2 Reasons (Chapter 4)

Camera 360

Tittle : 2 Reasons

Rating : 17+

Lenght : Chapter 4 of 7

Genre : Romance, Friendship, AU

Language: Indonesia

Scriptwriter : RV

Main Cast : Park Chanyeol & Wu Yifan/Kris (EXO), Kang Raera (OC), Park Chorong (A Pink).

Support Cast : Baekhyun & Jongdae (Exo), Kang Raehyun (OC) etc.

*

Chapter 4 “Sampai disini, Kris”

Brakk!

Dengan kasar pintu ruang ganti pria terbuka.

“Raehyun-ah~ kau kembali!” Pekik luhan senang, Namun senyum di wajahnya tiba-tiba sirna saat melihat wajah raehyun yang terbakar emosi.

“Kang raehyun.. wae?” Tanya luhan ngeri.

Raehyun menghampiri kris cs yang sedang duduk di bangku panjang ruang ganti pemain. Ia menarik kerah kris sampai kris berdiri lalu mendorong kasar tubuh kris ke loker.

“Yak Kang raehyun, Neo Micheoso?!” Seru sehun terkejut.

Raehyun mengalihkan pandangannya ke sehun lalu menunjuknya.

“Diam kau! Aku tidak ada urusan denganmu!”

Sehun menelan ludah karena takut. Raehyun menatap kris dengan kebencian, sedangkan kris tidak bereaksi apa-apa.

“Apa yang kau lakukan pada raera?!” Bentak raehyun.

Kris hanya diam menatap raehyun. Raehyun kesal lalu ia memukul pintu loker disamping kris dengan keras yang membuat luhan dan sehun terlonjak.

“Jauhi dia! Kalau kau menganggu dia lagi, maka aku tidak akan melepaskanmu!”

“Maaf aku tidak bisa” jawab kris tanpa emosi.

Raehyun berdecak kesal.

“Kau mau mati hah??”

“Rae..raehyun-ah, jebal.. tenangkan dirimu, jangan emosi seperti ini. Bicaralah baik-baik” pinta luhan menenangkan.

“Sunbae, dia yang membuatku seperti ini!” keluh raehyun.

“Memang apa yang telah kau lakukan?” Luhan beralih ke kris. Kris menatap luhan dengan penuh arti yang membuat luhan mengerti pasti ada sesuatu yang terjadi pada sahabatnya itu.

“Aku tidak akan pernah membiarkan dia disakiti atau dipermainkan oleh pria macam kau atau Park chanyeol yang bodoh itu!!” Bentak raehyun, kemudian ia merutukki dirinya karena kelepasan menyebut nama Park chanyeol.

“Apa hubungan pria bernama Park chanyeol dengan raera?” Selidik kris.

Raehyun salah tingkah, namun ia memberanikan diri lalu menatap kris dengan berani.

“Dia tunangannya!!”

Skip>>

Raera masih mengurung diri di kamarnya, ia terduduk di tepi tempat tidur memikirkan segala yang terjadi. Kemudian raera memegang bibirnya, nafas kris yang memburu masih ia rasakan, bahkan ia masih ingat jantungnya yang berdetak di ambang batas normal saat lidah kris yang menerobos masuk mulutnya.

Tok..tok..tok

“Raera, park chanyeol datang! Katanya ia ingin bertemu denganmu” ucap oemma.

Chanyeol duduk di sofa dengan tidak nyaman, beberapa kali ia mengganti posisi duduknya. Bukan karena sofa keluarga kang yang tidak nyaman tetapi hati chanyeol yang kini tidak tenang.

Chanyeol melihat raera menghampirinya dengan gontai, bisa ia lihat wajah raera yang tampak lesu bahkan matanya agak bengkak.

Chanyeol tersenyum kecil saat raera sudah didepannya.

“Kau keberatan jika kita makan malam diluar?”

“Sama sekali tidak” jawab raera tenang.

*

Langit pekat tanpa bintang menyelimuti kota seoul yang menjadi atap chanyeol dan raera dijalan, mereka membeli burger di pinggir jalan untuk mengisi perut mereka, tak lupa chanyeol membelikan es krim vanila untuk raera.

“Sebenarnya aku ingin minta maaf padamu” ucap chanyeol.

Raera menatap chanyeol bingung,

“Karena menjadi tunangan yang tidak berguna untukmu, pria yang tidak bisa di andalkan” lanjut chanyeol.

“Permintaan maaf diterima” balas raera tulus.

Chanyeol meraih telapak tangan raera lalu mengaitkan tangan mereka berdua, telapak tangan raera yang dingin sedikit menghangat saat menyentuh telapak tangan chanyeol.

“Apapun yang terjadi antara aku dan kris..” raera menggantung kata-katanya lalu dia menghela napas “maukah kau percaya padaku kalau di antara kami tidak ada apa-apa? Hatiku.. maksudku.. apapun yang ia lakukan padaku aku tidak akan membuka hati untuknya” Lanjut raera.

