Get Out! Stupid Boy! (Chapter 1)

untitled

Title                 :  Get Out! Stupid Boy!

Author             : Nam Ji Ruu

Genre              : Romance

Main Cast        : Kris (Exo M), Park Jiyeon (T-ara), Luhan (Exo M).

Other Cast       : Suzy(Miss A), No minwoo (Boyfriend), Taemin (SHINee) DLL …

Rated              : NC! No comedy :P. PG+14

Length             : twoshoot

Diclameir         : Author gaje boh ini, terinspirasi dari lagu Miss A- Good Bye Baby, drama korea “Pasta”, sama pas lagi disuruh emak nyuci piring. Semoga ga ada ff yang mirip yachh.. Dimohon RCL, coz aku baru nulis ff. mau bash, kritik, asal ga di klitik juga ga apa-apa* ikhlas. Karena bahas bertele-tele dan konflik kurang aku mohon maaf, mungkin ga bakat nulis (T,T)

HAPPY RINGDING DONG

Park Jiyeon POV

Annyeong haseyo! Na nun Park Jiyeon imnida, umur  19 tahun, yatim piatu, tidak kuliah, bekerja di sebuah restoran bintang 5 yang menyediakan makanan prancis terpopuler di seoul, bekerja sebagai…..

“Jiyeon! Meja Nomor 5, sudah selesai! Tolong cuci piringnya!” Pintah seseorang. Akupun segera keluar dapur untuk mengambil piring kotor. Yap! Aku seorang pencuci piring disini. Akupun segera memcuci piringnya, aigoo padahal ketika SMA aku ingin menjadi seorang chef. Tapi nasibku jadi seperti ini! Sialnya! Husshh… kubuang jauh-jauh pikiran itu, untuk orang lulusan SMA sepertiku ini lebih dari cukup. Akupun melanjutkan pekerjaanku, meng-lap meja chef yang sedang bekerja, mengepel, membuang sisa bahan makanan, mengambil bahan-bahan di gudang, dan menyapu, tapi memang tugas utamaku mencuci piring. Walaupun begitu, aku sering memperhatikan cara para chef itu memasak. Menyenangkan sekali bisa seperti itu. Sekitar jam 23.00 malam, waktunya restoran tutup. karena aku pencuci piring, jadi aku harus mencuci tumpukan piring sisa memasak tadi sampai bersih. Belum lagi noda-noda yang susah dihilangkan serta aku juga harus merapihkan dapur seperti semula, padahal akukan bukan chefnya. Merepotkan.

“Jiyeonni! Kau tahu tidak berita baru?” Tanya minwoo menyelidik. Sang asisten dapur. Dia memang selalu bekerja bersamaku.

“waeyo? Aku tidak tahu. Memang berita apa?” balasku penasaran.

“besok, kepala chef yang baru akan datang!” ucapnya antusias.

“kepala chef baru? Oh ya aku lupa kepala chef ryeowook kan akan pensiun.” Jawabku seraya menepuk dahiku sendiri. “Lalu, ada apa?” tanyaku balik

“Isshh… itu dia, kau tidak boleh telat. Karena dia benar-benar perfectsionis. Walaupun kau hanya pencuci piring, tetap saja kau harus datang tepat waktu. Arasso!” ucapnya melirik padaku. Akupun hanya memberinya anggukkan mantap.

“dia orang china, tetapi pindah ke Canada dan belajar memasak disana. Namanya …… siapa yah?? Tunggu ku ingat dulu.” Ujar minwoo mengantung, benar-benar pelupa. Cih!! Kenapa banyak orang china yang ke Canada seperti –dia- , sudahlah mungkin hanya kebetulan. Akupun melanjutkan mengepel lantai.

“AKU INGAT!” teriak minwoo. Benar-benar menyebalkan, dia selalu saja mengagetkanku. Bocah, bocah.

“Namanya Wu Fan, Wu Fan Kris!” serunya

“MWO!!” kejutku. Apa yang dia katakan? Wu fan…KRIS? Wu Fan… KRIS? Hatiku benar-benar mencelos, mendengar nama yang sama dengan namja sialan itu. Ini pasti bukan dia! Batinku beradu. Akupun meminta kepada minwoo untuk pulang lebih cepat, ia pun menyetujuinya. Di perjalanan pulang, aku benar-benar gelisah. Tidak mungkin dia kan! Tapi namanya sama, dia juga Chinese-canadian. Sial aku teringat masa-masa sialku.

