To You (Chapter 1)

To You 

toyoureq (1)

TO YOU (1/6)

 

Title: To You (1/6)

Author:byubyu

Rating:PG-15

Genre:Romance, Comedy, Fluff & Life

Length:Chapter

Cast :

Park Chanyeol (Chanyeol)

Shin Hyunji (You)

Byun Baekhyun (Baekhyun)

Minor Cast : You will find it in the story

Desclaimer: I dont own anything beside story and oc. This story pure my imagination, any similaries to other stories, dramas and etc. Is purely coincidental.

byubyu© 2014. All rights reserved. No plagirism. Strictly FICTIONAL . No copying, without author`s consent.

 

 

Poster by Ladyoong @ YooRa Art Design

 

http://yooraartdesign.wordpress.com/

 

 

Lets check it out….

 

 

 

 

 

 

 

 

 

APARTEMENT BOY – Chapter 1

 

            “Mom? Kapan kalian datang?” tanyanya gugup. Hyunji sangat terkejut akan kedatangan kedua orang tuanya. “Jadi ini kegiatanmu sehari-hari, selama ini?” tandas ibunya geram. Hyunji mengeleng lemah, “bukan begitu mom, dengarkan-” ucapannya terpotong dengan tamparan keras di pipinya. Hyunji meringis pelan, ibu dan ayahnya terlihat sangat murka saat ini. Bukan hal sepele yang ia lakukan hari ini, melainkan ancaman besar. Ia bisa saja ditendang keluar oleh kedua orang tuanya karena ini.

2 Hours Ago :

Hyunji bergerak gelisah menunggu kedatangan kedua sahabatnya. Tidak ia sangka, puluhan mahasiswa dan pasangannya memasuki rumahnya diikuti ketiga sahabatnya di belakang. WTH! batin hyunji. Ia berlari kecil ke arah dua sahabatnya itu.

“Yah, apa yang kalian lakukan?” katanya kesal.

Keduanya menepuk pundak hyunji pelan, “Aku dan Minyoung, mengusulkan akan lebih baik jika kita berpesta di rumahmu saja. Lagipula orang tuamu tidak ada di rumah `kan?” terangnya santai.

Hyunji memijit keningnya pelan “Ara, ara, do whatever you want!” tukasnya cepat. Hyunji beralalu meninggalkan kedua sahabatnya, ia meraih segelas minuman di meja dan meneguknya dalam satu tegukan.

“Hei manis, ada apa dengan wajah itu?” ujar seseorang di sampingnya.

Hyunji hanya tersenyum menaggapinya “Tidak apa-apa. Aku hanya ada sedikit masalah.” gumamnya pelan.

Lelaki itu menaikkan alisnya “Ayolah, ini pestamu. Lupakan bebanmu dan bersenang-senanglah.” katanya meyakinkan.

Hyunji menoleh dan tersenyum simpul “Aku tahu. Shin Hyunji, kau?”

Hyunji mengulurkan tangannya, “Kim Jongwoo. Nice to meet you pretty lady” ucapnya seraya menjabat uluran tangan hyunji. Jongwoo mengedipkan matanya kemudian menuntun hyunji ke lantai dansa. Keduanya menari ditengah-tengah puluhan pasangan, serasa dunia milik mereka berdua.

Jam menunjukan tengah malam, anak-anak itu masih berpesta pora tanpa mengenal lelah. Musik yang nyaring, kaleng-kaleng minuman berserakan di lantai dan separuh dari mereka mulai mabuk hingga tertidur di lantai. Derungan mesin mobil di luar mansion tidak lagi menjadi halangan mereka untuk berpesta. Dua pasangan turun dari mobil, kedua orang itu memandang rumah mereka aneh. “Yeobo, apa kau mendengar musik atau semacamnya?” tanya nyonya shin pada suaminya.

Pria berjas itu menggeleng, “mungkin itu hanya perasaanmu saja.” Tuan shin berjalan menadahului nyonya shin yang masih berpikir di tempatnya. Tuan Shin membelalakan matanya ketika melihat puluhan anak muda tergeletak di lantai serta rumah mereka yang berantakan.

Nyonya shin memegang kepalanya “SHIN HYUNJI!!” teriaknya murka. Hyunji memegang kepalanya, mulutnya terbuka lebar. Ia menangkap sosok orang tuanya berdiri di depan pintu. “E-eomeoni, a-beoji?” teriaknya histeris.

Flashback End

 

Yeobo, apa yang harus kita lakukan pada anak ini? Ah, aku bisa gila.” ucap nyonya shin kasar. Tuan Shin menghembuskan napas kasar membuat hyunji memundurkan langkahnya karena takut di tampar oleh ayahnya. “Mianhae, aku sangat menyesal. Ini bukan mauku-” Nyonya shin menyela ucapannya.

“Berhenti beralasan dan kemasi barang-barangmu. Kau putri tidak tahu malu, mau sampai kapan kau seperti ini.” bentak nyonya shin geram.

