Winter Evolution (Chapter 1)

winter

Winter Evolution

(Chanyeol//Sehun)

Author : syelinagail

Genre : Slice of life, Drama, Sad, Romance

Rate : PG-13

Length : (1/6)

Main Character:

All EXO member

Kwon Hyunji (OC/You)

Shin Sunjeong (OC)

Lee Yeonhee (OC)

Other cast find by yourself ^3^)9

-C o n f e s s i o n  S o n g-

 

Seoul, 22 December 2015

07:00 PM

“Uljima…” bisik seorang namja pada gadis berambut pendek sebahu itu sembari memeluknya dengan hangat dibawah terang bulan dengan salju yang turun secara perlahan. Sesekali namja tersebut mengelus pundak dan menciumi puncak kepala gadis itu dan tak terasa air mata lolos begitu saja melalui pipi milik lelaki bernama Park Chanyeol.

“Aish… berhentilah menangis.” Bisiknya untuk kesekian kalinya ditelinga kanan milik gadis itu. entah apa yang membuatnya seperti itu. Chanyeol tau itu adalah monster yang selama ini bersembunyi didalam tubuhnya, ia sangat menyesali perbuatannya.

“… uljimayo… maafkan aku” tidak ada tanda-tanda tangisan yang menyayat hati Chanyeol akan berhenti. Maafkan sifat melankolis Chanyeol, Ia sangat tega bila melihat seseorang yang sangat ia kasihi,sayangi lebih dari apapun menangis dikarenakan kebodohonnya sendiri.

“Babo-yaa…” gumam Sunjeong dan sesekali ia memukul dada Chanyeol meskipun ia sangat merasa hangat didalam pelukan Chanyeol dan dapat mendengar dengan jelas bagaimana detak jantung Chanyeol setiap ia memeluk Chanyeol.

“Shin sunjeong?” Chanyeol begitu pula sunjeong yang mendengar namanya dipanggil segera mendongakkan kepalanya kearah suara itu berasal. Mereka berdua melihat perempuan dan lelaki paruh baya yang sedang bergandengan tangan berjalan kearahnya. Tidak lain dan tidak bukan itu adalah orang tua sunjeong. Sunjeong langsung saja berlari kepelukan Eomma dan Appanya.

“Gwaenchana?” Tanya Eommanya dengan lembut sembari membersihkan salju yang jatuh keatas kepala anak perempuan satu-satunya itu.

“Chanyeol-ssi! Apa yang kau lakukan pada anakku?” Ucap Appa Sunjeong yang hampir saja memukul Chanyeol namun terhenti dengan SUnjeong yang berdiri didepan Chanyeol sembari memeluknya dengan erat. Chanyeol yang menerima pelukan itu hanya dapat diam ditempat dan tak lama Sunjeong mengeratkan pelukannya begitu pula dengan Chanyeol, ia memeluk balik Sunjeong yang tinggiinya hanya sebawah telinganya.

“Appa, aku habis ditipu oleh Chanyeol. Ia bilang banyak schedule hari ini jadi tidak bisa bertemu sampai malam natal atau hari natal. Namun saat aku berjalan-jalan disini aku melihatnya menungguku disini. Aku terharu Appa…” Ucap Sunjeong dengan nada bergetar dan melemparkan senyum kearah Chanyeol dan Chanyeol hanya mengangguk dengan senyuman tipis.

“Ahh begitu, awas saja kau Chanyeol. Meskipun kau seorang artis terkenal. Akan kubunuh kau jika membuatnya menangis.” Gumam Appa sunjeong yang masih terdengar oleh Sunjeong dan Chanyeol.

“Ne Ahjussi… saya ijin berkunjung kerumah tak apa?” Tanya Chanyeol dengan sangat hati-hati. Eomma dan Appa Sunjeong hanya tersenyum dan mengangguk.

“Jaga dia Chanyeol, kami akan pergi menginap di rumah nenek-kakeknya malam ini.” Ucap Eomma sunjeong sembari mengelus pundak Chanyeol yang disahut anggukan mantap dari Chanyeol.