FLASHBACK

Ketika SMA.  Aku sangat amat menyukainya, bahkan bisa dibilang mencintainya & terobsesi. Aku bahkan sudah menyatakan perasaanku 10 kali! Bayangkan 10 kali! 5 kali dia terdiam & 5 kali berikutnya dia menertawaiku dan terus berkata “Kau gadis jelek! Tidak pantas denganku, sana pergi! Kau pikir aku mau menjadi namjachingu mu! HAH?!” Bentaknya acuh tak acuh. Tapi bodohnya, aku selalu menangis lalu kembali menyukainya. Wu Fan Kris, itulah namanya. Namja perawakan tinggi, berwajah tampan, & sangat pintar. Dia selalu terlihat baik seperti malaikat. Tapi jika denganku, dia selalu menjadi death god bagiku. Aku selalu bertanya-tanya. Apa salahku? Karena aku yatim piatu? Karena aku miskin? Itu tidak terlalu mempengaruhi. Untung saja masih ada adiknya, luhan yang selalu berbaik hati padaku. Dan terparah ketika itu! Kejadian yang paling menyedihkan, tapi berkat itu aku tersadar & membencinya.

Aku di ajak temanku, pergi ke rumah kris. Akupun pergi sendiri, sekitar jam 20.00 malam. Sampai disana, kubuka pintu tetapi lampu tidak dinyalakan. Gelap sekali. Dan tiba-tiba TEK! Lampu menyala, didepanku sudah ada kris mengunakan jas berwarna putih dengan membawa bunga untukku. Dia lalu membungkuk & berkata “Maukah Kau jadi YeojaChingu ku?”. Kupikir itu adalah malam terindah bagiku, ternyata tidak. Pipiku pasti sudah merona, ketika berniat mengambil bunga itu…..

“Yak!! Keluar! Bagaimana aktingku tadi?” tanyanya sambil berdiri dan membalikkan tubuhnya. Dari belakang, keluarlah teman-temannya sambil bertepuk tangan. Aku terlalu bingung, untuk menafsirkannya. WUUWWHHH! Teriakan riuh mereka.

“Wow!! Aktingmu sangat keren! Pasti nanti, suzy akan senang, kau akan menyatakan perasaanmu dengan romantis!!!” seru mereka. Akupun hanya diam mematung, mendengarnya. Apa?! Jadi ini hanya latihan untuk dia menyatakan perasaannya kepada…. Bae Suzy? Aku sudah seperti orang tolol disini. Aku terus menahan air mataku, agar tak keluar.

“HE!!! Sudah sana! Pergi! Aku sudah tidak membutuhkanmu lagi! Sebentar lagi suzy akan datang! PABO!” bentaknya kasar. Melihatku terus mematung, dia menyeret tubuhku sampai kepintu & mendorong ku sampai terjatuh ditanah. Diapun langsung menutup pintu. Tak kuasa menahan air mata ini, akhirnya butiran Kristal bening meleleh dari pipiku. Akupun pulang dengan rasa kesal, kecewa, dan rasa benci yang mendalam. Keesokkan harinya, dia ternyata pindah ke Canada selama 3 tahun.

FLASHBACK END

Itu dia masa sialku. Tapi sekarang, aku sudah bisa mengatasinya karena sudah melupakannya. Kuharap besok dia tidak mengingatku, jika dia mengingatku aku akan langsung membantingnya dengan jurus karateku. Hmhmhmhm…. Ketika dia pergi, aku mendapat banyak pelajaran & pengalaman. Dan untuk mengatasi rasa sakit hatiku, aku belajar karate & taekwondo.

***Pagi harinya.

Omona! Hampir terlambat! Akupun bergegas mandi, lalu berlari menuju Bonaparte restoran. Hush hush hush deru nafasku membuat sesak nafas. Kurasakan ada yang menarik tanganku. “Aigoo! WAEYO?” tanyaku.