Chanyeol berpikir sebentar, merasakan deguban jantungnya yang berdetak cepat, lalu ia tersenyum.

“Aku percaya padamu” chanyeol mengeratkan genggamannya pada raera.

“Kang raera!” Panggil seseorang yang suaranya sangat mereka kenal.

“Kris?” Raera terkejut.

Chanyeol berusaha melepaskan genggamannya karena tidak enak dilihat kris, tapi raera tidak membiarkannya.

“Darimana kau tahu kami disini?” Tanya chanyeol.

“Aku tadi kerumahmu” jawab kris pada raera, mengabaikan chanyeol.

“Ayo ikut aku!” Ajak kris menarik tangan raera, tapi langkahnya berhenti karena tangan raera yang masih bertautan dengan chanyeol.

“Jangan seenaknya padaku” titah raera dingin.

“Aku membutuhkanmu” ucap kris tulus.

Tangan kiri chanyeol melepaskan tangan raera yang masih memegang tangan kanannya erat.

“Tidak apa-apa, pergilah dengannya”

Raera menatap chanyeol heran sekaligus tidak terima.

“Aku percaya padamu” ucap chanyeol sambil tersenyum yang menenangkan raera.

Akhirnya dengan tidak rela raera melepaskan tangannya secara perlahan dari tangan chanyeol.

Kris menarik tangan raera lagi.

“Tunggu sebentar” seru raera menghentikan langkah mereka lagi.

Raera melepaskan tangannya dari kris lalu dengan cepat ia menghampiri chanyeol yang masih belum beranjak.

Raera berjinjit lalu kedua tangannya memegang wajah chanyeol, modal nekat ia mencium bibir chanyeol dengan lembut. Chanyeol terkejut bukan main, tapi dia menikmati saat bibir raera melumat bibirnya, chanyeol tidak membalas lumatan raera hanya saja ia membuka sedikit mulutnya membiarkan bibir mungil raera melumat kecil bibirnya.

Raera melepaskan bibirnya dengan lembut lalu ia membisikkan sesuatu di telinga chanyeol.

“Aku hanya milikmu” bisik raera yang dibalas senyuman oleh chanyeol.

“Sudah cukup” ujar kris dingin sambil menarik raera dan menjauhi jarak mereka dengan chanyeol.

Kris menarik tangan raera dengan kasar, Sekitar 5 menit mereka berjalan kaki, lalu kris menarik raera ke sebuah gang kecil yang sepi lalu memojokkan raera disisi bangunan.

“Apa maksudmu mencium dia di depanku?” Ujar kris marah.

“Apa maksudmu?” Raera balas bertanya.

“Kau sengaja melakukannya didepanku?”

“Kau lucu sekali kris, apa salahnya aku mencium tunanganku? Bukankah kau sudah tahu kalau Park Chanyeol tunanganku? Kumohon jangan ganggu aku lagi, jauhi aku, lepaskan aku, biarkan aku tenang bersama tunanganku!”

“Hentikan! Perilakumu ini membuatku semakin tidak bisa melepaskanmu”

“Lalu apa yang harus kulakukan?”

Kris mendengus lalu menunduk, memendamkan wajahnya ke arah raera sehingga gadis itu tidak nyaman, kris membuat dahi mereka saling bersentuhan. Lalu ia kembali tegap dan memandang raera serius.

“Jadilah milikku untuk malam ini, maka kau akan kulepaskan” ucap kris.

Raera mengerutkan dahinya.

“Temani aku tidur malam ini” ucap kris santai.

“Apa kau pikir aku semudah itu?” Tanya raera dingin.

“Kau tenang saja..aku tidak akan melakukannya sampai sejauh itu” jawab kris sambil mengelus pipi raera.

Skip>>

_Apartemen Kris_

Raera berdiri di balkon apartemen kris yang mewah, melihat pemandangan kota seoul yang dipenuhi lampu-lampu yang membuat kesan Romantis.

Kris menghampiri raera lalu memeluk raera erat dari belakang.

“Kau tidak mengantuk?” Bisik kris tepat di telinga raera.

Bibir kris turun ke leher raera, ia menciuminya membuat tubuh raera menegang.

“Kris!” Cegah raera.

“Tenang saja, aku tahu aturan” jawab kris disela-sela ciumannya.

Kris membalikkan tubuh raera agar menghadapnya lalu ia menerjang bibir raera penuh gairah. Dia melumat bibir raera dengan rakus, karena terbawa suasana raera mengalungkan tangannya di leher kris, lalu tangan kris masuk kebalik baju raera dan memeluk pinggang gadis itu sambil mengelusnya. Debaran yang saat ini mereka rasakan menjadi alunan.

