Sweet Sparks (6)

sweet sparks

Sweet Sparks

Casts of Chanyeol, Baekhyun and Jinri (OC)

Presented by deera

Friendship. Romance. Series.

Stories : Jinri’s To-Be-True Wedding Party | Chanyeol’s Everlast PainJinri’s Unavoidable Problem | Baekhyun’s Cannot-Bare Fear | Jinri’s Half-Moon-Curved Lips

Shot 6 : Baekhyun’s Untold Feeling

“I have an unrequited love for such a long time, you know?”

“Doubt it.”

Tahun pertama menjadi mahasiswa. Baekhyun tetap teguh dengan pendiriannya untuk menekuni musik dan terbukti dengan diterimanya ia di Seoul Art and Music School. Chanyeol akhirnya bisa tembus Seoul National University dengan perjuangan keras dan hebat, mengambil konsentrasi arsitektur dan engineering, mengikuti bakat menggambarnya dan tetap patuh dengan titah sang ayah.

Chanyeol delapan belas—dengan titel anak laki-laki satu-satunya yang menjadi kebanggan keluarga—diberikan satu hadiah, apapun itu yang akan dipenuhi ayahnya. Dan ia meminta kebebasan. Ia bilang ingin hidup mandiri, terpisah dengan keluarga, dan memulai menata masa depannya.

Jadilah sebuah apartemen sederhana, dua puluh menit dari kampus, disewanya bersama Baekhyun. Letak tempat itu dipilih di tengah, berdasarkan jarak kedua kampus mereka yang berbeda namun secara misterius membentuk satu garis. Jadi apartemen itu adalah tempat yang strategis dan tidak merugikan keduanya.

“Tolonglah, Yeol, kita sedang di cafe, menunggu giliranku bernyanyi, di malam Sabtu, dan kau masih mengerjakan tugas?” Baekhyun berkacak pinggang dengan suara meninggi.

Yang dibilangi begitu tidak beranjak dari tatapnya di depan layar laptop. “Ini harus dikumpulkan Senin pagi tepat tengah malam, Baek. Dan kau tahu aku tidak ingin mengulang.”

Chanyeol dan perfeksionisnya belum berubah.

“Kurasa mahasiswa teknik memang semua sibuk. Kau percaya, Kyoong-ie, aku yang sekampus saja tidak pernah bertemu dengannya!” telunjuk Jinri teracung pada ujung rambut Chanyeol lalu diacaknya puncak rambut cokelat lurus itu.

“Jauhkan tangnmu, Jinri-ya! Aku belum keramas satu minggu!” sahut Chanyeol.

Aish!” serta merta, Jinri mengelapkan tangannya di atas jaket besar yang lelaki itu kenakan, berusaha mengilangkan minyak dan bebauan tak sedap dari sana.

Jinri berada di SNU juga. Ia akan menjadi dokter hebat, cantik, dan pintar. Dan kini, calon dokter itu sudah jauh lebih terbuka dari sebelumnya. Ia merasa dua orang ini—yang sedang berdebat di hadapannya—banyak membawa pengaruh baik bagi kepribadiannya.

Ya ya! Ini giliranku!” dengan nada riang, Baekhyun berlari ke arah panggung, menyambar microphone dan melakukan mic test. Ia berjalan ke arah pemain gitar di sisi kanan panggung dan berbisik sesuatu-entah-apa mengenai lagu. Lalu ia kembali ke tengah dimana lampu menyoroti kehadirannya yang jadi nampak begitu bersinar.

Setelah lulus sekolah, Baekhyun memulai impiannya dari nol, yakni menjadi penyanyi sungguhan. Ia sering manggung dari cafe ke cafe, saat acara kumpul bersama dengan Chanyeol dan Jinri yang masih rutin seminggu sekali.

That day when I was with you

That warm day that was filled with you

The passing wind remembers you back then

That night when I was with you

I held you in my arms under the street lights

And I wished that time would stop

“Ini lagu barunya,” gumam Chanyeol.

Jinri maju mendekat, “Liriknya sangat menyentuh.”