“Diam! Kau tidak lihat. Dia sedang berjalan. Sudahlah kajja masuk. Kau hampir terlambat” jelas taemin, salah satu chef. Selesai berganti baju, aku ikut berbaris rapih dengan para chef tetapi aku urutan paling belakang. Urutannya adalah Sungmin sebagai asisten kepala chef menggunakan tanda berwarna biru, kyung soo, kibum, myung soo, taemin, lay, onew, sehun. Total ada 8 chef di tambah kami berdua. Aku dan no min woo. Aku benar-benar tegang, jadi aku berbaris agak kebelang supaya tidak terlihat wajahku. Tiba-tiba seseorang namja tinggi, berambut pirang dengan memakai busana lead chef lengkap dengan tanda ikatan dasi merah. Menandakan dialah lead chefnya. Aku belum melihat wajahnya, karena tertutup para namja di depanku.

“Anyeong haseyo! Aku kepala chef yang baru. Namaku Kris Wu, berumur 21 tahun, berasal dari Canada. Okay tanpa basa-basi lagi, aku ingin kalian semua mengenalkan diri kalian masing-masing! Dimulai dari kau, asisten kepala chef!” pintahnya mengintimidasi. Akupun hanya menelan ludah. Perlahan-lahan tapi pasti mereka hampir selesai memperkenalkan diri.

“apakah sudah semua? Atau masih ada lagi?” tanyanya.

“Masih Chef! Dia ada di paling pojok! Silahkan.” Jawab sungmin oppa sambil mempersilakan kepala chef itu. Ku dengar ia bergerak kemari. Aku menarik nafas panjang, saatnya aku berakting. Diapun sudah ada di depanku, aku langsung menunduk.

“Kau ! Perkenalkan dirimu secara terperinci! Dan angkat kepalamu!” tegasnya. Sesudah memutuskan ekspresi apa yang harus kutunjukkan, akupun mengangkat kepalaku & mulai memperkenalkan diriku.

“Annyeong chef. Na nun Park jiyeon imnida. Umur 19 tahun. Aku hanya seorang pencuci piring.” Ucapku datar. Kulihat ia agak terkejut melihatku.

“apa aku mengenalmu?” tanyanya menyelidik.

“aniyo. Aku baru pertama kali melihatmu” jawabku acuh tak acuh. Dia pun hanya mengangguk dan berjalan pergi. Setelah itu, barulah aku memulai perkerjaan babu ku. Yang membuatnya berbeda adalah adanya kris & yang membuatku heran ia selalu mempunyai alasan melirikku ketika mencuci piring. Apa dia mengenaliku? Ahh.. terserahlah. Ketika restoran sudah tutup. Kuperiksa tengok kanan-kiri, kalau sudah aman berarti dapur ini bebasku kuasai. Selesai membersikan dapur & mencuci piring, kukeluarkan sisa bahan-bahan memasak. Dan mulai lah aku belajar mempraktekkan semua yang kulihat tadi. ku goyang-goyang wajan, ku percikan sedikit garam, gula, merica. Akhirnya jadi juga! Walaupun berbahan dasar sisa-sisa sayuran tapi aku tetap bangga. Ketika aku mulai mencuci piring bekasku tadi, kurasakan seseorang menempelkan kepalanya di bahuku & tangannya yang panjang menjulur kedepan, memegangi tangan ku yang sedang mencuci. Dengan sigap, aku langsung membantingnya. Ketika ia terjatuh kulihat wajahnya, ternyata KRIS. Ia pun segera bangun

“ma-mau apa kau disini?” tanyaku mengendalikan diri.

“aku seorang kepala chef, jadi aku selalu memeriksa keadaan dapurku” jawabnya tegas. Akupun segera membalikkan badan & mulai menaruh piring ke rak. Lalu bergegas menuju pintu keluar

“Tunggu! Apa benar kau tidak mengingatku? Kau si jiyeon kan! Pencinta nomor satuku” tanyanya sambil menarik tanganku masuk ke dalam lagi. Sesampainya di dapur, aku terus terdiam.

“kau mau masih belum mengaku?” tanyanya dingin.

“baiklah aku menyerah! itu memang aku, sekarang biarkan aku pulang. Dan anggap saja, kita tidak saling kenal. Okay!” balasku datar.