Kris melepaskan ciumannya lalu menarik raera ke arah tempat tidurnya. Raera mengeratkan genggamannya ke kris karena ngeri dan kris menyadari hal itu.

Kris merebahkan tubuhnya sambil menarik raera juga ke ranjangnya, ia membuat raera tidur membelakanginya lalu memeluk raera dari belakang dengan nyaman.

“Kau lelah kan? Tidurlah.. aku janji kau akan aman” bisik kris di telinga raera.

Kris mengecup pelipis raera, lalu ia memejamkan matanya untuk tidur. Raera masih tertegun, dia hanya tidak habis pikir bagaimana bisa pria ini begitu mencintainya. Memperlakukannya seperti hanya tinggal ia seorang wanita dimuka bumi ini. Padahal tidak hal berarti yang terjadi di antara mereka yang dapat membuat salah satu dari mereka jatuh cinta.

_Keesokkan Harinya_

“Emmhh” raera meregangkan tubuhnya karena sinar matahari sudah memaksanya untuk bangun.

Dengan perlahan ia membuka matanya, ia terkejut karena di hadapannya sudah ada kris yang memandanginya sambil tersenyum.

“Good morning” sapa kris lembut.

Mata raera membulat karena melihat kris berbaring disampingnya hanya memakai kimono handuknya, dengan cepat raera memeriksa bajunya yang ternyata masih utuh. Ia menghela napas lega.

“Jam berapa sekarang?” Tanya raera.

“Jam 10” jawab kris santai.

Raera mendengus lalu ia memegang kepalanya. Ia sedang memikirkan raehyun dan orang tuanya, mereka pasti cemas karena semalaman ia tidak pulang dan hari ini ia bolos kuliah karena telat. Raehyun pasti akan memarahinya pikirnya.

Kris: “Kau mau mandi? Kalau kau ingin mandi aku akan meminta orang untuk membelikan baju salin untukmu”

Raera hanya mengangguk lalu beranjak ke kamar mandi.

“Ada handuk bersih di samping cermin kamar mandi, Pakailah!” ucap kris.

“Keluarlah selagi aku mandi” perintah raera.

“Aku akan menunggu di ruang tamu”

Skip>>

Raera keluar dari kamar kris sambil merengut, kris hanya tersenyum melihat gelagat raera.

“Kris! Yang benar saja?” Tanya raera tidak terima sambil menunjukkan dress selutut warna pink yang sangat feminim yang sedang ia pakai.

“Sudah kuduga, kau sangat manis memakainya”

Wajah raera memerah karena malu.

“Seumur-umur aku tidak pernah memakai yang seperti ini” balas raera tidak terima.

“Anggap saja kau memakai itu sebagai hadiah terakhir untukku, bukankah sehabis ini kita tidak akan berhubungan lagi? Aku akan melepaskanmu setelah kau keluar dari apartemenku. Aku janji” ekspresi kris berubah pahit.

Setelah mendengar itu akhirnya raera mengalah.

“Ayo kita makan” ajak kris.

Raera menurut, ia duduk berhadapan dengan kris di meja makan kecil. Mereka mulai menyantap makanan mereka dengan tenang.

“Jadi.. apa benar-benar sudah tidak ada harapan lagi bagiku?” Tanya kris, raera masih fokus dengan aktifitas makannya dan tidak berniat menjawab pertanyaan kris yang satu ini.

“Jujur aku masih berharap kau berubah pikiran dan mau menerimaku. Tapi jika kau memang tidak bisa..yasudah mau bagaimana lagi? Aku akan menjauh, aku tidak akan menganggumu lagi”

“Apa maksudmu?” Tanya raera bingung dengan makna pernyataan kris.

“Anggap saja kita tidak pernah saling kenal sebelumnya, kalau bertemu denganku di kampus atau dimanapun anggap saja aku orang lain” sambung kris.

“Wae?”

Kris tertawa kecil.

“Kau tidak boleh egois Kang Raera”

Raera mengernyitkan dahinya tidak mengerti.

“Apa kau ingin kita berteman setelah ini? Kau menjalankan kehidupan bahagiamu dengan tunanganmu lalu aku menyaksikan seperti orang bodoh sebagai seorang teman dan selalu tersenyum di depan kalian berdua disaat kalian senang? Maaf aku tidak bisa, aku bukan tipe orang seperti park chanyeol yang begitu mudahnya tersenyum dan tertawa ketika hatiku terluka” jelas kris.

Raera berusaha mencerna perkataan kris, tapi hati kecilnya tidak bisa terima memutuskan hubungan begitu saja dengan kris.

“Habiskan makananmu lalu cepat pergi dari apartemenku” pinta kris terkesan mengusir.

Raera meletakkan sumpitnya, lalu beranjak dari duduknya.

