Just You My Monster (Chapter 6)

Just You My Monster

Cover just you my monster chapter 6

|Author : Asih_TA|

|Tittle : Just You My Monster (Chapter 6)|

|Story & Art : By Me|

|Main Cast : Baek Lauren (OC/You), Oh Sehun (EXO), Wu Kris (EXO)|

|Other Cast : Park Chanyeol (EXO), Hyorin (SISTAR), Nana (AF), Byun Baekhyun (EXO), Jung Daehyun (BAP), Kai (EXO), Oh Kyuhyun (Suju)|

|Genre            : Romance, Married Life, Little Smut, Tragedy|

|Leght : Multichapter|

|Rated : PG 17+|

|Disclaimer : Anneyong semua, bertemu lagi dengan Author. Ff ini atas pemikirian Author sendiri. Selamat membaca 😀 , Oh iya Komentarnya jangan lupa 😀 |

PLAGIATOR!! HATERS AND SIDERS? GO AWAY!

MAAF JIKA ADA KESAMAAN TOKOH DAN ALUR CERITA ITU ADALAH HAL YANG SAYA TIDAK KETAHUI, SAYA MOHON MAAF.

JANGAN LUPA KOMENTARNYA YA

Just You My Monster ( Chapter 6 )

[Author POV]

Jam menunjukan pukul 3 sore. Setelah kegiatan makan siang tadi keluarga Oh disibukkan oleh kegiatan mereka masing-masing terkecuali Oh Sehun ia lebih memilih untuk mengistirahatkan tubuhnya di dalam kamar. Tak berapa lama kemudian terdengar suara yang menggema di kediaman rumah Oh tersebut.

“ Ya! Oh Sehun, Lauren apa yang kalian lakukan pada dapur ini.” Pekik eomma dengan nada tingginya. Ia berjalan menuju dapur dan melihat serbuk-serbuk tepung yang berserakkan dimana-mana.

Lauren menghapiri eommanya dan menepuk jidatnya pelan “ Omo aku lupa. . mianhae eomma tadi Sehun memulai duluan.” Dustanya.

Mendengar pengakuan Lauren, Sehun yang berada didalam ruang kamarnya setengah berteriak “ Ya Nyonya Oh bukankah kau yang menggodaku tadi”.

Lauren mencibir. Ia berjalan menuju kamar mereka dimana Sehun mengistirahatkan tubuhnya. Tanpa aba-aba, Lauren menarik tangan kanan Sehun yang masih berada di dalam selimutnya “Oh Sehun ayo bangun kau juga harus bertanggung jawab.” Lauren terus menarik-narik tangannya namun nihil kekuatan Sehunlah yang menang.

“ Aku ngantuk. Nanti saja kita bersihkan bersama.” Ujar Sehun masih dengan mata tertutup. Lauren tak menyerah ia menarik dengan sangat kuat hingga Sehun ambruk diatas tubuhnya.

“ Ya Sehun turun tubuhmu berat.” Ringis Lauren namun perintah itu tak didengar oleh Sehun. Ia malah membiarkan Lauren berada di bawah tubuhnya. Sebuah seringaian muncul di wajahnya “Kalau aku tidak mau bagaimana?” Tantang Sehun.

“ Mwo! Ya awas kau Oh Sehun.” Lauren mencoba memberontak namun Sehun terlebih dahulu mengunci tubuhnya. Hingga beberapa saat Lauren berhasil meloloskan diri dari tubuh Sehun dan melemparkan sebuah bantal pada sang biangnya. Pada akhirnya mereka saling bergulat diatas tempat tidur.

Di rumah kediaman Oh tersebut, eomma dan Chanyeol melihat dua sejoli tersebut dari ambang pintu, hanya dapat menggeleng-gelengkan kepala mereka. Melihat tingkah anak muda yang sedang meributkan hal yang sepele membuat Chanyeol dan eomma kembali menghela nafas mereka “dasar pengantin baru.” Gumam mereka berbarengan.

(***)

Setelah 1 jam kejadian tersebut berlalu. Lauren berjalan keruang utama dan melihat jam dindingnya. Ia melihat jam itu menunjukkan pukul 4 sore dan kembali menimbang-nimbang menerima tawaran kris untuk bertemu di sebuah restoran.

