintangnya” dia terlihat begitu ceria dan cantik. Eh? Ada apa denganku? Kenapa jantungku berdegap sekencang ini.

“aku tau” jawabku datar

“jika aku sedang merindukan seseorang pasti aku akan melihat bintang, menurutku itu bisa membuatku dekat dengan orang yang aku rindukan”

DEG!

Jantungku berdebar lebih cepat lagi, kata-katanya? Kenapa?

Oppa, jika kau merindukanku lihatlah bintang maka kau akan merasa dekat denganku”

Selintas bayangan Ji Hyun melewati pikiranku.

“Heh, kau kenapa? Kata eommaku melamun dimalam hari itu tidak baik tau” kali ini Eun Ra menyadarkanku.

“aku pergi” aku tidak mau membuat diriku semakin tidak beraturan jika dekat dengannya, aku tinggalkan dia sendiri.

“Hey tunggu, aku ingin bicara denganmu” teriak Eun Ra namun tidak aku pedulikan dan aku terus saja berjalan meninggalkan dia

“heeey Joon Myun-ssi tunggu dulu. Awwwww” ia berteriak lalu kemudian menjerit. Entah kenapa kakiku berlari menghampirinya.

Eun Ra POV

Aku sedang berusaha berlari mengejar dia untuk membicarakan suatu hal penting tapi ternyata malam ini aku sedang sial, karena gelap aku tidak tahu bahwa ada batu besar dan alhasil aku pun tersandung, awww kakiku rasanya sakit sekali. Dasar batu-_-

“Gwenchanayo? Dimana yang sakit?” katanya lembut sambil memegang kakiku.  Sejak kapan dikembali untuk menolongku?

“aw sakit, pelan-pelan. Kau pi…” rintihku sakit. Belum lagi aku melanjutkan perkataanku dia langsung menggendongku seenak saja

“lebih baik segera diobati, ini bisa infeksi kalau dibiarkan. Kau ceroboh sekali jadi wanita, untung aku masih didekat sini jika tidak entah kau akan ke kamar menggunakan kaki siapa” perkataannya sukses membuat jantungku berdebar sangat cepat. Ada apa denganku? Apa aku menyukainya? Sikapnya berbeda sekali dengan dia yang tadi. Apa dia punya 2 kepribadian? Aneh sekali pria ini.

Entah kenapa mataku tidak bisa melepas pandangan padanya. Aku tidak munafik, dia memang tampan sangat tampan. Tidak heran para fansnya menyebut dia denga sebutan Angel terlebih jika dia sedang tersenyum. Aku tidak sadar bahwa kami sudah sampai ditempatnya, bukan ditempatku. Kulihat disana semua member sedang bersantai menonton tv.

“Hyung, apa yang terjadi?” sehun datang memghampiri kami

“cepat ambilkan kotak P3K” suruhnya Sehun

“baiklah” dan tidak lama setelah itu ia datang membawa P3K sedangkan member yang lain terlihat sekali ada tampang bahagia dari mereka, mereka sedang menahan ketawa. Aku tahu itu, kenapa mereka? Menyebalkan bukannya membantuku malah seperti itu.

“kenapa kau membawaku kesini bukan ke kamarku?” kataku

“Aku tidak yakin kau membawa P3K kesini” dia benar, aku memang tidak suka membawa P3K itu hanya membuatku ribet.

Dia menurunkanku di sofa dan merentangkan kakiku yang terluka ke meja.

“ini akan sedikit sakit, kau tahan…” belum juga Joon Myun mengobati lukaku, aku sudah mencegahnya

“andwee!! Aku tidak mau, itu pasti akan perih sekali”

“jika tidak seperti ini kakimu akan infeksi, apa kau mau? Tahan saja! perihnya hanya sebentar menurutlah!” katanya sedikit membentakku, dan itu membuatku sukses terdiam. Aku memang paling takut jika ada orang yang membentakku, siapapun dia.

“hyung, kau terlalu kasar padanya. Lembutlah sedikit saja” kata Baekhyun sambil menahan tawanya, aneh sekali

“sudah tahan saja perihnya, setelah diberi ini baru akan diperban” kali ini nada bicaranya sedikit pelan

“ergghhh… aw pelan-pelan” aku menahan perih yang ada di kakiku, sungguh rasanya seperti laba2 mematikan sedang menggigit kakiku.

“sudah selesai, mana kunci kamarmu? Biar aku antar” aku langsung memberi kuncinya dan dia kembali menggendongku menuju kamarku yang tidak terlalu jauh.

Suho membaringkanku dikasur kamarku yang lumayan besar untuk ukuran satu orang.

“gomawo” ucapku

“mianhae jika tadi aku membentakmu. Aku rasa kau besok jangan terlalu banyak jalan. Aku pergi. Istirahatlah” kali ini dia berbicara tanpa menatapku, dan langsung pergi ke kamarnya.

Joon Myun POV

Aku membuka pintu dan yang kulihat adalah kelakuan dongsaeng-dongsaengku yang mulai meledekku.

“ini akan terasa sangat perih, kau tahan saja” Chaenyol berkata sepertiku tadi sambil memperagakan apa yang aku lakukan pada Eun Ra

“Aaaah tidak oppa, aku tidak mau. Itu akan sangat perih” kali ini D.O yang berlebihan berkata seperti Eun Ra.

Selanjutnya yang aku dengar hanya suara tertawa dari semua yang ada diruangan ini, cih apa-apaan mereka ini.

“Diam kalian” ucapku sambil pergi menuju kamar

“ternyata Hyung kita sudah mulai jatuh cinta lagi hahaha” dan kali ini Kai ikut meledekku.

BLAM!!