“Aku sudah selesai” raera berbungkuk dalam, lalu memandang kris dengan ekspresinya yang seperti biasa “Terimakasih” lanjut raera datar.

Raera berbalik dan mencoba pergi, tapi baru selangkah kris sudah menahan lengannya. Kris mendekati raera lalu membuat gadis itu menghadapnya, ia memegang kedua bahu raera.

“Jadi ini jawaban darimu? Tidak masalah bagimu jika aku benar-benar pergi dari kehidupanmu?” Tanya kris.

Raera memandang kris dengan serba salah.

“Kenapa kau tidak melarangku menjauhimu?” Tambah kris.

“Kurasa sudah cukup aku menyakitimu, aku minta maaf” jawab raera tulus.

“Kau tahu perasaanku tidak main-main untukmu, aku sungguh-sungguh”

“Sepertinya aku juga menyukaimu” ucap raera yang membuat jantung kris bergemuruh “tapi aku lebih menyukai Park Chanyeol, bahkan sebelum kami tunangan aku sudah mencintainya. Maafkan aku”

Raera melepaskan tangan kris lalu mundur satu langkah.

“Dengan tulus aku mengucapkan banyak terimakasih padamu, kau orang pertama yang bisa membuatku lupa akan park chanyeol dan membawa masalah disini” raera menunjuk dadanya.

“Kenyamanan yang kau berikan untukku, debaran yang aku rasakan karenamu tidak akan kulupakan. Carilah orang lain yang dapat membuatmu menyukainya karena hal sederhana yang ia miliki” raera mundur satu langkah lagi.

“Kang raera” tangan kanan kris menggapai kedepan terlihat seperti ia tidak rela gadis itu pergi.

“Andai takdir mempertemukanku terlebih dahulu denganmu, situasi saat ini pasti berbeda” raera berbalik lalu keluar dari apartemen kris.

*

Baru selangkah raera masuk rumah tapi telinganya sudah menangkap suara yang menyudutkannya.

“Kemana saja semalaman tidak pulang? Apa kau merasa tidak punya rumah? Atau kau lupa jalan pulang?” Sindir eomma ketus.

Raera memandang eommanya tepat di manik matanya, melihat eommanya seperti ini mengingatkanya akan raehyun, tatapan dan sifat mereka yang sama persis, berbeda jauh dengannya yang dominan menuruni karakter ayahnya yang tenang dan tertutup.

“Mianhe eommoni” sesal raera menundukkan kepalanya.

“Semalam chanyeol kerumah, memberitahu kami kalau kau ada urusan jadi tidak bisa pulang bersamanya. Dia bilang mungkin kau akan pulang telat, tapi kau malah tidak pulang sama sekali. Sebenarnya kau menginap dimana? Kau lupa punya keluarga yang mengkhawatirkanmu?”

“Kris.. aku menginap di apartemennya” ucap raera ragu, dia paling tidak bisa berbohong.

“Aigoo.. seorang namja?” eomma memegang belakang kepalanya “Kau! Ah..jinjja gadis ini. Apa kau tahu betapa baiknya Park chanyeol? Kenapa kau malah mengkhianatinya?”

“Eommoni..Aku bisa jelaskan”

“Tentu saja kau harus jelaskan! Tapi tidak sekarang, nanti malam saat pertemuan keluarga kita akan membicarakan sampai tuntas bagaimana baiknya pertunangan kalian”

“Eommoni..”

eomma memotong ucapan raera dengan memberikan isyarat tangan untuk diam.

“Sebaiknya kau istirahat”

Raera mengangguk lemah.

“Ye”

*

Sudah seharian raera mengurung dirinya di kamar, berkali-kali raehyun menggedor pintunya tapi dia tetap bergeming di dalam kamarnya.

“Raera-ah, ayo keluar. Keluarga Park sudah datang” ujar appa lembut sambil mengetuk pelan pintu kamar raera.

Tidak perlu waktu lama pintu terbuka, raera memang selalu luluh pada appanya, Mungkin karena ayahnya memperlakukannya dengan lembut dan sangat menghargainya.

“Ayo kita ke ruang keluarga” ucap appa sambil mengelus puncak kepala raera.

“Ne aboeji”

Raera duduk dengan seluruh mata yang mengekorinya. Appa menyentuh bahu raera lalu tersenyum hangat padanya seakan-akan memberitahu kalau semua akan baik-baik saja.

raera eomma berdehem.

“Seperti yang kita tahu kalau pertunangan kalian tidak seperti yang diharapkan, hubungan kalian bahkan tidak berkembang membuat kami para orang tua risau. Kami menyayangi kalian oleh karena itu kami tidak ingin jika nanti kalian menikah karena terpaksa dan tidak didasari oleh cinta”

“Bukankah kami akan menikah setelah lulus kuliah? Jadi masih ada waktu 2 tahun lebih bagi kami, oeh?” Protes chanyeol.