Sebuah getaran handpone berbunyi, Lauren mengambil handponenya dan melihat nama itu lagi. Nama yang sempat ia simpan beberapa jam yang lalu.

From : Kris

Kuharap kau dapat memberikan waktumu. Aku akan menunggumu.

Helahan nafas terdengar saat Lauren membaca pesan tersebut. Ia berfikir sejenak, haruskah ia bertemu dengan laki-laki yang jelas-jelas dilarang oleh suaminya sendiri. Tapi Lauren benar-benar bingung haruskah ia menemukan apa penyebab kris dan Sehun bermusuhan? Itu tidak mungkin karena kemungkinan akan ada masalah yang terjadi padanya.

Keputusan akhir yang Lauren lakukan adalah menemui Kris dan menyuruhnya untuk menjauhi dirinya dan tentu saja keluarganya. Ia segera memasuki kamarnya dan memilih beberapa pakaian yang akan digunakannya.

Sekitar 20 menit berkutat didalam kamarnya, Lauren keluar dengan menggunakan baju hitam, celana putihnya dan tak lupa juga menggunakan syal yang diberikan Sehun beberapa hari yang lalu. Karena cuaca diluar semakin dingin, Lauren melilitkan syal putih di lehernya dan hampir menutupi seluruh wajahnya. Ia berjalan menuju teras rumahnya dan menemui eommanya yang tengah asik membaca sebuah koran dan meminum sebuah teh hangat.

“ Omo kau ingin kemana?” Tanya eomma sedikit terkejut kedatangan anaknya yang sudah berpakaian rapi.

“ Pergi sebentar eomma, oh iya eomma mana Sehun?” Ujar Lauren.

“ Dia ada diruang kerjanya.”

“ ruang kerja?”

“ Hahaha kau tak tau Lauren, suami mu kini harus menjalankan perusahaan ayahnya.”

Perkataan eomma ada benarnya karena Sehun sudah cukup muda untuk menjalankan perusahaan ayahnya. Kemudian Lauren berjalan mendekati eommanya “ Eomma tolong bilang pada Sehun aku ada urusan sebentar.”

(***)

[Baek Lauren POV]

Selang beberapa waktu aku sudah bediri di depan rumah. Sebuah taxi berjalan menuju kearahku dengan cekatan aku melaimbaikan tanganku dan taxi tersebut berhenti tepat didepanku. Tak berapa lama kemudian aku sudah berada didalamnya.

Restoran Zuanghai, Kota seoul

Taxi yang membawaku pergi sudah berada tepat disebuah restoran china yang cukup besar dikota seoul ini. Dengan sedikit berhati-hati aku keluar dari dalam taxi tersebut dan mulai melangkahkan kakiku masuk kedalamnya.

Sebuah keanehan muncul ketika aku menginjakkan kakiku diambang pintu restoran tersebut. Mataku tidak menangkap satupun orang disini, apakah restoran ini kehabisan pelanggan?

“ Akhirnya kau datang.” Sebuah suara dari belakang tubuh begitu aku kenal.

Aku menolehkan kepalaku dan melihat seorang laki-laki yang bertubuh tinggi dan berparas wajah china “ Kris . . Ada apa dengan restoran ini?”

Kris tersenyum dingin kepadaku “ Sudah aku sewa.”

Aku membulatkan mataku tak percaya. Seorang mahasiswa bisa menyewa sebuah restoran besar. Dapat ku simpulkan bahawa kris bukanlah orang dari kalangan bawah tapi sama halnya dengan Sehun.

Kris kini mulai melangkahkan kakinya berjalan mendekatiku dan menyentuh syal putih yang aku kenakan “ Kenapa kau masih menggunakan syal ini.”

Merasakan sarafku berfungsi dengan baik membuatku reflek menjauhkan diri dengannya “ Apa mau Kris?” Tanyaku yang sudah siap dengan segala resiko.

Dan kali ini yang kudapatkan sebuah seringaian dari wajah dinginnya “ kau terlalu berani datang kesini sendirian Nyonya Oh.”

Sebuah pintu bel berbunyi yang menandakan seseorang telah masuk kedalamnya. Dan dalam seketika aku menangkap 3 namja tengah berdiri dibelakang tubuhku seperti sedang mengepungku. Dari fisik mereka aku mulai mengenalinya. Ya, sepertinya memang mereka.