Aku tutup pintu kamarku lalu kubaringkan tubuhku dikasur, aku kembali menatap foto itu.

“Ji Hyun, sebenarnya apa yang terjadi padaku?”

Kupeluk fotonya hingga tanpa sadar aku tertidur.

“Joon, dia datang. Sambutlah, aku ingin kau bahagia. Mulai sekarang hiduplah dengan baik”

Aku membuka mataku. Ji Hyun. Tadi itu diakah yang membisikkanku? Atau aku hanya bermimpi? Apa yang dimaksud dia dalam mimpiku adalah Eun Ra?

Aku menggerakkan badanku menuju toilet, membasuh mukaku mencoba untuk mengerti apa maksud dari mimpiku. Eun Ra, bagaimana bisa aku kembali dan menolong dia tadi? Apa aku menyukainya? Ah ini tidak bisa. Aku masih sangat mencintai Ji Hyun, sulit bagiku untuk melupakannya.

***

Eun Ra POV

Hari ini hari terakhir pembuatan video klip, semua kru terlihat sibuk dengan pekerjaannya masing-masing termaksud aku. Tapi karena manager Kim mengetahui kejadian tadi malam makanya aku tidak diperbolehkan terlalu banyak bekerja. Sebenarnya aku merasa tidak enak baru menjadi pegawai baru sudah seperti ini, tapi manager Kim memang baik denganku dan semua tim kami.

“Ya, biar saja aku yang berikan kepada mereka” aku melihat Min Young sedang membawa kostum untuk mereka segera saja aku membantunya

“eh kakimu apa tidak apa-apa Eun Ra?”

“Ani, daritadi aku belum melakukan apapun. Sudah sini biar aku saja” Min Young langsung memberikan barang bawaannya padaku. Bagaimana bisa aku tidak melakukan apa-apa sementara yang lain sibuk menyiapkan semuanya. Huh manager Kim itu terlalu baik. Aku langsung menuju dimana para member sedang menyiapkan diri mereka. Kakiku belum terlalu sembuh tapi jika hanya berjalan saja aku bisa.

Tidak butuh waktu lama aku sudah melihat mereka sibuk dengan make-up masing-masing apalagi saat aku melihat Baekhyun menggunakan eyeliner dimatanya haha, D.O dan Chaenyol dengan tatanan rambut mereka yang berbeda. Sedangkan Kai, Sehun dan Suho sudah selesai dengan gaya mereka hanya tinggal menggunakan kostum yang kubawa ini.

“Anyeooong, kostum hari ini untuk kalian semua sudah datang” kata dengan wajah ceria dan menahan sakit di kakiku karena berjalan tadi.

“Ya! Eun Ra, kenapa kau yang membawanya? Kakimu bukankah belum sembuh?” ucapan Chaenyol menyambar begitu saja langsung mengambil barang bawaanku.

“Ani, aku tidak mungkin berdiam diri sementara tim yang lain bekerja”

“tapi kakimu kan belum sembuh Eun Ra, kau ini memaksakan diri saja” Kata Baekhyun yang berhenti mengurusi eyelinernya

“siapa bilang, ini aku bisa jalan. Yakan?” bujukku sambil terkekeh. Mereka ini kenapa baik dan perhatian sekali padaku. Aku bisa jamin aku betah bekerjasama dengan mereka hihi.

“Pabo!!” ucap seseorang dan langsung pergi begitu saja dengan membawa bajunya. Aish dia ini kenapa berbeda sekali, baru saja dia bersikap baik semalam padaku sekarang seperti ini lagi, menyebalkan kau Joon Myun!

“Apa kau bilang?” sergahku sebelum dia keluar

“Pabo!!! Neo paboya! Jika memaksakan diri kau hanya akan merepotkan kami semua disini, lebih baik kau istirahat atau pergi kemana saja daripada merepotkan disini” ucapnya dan langsung pergi begitu saja. Nada bicaranya datar tapi ada penegasan disana. Aku semakin yakin bahwa dia memang memiliki kepribadian ganda

“Sudah, biarkan saja. Akhir-akhir ini Hyung labil sekali. Aku saja sampai tidak berani tidur bersamanya, makanya aku menumpang dikamar D.O dan Kai. Huh rasanya aku tersiksa sekali harus tidur bertiga bersama mereka, aaaa aku mau Suho Appa yang dulu. Kau tau noona sekarang dia sering sekali galau. Apalagi saat dia bertemu de…” kata Sehun panjang lebar dan aku yakin dia tidak akan berhenti berbicara jika Kai tidak memotong perkataannya.

“Ya!!! Sehunie, apa kau sedang curhat ha? Aigoooo dasar magnae manja” ucap Kai dan dibarengin dengan tawaan member lainnya dan juga membuatku tertawa pelan, mereka ini lucu sekali.

“haha kau lucu sekali Sehun-ssi, sudah pakailah bajunya aku kembali ke lokasi dulu”

Joon Myun POV

Aku melangkahkan kakiku keluar dari ruangan itu dan menuju ruang ganti, rasanya sesak sekali melihatnya seperti itu. Dasar yeoja pabo, sudah tau kakinya sakit masih saja memaksakan diri untuk bersibuk ria. Apa maksudnya? Aku bahkan sampai berkata kasar padanya tadi, merepotkan orang-orang? Aniyo, bukan begitu maksudku, entah aku juga tidak mengerti dengan diriku sendiri tapi melihat dia memaksakan diri seperti tadi itu membuatku ehem ‘sedikit’ khawatir padanya.

Selesai dengan pakaian yang harus kupakai di syuting hari terakhir ini, aku langsung kembali ke ruangan, tapi langkahku terhenti saat kulihat gadis itu sedang dimarahi oleh manager Kim, rasakan! Pasti manager Kim marah karena dia tetap memaksakan diri untuk ikut membantuk syuting hari ini. Ckck.