“Tapi bagaimana kalau hubungan kalian tetap begini saja? Kalian bahkan menjalin hubungan dengan orang lain. Benar begitu park chanyeol?” Sindir chanyeol eomma mengingat begitu banyak gadis yang telah dikencani putranya.

“i..itu..itu kan dulu” jawab chanyeol tidak percaya diri.

eomma raera: “Kau juga raera! Bukankah sekarang kau sedang menjalin hubungan dengan teman sekampusmu?”

“Jeongmal??” Chanyeol eomma terkejut “Nu..nugu? Ah.. ini tidak bisa dibiarkan” lanjutnya frustasi.

“Aniyo Eommoni, itu tidak benar” kilah raera menatap eommanya.

“Kau bahkan semalam menginap di apartemennya!” Desak eomma raera tidak sabaran.

“Rae..reara-ah? Jinjja..?” tanya chanyeol sulit percaya dengan apa yang baru ia dengar.

Raera menatap chanyeol nanar.

“aku bisa jelaskan”

Chanyeol menggeleng.

“Kau tidak mengelak? Jadi itu benar..?”

“A..aku..” kini mata raera sudah panas.

Raehyun tidak tega melihat raera yang terpojok, tapi dia diam saja karena ia juga tidak membenarkan perbuatan raera.

“Jadi.. Apa kalian berdua sudah pikirkan baik-baik? Bagaimana keputusan kalian?” Tanya eomma chanyeol langsung ke inti.

Raera dan chanyeol reflek beralih ke chanyeol eomma.

Chanyeol beranjak dari kursinya.

“eomma, aku akan bicarakan ini berdua dengan raera. Kajja raera-ah!”

Chanyeol mengulurkan tangannya yang disambut raera ragu, lalu dengan agak kasar chanyeol menarik raera keluar dari rumah raera. Raera hanya bisa diam sambil menahan rasa sakit di pergelangan tangannya yang di genggam chanyeol kuat-kuat.

Chanyeol melepaskan genggamannya di jalan yang sepi, lalu ia berpikir keras dengan bertolak pinggang dan menengadahkan wajahnya kelangit sedangkan raera mengatur napasnya.

Chanyeol beralih menatap raera.

“Aku mencintaimu! Sejak dulu.. aku sudah mencintaimu. Aku marah karena kau tidak menepati janji untuk bertemu denganku setelah 365 hari, aku bertambah marah saat waktu 365 hari yang kau janjikan berubah menjadi 3 setengah tahun. Aku ingin kita resmi pacaran, aku ingin memperkenalkanmu sebagai kekasihku kepada jongdae, baekhyun, semuanya!” Air mata sudah menumpuk di pelupuk chanyeol, dia menghela napas berat lalu menatap raera lebih dalam “Aku selalu bingung bagaimana memperlakukanmu karena kau begitu khusus bagiku, kau berbeda.. kau satu-satunya yeoja yang bisa membuatku gila” air mata mengalir ke hidung chanyeol.

“Hatiku..” chanyeol memukul dadanya “Hatiku sakit saat kau bersama kris, saat dia merebutmu dari genggamanku, saat dia memperlakukanmu seakan-akan kau miliknya, saat semua orang di kampus menggosipi kalian pacaran, lalu ditambah saat jongdae yang memberitahuku kalau dia melihat kau dan kris berpelukan di depan rumahmu dan yang paling sakit kenyataan bahwa kau tunanganku tapi aku selalu merasa kita orang asing! Tetapi.. rasa sakit dan marah itu hilang begitu saja saat kau menciumku di depan kris dan meyakinkanku kalau kau hanya milikku!”

Chanyeol mengelap air matanya dengan punggung tangannya, raera yang melihat chanyeol seperti ini sangat terluka.

Chanyeol: “Kau suruh aku percaya padamu, aku percaya! Tapi malah ini yang aku dapat, kau menginap di apartemen kris.. Apa saja yang kalian lakukan? Apa aku masih harus percaya padamu kalau di antara kalian tidak ada apa-apa??”

Kemudian chanyeol tertawa pahit.

“Mungkin aku yang salah, aku sangat egois. Aku yang membuat perjanjian sebelum menikah kita boleh menjalin hubungan dengan siapapun tapi aku sendiri yang menuntut lebih darimu. Mianhe Kang Raera”

“Park chanyeol.. sudah jangan bicara lagi” ucap raera.

“Aku belum selesai. Kau beruntung mendapatkan kris, ah ani.. maksudku kalian berdua beruntung karena dapat memiliki satu sama lain. Kris namja yang sempurna, tidak sepertiku”

“Sudah cukup..” ucap raera tertunduk dalam.