Kali ini mataku beralih menatap tajam namja yang berada didepanku “ Kris jangan bilang mereka suruhanmu untuk memperkosaku waktu itu.”

“ Hahaha . . “ Tawa kris menggema di ruang restoran tersebut. Tubuhku terasa dikunci dengan kuat, entah mengapa mendengar tawa jahatnya membuatku kembali merasakan ketakutan itu seperti terulang kembali.

Ia menghentikan tawanya dan menatap sedih kepadaku “ Kau benar-benar gadis pintar Nyonya Oh, tak salah jika Sehun tergila-gila padamu.” Ujarnya dengan senyum jahatnya.

Perlahan kris mendekatkan dirinya padaku dan mencapaikan bibirnya tepat di telinga kananku “ Kita lihat apakah ia akan menolongmu lagi seperti saat itu.” Sambungnya.

Perkataannya sukses membuat aliran darahku mengalir dengan deras, yang kurasakan sekarang hanya takut dan cemas. Mungkinkah ini akan menjadi permasalahan yang panjang.

Tak lama kemudian salah satu dari 3 namja tersebut mendekatiku dan mendekap tubuhku dari belakang dengan rasa kekesalan aku memberontak “ Lepaskan aku!”

Laki-laki tidak tinggal diam ia mengeluarkan sebuah sarung putih dari saku celananya “ Kyaa . . tolong aku, siapa saja tolong aku.” Teriakku keras namun sarung putih itu kini mendarat mulus menutupi bibir dan hidungku lalu menekannya kuat.

Bau akohol kini merasuki indra penciumanku hingga membuat mataku mulai berkunang-kunang. Tak terasa sudah cukup banyak menghirup bau yang berasal dari sarung tangan putih tersebut membuatku kini benar-benar ambruk dan tubuhku mulai melemah kemudian semuanya berubah menjadi gelap ketika aku terakhir melihat wajah itu. Wajah yang tersenyum jahat padaku ‘kau iblis kris’

(***)

[Oh Sehun POV]

Waktu sudah menunjukkan pukul 7 malam. Aku meregangkan tubuhku kemudian dengan sedikit menguap aku mulai berjalan keluar dari ruang kerjaku. Kulihat eomma menghampiriku dan menampakan wajah cemasnya.

“ Sehun kenapa sampai sekarang Lauren belum pulang.” Ujar eomma dan membuat dahi berkerut bingung.

“ Apa maksudmu eomma?” Tanyaku tak mengerti.

“ Eomma lupa memberitaumu Sehun, tadi Lauren bilang ada urusan sebentar dan sampai sekarang eomma menunggunya.” Jawab eomma dengan raut wajah cemasnya.

Sehun tidak tinggal diam. Ia segera mengambil handpone genggam miliknya dan menghubungi nomor Lauren namun sebuah deringan handpone lain terdengar di sisi ruangan lain ‘sial! Dia tidak membawa handponenya’

Kuambil jaket tebal dan kunci mobilku. Mulai mengeluarkan mobil hitamku lalu menjalankannya. Dalam perjalanan kuhubungi nomor Baekhyun dan Daehyun menyuruh mereka untuk membantuku. Tak beberapa lama setelah mengakhiri percakapanku bersama Daehyun tiba-tiba sebuah nomor tanpa nama mencoba menghubungiku.

“ Yeobseo. . . Kau itu Lauren?.” Ucapku berusaha menahan rasa khawatirku.

“ Oh Sehun.” Sebuah suara laki-laki sangatku kenal merasuki pendengaranku.

“ Kris? Ada perlu apa kau menghubungiku.” Tanyaku yang mencoba menahan rasa amarahku.

Mencari istrimu Tuan Oh?” Pertanyaannya sukses membuat urat-urat nadiku berdenyut dengan kencang.

“ Keparat kau Kris! Dimana Lauren.” Teriakku. Ini benar-benar membuatku tidak bisa mengendalikan diriku. Ia tidak menjawab pertanyaanku dan yang kudengar kini hanya suara tawa yang menggema. Ia menertawakan pertanyaanku.

“ Dia bersamaku sekarang.” Ujarnya dengan nada dingin kembali.

Rahangku kembali mengeras dan wajahku memerah menahan amarah. Ini sudah batas kesabaranku “ Katakan dimana dia bajingan.”