***

“Ah lelah sekali hari ini, akhirnya selesai juga” keluh Kai saat duduk ditempatnya.

Hari ini memang terasa sangat melelahkan sekali, sudah berpanas-panasan dipantai kami juga harus mengulang beberapa scene untuk mendapatkan hasil yang bagus. Aku merebahkan tubuhku di sofa yang empuk. Rasanya semua rasa lelah hilang sudah.

Tiba-tiba saja aku teringat oleh gadis itu, kemana dia? Kenapa semenjak tadi aku melihatnya dengan manager Kim ia tidak kelihatan. Aku menengok keluar tapi tidak aja juga. Ah mungkin dia sedang beristirahat dikamarnya.

“Wae hyung? Kau mencari Eun Ra?” Tanya Baekhyun seakan ia bisa membaca pikiranku

“Eh? Mwo? Aniya, untuk apa aku mencarinya” sergahku

“Molla hyung, mungkin saja kau merindukannya. Ups! Keceplosan! ” ledek Baekhyun dan itu membuat member lain tertawa lagi.

“Ya!! kalian, dongsaeng macam apa yang meledek hyungnya seperti itu. Menyebalkan sekali”

***

Aku memandang bintang dilangit diiringi dengan deru ombak pantai pulau jeju, indah sekali. Mereka membentuk gugusan-gugusan kecil yang entah apa namanya aku tidak tahu karena cukup melihatnya saja itu bisa membuatku terkagum akan ciptaan Tuhan ini. Bayangan Ji Hyun melintas dipikiranku, bagaimana dulu kami melakukan semuanya bersama-sama. Dia wanita yang sangat lembut dan perhatian, itulah sebabnya aku sangat merasa kehilang sekali saat dia menghembuskan nafas terakhirnya. Semua yang ada didirinya membuatku jatuh cinta padanya, huh andai saja penyakit itu tidak menyerangnya dia pasti sudah kuikat dengan hubungan pertunangan.

“Sedang melamun, huh?” Aku tersadar dari anganku saat Baekhyun sudah berada disampingku.

“Kau, untuk apa kesini?”

“Aku hanya mencari udara segar dan aku melihatmu disini”

“Baekhyunie”

“Ne hyung?”

“Apa aku sepayah ini? Masih terpuruk dalam masa laluku bersama Ji Hyun?” tanyaku yang entah kenapa ingin sekali rasanya berbagi cerita kepada seseorang

“Aku tidak bisa bilang bahwa kau ini payah hyung, tapi aku rasa ini sudah terlalu lama untukmu. Mungkin sekarang saatnya kau menata masa depanmu”

“Entahlah, kedatangan gadis itu semakin membuatku bingung”

“kau.. apa kau menyukainya?”

“menurutmu?”

“Kau yang bisa mengetahuinya sendiri hyung bukan aku. Eun Ra tidak seperti gadis lain, bahkan walaupun dia sedikit mirip dengan Ji Hyun, tetap saja jika kau melihat dia lebih dalam lagi kau bisa melihat dia sebagai Eun Ra bukan sebagai orang yang mirip Ji Hyun. Dia gadis yang sangat ceria hyung” ujarnya panjang lebar, ada apa dengan bocah ini? Kelihatannya dia tahu betul tentang Eun Ra.

“jangan salah faham karena aku berbicara seperti itu, aku tau kau menyukainya hyung” sambungnya lagi.

“Aku pergi dulu, disini dingin sekali” belum juga aku berdiri bocah disebelahku sudah meracau lagi

“Hyung hyung, kau ini selalu saja seperti itu. Bagaimanapun usahamu menghindar darinya tetap saja kau tidak bisa membohongi perasaanmu” aku terdiam sejenak memikirkan perkataannya namun sedetik kemudian aku langsung pergi meninggalkan dia.

Dan saat berjalan menuju kamar aku kaget melihat gadis itu yang berjalan kearahku, eh andwe dia hanya melewatiku.

DEG.

Kenapa jantungku berdebar sangat cepat seperti ini? Kenapa dia melewatiku tanpa menyapa atau bahkan member senyuman padaku? Ada apa dengannya? Aish~

Eun Ra POV

Hari ini sungguh membuatku bosan, bagaimana tidak hanya karena kakiku terluka karena kejadian kemarin malam manager Kim tidak mengijinkanku untuk membantu tim lainnya dalam syuting hari ini, alhasil aku hanya berada dikamar saja tidak kemana-mana. Aku heran ada atasan sebaik manager Kim kepada bawahannya padahal kakiku tidak terluka terlalu parah, yah walaupun jika aku berjalan masih agak susah.

Aku berjalan keluar kamarku menghirup udara pulau jeju pada malam hari, dari sini saja aku bisa merasakan deruan ombak yang ada di pantai. Aku langsung melangkahkan kakiku ke pantai untuk melihat bintang, sudah tidak terlalu sakit untuk berjalan. langkahku terhenti saat sosok pria yang baru saja aku pikirkan dikepalaku tadi ada dihadapanku, oh pasti dia baru saja melihat bintang seperti kemarin. Rasanya malas sekali melihat tampangnya itu, mereka bilang dia itu Guardian angel, cih guardian angel macam apa yang berkata kasar dan membentak wanita manis sepertiku? Aku tidak terlalu memperdulikan dia dan langsung saja berjalan melewatinya tanpa menyapa atau bahkan tersenyum padanya, jika aku menyapa paling juga dia tidak akan membalasnya. Sejujurnya, semenjak kejadian kemarin Suho menolongku aku merasa dia orang yang tidak seperti aku bayangkan tapi mengingat sikapnya hari ini aku berfikir dua kali untuk membuat kesimpulan itu.