“Eomma, paman sudah datang memang? Dimana Eomma-Appa akan menunggu? Kenapa tidak membawa tas pakaian?” Tanya Sunjeong secara bertubi-tubi membuat Appanya tersenyum dan memperlihatkan kerutan-kerutan yang mulai Nampak diujung kedua matanya.

“jaga dirimu hati-hati saja. Eomma appa akan menunggu di minimarket disana sekalian membeli minuman hangat. Appa pergi dulu, annyeong” Ucap Appanya sembari melambaikan tangannya kearah Sunjeong dan Chanyeol. Mereka berdua pun berjalan pulang ke rumah Sunjeong meskipun sunjeong masih terpikir kejadian tadi. Memang dia sudah memaafkannya namun dadanya masih terasa sesak saat Chanyeol mengatakan kalimat ‘itu’.

Flashback

            To Chanyeol :

“Oppa eodiga?”

“Oppa disini salju sudah turun dan mulai terasa dingin. Apa kau masih sibuk? Maafkan aku memaksamu untuk datang.”

 

From Chanyeol :

“Bersabarlah sedikit.”

 

Sunjepng hanya tersenyum melihat Chanyeol membalas pesannya dengan cepat. Sunjeong mulai menggosokan kedua telapak tangannya untuk membuatnya terasa lebih sedikit hangat. Ia lupa untuk menggunakan sarung tangan malam ini meskipun eommanya bersikeras untuk memakaikannya pada sunjeong. Tapi tetap saja sunjeong menolak dan langsung pergi.

“Sunjeong!” Sunjeong langsung menaikkan kepalanya dan melihat lelaki diseberang jalan menggunakan pakaian serba hitam melambaikan tangannya. Itu Seokjin, tetangga Sunjeong. Sunjeong segera berlari keseberang jalan.

“Yakk! Kemarikan kedua tanganmu! Kajja~” Sunjeong yang baru sampai langsung disentak, langsung saja menjulurkan kedua tangannya. Dan seokjin menggenggam kedua tangan Sunjeong dengan satu tangan. Ia mengeluarkan sepasang sarung tangan merah putih dengan corak snow flake. Seokjin langsung saja memakaikannya dikedua tangan Sunjeong. Sunjeong langsung saja melebarkan senyumnya begitu pula Seokjin.

“Jangan biarkan tanganmu kedinginan lagi,arraseo?” Ucap Seokjin sembari menggenggam kedua tangan Sunjeong. Sunjeong sangat beruntung mempunyai sahabat sepertinya. Dari belakang Seokjin, Sunjeong dapat melihat Chanyeol berjalan kearahnya memandang dengan tatapan kosong.

“Chanyeol!” Seokjin langsung membalikkan badannya dan tersenyum kearah Chanyeol. Tidak bagi Chanyeol, Chanyeol langsung berjalan mendekati Sunjeong tanpa memedulikan keberadaan Seokjin.

“Baiklah Sunjeong, aku akan kembali kerumah. Jangan biarkan tanganmu dingin lagi nanti Eommamu mengomel terus.” Sunjeong hanya mengangguk dan tersenyum setelah Seokjin pergi meninggalkannya bersama Chanyeol.

“Bagaimana harimu Oppa?” Tanya Sunjeong dengan semangat. Saat sunjeong menggenggam tangan Chanyeol Chanyeol langsung menghentakkan tangannya dengan tangan Sunjeong.

“Kupikir kau menyukai Seokjin hyung.” Chanyeol to the point dan langsung membuat Sunjeong tertawa geli melihat Chanyeol.

“Apa yang kau bicakan Chanyeol?” Tanya Sunjeong dengan tawanya.

“Itu sama sekali tidak lucu.” Ucap singkat Chanyeol dan Chanyeol langsung meraih kedua tangan Sunjeong melepaskan sarung tangan yang baru diberi Seokjin tadi. Chanyeol membuangnya kesebuah tumpukan salju. Membuat Sunjeong menganga tidak percaya.