“ Hei tenanglah, kau hanya perlu mencari tempat yang sangat sulit capai dikota seoul ini. Semoga kau menemukannya Tuan Oh.” Tiba-tiba Sabungan handpone terputus.

“ Akhh sial!” Teriakku sambil meninju kuat klakson mobilku.

Kemudian Aku menggerang frustasi. Sudah kuduga pasti ini akan terjadi. Ia akan datang dan merusak hidupku. Menjadi tokoh ketiga diantara kami dan menjadi penghala untuk membalaskan dendam lama itu.

(***)

[Author POV]

Seorang yeoja tengah mencapai kesadarannya. Sebuah cahaya dari lampu yang lumayan besar menganggu penglihatanya. Yeoja itu berusaha bangkit dari alam bawah sadarnya. Dengan bantuan sisa tenaganya, yeoja itu mampu mendudukan dirinya dan menyenderkan punggungnya di dinding beton tersebut.

Betapa terkejutnya yeoja itu melihat keadaan dirinya yang bisa dibilang cukup mengenaskan. Sebuah tali terikat sempurna di pergelangan tangannya dan mulut yang ditutup oleh perban.

“ Sudah sadar Lauren?” Sebuah suara laki-laki begitu nyata didengar oleh yeoja bernama Lauren tersebut.

Perlahan tapi pasti Namja itu mendekati Lauren dan menjongkokkan dirinya untuk menyeimbangkan tingginya pada Lauren “ Sudah ingat semuanya?” Tanya Namja itu dengan sebuah seringaian di wajahnya.

“ Hmm. . hmm . .” Gumam Lauren seperti sebuah erangan lebih tepatnya. Karena mulutnya dibekap oleh perban dan membuatnya tidak bisa berbicara.

Namja itu membuka perban tersebut hingga Lauren bernafas dengan bebas sekarang. Lauren menatap tajam laki-laki yang ada dihadapannya “ Kenapa kau membawaku kesini Kris?”

Laki-laki bernama Kris tersebut tesenyum lebar “ Kau lupa, sekarang kau sedang di sandera Nyonya Oh.” Jawabnya.

“ Mwo! Apa mau Kris.” Tanya Lauren mencoba menahan rasa takutnya.

Sebelum menjawab Kris terlihat seperti sedang berfikir “ Membalaskan dendam.” Jawabnya dengan nada rendah.

Lauren melihat sekitarnya dan melihat 3 laki-laki itu lagi kemudian matanya kembali beralih pada Kris “ Katakan padaku apa maksudmu dengan membalaskan dendam.”

Kris tidak menjawab. Ia meraih syal putih yang dikenakan Lauren dan menariknya sedikit kasar hingga syal itu terlepas dari sang empunya. Lauren terkejut dengan kelakuan namja yang ada dihadapannya. Syal itu kini beralih pada tangan kanan Kris dan menggerak-gerakkannya seperti sedang mempromosikannya.

“ Kau tau syal siapa yang kau kenakan ini Lauren?” Tanya Kris seraya memperhatikan syal yang ada ditangannya kini.

“ Itu milik Sehun.” Jawab Lauren cepat.

Kris menggelengkan kepalanya “ Ini milik Eun Ji.”

‘ Mwo? Eun Ji siapa dia?’ Umpat Lauren dalam hati. Kris yang memperhatikan raut wajah Lauren menangkap sesuatu yang pastinya yeoja itu ingin tau apa yang dimaksud dengan sosok yeoja bernama ‘Eun Ji’ tersebut.

“ Syal ini adalah syal yang digunakannya oleh Eun Ji ketika terakhir pada hari kematiannya.” Ucap Kris dan menatap lekat yeoja yang ada didepannya.

“ Apa maksudmu dengan hari kematiannya.” Tanya Lauren dengan tubuh yang gemetaran.

Kali ini Kris tersenyum lagi namun senyum itu tampak menakutkan.

“ sebuah peluru menembus dadanya hingga akhirnya ia tewas dan tubuhnya dibawa lari oleh seorang laki-laki yang menancapkan peluru tersebut.” Jawab Kris panjang lebar.

Lauren tidak tahan lagi. Tubuhnya begetar hebat ia benar-benar takut untuk sekarang. Kris menatapnya dengan tatapan iba.

“ dan kau tau siapa yang membunuhnya.” Sambung Kris masih menggengam kuat syal tersebut dan kali ini Lauren menggelengkan kepalanya.