Malam hari ini bintangnya banyak sekali semakin terlihat indah, andai saja aku bisa menjadi bintang yang bisa membuat manusia terkagum akan keindahan diriku. Aku melihat seorang pria duduk diatas pasir pantai sambil melihat ke langit, bukankah itu Baekhyun?

“Wah kau suka melihat bintang juga?” ucapku dan aku yakin dia terkaget dengan kehadiranku

“ah  kau rupanya. Ne, tapi tidak sesering Suho hyung, aku melakukan hal ini jika sedang bosan saja” katanya sambil tersenyum.

“pantas tadi aku melihatnya disekitar sini”

“mwo? Kau bertemu dengannya?”

“ne” kataku sambil mengangguk

“Suho hyung itu sebenarnya orang yang baik hanya saja saat dia melihatmu..” dia mengantungkan perkataannya

“’Wae?” tanyaku penasaran

“Tidak apa-apa, aku rasa dia menyukaimu haha”

“apa-apaan kau ini, jangan bercanda” lagipula mana mungkin orang itu menyukaiku.

“….”

“Baekhyun-ssi, kau tau? Aku fikir Joon Myun itu memiliki kepribadian ganda, kemarin malam dia menolongku dengan baik saat kakiku terluka tapi har ini dia bersikap kasar padaku. Mana ada orang yang bersikap seperti itu dalam waktu yang singkat? Aneh kan?” ujarku

“Kau akan mengerti nanti Eun Ra” ucapnya dengan serius, apa maksudnya?

“Mwo?”

“Aniyo, sudah aku mau kembali ke kamar dulu” katanya lalu berdiri dan pergi meninggalkanku.

Aku masih saja bingung dengan perkataannya tadi, apa yang aku mengerti? Joon Myun? Kenapa aku memikirkannya? Apa aku menyukainya? Aish sudah lupakan aku tidak mau jatuh dilubang yang sama lagi dengan seorang pria.

***

Siang ini setelah makan manager Kim memberikan kami kesempatan untuk membeli sedikit oleh-oleh dari pulau jeju dan kami sekarang berada di pusat perbelanjaan pulau jeju. Disekeliling jalan aku melihat banyak sekali penjual dengan barang dagangannya yang unik-unik. Aku berjalan sendiri karena jika bersama-sama dengan tim yang lainnya mereka pasti akan kerepotan dengan tingkahku yang kalap saat berbelanja, menawar ini-itu, atau membeli barang dengan secara selektif. Meskipun sedikit cuek dengan penampilan tapi aku juga sama seperti perempuan lainnya yang jika berbelanja pasti merepotkan, itulah alasannya aku lebih suka berbelanja sendiri. Aku rasa semuanya juga memisahkan diri termaksud member exo, mereka tidak menggunakan penyamaran apapun karena hari ini bukanlah hari libur jadi suasananya sepi.

“Ahjumma, topi ini lucu sekali. Terbuat dari apa?” tanyaku saat aku melihat topi yang cukup unik

“Ah, itu topi asli dari kulit buaya. kau mau?” kata bibi yang ada dihadapanku ini.

“Ah aniyo, aku hanya suka saja melihatnya tapi tidak berniat untuk memilikinya. Aku takut nanti arwah buaya yang dikuliti itu menghantuiku bi” ucapku terkekeh

“Anak muda, lucu sekali kau ini” kata bibi itu.

Aku melangkahkan kakiku ketempat lain dimana ada sebuah tenda yang cukup aneh. Aku merasa tertatik untuk masuk kedalamnya, dan yang kulihat adalah seorang wanita tua yang menggunakan pakaian dengan aneh sekali. Sedetik kemudian aku bisa menebak bahwa dia adalah seorang peramal, ah aku rasa aku salah masuk tempat segera saja aku langkahkan lagi kakiku keluar tapi dengan cepat peramal itu memanggilku

“Ya! kau, mau kemana? Orang yang sudah masuk kesini dilarang keluar sebelum aku meramalnya” kata peramal itu

“Ah aniyo, aku tidak bermaksud untuk diramal aku fikir tadi ini tenda biasa” sergahku

“sudah duduk dulu baru kau akan boleh keluar” perintahnya

Aku menghampirinya dan duduk dihadapan peramal ini. Dia mulai memainkan kartu yang ada ditangannya entah aku tidak mengerti apa yang ia lakukan tapi setelah itu ia menyodorkan kartu-kartu miliknya kepadaku.

“pilih salah satu dari kartu ini dan berikan padaku”

Dengan ragu dan tampang yang masih bingung aku memilih satu kartu dengan asal. Kemudian kuberikan kartu itu padanya, peramal itu melihat kartu yang aku pilih lalu melihat kearahku dengan tatapan aneh tapi sedetik kemudian dia malah tersenyum padaku
“berbahagialah, sebentar lagi kau akan menemukan takdirmu. Takdir dimana jantungmu akan selalu berdebar jika bersamanya. Tapi ingat sepulang dari sini, kau harus hati-hati jangan sampai tersesat jika kau tidak mau celaka” katanya.

“Sudahkah? Kalau begitu aku pergi dulu, khamsa” kataku dan langsung keluar dari tempat peramal itu. Aish ada-ada saja peramal itu, mana mungkin aku tersesat dari sini.

Aku melihat jam ditanganku, sudah menunjukkan pukul 6 sore dan aku segera melangkahkan kakiku ketempat awal kami memisahkan diri. Aku melewati beberapa blok dijalan itu dan sampailah pada tujuanku. Aneh sekali harusnya kan disini, kemana manager Kim dan yang lainnya? Aku mencoba menghubungi manager Kim tapi sialnya ternyata ponselku mati. Aish aku mengutuk diriku sendiri karena tadi pagi lupa untuk mengisi baterainya.