Hyunji membulatkan matanya, ia berlari ke arah ibunya “Eomeoni, kau tidak boleh melakukan ini. Aku berjanji akan menjadi anak yang lebih baik tapi, jangan usir aku. Jebal!” pintanya dengan suara yang mulai parau karena tangisan.

Nyonya shin mendengus pelan, “carilah apartemen dan tinggalah di sana. Aku akan memberimu uang lebih untuk itu.” tukasnya cepat. Tuan Shin hanya menatap anaknya itu tanpa ekspresi.

“Kau harus memanfaatkan kesempatan ini dengan baik. Jangan sampai kau mengulangi kesalahanmu untuk kedua kalinya.” terang tuan shin datar.

Hyunji mengangguk seraya menghapus air matanya. Ia sudah tahu tabiat orang tuanya yang sangat kejam dan perfectionis. Inilah yang ia mau hidup bebas. I`m free!

 

(***)

            Hyunji menatap gedung apartemen itu dari balik kaca mobilnya. Ia berjalan masuk ke dalam gedung megah itu dengan kaca mata hitam dan pakaian trendi khas dirinya.

“Selamat siang, ada yang bisa kami bantu nona?” tanya resepsionis itu ramah. Hyunji menurunkan kaca matanya sebagian, “apa masih ada apartemen exclusive di sini?” Pegawai itu meminta hyunji untuk menunggu, beberapa menit.

Hyunji berdiri dan berjalan ke meja resepsionis “Kenapa lama sekali?” bentaknya kasar.

Pegawai itu terpenjat pelan “Ma-af nona, sepertinya apartemen yang anda minta sudah terisi.” ujarnya taku-takut.

Hyunji mengebrak meja di hadapannya “Kau sudah membuatku menunggu dan sekarang kau memberikanku harapan palsu.”

Hyunji meniup poninya kesal “Aku tidak mau tahu, aku menginginkan apartemen itu sekarang. Tidak peduli siapa itu pemiliknya, aku ingin apartemen itu SEKARANG!” tandasnya tajam. Pegawai itu mengangguk kemudian menunjukkan apartemen itu.

“Ini adalah apartemen terakhir. Di sini juga masih tersedia kamar yang sesuai dengan kriteria anda minta tapi-.” terangnya seraya membuka pintu apartemen itu. Hyunji mengangkat tangannya untuk menghentikan pegawai itu, “Ara, aku sudah mendengarnya di lobby tadi. Aku tidak tuli.” katanya ketus. Pegawai itu mengangguk dan meninggalkan hyunji di dalam apartemen tersebut.

(***)

            DingDong…..Ding….

            Bel menandakan pelajaran berakhir telah berbunyi, di mana setiap mahasiswa sangat menunggu momen ini.

“Yo, apa hari kau sibuk?” senggol lelaki imut dengan eyeliner hitam tebal di matanya. Lelaki bertubuh tinggi itu menoleh sekilas, masih merapikan peralatan belajarnya.

“Aku tidak tau pasti, kau ingin menginap lagi?” ujarnya tanpa menatap rekannya itu. “Oh darling, apa kau tidak merindukanku?” kata lelaki ini sambil merapikan rambutnya.

Kini, lelaki bertubuh jangkung itu menatapnya penuh. “Byun Baekhyun, hentikan itu man!” ujar lelaki itu seraya mengacak rambutnya kesal.

Baekhyun memainkan kukunya “Ayolah, channie. Bagaimana kalau besok? atau lusa?” tawarnya dengan aegyo.

Bullshit, kau hanya menyusahkanku saja. Aku akan menghubungimu nanti, aku pergi duluan.” ucapnya seraya berlalu meninggalkan rekannya itu.

Chanyeol memarkirkan mobilnya, berjalan santai menuju gedung apartemennya. “Selamat siang, tuan park!” sapa sang resepsionis, disambut senyum simpul oleh lelaki itu. Chanyeol menunggu di dalam lift dengan sabar.

Ding…..

Lelaki berjalan itu membuka kode apartemennya hati-hati…

Tiiit…..tiiiit…….

Hyunji tengah asik dengan majalah di tangannya. Headphone dan secangkir coffee, membuatnya melupakan dengan siapa ia akan berhadapan dan respon apa yang akan ditunjukkan oleh sang pemilik ketika melihatnya. Hyunji keluar dari kamar mandi dengan bathrobenya. Ia mengeringkan rambutnya kemudian berjalan keluar kamar. Hyunji berjalan ke dapur sambil memakan potongan pizza di counter. Ia merasa beruntung memiliki teman satu. Toh, ia tidak harus lelah untuk berbelanja dan memasak. Not Bad, batinya seraya menggigit pizza itu. Hyunji kini tengah berjalan ke arah lelaki ini.

Chanyeol membuka pintu apartemennya, pandangan keduanya bertemu. Hyunji buru-buru meneguk pizzanya.

“Eoh, apa yang kau lakukan di sini? tanyanya penasaran. Gadis itu menatapnya dengan ekspresi shock. Ia berlari menuju kamarnya kemudian menguncinya.

What the fuck! Chanyeol menatap kepergian gadis itu, ia hanya mengendikan bahunya acuh.