“ Yeoja yang sangat aku cintai itu di bunuh oleh . . “ Kris sengaja mengantungkan kalimatnya sebelum ia mencapaikan bibirnya pada telinga kanan Lauren “ Suamimu sendiri.” Sambungnya.

DEG . . .

Lauren membulatkan matanya. Seperti ada sebuah pisau yang menusuknya dan Tenggorokkannya tak dapat menelan salivanya dengan baik hingga akhirnya ia tak dapat berkata apa-apa. Hatinya benar-benar teriris mendengar kebenaran itu. ‘Ini tidak mungkin. Sehun tidak mungkin melakukannya.’ Batin Lauren.

(***)

[Oh Sehun POV]

Waktu sudah menunjukkan pukul 1 malam. Tak terasa waktu sudah berjalan selama 7 jam dan selama 7 jam tersebut aku gunakan untuk mencari Lauren. Namun yang kudapat hanyalah nihil, Lauren tidak bisa ku temukan. Semuanya telah kukerahkan terutama pada satu organiasasiku dan lagi-lagi mereka tidak menemukan keberadaannya.

“ Akhhh. .” Aku berteriak sekeras mungkin hingga orang-orang yang berada disekitarku melihatku dan mereka pasti berfikir aku gila.

Sudah 2 botol wine aku minum namun aku belum cukup puas dan pada akhirnya ketika aku ingin mengambil satu botol lagi seseorang langsung menahan tanganku.

“ Sudah cukup Sehun. Kau bisa mabuk berat.” Ucap Daehyun dengan wajah ibanya. Ya, dia sedang berada bersamaku sekarang.

“ Minggir!” Teriakku seraya menangkis tangannya lalu aku mengambil botol itu lagi dan meminumnya dengan rakus.

[Author POV]

Seperti orang gila Sehun tak henti-hentinya meminum wine berakohol tinggi tersebut. Daehyun yang berada didekat Sehunpun hanya bisa menggelengkan kepalanya. Entah mengapa ia kasihan melihat sahabatnya tersebut, mungkin bisa dihitung hari mereka menikah dan kemudian mendapat sebuah cobaan yang cukup berat seperti ini.

Tak berapa lama kemudian Sehun mulai ambruk diatas meja. Namun ia masih berusaha untuk memulihkan kesadarannya. Tak jauh dari sana ada seorang perempuan yang menghampiri mereka. Daehyun manangkap pandangannya dan melihat perempuan itu dengan jelas. Dari paras dan fisiknya Daehyun tau siapa perempuan tersebut.

“ Hai Sehun.” Sapa yeoja itu dengan nada menggoda.

“ Jangan ganggu dia Nana. Sehun benar-benar sekarat sekarang.” Ucap Daehyun.

Perempuan bernama Nana tersebut hanya mencibir. Ia kembali duduk disamping tubuh lemah Oh Sehun.

“ Sehun apa yang kau lakukan ditempat seperti ini.” Tanya Nana yang masih senang menggoda Sehun.

Sedikit demi sedikit Sehun mengangkat tubuhnya dan melihat yeoja yang ada dihadapannya sekarang “ Lauren. . kaukah itu sayang.”Rancau Sehun yang berada dibawah pengaruh alkohol. ia mengapai pipi kanan Nana dan mengelusnya pelan.

Nana mengerutkan dahinya mengambarkan wajahnya yang terlihat bingung “ Sehun aku bukan Lauren.”

Sebenarnya Nana sangat senang karena Sehun tiba-tiba bersikap manis padanya namun ia langsung sedih seperti ada sebuah hantaman yang entah dari mana ketika Sehun mengucapkan nama yeoja yang paling ia benci yaitu ‘Baek Lauren’.

Daehyun yang hanya melihat mereka dari kejauhan langsung bertindak. Ia menjauhkan Sehun dari Nana sebelum Sehun benar-benar melihat Nana sebagai Lauren. Dengan mengerahkan semua kekuatannya, Daehyun merangkul Sehun untuk membantunya berjalan menuju mobilnya dan memasukkannya secara perlahan. Ia duduk di kursi kemudi dan mulai menacapkan gasnya menuju rumahnya. Ia tidak mungkin membawa Sehun pulang kerumahnya untuk sementara waktu ini mengingat Lauren belum ditemukan.