Aku berjalan lagi menuju blok-blok pedagang mencoba mengulangi langkahku, dan siapa tau aku bertemu dengan salah satu tim. Suasana sudah mulai sepi karena para pedagang sudah merapihkan baarang dagangannya. Aku mulai merasa diikuti oleh seseorang dari belakang namun saat aku menoleh tidak ada siapa-siapa. aku berlari pelan sampai aku dikagetkan oleh segerombolan pria yang tidak kukenal yang tiba-tiba sudah berada didepanku. 1, 2, 3, 4 ada empat orang pria dan sekarang mereka mengepungku. Ya tuhan saat ini aku merasa takut sekali, mau apa mereka.

“Nona, kau sedang apa sendirian berjalan disini. Para pedagang sudah pulang, kau mau belanja?” kata salah satu dari mereka yang ada didepanku.

“mau apa kalian?” bentakku

“kau mau kami temani nona? Kebetulan kami juga sedang kesepian malam ini?” sekarang pria yang dibelakangku menyentuh pipiku dan dengan segera kutepis.

“Jangan macam-macam kalian, atau aku akan teriak”

“Jual mahal rupanya? Sudah hyung tunggu apalagi, ayo kita kerjai dia ramai-ramai”

Mwo? Apa katanya? Aku sudah takut setengah mati dengan suasana seperti ini, aku langsung saja berusaha untuk melarikan diri dari mereka tapi saat aku mulai melangkahkan kakiku salah satu diantara mereka mulai membekapku dengan kasar.

“Mau kemana nona manis disini saja bersama kami bersenang-senang hahaha” dan mendekatkan wajahnya pada wajahku.

“TOLOOOONG, TOLOONGG!!” aku tidak bisa melakukan apalagi selain berteriak minta tolong

PLAKKKK!!

Pria dihadapanku memukulku dengan sangat keras sampai aku bisa merasakan darah mengalir dihidungku

“Jangan berteriak atau aku akan semakin kasar padamu”

“ANDWEEE, TOLOOOONG!!!!!” teriakku sekencang mungkin.

Joon Myun POV

Kami sudah berada ditempat berkumpul kembali setelah tadi berpisah dengan tim yang lain. Sebenarnya aku sama sekali tidak menikmati acara hari ini yang dibuat oleh manager Kim untuk berbelanja oleh-oleh di pulau jeju tapi apa daya manager memaksa kami semua untuk ikut.

“Apa ada yang melihat Eun Ra? Harusnya dia sudah disini, yang lain sudah kumpul hanya tinggal Eun Ra saja” kata manager Kim yang tiba-tiba datang kepada kami dan hanya dibalas gelengan dari semua yang ada disini. Aish dasar wanita, berbelanja saja berjam-jam seperti ini. Merugikan waktuku saja.

“telpon saja dia dan suruh langsung kembali kesini” ucap Sehun

Aku lihat manager Kim menekam tombol diponselnya.

“Ponselnya tidak aktif, apa jangan-jangan dia tersesat?”

DEG!

Perkataan manager Kim tadi membuat jantungku berdebar lebih kencang dari sebelumnya, ada apa dengan gadis itu?

“ah baiklah, kita cari Eun Ra sekarang. Siapapun yang menemukannya langsung bawa dia kembali kesini!” perintah manager Kim

Jujur saja, mengetahui ponselnya tidak aktif aku jadi khawatir padanya, maka segera aku dan member yang lain mencarinya. Manager kim dan tim yang lain mencari ke arah kanan sedangkan aku dan member lain mencari kearah kiri. Kami berlari menyusuri pusat perbelanjaan yang penuh dengan gang-gang kecil ini, sepi. Tidak mungkin jika gadis itu masih belanja. Kami masih terus berjalan ketempat lainnya, aku hanya berharap masih ada pedagang yang masih membuka tokonya dan Eun Ra sedang berada disana membeli sesuatu, aku rasa itu lebih baik daripada terjadi sesuatu padanya sekarang.

“Hyung kau dengar itu? seseorang berteriak minta tolong. Suara yeoja!” kata D.O

Ya, aku mendengar suara yeoja teriak minta tolong. Dalam keadaan seperti ini sulit untukku berfikir positif tentang keadaan gadis itu.

“Ayo cepat!” kataku

Kami segera berlari menuju sumber suara itu, sungguh aku sangat khawatir jika terjadi apa-apa padanya. Entah kenapa aku juga bingung kenapa aku seperti ini sekarang.

Kami melewati blok yang cukup sepi dan betapa kagetnya aku saat melihat seorang gadis sedang meringis minta tolong karena dikelilingi oleh empat pria berotot. Emosiku memuncak saat salah satu diantara mereka melakukan tindakan yang sangat keji kepada Eun Ra, dia merobek sebagian baju Eun Ra.

“Diam kau gadis tengik!” teriak pria itu.

Aku, sehun, D.O, Chaenyol, Kai dan Baekhyun langsung menghampiri mereka dan memukuli pria-pria itu.

BUGGGHHHH

“Beraninya kau menyentuh dia” kataku dan langsung kupukul wajahnya bertubi-tubi. Pria ini tidak menyerah dan segera memukul balik perutku hingga aku tersungkur sesaat aku melihat Eun Ra menangis, kacau sekali dia. Aku kembali bangun dan kali ini Sehun membantuku menghabisi pria laknat ini. Sedangkan member lain menghabisi 3 pria lainnya. Aku dan sehun berkali-kali memberikan pukulan yang sangat keras pada pria ini hingga ia tersungkur. Tiga pria lainnya pun babak belur dihabisi D.O, Kai, Baekhyun dan Chaenyol.