“kau sudah berani menjawabku, apa sekarang kau tidak menyukaiku lagi?” balasnya sambil menatapku tajam. Hah?! Jangan bercanda hanya karena itu saja aku takut. Akupun memberinya evil smirk tajam.

“Ya begitulah! Kau senang bukan, lagipula itukan dulu aku menyukaimu” lanjutku tegas. Akupun langsung pergi meninggalkannya, dan lagi-lagi dia menahanku. “mau apa kau. Hah?!” bentakku.

“aku hanya sedih penggemar beratku berkurang, kurasa hanya ada satu cara……” ucapnya mengantung. Kemudian dia mendekatkan wajahnya ke wajahku…..-dia menciumku-…. Kurang ajar! Tanpa aba-aba. PLAAKK!! Sebuah tamparan keras dariku mendarat ke pipi kanannya.  Ketika dia mundur karena menahan rasa sakit dipipinya, aku langsung mengeluarkan jurus tendangan taekwondoku. Hidungnya pun mengeluarkan darah segar

“Kau Gila! Kau pikir, hanya kau namja di dunia ini! Aku sudah mempunyai namjachingu!” teriakku. Akupun pergi meninggalkannya begitu saja.

Kris POV

Aku kembali lagi ke korea, untuk menjadi seorang lead chef. Tak kusangka, ternyata di restoran prancis ini aku bertemu dengannya. Yeoja yang dulu kubenci, tapi sekarang aku mencintainya. Mungkin karena karma. Hmhm 3 tahun yang lalu aku meninggalkannya, di Canada aku merasa ada sesuatu yang penting dalam hidupku hilang. Ternyata aku mulai menyukai park jiyeon! Ketika ingin pulang tadi, kulihat dia masih berkutat dengan piring-piring kotor itu. Aku selalu memperhatikannya. Dia bertambah amat sangat cantik, memang dulu dia juga cantik tapi tertutup dengan kawat giginya. Ku tunggu saat yang tepat, akupun mulai mendekatinya dan memeluknya dari belakang sembari menggengam tangannya yang sedang mencuci piring. Beberapa menit setelah aku menggangunya,  tanpa sadar aku menciumnya & PLAAKK! Dia menamparku keras, sontak aku memundurkan tubuhku. Diapun langsung menendang perutku & tengkuk leherku, sampai hidung berdarah. Dan langsung meninggalkanku sendiri. Sebenci itukah kau padaku? Sampai kau tak sudi menolongku yang terkapar. Tapi sejak kapan dia belajar tendangan memutar, itukan jurus taekwondo……. Dengan tertatih-tatih aku berjalan menuju mobilku.

Jiyeon POV

Mataku mulai bengkak karena semalaman terus menangis. Bagaimana bisa namja sial itu menciumku! Kurang ajar! Padahal aku sudah mengunci rapat hatiku & hanya ku berikan pada namjachinguku. Aku membencinya sekaligus masih menyukainya. Apa dia kena karma? HAH?! Itu adalah deritanya. Ku dengar ringtone handphone ku berbunyi

From   : My Lovely Namja

Kyaa~~ jiyeonnie aku rindu!!!! ayo kita pergi kencan otte! Nanti ku jemput jam 7 malam di depan restoranmu! Awas kalau tidak! ^,^

Kekekeke… memang hanya dia yang bisa menghiburku. Walaupun didalam message, dia tetap saja manja. Tanpa menunggu lama, aku membalas pesannya

To        : My Lovely Namja

Ye!!! Aku juga mau! Aku sedang bosan, tapi kau harus minta izin pada bossku dulu lho! Karena kau mengajakku jam 7 malam! See you

Tak lama kemudian ia membalasnya.

From   : My Lovely Namja

Tenang saja Chagiya! Aku akan merayu bossmu, sampai dia jatuh cinta! Pokoknya I LOVE YOU, I MISS YOU, I NEED YOU! Muachh… aku ada kuliah pagi T,T jadi bye bye chagi!!!

Enaknya bisa kuliah, sementara aku harus bekerja. Aku lalu bercermin, kulihat pantulan wajahku. “Oh My God! Mataku benar-benar menakutkan” gumamku. Kuputuskan memakai kacamata, setelah memilih-milih. Akhirnya aku memakai kacamata besar dengan bingkai hitam, setidaknya bisa menutupi mataku.