“Apa kau memang sengaja tidak mau memakai sarung tangan menunggu Eommamu menyuruh Seokjin untuk memasangkannya padamu? Huh? Dasar jalang” Ucap Chanyeol dengan dingin dan menatap Sunjeong lurus kearah matanya dengan tatapan tajam.

“A-aapa yang baru saja kau katakana? Jja-jalang? Chany-..” Chanyeol langsung memotong pembicaraanmu dengan nada tinggi.

“apa kau tidak cukup hanya memilikiku?Apa yang tidak pernah kuberikan padamu yang hanya kau bisa dapatkan dari si Seokjin itu huh?” Ucap Chanyeol sembari mengangkat dagu Sunjeong untuk melihatnya lebih jelas. “Apa kau pernah sex dengannya huh?” GUmam Chanyeol sembari menatap Sunjeong jijik. Dan saat itu juga air mata lolos melalui pipi polos miilik Sunjeong. Sunjeong tau benar kepribadian Chanyeol dan tentang tempramentalnya. Ia tahu Chanyeol pecemburu berat, biasanya ia hanya marah untuk beberapa menit tanpa mengatakan sepatah kata pun namun ia tak pernah berbicara kasar pada Sunjeong sebelumnya. Ini sangat membuat sesak dada Sunjeong.

“Apa kau lelah denganku? Apa kau bosan? Kupikir kau sangat beruntung memilikiku.”Ucap Chanyeol dengan nada tinggi kembali membuat Sunjeong menangis hebat.

“Kau pikir dengan tangismu akan membuatku berubah. Cukup Sunjeog.” Ucap Chanyeol dengan tegas.

“Apa kau…” perkataan Chanyeol langsung dipotong oleh teriakan Sunjeong membuatnya diam tak berkutik.

“Ada apa kau ini Chanyeol???Aku tahu kau sedang sibuk!!Aku tau kau lelah dengan pekerjaanmu!! Aku tau kau sangat kelelahan untuk berjalan dari dorm kemari meskipun dekat!! Aku tau semua keluhmu. Apa kau tau??aku juga lelah dengan sifatmu yang sangat pecemburu itu dan tempramentalmu!!Aku lelah!!!” Sunjeong menangis,marah dan berteriak dalam waktu yang sama. Sampai ia bernafas tersengal-sengal meskipun ia hanya berbicara keras kearah Chanyeol.

“Kupikir jika kita bertemu rasa penatmu akan hilang, lagipula aku juga sangat merindukanmu. Dan kau bilang malam ini kau dapat bertemu denganku meskipun sebentar. Kukira kau tak akan marah seperti ini saat melihat Seokjin. Aku memaklumi sifat cemburumu. Tapi kata-katamu sangat membuat dadaku sesak Chanyeol.” Ungkap Sunjeong sembari menangis hebat dan berkali-kali menyeka kasar pipinya.

“Sunjeong…” Saat Chanyeol mencoba untuk meraih pipimu, Sunjeong langsung menepismu. Dan untuk kedua kalinya Chanyeol menggenggam erat tangan kanan Sunjeong dan mengangkat dagu Sunjeong. Hatinya sesak melihat kondisi Sunjeong seperti ini. Sunjeong mencoba untuk melepaskan genggaman tangan Chanyeol namun gagal.

Chanyeol mendekatkan bibirnya dengan milik Sunjeong. Diciuman ini hanya bibir yang saling bertemu, mereka diam dalam beberapa detik sampai Chanyeol melepaskan ciuman itu dan menatap dalam kedalam mata Sunjeong.

“Maafkan aku” Ucap Chanyeol sembari memeluk dengan erat Sunjeong. Sunjeong tetap menangis dan itu tidak membuat pelukn diantara  mereka merenggang.

 

Flashback end

 

“Minumlah hanya ada cokelat panas disini.” Ucap Sunjeong dengan nada bergetar. Saat Sunjeong akan kembali ke dapur, Chanyeol menahan pergelangan Sunjeong dan saat tatapn mereka bertemu, Sunjeong tau apa yang dimaksud Chanyeol. Sunjeong langsung saja duduk disebelah Chanyeol sembari memeluk lututnya sendiri. Chanyeol menyeruput cokelat hangatnya sekali dan setelah itu duduk lebih dekat dengan Sunjeong.