Aku langsung menghampiri Eun Ra yang masih menangis sambil meringkuk ketakutan karena kejadian barusan aku bahkan melihat darah dari hidungnya aku rasa karena pukulan pria tadi. Kulepas jaketku dan kupasangkan kepada Eun Ra, aku segera memeluknya dengan erat seolah tidak ingin ia tersakiti oleh siapapun.

“Sudah jangan menangis lagi” kataku lembut padanya, aku bisa merasakan bajuku basah karena airmatanya.

Sungguh aku sangat tidak bisa melihat gadis ini seperti ini, aku seakan lepas control atas diriku yang sangat khawatir padanya. Entahlah aku bingung pada diriku sendiri yang aku tahu saat ini adalah aku harus melindungi dia.

“Hyung, sebaiknya segera kita bawa Eun Ra sekarang juga” kata Kai.

Kami pergi dari tempat itu, aku menggendongnya karena aku tau dia masih sangat shock dengan yang ia alami, daritadi ia masih bengong seakan jiwanya tidak berada ditubuhnya.

***

 

Eun Ra POV

Terik matahari pagi sudah terlihat dari jendela apartemenku. Kubuka mataku dengan terpaksa. Sudah dua hari semenjak kami pulang dari pulau Jeju aku tidak bekerja dengan tim yang lainnya, bukan kemauanku tapi manager Kim yang menyuruhku untuk beristirahat dulu selama beberapa hari. Kejadian sore itu di pulau jeju membuatku sangat sulit untuk sadar akan keadaanku, sungguh aku trauma dengan kejadian itu.

Manager Kim, semua member dan tim yang lainnya sangat baik padaku walau aku masih baru bekerja disini. Aku tidak bisa membayangkan jadi apa aku sekarang jika waktu itu mereka tidak datang menolongku, dan yang paling membuatku heran adalah sikap Joon Myun saat itu. Setelah memukul pria-pria itu dia langsung memelukku sangat erat, pada saat itu entah kenapa tubuhku tidak menolak dipeluknya aku hanya merasa aku butuh perlindungan saat itu. Tidak sampai situ saja, dari bandara dia juga mengantarku ke apartementku bersama dengan Baekhyun. Ada perasaan aneh yang menjalar pada tubuhku saat itu, aku tidak mengerti tapi yang aku tau aku merasa sangat nyaman jika dia bersikap seperti itu padaku. Apa aku terlalu bodoh untuk sadar bahwa aku menyukainya?

Aku menekan beberapa tombol diponselku dan akhirnya tersambung juga.

“Yoboseyo” kata suara diseberang telpon sana

“Ne, apa kalian ada di dorm hari ini?” tanyaku

“Kami tidak ada jadwal hari ini, wae? Kau sudah lebih baik?”

“Kalau begitu nanti siang aku kesana, aku akan masak beberapa masakan untuk kalian. Anggap saja ini rasa terima kasihku karena kalian sudah menolongku saat itu apalagi kau”

“Aku tanya apa kau sudah lebih baik?”

“Sudah, tenang saja. Beritahu yang lain nanti siang aku kesana” kataku lalu segera kutekan tombol warna merah di ponselku.

***

TENG!

Lift didepanku terbuka dan setelah beberapa orang keluar aku langsung memasuki lift tersebut, segeram kutekan angka 10 karena dorm mereka ada dilantai 10. Aku sudah siap dengan makanan yang aku bawa untuk mereka, rasanya senang sekali memasak untuk oranglain apalagi untuk mereka yang telah menolongku. Pintu lift terbuka, aku segera berjalan menuju dorm mereka. Eh, pintunya terbuka? Aku langsung masuk saja tapi langkahku terhenti saat aku mendengar sesuatu.

“Mwo? Aku menyukainya? Yang benar saja, lelaki manapun jika melihat wanita seperti itu pasti akan melakukan hal yang sama seperti yang aku lakukan lagipula aku masih menyayangi Ji Hyun” aku tahu itu suara Joon Myun. Mendengarnya, aku merasa sesak sekali. Apa maksudnya? Dan Ji Hyun? Siapa gadis itu? Kejadian di pantai malam itu, kejadian sore itu bahkan masih teringat jelas dalam memori otakku. Choi Eun Ra, bodoh sekali kau jika menyimpulkan pria itu menyukaimu. Tanpa aku sadari cairan dari mataku menetes begitu saja.

“Lho Eun Ra, sedang apa kau disini ayo masuk. Yang lain sudah menunggu dimeja makan. Aish dasar manager Kim keluar tanpa menutup pintunya, kebiasaan” Baekhyun menyadarkanku yang daritadi berdiri mematung karena ucapan Leadernya itu, segera aku menyingkirkan airmataku dengan tanganku

“Ya! kau.. kau menangis?” tanya Baekhyun

“Aniyo, ini makanan buatanku. Aku tidak bisa berlama-lama disini, aku pergi dulu. Anyeong!” aku langsung berlari dari ruangan itu. Sakit, rasanya sakit sekali harus merasakan hal ini. Sungguh aku merasa menjadi orang paling bodoh didunia ini, aku tidak peduli dengan airmataku yang sudah semakin deras mengalir dari mataku.

Joon Myun POV

“haaa hyung, kapan gadis itu akan datang aku sudah lapar sekali” keluh Sehun sambil duduk dimeja makan dihadapanku

“Molla, tadi di telpon dia bilang siang akan kesini” ucapku singkat

“Hyung, kau menyukainya kan?” tanya D.O

“Mwo? Aku menyukainya? Yang benar saja, lelaki manapun jika melihat wanita seperti itu pasti akan melakukan hal yang sama seperti yang aku lakukan” Sergahku, ani mungkin lebih tepatnya berbohong. Aku memang menyukainya, aku menyadari itu. walaupun dia mirip sekali dengan Ji Hyun tapi matanya sangat berbeda dengan Ji Hyun, mata Eun Ra menyiratkan keceriaan.