At Bonaparte Swizz Resto

Ternyata belum ada yang datang, syukurlah. Semua sudah bersih. Jadi aku harus melakukan apa?  Lebih baik aku menyiapkan peralatan memasak. Mulai dari menyiapkan pisau, bumbu dapur, piring & tinggal satu lagi…..wajan. aku berdiri di atas kursi, lalu mulai mengapai-gapai gagang wajan. “aisshh!! Kenapa mereka menaruh di rak yang paling tinggi!” protesku. Akupun mulai melompat-lompat meraih gagang wajan sial itu. “Ya ya Ya!” teriakku terkejut aku kehilangan keseimbangan badan. Dan mulai terjatuh, sontak aku menutup mata. Aku merasa seperti ada yang menangkap tubuhku, kuharap bukan dia. Oh Damn it! Kulihat ternyata dia lagi. Akupun segera bangun dari dekapannya. “Mianhae, chef” lirihku.

“tentu, kau masih sebodoh yang dulu!” ujarnya menghina.

“kau pikir, aku sengaja. Hah? Ini memang pekerjaanku, lagipula aku terjatuh juga sudah sering!” balasku. Akupun pergi ke bak pencuci piring.

“sepertinya ada yang berbeda…. Ah ini dia. Menganggu!” ucapnya lagi sambil menarik kacamataku. Sialan orang ini, jika aku boleh membunuhnya yang pertamaku lakukan adalah memutilasi badannya.

“matamu bengkak? Kau menangis?” tanyanya sok perhatian. Aku segera mengambil kembali kacamataku & memakainya.

“apa pedulimu?! Ini semua juga karena, kau! Sudah sana tidak usah mengangguku! Kau mengganguku…. Karena kau menyukaiku yah? Kasihan sekali yang sedang kena karma” balasku tajam. Dia hanya menghelang nafas. Kudengar suara riuh para namja, untung mereka semua sudah datang. Langsung aku kabur.

SKIP jam Setengah Tujuh malam……

“Jadi kau meminta izin pulang lebih cepat, nona park?” Tanya manager restoran ini. Akupun hanya mengangguk. “Baiklah. Kuizinkan, ini karena rajin bekerja & juga temanku” ucapnya lagi. Akupun meninggalkan ruang itu dengan senang. Kya!! Akhirnya aku bisa pergi!. Ringtone handphoneku berbunyi. Langsung ku angkat telepon masuk itu.

<Yoboseo> jawabku.

<bagaimana apa boleh, chagi?> tanyanya memelas

<tentu saja , boleh! Aku sudah minta izin> jawabku lagi.

 <WAAAAWW! Senangnya! Aku segera kesana!> jawabnya memekakan telinga.

 <Ye> singkatku dan langsung mematikan sambungan telepon.

Aku menuju loker, untuk berganti baju. Lalu menunggu di depan restoran, yang langsung tembus kejalan. Karena dindingnya kaca. Kulihat para pengunjung yeoja selalu saja membuat masalah. Kepada para pelayan. “Pelayan! Makanan kami terlalu asin!”, “pelayan! Makanan ini sudah dingin!”, Pelayan! Pelayan! Pelayan!. Cih….. mengelikan, aku sudah tahu itu adalah tak tik mereka untuk berkenalan dengan sang kepala chef. Kris. Yah.. memang begitu, nanti pasti kris keluar dari dapur & menjelaskan kalau makanan ini begini, makanan itu tidak apa-apa, makanan ini… ahh terserahlah. Sama seperti sekarang, kris sedang menjelaskan makanan itu kepada seorang yeoja. Tak sadar dia melirikku, lalu tersenyum. Sontak aku menyeringai-nya tajam & mengalihkan pandanganku kesamping.

“Kau menunggu siapa?” tanyanya. Kenapa? Tiba-tiba dia ada di depanku?

“bukan urusanmu!” ketusku tanpa melihatnya.

“yak! Aku ini kepala chef, jadi aku berhak mengetahui pegawaiku!” hadiknya.

“aku menunggu namjachinguku! Kau puas!” balasku santai.