Mobil hitam itu berhenti disebuah rumah yang sederhana tempat Daehyun tinggali selama 2 tahun tersebut. Ia mulai merangkul Sehun kembali dan berjalan menuju kamarnya. Dengan sisa tenaganya dia menghempaskan tubuh Sehun keatas ranjang kamarnya, Berat memang.

Wajah Daehyun kini terlihat ngos-ngosan setelah perjuangannya membawa tubuh Sehun yang bisa dikatakan tidak ringat tersebut dan matanya menangakap basah sikap ganjil dari perilaku sahabatnya.

Sehun seperti bergumam tidak jelas. Sejak tadi ia hanya bergumam dan itu membuat Daehyun heran. Dengan rasa penasaran Daehyun mendekatkan telinganya di bibir Sehun yang masih dibawah pengaruh akohol.

“ Lauren . . Lauren . . “ Kata itulah yang selalu ditelontar oleh bibir Sehun. Sudah ia duga Sehun benar-benar dalam keadaan stres berat sekarang.

Bukan hanya itu Sehun kini meraih sebuah bantal yang berada tepat disampingnya. Ia memeluk bantal tersebut dan mulai menciuminya, memperlakukannya seperti seorang wanita yang amat ia cintai dan perlahan Sehun mendekap bantal itu bagaikan ia tengah memeluk istrinya “ Lauren tidurlah aku disini.” Rancaunya tak jelas.

Daehyun benar-benar tidak tahan lagi. Ia tidak tau harus berbuat apa. Ini pertama kalinya ia melihat sahabatnya tersebut seperti orang gila. Pada akhirnya ia memutuskan untuk menghubungi seseorang. “ Yeobseo Kyungsoo-ah . . ya ini aku Daehyun. Kapan kalian kembali kekorea. Aku membutuhkan bantuan kalian.”

(***)

[Oh Sehun POV]

Kepalaku berdenyut dengan hebat menjalar hingga keseluruh tubuhku. Dapat kurasakan sebuah cahaya mencoba memasuki pengelihatanku. Perlahan aku membuka mataku dan memegang kepalaku kuat. Aku mencoba mengingat kejadian semalam hingga aku tidak sadarkan diri.

“ Sudah bangun?” Sebuah suara menghampiriku dari balik pintu.

“ Kau membawaku kerumahmu Daehyun?” Tanyaku masih memegang kepalaku kuat, benar-benar sakit.

“ Hm . . Kau mabuk berat tadi malam.” Jawabnya seraya memberikan segelas air.

Aku terdiam. Benar tadi malam aku mencari Lauren namun hingga kini aku tidak menemukannya. Entah mengapa ini membuatku benar-benar terlihat bukan seperti diriku. Daehyun menghampiriku dan merangkulku “ Jangan sedih kawan kami akan membantumu.” Hiburnya.

“ Bagaimana caranya?”

“ Kris ada menghubungimu tadi malam?”

Aku mengangguk “ Benar. Dia menghubungiku tadi malam.”

“ Hubungi dia lagi. Jika memang Lauren sedang disandera untuk memacingmu datang, pastinya dia menginginkan sesuatu bukan?” Ujarnya seraya memberikan handponeku.

“ Kau benar.” Aku mengambil handpone tersebut dan menghubungi nomor yang berada dikotak masuk panggilan. Tak berapa lama terdengar suara laki-laki menandakan bahwa ia menerima panggilan tersebut.

“Wah . . wah . . Ada perlu apa anda menghubungiku Tuan Oh.” Ucap Kris terdengar seperti mengejek.

“ Baiklah, hentikan permainan ini. Apa yang kau inginkan?” Tanyaku to the point.

“ Hahaha. . . . Sepertinya kau mulai mengerti permainan ini Tuan Oh.”

“ Cepat katakan!” Ucapku tak sabaran.

“Aku hanya ingin Mengambil apa yang seharusnya menjadi milikku.”

“ Apa maksudmu?” Tanyaku yang sudah menggeram.

“ Berikan mayat Eun Ji padaku maka kau akan mendapatkan milikmu.”

“ Baiklah, katakan dimana Lauren berada.”

“ Jalan Gwengcheon nomor 45 jam 11 pagi. disana kita akan melakukan pertukaran, Bagaimana Tuan Oh?”