“Oh iya satu lagi” chanyeol merogoh sakunya lalu melingkarkan sesuatu di pergelangan tangan kiri raera. “Ini hadiah natalmu 3 tahun lalu saat kau dan keluargamu tidak jadi datang kerumahku. Aku rasa sudah terlalu lama aku menyimpannya, jadi kuberikan sekarang”

Raera memandangi gelang perak dengan bandul hati yang kini melingkar cantik ditangannya.

“Mungkin kau sudah lupa, tapi aku menepati janjiku untuk memberikan hadiah natal padamu” chanyeol memegang kedua bahu raera “masalah perjodohan ini, kau yang putuskan, apapun keputusanmu akan kuterima”

Chanyeol berbalik dan mulai melangkahkan kakinya menjauh dari raera.

“Tunggu!! Park chanyeol kajima!” Ujar raera yang tidak digubris chanyeol.

Karena putus asa raera mengambil sepatu kets sebelah kirinya kemudian ia lempar sekuat tenaga yang sempurna mendarat di kepala chanyeol dengan keras.

“Auww” ringis chanyeol, reflek ia langsung menoleh ke arah raera.

Saat raera melihat chanyeol menoleh padanya tiba-tiba suara tangis pecah.

“Hiks..hiks..haaaa..hiks” raera menangis sesenggukan sampai dadanya naik turun.

Chanyeol sangat terkejut karena baru pertama kali ia melihat seorang gadis menangis seperti itu, apalagi gadis yang menangis dihadapannya saat ini adalah raera, gadis hemat ekspresi yang pernah ia kenal. Dengan cepat ia menghampiri raera.

“Kenapa..? Hiks.. kenapa kau sangat jahat? Kau tahu aku bukan orang yang pandai bicara dan aku juga tidak tahu bagaimana caranya mengeluarkan apa yang kurasakan” ujar raera di tengah-tengah isakannya, ia menangis sambil menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya.

“Raera-ah~ uljima” chanyeol menyentuh bahu raera yang langsung ditepis oleh raera.

“Kenapa semua orang menyudutkanku dan menuduhku yang tidak-tidak? Aku tahu aku salah, tapi aku punya alasan menginap di apartemennya!”

“Raera-ah, mianhe bukan maksudku..” dengan hati hati chanyeol memeluk raera, karena tidak ada penolakan dari raera ia mempererat pelukannya.

“Tidak ada satupun dari kalian yang memahamiku. Kau kira hanya kau yang sakit? Kau jahat padaku Park chanyeol! Kau selalu membebankan segalanya padaku, kenapa kau selalu menyuruhku untuk mengambil keputusan?”

“Kau benar aku jahat, maafkan aku, aku tidak sadar telah menyakitimu” ucap chanyeol tulus sembari mengelus belakang kepala raera.

Raera membalas pelukan chanyeol dengan melingkarkan tangannya di pinggang chanyeol, kemudian ia memukul bahu chanyeol pelan.

“Kau seharusnya tahu kalau aku tidak bisa membatalkan pertunangan kita, aku tidak bisa dan aku tidak mau. Aku mencintaimu, bahkan sebelum kita tunangan aku sudah menyukaimu”

Chanyeol melepaskan pelukannya lalu memegang kedua bahu raera.

“Ne? Mworago?”

Raera merogoh saku celana jeansnya lalu ia memberikan selembar foto pada chanyeol. Chanyeol mengambil foto itu kemudian memperhatikannya. Disana terpampang 2 orang anak kecil, seorang anak laki-laki yang merengut sambil melihat kamera sedangkan disampingnya ada seorang gadis kecil berambut bob sambil melahap es krimnya.

Chanyeol merasa bayangan masa lalu berkelabat di benaknya.

“Neo.. rae..raera-ah, jadi..?”

Raera mengangguk.

“Ahh kenapa aku tidak menyadarinya” racau chanyeol.

Kemudian chanyeol tersenyum besar kearah raera, ia menyeka air mata raera dengan ibu jarinya lalu ia menyibakkan rambut raera ke telinganya supaya ia dapat melihat wajah gadis itu dengan jelas.

“Kajja kita pulang” ajak chanyeol,kini ia telah kembali menjadi dirinya, senyum seakan tidak pernah lepas dari wajahnya.

Skip >>

“Jadi kalian tidak akan membatalkan pertunangan kalian?” Tanya Chanyeol eomma memicingkan matanya.

“Tidak akan! Kami berjanji akan…” chanyeol ragu melanjutkan kata-katanya.

“Akan apa?” eomma chanyeol tidak sabaran.

“Akan..” chanyeol menelan ludah “akan saling mencintai dan menjadi pasangan yang seharusnya” wajah chanyeol merah padam karena malu.

“Tidak akan menyesal?” Selidik raera eomma.

“Tidak akan!” Seru chanyeol.

Senyum bahagia merekah dari orang tua chanyeol dan raera.

“Senang mendengar keputusan kalian” kini ayah chanyeol angkat bicara “kau telah menjadi pria sejati chanyeol-ah” lanjutnya.