“Nam-nam-ja chingu?  Kau sudah mempunyainya?” jawabnya lirih. Entah kenapa, nada bicaranya terdengar kecewa. Dasar bodoh! Sekarang kau baru menyukaiku?! Kemana saja kau dulu! Dasar pabo namja. Kulirik kesamping, sudah ada mobil sport berwarna.. pink?! yang berhenti. Dia sudah datang. Akupun keluar restoran & menghampirinya yang sudah turun dari mobilnya.

“CHAGIYA!! Kya~ aku rindu padamu!” teriaknya heboh seraya memelukku.

“Jinjja! Kau berisik sekali! Tidak di telepon, pesan selalu saja heboh.” Jawabku, akupun langsung menunjuk mobilnya yang…… cucho?

“ada apa chagi?” tanyanya terheran-heran. Aisshhh… bocah ini, akupun langsung memukul kepalanya. Ia pun meringis.

“kau ini! Apa sih yang ada di otakmu? Kau itu namja, kenapa memakai mobil sport berwarna pink! Membuat malu saja!” protesku.

“Aigoo. My chagiya…. Sekarang sedang tren, tahu! Sudahlah ayo masuk, aku lapar, lapar” rengeknya sama seperti anak kecil. Ketika hendak masuk, tanganku ditahan seseorang. Aku berbalik, ternyata kris. Ada masalah apalagi sih dia menganguku?

“Yak! Waeyo?!” bentakku sambil menangkis gengamannya.

“Jadi namjachingumu Xi Luhan?!” teriaknya. Bagaimana dia bisa tahu??? Aaissshhh…. Setelah 3 tahun ditinggalnya, dan berpacaran dengan luhan. Aku lupa! XI LUHAN ADIKNYA! Pabo, pabo, pabo! Kulihat luhan, keluar mobil lagi dan menghampiri kami.

“Oh!! HYUNG? Kenapa kau ada disini?” Tanya luhan terkejut.

“Jelaskan padaku! Kenapa kau menjadi namjachingu-nya!” amarah kris tidak terkontrol. Luhanpun, menarikku untuk bersembunyi di balik punggungya. Aku belum pernah melihatnya semarah itu ataupun membentak adiknya. Dia tipe namja tenang, dingin,& tidak peduli

“mian, hyung. Dari dulu aku menyukainya hyung. Tapi dia hanya menyukaimu & kau terus saja mencampakkanya. Apalagi setelah kau pintah ke Canada. Itu adalah kesempatan baikku…….” Ucapan luhan menggantung, karena kris langsung meninjunya wajahnya sampai terjatuh. Aku yang terkejut, langsung membantu luhan. Kenapa dia memukul luhan?! Dia bukanlah tipe namja pemukul. Amarahku benar-benar tidak dapat di bendung.

“BRENGSEK! Kau apakan dia!! Hah?! Berani-beraninya kau memukulnya!” bentakku sambil berdiri. Akupun segera membanting tubuh kris dengan jurus karate yang selalu ku asah. Belum sempat, aku memukulnya, luhan memelukku dari belakang. “sudah.. hentikan…chagi…aku tidak apa-apa” bisiknya. Diapun menuntun aku masuk kemobilnya. Kudengar dia berkata kepada kris “Hyung, maafkan dia! Aku yang salah! Nanti setelah pulang, aku akan menjelaskan” ucapnya seraya membungkuk. Kris pun hanya mendengus kesal & masuk kembali ke resto. Apa-apaan dia! Ikut campur masalah orang lain! Memang dia siapa. Menyebalkan, kalau luhan tidak memelukku! Akan ku hajar kau! Benar-benar berbeda sekali kepribadian mereka.  Didalam mobil, luhan terus saja terdiam. Apa mungkin dia marah? Kecewa? Sedih?. Tidak mungkin!

“Luhannie….. kau marah?” tanyaku memberanikan sambil terus meliriknya. Dia hanya diam. Akupun menghelang nafas panjang.

“Aniyo, aku tidak marah. Tapi karena terkejut.” Jawabnya sambil terus melihat kedepan.

“terkejut? Ke-kenapa?” kataku

“tentu saja! Tiba-tiba ada hyung di restoran itu, juga…..” ucapnya menggantung.

“karena dia meninjumu? Aisshhhh! PABO!” potongku & langsung memukul kepalanya.

“Yak! Chagi! Kenapa kau memukulku?” balasnya.