“ Baiklah aku setuju.” Ucapku mencoba menahan rasa amarahku.

Sambungan telepon terputus. Sehun menghembuskan nafasnya berat bercampur kasal. Daehyun yang berada tepat didepanku tampaknya mulai mengerti arti arah pembicaraan kami tadi.

“ Kau benar-benar akan melakukannya?” Tanyanya antusias.

“ Hmm.” Gumamku dingin. “ Daehyun temani aku kembali kerumah itu.” Sambungku.

Daehyun yang mengerti perkataanku pun mulai menganggukan kepalanya “ Baiklah.”

(***)

[Author POV]

Sebuah mobil sedan hitam kini berjalan di pagi hari dengan keadaan cuaca yang benar-benar dingin. Sehun dan Daehyun menjalani mobil mereka di daerah yang lumayan jauh dari perkotaan. Mereka memasuki jalan setapak yang memaksa mereka untuk turun dari mobil yang sedang mereka jalani. Sekitar 10 menit mereka lalui dengan berjalan kaki akhirnya mereka menemukan apa yang mereka cari. Sebuah rumah yang sudah tidak ditepati selama 5 bulan. Rumah kenangan Sehun akan yeoja itu dan Rumah yang menjadi saksi bisu kejadian mengenaskan sekaligus mengharukan bagi Sehun maupun Kris.

Sehun berjalan mendahului Daehyun. Ia melangkahkan kakinya memasuki teras rumah tersebut, matanya tak berhenti melihat setiap jengkal rumah itu yang terbilang sangat kotor. Ia kemudian meraih knop pintu dan membukanya secara perlahan. Daehyun yang berada dibelakang Sehun segera mengekor.

Ketika pintu itu terbuka terlihat semua perabotan rumah tersebut telah dibungkus rapi oleh kain putih namun kain putih itu sedikit menguning karena tidak ada satupun yang tinggal dirumah itu. Sehun mulai melangkahkan kakinya dan berjalan menuju anak tangga yang menghubungkannya pada lantai dasar rumah tersebut atau lebih tepatnya sebuah terowongan bawah tanah.

Sehun mengambil sebuah lilin dan menghidupkanya. Perlahan tapi pasti ia mulai berjalan menuruni tangga tersebut dan mengakhiri langkahnya ketika ia sudah sampai pada ujung jalan.

Sebuah kotak besi yang lumayan besar berada disana. Sehun berjalan mendekati kotak besi tersebut dan dan mulai memencet tombol yang berada disana. Tombol tersebut berbentuk angka yang bisa diartikan sebagai kode pengaman.

Pintu itu memberikan tanda hijau yang berarti pintu sudah terbuka. Perlahan pintu besi yang mempunyai ketebalan yang sangat luar biasa tersebut mulai bergerak. Setelah pintu itu terbuka dengan sempurna tertampanglah seorang yeoja tengah duduk manis didalamnya.

Sehun berjalan mendekati yeoja itu dan menggapai pipi kanannya. Sebuah rasa dingin seperti es ia rasakan ketika ia menyentuh permukaan kulit milik yeoja itu namun ia tak menghiraukannya “ lama tak bertemu Eun Ji.”

Yeoja yang bernama Eun Ji tersebut tidak menjawab. Ia hanya menutupkan matanya, tubuhnya yang begitu pucat dan kaku.

“ Sudah berapa lama kau didalam kotak es ini Eun Ji?” Lagi-lagi Sehun berbicara namun tentu saja yeoja itu tak akan menjawab dan Sehun tau itu.

Daehyun yang melihatnya dari kejauhan hanya menggelengkan kepalanya ‘Sehun kau benar-benar gila.’ Batinnya.

~TBC~

Otthe? ~ 😀

Bagaimana ceritanya? 😀

Author Note : Mungkin bagian chapter ini gak jadi diProtect karena Author gak sempat menghubungi Adminnya. Lagian Author banyak tugas waktu itu. Mungkin akan terjadi dichapter-chapter yang lain. 😀 satu lagi yang author kasih tau FF ini akan segera berakhir.

Author mohon banget komentarnya 😀 Satu kalimat yang readers tulis sangat berarti buat Author 😀

Semangati Author terus ya 😀

Ditunggu kelanjutanya 😀 Gomawo ❤

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

121 pemikiran pada “Just You My Monster (Chapter 6)

Tinggalkan komentar