“Kau mau memaafkanku?” bisik Chanyeol yang masih dapat terdengar Sunjeong. Sunjeong semakin mengeratkan pelukannya pada lututnya dan Sunjeong merasakan Tanga  kekar milik Chanyeol mendekap Sunjeong dengan satu tangan.

“Saranghae saranghae saranghae saranghae saranghae saranghae saranghae Shin Sunjeong. Kau tau betapa aku mencintaimu Saranghae Saranghae..”Gumam Chanyeol diantara pelukan itu. sunjeong langsung saja memeluk Chanyeol dengan erat dan menenggelamkan wajahnya dileher jenjang milik Chanyeol begitu pula dengan Chanyeol.

“Aku akan berubah… pegang kata-kataku Sunjeong.” Ucap Chanyeol tepat ditelinga Sunjeong. Sunjeong hanya mengangguk dan mereka semakin mengeratkan pelukan diantara mereka.

-other place-

Tokyo, 22 December 2015

08:12 PM

 

“Semoga sukses Sehun” Ucap Luhan saat Sehun sudah siap-siap berangkat lengkap dengan sebuket mawar putih dan merah ditambah Bunga baby breath menghiasi tengah buket bunga tersebut tak lupa sebuah kotak kecil ditangan kanannya yang langsung ia masukkan kedalam mantel tebalnya.

Selama perjalanan Sehun hanya dapat tersenyum sendiri, Ia sangat menantikan hari ini. yap, hari ini ia berniat menyatakan perasaanya pada seorang perempuan keturunan korea yang tinggal dijepang yang selama ini selalu ia dekati meskipun hasilnya nihil. Namun apa salahnya mencoba, siapa tahu pepatah ‘benci jadi cinta’ memang benar apa adanya.

Ia bertemu dengan perempuan itu disebuah toko bunga. Perempuan itu menggunakan seragam yang sama dengannya, namun ia tak pernah melihat wajah perempuan itu disekolahnya. Saat itu musim semi, dan ia masih sangat ingat perempuan bernama Kwon Hyunji itu membeli sebuket bunga mungil yang tersusun sangat rapih. Bunga itu adalah bunga baby breath. Ia ingat kalau Eommanya pun sangat suka dengan bunga mungil itu.

Sehun mulai mencari tahu perempuan itu karena setiap ia tanyakan pada teman-temannya, malah ejekan dan tawa yang ia dapatkan. Meskipun begitu, ia mendapat informasih tentang ia tinggal dimana dari gurunya.

Sekitar 4-5 bulan berlalu, Sehun mendekati dan mencari tahu tentang perempuan bernama Kwon Hyunji itu. perempuan itu sangat ramah pada semua orang meskipun ia sering di bully oleh perempuan yang lain. Namun, Sehun sangat merasa bersalah juga karena datang ke kehidupannya. Sejak Ia membela Hyunji didepan semua orang, Hyunji semakin dibully bahkan rambut sepinggangnya dipotong paksa oleh beberap teman sekelasnya dan membuat rambutnya yang menurutku indah menjadi pendek dibawah pundak. Setelah kejadian itu, Sehun menindas balik semua orang yang membully Hyunji dengan merekam semua aksi pembullyan mereka terhadap Hyunji dan memberikan rekamannya pada kepala sekolah. Sekitar 10 orang dikeluarkan dari sekolah. Dan mulai saat itu tidak ada yang membully-nya dan mulai banyak teman yang menemaninya. Namun yang ia tak mengerti saat semua baik-baik saja ia malah bertindak dingin pda semua orang.

Sampailah ia disebuah rumah sederhana dengan taman yang lebar. Disana banyak ditumbuhi tanaman dan bunga yang indah setiap musim semi atau musim gugur. Namun tidak saat musim dingin semua tanaman itu tertutup salju. Sehun menekan tombol bel dan tak lama keluar lelaki paruh baya menyambutnya dengan senyuman.