Chanyeol balas menatap Jinri. “Dia memang jenius, bukan?”

Keduanya memandang ke arah panggung, mendapati Baekhyun tengah menghayati penggalan kalimat-kalimat lagunya. Lelaki itu memejamkan mata saat membunyikan nada-nada tinggi, mengetukan jari masinya di badan microphone, dan kembali menganggukkan kepala seiring musik yang terlantun.

“Apa dia pernah jatuh cinta sebelumnya, lalu berpisah dan menyesal kemudian?” tanya Jinri ragu-ragu.

Chanyeol mengendikkan bahu. Ia teringat percakapannya dengan Baekhyun pada malam saat lelaki itu menulis lagu tersebut dan Chanyeol membantu memainkan gitar.

“Kau tahu, aku punya cinta bertepuk sebelah tangan sejak lama. Dan itu menyedihkan,” ujar Baekhyun setelah satu bagian rampung dan mereka memutuskan untuk rehat.

“Tidak mungkin. Kau terlalu populer dan mereka semua menyukaimu.”

“Ada satu yang tidak begitu.”

Dugu? Apa aku mengenalnya?”

“Hehe. Kau.”

Setelahnya, Baekhyun persis dihantam di bagian kepala dan sekujur tubuh hingga ia terguling di lantai dan mengaduh kesakitan.

Sentuhan terakhir nada telah dibunyikan. Seisi cafe yang tidak ramai itu menatap takjub dan beberapa mengapresiasi dengan tepukan tangan. Baekhyun tersipu dengan antusiasme itu dan segera mendaratkan pandangan pada Chanyeol yang juga tengah melihat ke sana.

Hanya butuh sepersekian detik sebelum Chanyeol berpaling dan kalah cepat dibanding suara Baekhyun yang menggaung sempurna di telinganya, “Yeol-ah, kemarilah. Kita nyanyikan satu lagu lagi.”

“Aku jatuh cinta dengan musik, Yeol, membuatku merasa bertepuk sebelah tangan karena aku tidak bisa mewujudkan musik milikku sendiri. Kini aku ingin memulainya dengan serius.”

Itu yang dikatakan Baekhyun kemudian, di malam dimana lagu yang sebelumnya dinyanyikan dibuat. Dan kali itu, Baekhyun telah genap bercinta dengan musik kesayangannya.

Hello, you came to me

Giving me your shy scent

In my hazy dream

You were shining, dazzling

Tanpa disadari siapapun di sana, tersamarkan oleh gerling lampu, kilatan mata itu membuat Jinri tak mampu berpindah. Ia memerhatikan sinar teduh yang berkilauan, membekukannya dalam tatapan berbeda yang penuh arti. Saat kedua mata mereka bertemu, kedua ujung yang menipis mengisyaratkan sebuah senyuman.

Yang membuat Jinri menyadari sesuatu.

deera says : notes aja, lirik lagu pertama adalah The Day. Memang nggak secara real itu Baekhyun yang buat, tapi lagu itu rasanya memang taste-of-Baekhyun I mean related to all of his story *maybe* *lol* haha. Dan lagu terakhir yang dinyanyiin bareng Chanyeol ya, tahu lah annyeong naege dagawa~~

Nah! Aku punya tebak-tebakan. Di previous chapter, lagu yang dinyayiin Baekhyun di depan Jinri…. kira-kira itu lagu apa ya? :p

9 pemikiran pada “Sweet Sparks (6)

  1. Liriknya familiar kak, tapi seriusan aku udah muter2 nyari tapi gak nemu juga. (Give up) Please just tell me kak deera, makin kesini ceritanya kayak lagi ngerjain UKK. hahaha (kidding) aku sempet salah paham sama cinta bertepuk sebelah tangannya Baek, tapi kayaknya memang dibikin muter gitu sih ya, ditunggu next chapternya kak, btw masih panjang gak nih cerita? aku udah kebelet pengin kampanye buat ceye lagi, atau aku harus bawa banner Chanbaek shipper aja kali ya.

Tinggalkan Balasan ke himawari1214 Batalkan balasan