“Kau ini pintar sekali berbohong hyung, saat kejadian sore itu kau bahkan langsung memeluknya dan mengantarkan ke apartemennya. Oh iya, kejadian malam hari dipantai itu? kau juga yang menolongnya kan? Padahal kau kan bisa meminta salah satu diantara kita untuk mengobati lukanya pada saat itu” kata Chaenyol panjang lebar

“Sudahlah hyung kau mengaku saja” kali ini Kai ikut memojokkanku

“Jika aku menyukainya kenapa? Berani kalian merebut dia dariku, hah?” kataku dan dibalas oleh tawaan semua yang ada dimeja makan ini. Semenjak kejadian sore itu aku menyadari betul hanya dalam itungan hari aku bisa mencintai gadis itu.

“Makanan sudah datang!” kata Baekhyun tiba-tiba dari ruang depan

“Mana Eun Ra nya?” tanya Sehun

“tadi saat aku ingin menutup pintu depan aku melihat dia sudah berdiri seperti patung lalu dia bilang kepadaku bahwa dia tidak bisa lama-lama disini tapi anehnya tadi dia seperti menangis” jelas Baekhyun

Menangis? Kenapa? Tunggu dulu tadi Baekhyun bilang dia berdiri seperti patung? Itu berarti dia sudah berada didepan lama, apa jangan-jangan dia mendengarkan perkataanku yang berbohong tadi tanpa mendengar perkataan selanjutnya? Ya tuhan, Joon Myun apa yang kau lakukan! Aku segera berlari keluar berharap dia masih disekitar sini, tidak kupedulikan teriakan dongsaeng-dongsaeng menyebalkan itu memanggilku. Aku terus berlari menuju lift yang akan tertutup, aku halangi lift itu agar tidak tertutup dengan kakiku dan yap! Dugaanku benar, gadis berambut panjang dihadapanku sedang terisak menangis namun sedetik kemudian wajah kagetnya karena melihatku sangat jelas sekali

“Mau kemana?” tanyaku

“Pergi, aku tidak bisa berlama disini” katanya singkat dan terkesan sangat dingin

Kutarik tangannya sehingga dia keluar dari lift, aku kugenggam tangannya erat untuk mengikutiku kembali ke dorm

“Lepaskan Joon Myun!” bentaknya dan mencoba melepaskan genggamamku tapi hasilnya nihil.

“Wae? Apa aku tidak boleh menggenggam tanganmu seperti ini? Apa ada larangannya?”

“Lalu apa ada aturannya kau harus menggenggam tanganku seperti ini?” ucapannya barusan membuatku sedikit emosi, jelas saja mulai saat ini tangannya harus terbiasa dengan tanganku.

“Jelas saja ada!!! Kau harus membiasakannya karena mulai saat ini tanganmu akan selalu berada dalam genggamanku”

“Lalu kemudian tanganmu yang satunya menggenggam tangan Ji Hyun? Seperti itukah Kim Joon Myun? Kau ternyata pria yang cukup rakus juga yah?” apa katanya? dia bahkan menyebutkan nama Ji Hyun? Aku berani jamin jika didepanku ini seorang pria aku langsung memukulnya.

“KAU?!!!” bentakku murka

“Wae? Kau mau marah padaku? Jika mengetahui kau pria dengan kelakuan seperti ini aku tidak akan mengambil kesimpulan bahwa aku menyukaimu, sungguh aku menyesal!!”

“IKUT AKU!!!” bentakku, aku genggam tangannya untuk ikut denganku. Rasanya aku tidak pernah merasa emosi sebesar ini dengan siapapun. Gadis ini, benar-benar..

***

Eun Ra POV

Aku terdiam disini, lelaki disampingku masih saja focus mengendarai mobilnya. Setelah memaksaku kasar untuk mengikutinya yang entah bagaimana akupun tidak tau akan kemana. Aku rasa perdebatan didepan lift tadi membuatnya sangat emosi bahkan saat aku menyebutkan nama Ji Hyun dia terlihat sangat marah. Cih, dasar pria!

Kami berhenti, dia turun dan membukakan pintuku dan tidak lupa membawa beberapa rangkaian bunga. Dia menggengam tanganku seolah-olah tidak ingin melepaskannya. Kami berjalan menuju suatu tempat dan alangkah terkejutnya aku saat melihat disekelilingku, ini kan pemakaman. Kenapa dia membawaku kesini? Dan siapa yang meninggal? Ada apa dengannya? Banyak sekali pertanyaan-pertanyaan didalam otakku.

“Kenapa kita kesini?” tanyaku

“Diam saja jangan banyak tanya” katanya datar

Kami terus berjalan sampai tiba pada satu makam, Joon Myun lalu menaruh karangan bunga mawar pada bagian atas dimana tertera nama pemilik makam ini dan betapa kagetnya aku saat melihat nama yang tertera “Shin Ji Hyun” apakah ini berarti? Bukan itu saja, ada hal yang membuatku sangat terkejut sekali. Fotoku, ah aniyo fotonya dimakam itu mirip sekali denganku bedanya hanya dirambut saja. Rambutnya sebahu, dan terlihat sangat anggun. Ya tuhan…. Tubuhku membeku seketika.

“Ji Hyun, apa kabar kau disana? Kau baik-baik saja bukan?” Joon Myun berkata seperti itu dengan tatapan yang entahlah sulit untukku mendeskripsikannya.