“tentu saja! Kau bodoh! Sudah dipukul tetap saja membelanya! Kalau kau tidak menahanku sudahku hajar dia sampai mati!! Kurang ajar sekali, dia memukul namjaku!” hadikku kesal. Kulihat dia cekikikan tidak jelas. “waeyo?” lanjutku bingung.

“Jadi aku namjamu?? Hajiman kau tadi keren sekali!! Langsung membanting hyung! Aku belum pernah melihat, hyung dipukuli lho..” ledeknya. Aisshhhhh dengusku kesal. Di saat seperti ini dia masih saja narsis.

“jadi nanti bagaimana?” ujarku penasaran. Diapun berbalik lalu memberi tatapan –apanya-yang-bagaimana-. “kau menjelaskannya!” geramku.

“Nanti setelah pulang dari kencan kita! Aku segera menjelaskannya chagiiii” jawabnya dengan nada manja. Sok imut. “kita mau kemana? Aku lapar!” ketusku. Diapun hanya menjawab “ketempat yang menyenangkan & dapat mengisi perutmu yang sedang konser”.

@MyeongDong Street

Ternyata dia pergi mengajakku berbelanja & berkuliner makanan. Menyenangkan sekali. Untuk pertama kalinya aku, kencan ditempat seperti ini. Ramai, penuh jajanan, dan seru!

“Kyaa!! Jiyeonnie ayo kita makan kimbab, topoki, samyetang, bulgogi! Oh ya disini juga ada toko aksesoris yang lucu. Ayo kita beli barang-barang couple!” serunya sambil menarik tanganku. Selesai bermain, berbelanja, makan. Dia mengajakku ke sungai han, yap! Disana sedang diadakan pesta kembang api. Pinggiran sungai han benar-benar ramai, sampai membuatku pusing. Untung saja dia menggengam tanganku dengat erat. Kulihat kembang api itu meledak di angkasa dengan warna-warni. Cantiknya.

“Jiyeonni… kau senangkan?” tanyanya. Akupun hanya mengangguk, tanpa mengalihkan pandanganku ke angkasa.

Luhan POV

“Jiyeonni…kau senangkan?” tanyaku. Dia hanya member anggukan, tanpa mengalihkan pandangannya ke angkasa. Akupun hanya tersenyum. Park Ji Yeon, itulah yeoja yang kucintai. Dan aku akan selalu mencintainya. Kulihat dia tersenyum & tertawa senang ketika kembang api itu meledak. Kau memang selalu cantik, tapi kali ini kau sangat cantik. Kuharap aku selalu bersamamu, untuk selamanya. Entahlah, aku merasa tidak tenang. Akupun menarik tubuhnya kedalam pelukanku, kulihat dia terkejut.

“Hanya untuk ini saja. Aku ingin kau selalu ada untukku chagiya” lirihku. Akupun melepaskan pelukanku setelah merasa tenang. Kamipun langsung bersama-sama tertawa.

“Kau sok romantis!” ujarnya sambil menggembungkan pipinya. Aigoo… imutnya, akupun mencubit pipinya.

“Memang aku yang paling tampan, imut, romantis, dan hanya kau yang memiliki namja sepertiku” ucapku membanggakan diri. Diapun hanya menjulurkan lidah.

“kajja pulang! Aku takut kau terlalu lelah!” pintahku

“ahh…benar! Kajja hannie” ajaknya. Kamipun segera berlari-lari kecil sambil melompat-lompat seperti anak kecil. Dengan adanya dia… aku selalu semangat. Park Ji Yeon kau membuatku gila!

TBC

CurCol : Gimana? Jelek yah? Ancur yah? Mian Yah? Please tolong RCL…..aku terima kritik, komen, saran, bash, nasihat, pesan, ucapan, curhatan juga boleh kok ! kasihani aku yah readers (T~T)v. oh yah panggil aku eonnie yah….

54 pemikiran pada “Get Out! Stupid Boy! (Chapter 1)

  1. wahhh kris jhat bngt sma jiyeon pdhal kan dia ska bngt sma kmu kris,
    skian taun eh ktmu lgi d tmpat kerja jiyeon mana jdi chef lg krisnya ya ampun mkin bnyak aja penderitaan jiyeon >_<

Tinggalkan Balasan ke xi an Batalkan balasan