“Sehun! Selamat datang. Apa yang membawamu kemari??” Ucap Appa Hyunji ramah aku pun membalas senyumannya.

“Aku ingin bertemu Hyunji, kudengar ia sakit jadi kujenguk apa boleh?” Raut wajah Appa Hyunji seketika berubah dan memsang wajah senyum palsu dan Sehun pun terkecoh dengan senyum palsu yang Appa Hyunji berikan.

“Hyunji…Sehun datang. Cepat kemari.” Ujar Appanya dari sebuah pintu dengan tulisan khas milik hyunjin. ‘Kwon Hyunji’

“tunggulah beberapa menit Sehun.” Sehun mengangguk mengiyakan dan duduk dengan degub jantung sangat kencang.

“Sehun? Apa yang membawamu kemari?” Sehun melihat Hyunji dengan pakaian tidurnya bergambar doraemon terlihat seperti anak kecil bagi Sehun.

“Tidak aku datng untuk menjenguk. Lagipula aku khawatir wali kelasmu bilang kau sudah keluar dari sekolah. Apa kau diancam oleh seseorang? Apa ada yang membullymu lagi?” Tanya sehun bertubi-tubi membuat Hyunji tertawa kecil.

“Aku hanya lelah untuk sekolah. Lagipula aku sudah tidak mempunyai masa depan Sehun.” Gumam Hyunji yang membuat Sehun terdiam beberapa saat.

“Kenapa kau berkata seperti itu?” Tanya Sehun dengan serius.

“Entah, sudahlah lupakan hal itu. kulihat kau membawa buket itu. apa itu untukku?” Ucap Hyunji semangat. Sehun pun langsung ingat dengan buket yang ia bawa. Ia langsung memberikan Hyunji buket itu dan disambut semnagat Hyunji.

“Apa kau menyukainya?” Tanya sehun dengan sangat hati-hati.

“Sangat.” Ucap Hyunji membuat Sehun tersenyum tipis. Sehun langsung menarik tangan Hyunji dan menggenggamnya membuat tatapan mereka berdua bertemu.

“Ss-sehun apa yang kau lakukan.” Tanya Hyunji semakin membuat Sehun gugup.

“Emhh.. bagaimana ya aku mengucapkannya. Jadi, Hyunji setelah aku mengenalmu oh tidak pertama-tama maafkan aku karena aku kau malah tersiksa dengan bullyan. Dan kedua sepertinya aku menyukaimu.” Ucap Sehun cepat saat bagian ‘aku menyukaimu’ dan mengeluarkan kotak merah yang di hias pita hijau dan membukakannya untuk hyunji. Sehunmelihat Hyunji diam ditempat sepertinya mereka berdua mendapat brain freeze. Hyunji tidak percaya dengan apa yang terjadi ditambah kalung yang diberikan sehun sangat indah.

“Ahh… Sehun kau…menyukaiku?” Tanya Hyunji dengan nada tak percaya. Sehun hanya mengangguk dan kali ini mengangguk dengan mantap. Hyunji sebentar menggigit bibir bawahnya pelan dan mengalihkan pandangannya keseluruh ruangan. Dan langsung menatap Sehun dalam dengan tatapan yang tak dapat Sehun mengerti.

“Tapi, Sehun…  aku tidak bisa.” Ucap Hyunji sembari menarik tangannya kembali dan berjalan kembali ke kamar.

 

TBC

 

Woaahhhh… makasih admin-nim udh mau post ff amatiran ini.jadi winter evolution ini bakalan ada 12 versi dari semua member EXO. Silahkan komentar karena di part kedua masih melanutkan cerita Sehun dan 2 karakter lain member EXO. Silahkan komentar dibawah dan tulis nama yang mau dipost di part 2 oke… thx ^^~

 

10 pemikiran pada “Winter Evolution (Chapter 1)

    • dinistkan ?:” sedih amat lah :”D ditunggu aja yaa… nanti bakaln post punya kris dan (titik..titik..) :’ *baper mode on* heheh makasih udah mau baca XD *deep bow*

Tinggalkan Balasan ke syena Batalkan balasan