Ayah raera memandang putrinya lalu tersenyum lembut.

*

2 hari kemudian.

@Rumah Raera

Chanyeol duduk di sofa ruang keluarga rumah raera sambil menonton TV, hari ini orang tua raera sedang tidak ada dirumah sedangkan raehyun entah pergi kemana, Jadi chanyeol diberi tugas untuk menjaga raera.

Raera datang dengan sekotak besar es krim chocochip di tangannya, ia ikut duduk di sofa yang sama dengan chanyeol, seperti biasa dengan tampang dingin raera memakan es krimnya, ia menatap lurus ke arah TV tanpa ekspresi.

Chanyeol yang melihat raera duduk berjauhan dengannya menarik tangan raera agar duduk di dalam dekapannya, tangan kiri chanyeol merangkul raera, raera sempat terkejut saat chanyeol menarik tangannya tapi ia hanya menurut saja.

Raera kembali melahap es krimnya.

“Kau mau?” Raera menyodorkan sesendok eskrim ke chanyeol.

Chanyeol tersenyum tanpa pikir panjang ia memakan es krim yang disendok raera kemudian tanpa diduga bibirnya beralih melumat bibir raera dalam dan singkat.

“Manis” ucap chanyeol sambil tersenyum merasakan es krim raera yang meleleh di dalam mulutnya.

Raera hanya terbengong atas perlakuan chanyeol.

“Apa kau biasa melakukannya dengan mantan-mantanmu?”

Chanyeol tersedak.

“Tentu saja tidak! Selama aku pacaran aku tidak pernah menyentuh mereka, Oleh karena itu fase pacaranku selalu singkat karena aku di anggap membosankan dan sebagian banyak dari mereka yang memutuskanku, kecuali malam natal.. aku yang akan memutuskan mereka”

“Malam natal? Wae?”

“Karena kau akan datang”

“Memang kenapa kalau aku datang?” Tanya raera mencerna kata-kata chanyeol.

Chanyeol menempelkan bibirnya ke bibir raera lalu melahap bibir gadis itu lagi dengan dalam dan singkat.

Lagi-lagi raera terkejut dengan perlakuan chanyeol, kemudian chanyeol tertawa sambil mengelus puncak kepala raera gemas.

“Sebenarnya ada apa denganmu?” Gumam raera kembali memakan es krimnya.

“Jadi apa alasanmu menginap di apartemen kris waktu itu?” Tanya chanyeol tiba-tiba yang dengan sempurna memberhentikan aktifitas raera. “Katakanlah. Sebenarnya ada apa antara kau dan kris?”

Raera menaruh es krimnya di meja didepan mereka, lalu ia menatap chanyeol kembali.

“Bolehkah pertanyaan ini tidak kujawab? Bagaimanapun ini privasi” balas raera yang membuat chanyeol kecewa.

“Tapi kau tenang saja, kris sudah berjanji padaku untuk melepaskanku dan dia tidak akan meganggu hubungan kita lagi. Percayalah” ucap raera tenang tapi sungguh-sungguh.

“Baiklah kalau itu maumu”

Raera mengalihkan pandangannya ke TV dan menatapnya datar.

“Kalau kita bertemu dengan kris..aku mohon padamu untuk tidak mengumbar kemesraan didepan dia, bagaimanapun aku tidak ingin melukai dia lagi. Kurasa menjaga perasaannya…adalah satu-satunya hal yang dapat kulakukan untuknya”

Cukup lama chanyeol terdiam.

“Apa kau menyukainya?”

Raera menoleh kearah chanyeol, mereka berpandangan dengan serius.

“Aku lebih menyukaimu” jawab raera sambil memeluk chanyeol dari samping “Perasaanku untukmu jauh lebih besar” lanjut raera mengeratkan pelukannya.

“Aku ingin bukti” bisik chanyeol.

“Apa?” Tanya raera serius.

Chanyeol mengambil tangan raera lalu ia menyentuhkan bibirnya dengan jari-jari tangan raera.

“Kiss me”

Raera meneguk ludahnya, ia dan chanyeol masih berpandangan dengan jarak dekat. Ekspresi chanyeol berubah jadi masam dia berpikir kalau raera tidak akan melakukannya.

Raera memejamkan matanya lalu memiringkan wajahnya, ia mendekatkan wajahnya ke chanyeol sampai bibir mereka bersentuhan dengan lembut. Napas raera serasa hangat saat menyentuh wajah chanyeol. Bibir raera mulai melumat bibir chanyeol perlahan. Chanyeol tersenyum karena yang raera lakukan padanya, dengan cepat ia membalas lumatan raera dengan cepat dan dalam sehingga membuat ciuman mereka semakin panas.

*

Keesokkan Harinya.

@Kampus

Brukk!

