MY ENEMY: Unpredicted

MY ENEMY: Unpredicted

Author: baconuna

Genre: schoollife, romance comedy, friendship

Rating: PG-15

Length: series

Cast:

Ahn Reum Mi ( OC )

Wu Yi Fan a.k.a Kris

Others.

“Ahn Reumi menyukaimu”

Aku menatap Kris kaget dan Kris tersenyum dengan senyum evilnya penuh kemenangan. FB menatapku. Aku menundukan wajahku dan menutupinya dengan tanganku. Aku menggigit bibir bawahku dan berpikir apa yang harus ku lakukan, ini sangat memalukan.

“A-a-aku…” ucapku terbata, kuberanikan diri melihat ke arah FB tepatnya Kai..

Aku melihat Kai hanya tersenyum. KAI TERSENYUM!!! Tapi aku memasang wajah bingung.

“Hey aku lapar” ucap Sehun memotong suasana awkward tadi.

“Ayo ke kantin! Aku traktir!” Suho mengajak melanjutkan. Suho memang orang kaya..

“Kris ayo ikut!” ajak Chanyeol pada Kris. Kris memasang wajah ‘bodohnya’ lalu Chanyeol langsung menarik tangan Kris tanpa menunggu jawabannya. Mereka pun keluar kelas.

Aku bersandar dikursiku dan menghembuskan nafas lega.

**

Bel berbunyi menandakan sekolah usai. Kris berdiri lalu menghampiriku dari mejanya yang hanya di belakang kursiku.

“hey! Antarkan aku ke alamat ini” Kris menunjukkan secarik kertas berisi sebuah alamat. Aku membacanya, bingung.

“untuk apa kau ke sana?” tanyaku.

“Antarkan saja aku” jawab Kris lalu berjalan menuju pintu ke luar kelas. Kris berbalik menatapku dan menggerakkan kepalanya ke arah pintu, menyuruhku untuk cepat mengikutinya.

 

Kami berjalan menuju alamat yang Kris tunjukan padaku. Letaknya cukup dekat dari sekolah, butuh waktu 20 menit jika berjalan kaki. Tapi 10 menit jika menaiki bus. Kris tidak ingin membayarkan bus untukku, jadi Kris menyuruhku untuk berjalan kaki. Si idiot memang sangat menyebalkan.

“untuk apa kau kesana?” tanyaku.

Kris terus berjalan tidak menjawab pertanyaanku.

“ah kau ingin mentraktirku di suatu tempat atau… membelikanku sebuah hadiah?” aku berjalan menyusul disampingnya dan mendongak menatapnya—karna aku hanya setinggi punggungnya. Si idiot tidak menjawab lagi.

“JIKA KAU MENGHIRAUKANKU AKU AKAN PULANG!” Aku berhenti berjalan.

“AISH, BISA KAH KAU TUTUP MULUTMU? KAU SANGAT MENGANGGU” ucap Kris sambil menatapku.

“BAIKLAH AKU AKAN PULANG! CARI SAJA ALAMATNYA SENDIRI!” Aku kesal lalu berjalan berbalik arah.

Kris berjalan menyusulku lalu menarik tanganku.

“ikuti saja aku dan beri aku petunjuk jalan” ucap Kris dengan suara lembut—entah kenapa aku selalu merasa aku tidak pernah mengenal Kris jika dia bersikap seperti ini. Sejenak, aku terdiam.

Tetapi kemudian Kris menarik tanganku—setengah menyeretku seperti anak kecil yang diseret orang tuanya.

“YA!” Aku berteriak tapi Kris tidak juga berhenti menyeretku. Aku memukul tangannya dengan tanganku yang tidak ia diseret.

Kris berhenti berjalan dan melepaskan tanganku. Aku mengusap pergelangan tanganku yang ditariknya. Rupanya kami ada dipersimpangan jalan. Kris berjalan ke arah kiri.