Di lain sisi chanyeol mulai membuka kulkas, untuk mengisi perutnya. Ia memanaskan pizza beku yang selalu menjadi makan malamnya. Chanyeol menuju ruang televisi sambil membawa makanannya. Ia akan melepas penatnya dengan makan sambil menonton hal-hal yang bermanfaat di televisi.

Hyunji meruntuki kebodohannya, Babo babo. Bisa-bisanya aku keluar dengan pakaian seperti ini? Aish! Gadis itu berjalan ke closetnya dan mengganti pakaiannya. Tidak berapa lama, ia mulai mengendap-ngenadap untuk mencari tahu keberadaan lelaki itu.

 

(***)

 

Chanyeol mengerang kesal. Baru saja ia ingin menikmati tidur indahnya, bunyi nyaring ponselnya mengagalkan rancannya.

“Aish, aku akan membunuhnmu.” teriaknya kesal.

“Ya? Apa yang kau inginkan?” ujarnya sambil menguap.

“Hmm.. aku tidak ada waktu besok.” Chanyeol mengucek matanya pelan. Pandangannya teralihkan dengan sosok hyunji yang tengah bersembunyi di balik tembok.

Lelaki itu tersenyum pelan, “Ah,aku sedang ada di rumah.” ujarnya kalem. Ia berjalan santai ke arah gadis itu.

“Kau bisa datang ke sini kapan pun.” Chanyeol menautkan alisnya, “Aku tutup sekarang. Kita bicara besok, bye” Ia menyimpan ponselnya kemudian menepuk pelan pundak gadis itu.

“Apa yang kau lihat di situ?” tanyanya penasaran. Hyunji memegangi dadanya, ia bisa jantungan jika orang ini terus datang tiba-tiba.

“A-ani. Aku hanya ingin bermain saja.” katanya gugup.

Chanyeol tertawa kecil “Kau benar-benar aneh.” selorohnya seraya menempatkan diri di sofa ruang tamu. Hyunji mengikutinya dari belakang, lelaki itu menoleh menatapnya.

“Hei, maaf sebelumnya. Aku tidak tahu jika aku akan ke datangan tamu. Kenalkan aku Park Chanyeol.” Ujarnya seraya tersenyum lebar. Hyunji masih tidak bergeming dari tempatnya, ia menatap lelaki ini dari atas hingga ke bawah.

“Shin Hyunji. Senang bertemu denganmu.” Ucapnya cuek. Chanyeol mengangguk singkat.

“Jadi, bagaimana bisa kau masuk ke apartemenku?” tanyanya ramah. Hyunji bergerak gelisah di tempatnya. Jika aku mengatakan dari resepsionis itu, aku bisa-bisa di tendang dari apartemennya. Tapi, jika aku- aish Hyunji memukul kepalanya pelan.

Chanyeol menatapnya bingung “Hei, nona. Apa kau baik-baik saja?” tanyanya khawatir. Hyunji mentapnya kemudian mengangguk singkat.

“Apa kau bersekolah di sekitar sini?” Hyunji mengangguk singkat.

“Bagaimana dengan keluargamu?” Hyunji hanya diam termenung. Chanyeol mengembuskan napasnya kasar. Lelaki itu menatap gadis itu prihatin. Ia berpikir sejenak kemudian chanyeol mengangguk, “aku tidak masalah berbagi tempat tinggal denganmu asal-“ Chanyeol menggantungkan kalimatnya.

Hyunji menautkan kedua alisnya.

“Apa itu?” tanyanya tidak sabaran.

Chanyeol tersenyum simpul “Kau berjanji untuk tidak akan jatuh cinta padaku.” Hyunji melompat senang “Benarkah? Tentu, aku tidak melanggar janji itu.” jeritnya seraya memeluk chanyeol erat.

OH MY, apa yang baru saja aku lakukan?

 

TBC

 

Author`s Note:Hey readers, adakah yang nungguin kelanjutan fanfic ini? Krik…..krik…. Maaf kalo chapter ini ngebosenin dan gaje.

Namanya juga masih pemula. Typo yang bertebaran dan chapter yang pendek masih menjadi peringatan.

Bagi yang pengen tau kelanjutan fanfic IF… (너만있으면), sabar ya. Desire and young love? Aku mungkin gak akan aktif di blog maupun disini.

Fanfic ini adalah fanfic yang terakhir aku kirim, jadi saya harap kalian memberikan banyak support untuk fanfic ini. Saya sedih karena banyak silent readers dan peminat fanfic” saya sangat sedikit 😦

ask me anything at ask.fm/byurentblue96 and line: ayudhita 🙂

Makasih buat admin yang udah mau ngepostin fanfic aku yang gaje ini.

Don`t be silent reader dan hargai karya orang lain.

Kritik dan saran kalian masih ditunggu, sekian dari saya.

Love, @byurentblue 🙂

 

 

 

 

 

26 pemikiran pada “To You (Chapter 1)

Tinggalkan Balasan ke Nurul A Batalkan balasan