“Aku baru mengerti sekarang apa maksudmu dalam mimpi-mimpiku sebelumnya. Waktu aku terakhir kesini dan manager Kim menyuruhku untuk segera kembali aku menabrak seseorang wanita. Aku fikir saat itu aku sedang berkhayal tentangmu tapi ternyata itu nyata. Ji Hyun, dia sangat mirip denganmu tapi ada satu yang membedakan kalian, matanya… aku suka matanya yang penuh dengan kecerian itu. pada awalnya aku tidak bisa menerima kenyataan bahwa aku harus menemukan wanita sepertimu, bagaimana bisa ada dua orang yang sangat mirip, hah?” kulihat wajah Joon Myun, ada raut kesedihan disana. Dia menarik nafas lebih dalam aku tau masih banyak yang ingin dia ucapkan. Dan semua perkataannya sukses membuat airmataku jatuh.

“Kau tau? Aku bahkan tidak menyangka akan memiliki perasaan ini kepadanya. Ji Hyun, mianhae aku rasa dua tahun sudah cukup untukku menjadi pria payah seperti ini yang mengharapkan kau akan kembali, tapi sekarang aku sadar bahwa itu tidak bener dan kau pasti tidak suka melihatku hidup seperti itu. maka dari itu ijinkan aku menyayanginya, ijinkan aku melindungi gadis itu, ijinkan aku membahagiakan dia. Bukan, bukan karena dia mirip denganmu, tapi karena takdir. Aku tidak percaya akan sesuatu yang terjadi secara kebetulan, tuhan mempertemukan aku denganmu karena takdir, memisahkan aku denganmu karena itu takdir kita harus berpisah. Dan aku yakin aku bertemu dengannya juga karena takdir. Ji Hyun, aku sadar aku sangat menyayangi gadis itu ah aniyo, Choi Eun Ra. Namanya Choi Eun Ra, aku sangat menyayanginya. Jadi aku mohon, ingatkan aku dalam mimpi bahkan hukum saja aku jika suatu saat nanti aku menyakitinya. Jangan bilang siapa-siapa, aku berkata seperti ini hanya kepadamu. Arraseo?”

Aku tidak bisa menahan lagi airmataku. Kim Joon Myun, aku bahkan tidak menyangka dia akan mengeluarkan kata-kata seperti itu.

“Aku pergi dulu” katanya dan langsung pergi tanpa mengajakku. Aku menatap foto di makam itu, cantik dan anggun.

“Noona, ingatkan aku juga dalam mimpi atau kau bisa hukum aku jika suatu saat nanti aku tidak bisa membuat dia bahagia seperti kau membuatnya bahagia” aku segera pergi dari tempat itu. kulihat Joon Myun sudah berada didepan mobil menungguku.

Airmataku masih saja mengalir, sesampainya dihadapan Joon Myun tidak ada lagi yang bisa aku lakukan selain memeluk pria ini dan menyembunyikan wajahku pada bahunya. Aku menyesal…

“Mianhae, mianhae. Aku tidak tau jika…”

“Ssssttt sudah, jangan menangis lagi yang penting kau sekarang sudah mengerti. Mulai sekarang ijinkan aku melindungimu, aku tidak ingin kau tersakiti oleh siapapun. Saranghae Choi Eun Ra” ucapnya

“Nado saranghae, Joon Myun oppa” ucapku masih dalam isakan tangis.

Sepintas aku melihat bayangan Ji Hyun noona tersenyum padaku. Apa itu artinya dia bahagia melihat kami seperti ini? Noona, aku berjanji akan membuat Joon Myun oppa bahagia seperti dia bahagia bersamamu.

Benar, seseorang dipisahkan karena takdir dan seseorang dipertemukan karena takdir juga. aku tau sekarang apa maksud peramal itu, saat ini aku menemukan takdir hidupku.

END

Huwaaaaaa selesai, mian kalo ffnya mengecewakan yah. Gomawo udah mau baca *bow* Comentnya ditunggu :’)

16 pemikiran pada “The Latest Love

  1. Ini ff perdana authorr ??
    Jinjaa ?? Aku ngga percaya ..
    Daebak bangett thoorrr ..
    Feel nya kerasa bangett , Typo nya pun ga terlalu banyakk ..
    Kata ktanya ..
    Huwaaa ..
    AKu ngga bisa koment apa2 ..
    Ni ff bener bener daebakk ,,
    Good ff , Nice ff ..
    Guwe ga bisa koment apalgi , ni ff bener bener beda ,..
    Guwe suka benget 😀

    • iyaaaa chingu ini ff perdana bgt dan langsung si leader suho yg dijadiin castnya hehe.
      semoga di ff selanjutnya segala jenis typo ilang haha
      Makasih yah udah mau baca dan komen^^

  2. Mian chingu bukan noona tapi eonnie ehehee. Wahh ceritanya daebak banget ^^ jd sedih bacanya ㅋㅋㅋㅋ

  3. Daebak thor!!!

    Um..,, itu lho si shin ji hyunnya itu aku ngebayangin ji hyun yang main di drama 49Days itu thor,, pas ji hyun hanya arwah ajj.. *lho kok malah cerita-_-‘*(mian thor)..

    Ditunggu yang lainnya ya thor..
    Nice FF..
    Annyeong!! ^^

    • Waah kamu imajinasinya sampe kesana haha gomawo udh mau baca.
      sip ditunggu aja aku udh kirim ff lainnya kok tinggal tunggu di publish 😀

  4. Good thor .. FF pertama tapi udah bagus kayak gini … siiip .. gak sabar nunggu FF yang lain nya lagi …. (y)

Tinggalkan Balasan ke yeclouds Batalkan balasan