“kanan”ucapku memberi petunjuk.

“kiri” bantah Kris dengan ke so(k) tahuannya.

“kanan”

“kiri”

“kanan”

“kiri! Aku atau kau yang ingin ke sana?” Baik Kris dan aku sama sama emosi. Akupun mengalah, meskipun aku tahu ke kanan adalah arah yang benar. Ya, ikuti saja kemauan si idiot.

10 menit kemudian

Aku mengikuti Kris berjalan ke arah kiri tetapi kami malah tersesat dan tidak menemukan alamatnya. Tentu saja.

“sudah kubilang ke kanan! Kau atau aku yang tahu jalan?” ucapku kesal karna kami sudah hampir 25 menit berjalan namun tidak menemukan alamat yang Kris tuju. Seharusnya hanya dibutuhkan waktu 20 menit berjalan.

“okay” Kris akhirnya mengalah lalu kami berjalan menuju persimpangan tadi dan berbelok ke arah yang aku tunjuk tadi. 15 menit kemudian kami sampai di alamat yang Kris tunjukkan. Aku membaca lagi alamat tadi dan mencocokannya, benar. Aku menatap tempat itu dan menatap Kris. Kris tersenyum menatap tempat itu.

Aku menghembuskan nafas. “YA!” aku memukul bahu Kris.

“APA?” Tanya Kris dengan wajah sok innocent nya.

“HUH? APA? INI ADALAH TEMPAT BERMAIN GAME ONLINE! KAU TAHU ITU?!” Aku menatapnya tak percaya, bisa bisanya dia membuatku berjalan selama 40 menit hanya untuk ke tempat game online?!?!

“ya, aku tahu” Kris menjawab dengan santai lalu masuk ke tempat itu.

“YA!!!!” aku berteriak kesal lalu berjalan mengikutinya ke dalam.

Kris sudah di depan layar computer bermain game. Aku melihatnya dengan kesal dan terpaksa aku menemaninya. Aku mulai bosan melihat Kris bermain game, aku mengecek layar ponselku dan ada panggilan dari…

Kim Myungsoo

a.k.a

L Kim

Aku bingung harus mengangkatnya atau tidak, tapi kemudian layar ponselku mati, batrenya habis pfft. Perutku berbunyi. Aku baru sadar aku belum makan sejak siang tadi.

“Aku lapar!” ucapku.

ugh aku juga. Kau ingin membeli makanan? Belikan juga untukku” ucap Kris dengan santainya tanpa mengalihkan wajahnya dari layar computer.

“YA!” aku berteriak memukul punggungnya. Kris meringis kesakitan.

“SAKIT” teriak Kris padaku.

 

Sudah cukup lama kami di sini. Langit mulai gelap. Kris bermain game hingga larut.

“IDIOT! AKU INGIN PULAAANG!!!!” aku berteriak kesal. Kris menghiraukanku. Aku bangkit berdiri lalu keluar. Aku berjalan menuju halte bus di sebrang jalan.

“HEY” Kris berteriak memanggilku dari sebrang jalan, aku tetap berjalan, menghiraukannya.

Aku terus berjalan meskipun Kris terus memanggilku sampai ketika ada suara klakson mobil memberhentikan langkahku. Aku mencari asal suara. Aku melihat mobil itu terus melaju kencang dan di depannya ada seseorang berdiri menatap ke arah mobil disoroti lampu penerang mobil yang semakin dekat

Dan

Orang itu

adalah

Kris

 

Tbc.

Sorry if there is something wrong or anything. Please leave your comment!

17 pemikiran pada “MY ENEMY: Unpredicted

  1. Annyeong author~ ceritanya bagus, tapi lain kali kalo mau dibikin chapter, ditulis chapter berapa biar readernya ga bingung ini yg lg dibaca chapter berapa. Ok?

Tinggalkan Balasan ke LiJiaHeng Batalkan balasan