Tubuh raera goyah karena kedua bahunya di tabrak, ia jatuh terjerambab. Tas dan buku-bukunya berserakan, ia mencoba mengambilnya lalu ia meringis karena lengannya yang begitu sakit karena terantuk lantai koridor. Raera mendongak dan melihat siapa yang menabraknya.

“Kalau jalan lihat-lihat! Apa kau tidak punya mata? Atau kau berjalan sambil melamun? Mungkin otakmu yang tidak berguna itu terlalu sibuk memikirkan kris sehingga kau tidak memperhatikan jalanmu!” Omel salah satu gadis yang menabrak raera.

‘Bukankah dia dan teman-temanya yang menabrakku?’ Pikir raera tapi ia tidak peduli lalu ia menunduk mengambil buku dan tasnya.

“Auwh!” Ringis raera saat merasakan tangannya di injak sengaja oleh salah satu dari 5 gadis yang menganggunya.

“Dasar angkuh! Kau kira dirimu siapa hah? Orang baru saja sombong! Cih wanita hina yang menggoda kris, luhan dan sehun!” Ujar gadis yang memakai bando.

“Apa yang kau janjikan pada mereka sehingga mereka mau berteman denganmu? Apa kau memberikan tubuhmu?” Sembur gadis yang rambutnya pirang.

“Jawab!!” Ucap gadis yang menginjak kaki raera dengan gemas, ia menggesek kakinya yang masih menginjak tangan raera.

“Auwh!” Raera tidak bisa menahan rasa sakit ditangannya.

“Geumanhe!” Seru sehun yang langsung mendorong kasar gadis yang menginjak tangan raera.

Kerumunan itu terkejut karena melihat kris cs yang tiba-tiba datang.

“Kalian apakan teman kami? Kalian perempuan kan? Kenapa perilaku kalian tidak beradab seperti ini?!” Sembur luhan marah.

Yang ditanya hanya diam saja sambil menunduk tidak sanggup melihat orang yang mereka idolakan malah mencaci maki mereka, sedangkan Kris hanya diam memandang dingin ke mereka tanpa berniat mengatakan atau melakukan apapun.

Luhan berjongkok lalu memegang kedua bahu raera.

“Kau tidak apa-apa, raera-ssi? Maafkan kami ya” ucap luhan merasa bersalah.

Sehun memungut buku raera lalu memasukkannya kedalam tas raera, kemudian ia mengaitkan tas raera di bahu raera.

“Ini tasmu” setelah mengatakan itu sehun memasang death glarenya ke yeoja-yeoja yang menurutnya peganggu.

Kris menghela napas dalam.

“Kalau kalian meganggunya lagi.. kubuat wajah kalian cacat” ucap kris dingin.

Raera yang mendengar perkataan kris reflek memandangnya, tapi kris sama sekali tidak berniat memandang ataupun menatap raera.

Kris mendengus malas lalu melangkahkan kakinya menjauh.

Kerumunan yeoja itu langsung bergidik ngeri.

“Kris-ah~” panggil luhan “maaf raera-ssi kami pergi dulu, kau baik-baik ya” luhan mengalihkan pandangannya ke para yeoja “kalian dengar kan apa kata kris?!”

Luhan menarik tangan sehun lalu mereka mengejar kris yang sudah terlebih dahulu pergi.

Para gerembolan yeoja itu meninggalkan raera tanpa mengatakan apapun. Raera menunduk merasakan dadanya yang kini mulai terasa sesak.

‘Sakit’ pikirnya.

Pembully’an yang ia terima juga perlakuan kris tadi sangat membuat hatinya terluka.

“Untuk apa dia menolongku kalau memandangku saja dia tidak mau?” gumam raera, tak ia sadari air mata terjun begitu saja dari pelupuknya.

TBC

19 pemikiran pada “2 Reasons (Chapter 4)

  1. Raera nya plin-plan bnget sih, sbenarnya dia ithu ska sama chanyeol atau kris sih,. Gak ksihan apa sama chanyeol yg nangis smpe bgitunya,,>< greget bnget pnget gigit sehun *eh!!
    Next thor, pnasaran sma next chapnya, fighting^^

  2. Maav aku gk kmoen dipart sbelumnya. Aku bca kebut ff nya. DAEBAK 😃.Di part 4 ini yg paling kece bgt. Bisa bikin jantung ke obrak-abrik. Aplg pas rae sm yeol yg pake acara nangis2 😭. So sweet bgt. Thor jgn buat rae jd gadis plinplan ya. Kasian yeol nya.

  3. Aku kok jadi mumet gini ya 😀 sebenarnya raera itu suka sama Siapa ?? chanyeol ato kris.jangan egois deh. Pilih salah satu dari mereka
    Tapi aku berharap nya raera ama chanyeol.

Tinggalkan Balasan ke Jinhong Batalkan balasan