Dare Game
A Fanfiction Written by :
HyeKim
Starring With :
-Luhan as Luhan
-Hyerim (OC) as Kim Hyerim
Genre : Fluff, a bit Comedy, School Life || Lenght : Ficlet || Rating : General
Summary : “Tantanganmu adalah mengungkapkan perasaanmu pada Luhan tanpa mengatakan bahwa itu tantangan,”
Disclaimer : This is just work of fiction, the cast(s) are belong to their parents, angency, and God. The same of plot, character, location are just accidentally. This is not meaning for aggravate one of character. I just owner of the plot. If you don’t like it, don’t read/bash. Read this fiction, leave your comment/like. Don’t be plagiat and copy-paste without premission.
HAPPY READING
HyeKim ©2016
║ ♫ ║ ♪ ║ ♫ ║ ♪ ║
Kalian tahu permainan truth or dare? Permainan yang memilih kita untuk jujur atau melakukan suatu tantangan. Jam kosong seperti sekarang, siswa kelas Hyerim menuntut ilmu tampak bising. Kim Hyerim berserta beberapa temannya sedang memainkan dare game. Dimana yang mendapat bagian akan disuruh melakukan tantangan.
“Hyerim, kamu kalah,” suara Chungha menyadarkan gadis Kim itu yang segera menghela napas pasrah.
Ketiga temannya yang lain mengeluarkan gunting, sementara dirinya sendiri yang mengeluarkan kertas. “Baiklah, apa tantangan dari kalian?” Hyerim bertanya dan berharap diberi tantangan mudah.
Ketiga temannya tampak berpikir, hingga salah satunya yang bernama Seungah angkat bicara. “Kamu suka kan dengan murid pindahan dari China itu? Yang tidak bisa bahasa Korea,”
Hyerim tersentak mendengarnya dengan mata membulat, bagaimana bisa Seungah mengetahui Hyerim memendam rasa tertarik pada murid pindahan itu yang lahir dengan nama Luhan.
“Tingkahmu saat naksir anak laki-laki itu sangat kelihatan Hyerim-ah,” kali ini Jaekyung yang bersuara. Hyerim hanya mengembungkan pipinya.
“Ya, jadi apa tantanganku?”
Seungah tampak mengerlingkan mata jahil kemudian berbisik pada Sejeong yang tampak mengangguk-angguk, tingkah keduanya membuat Hyerim curiga. Tak berapa lama Sejeong menatap Hyerim sambil tersenyum.
“Tantanganmu adalah mengungkapkan perasaanmu pada Luhan tanpa mengatakan bahwa itu tantangan,” ucap Sejeong membuat pupil Hyerim membulat.
Mengatakan perasaannya pada Luhan? What the hell? Hyerim memejamkan mata dan menghembuskan napas, kemudian membuka matanya kembali.
“Baik, aku bukan pengecut. Aku akan melakukannya,”
Hyerim berdiri dari duduknya dan berjalan ke meja Luhan. Lelaki itu sedang membaca buku cetak tebal yang judulnya tertulis dengan pinyin. Yang mana sampai botakpun Hyerim tak akan mengerti.
“Emmm… Luhan,” pertama-tama Hyerim memanggil Luhan dan berhasil mengalihkan fokus lelaki itu padanya. Hyerim menggaruk belakang kepalanya sebelum akhirnya melanjutkan. “Johahaeyo, nan jinjja johahae (aku menyukaimu, aku benar-benar menyukaimu) dan ya, itu sungguhan.”
Setelah mengatakannya, Hyerim merasa lega dan membalikan badan untuk pergi meninggalkan Luhan yang terdiam menatap punggung Hyerim dalam, mungkin karena tidak mengerti. Seungah, Sejeong, dan Chungha tampak bersorak tak jelas di bangkunya. Hyerim hanya mencibir melihatnya.
**
“Hyerim-ah,” tak terasa sudah 3 hari terlewati dari pasca kejadian Hyerim mengungkapkan perasaannya.
Walaupun Luhan tidak mengerti, namun gadis Kim itu tetap malu. “Hmm..” Hyerim bergumam menyahut panggilan Chungha.
“Wohyun makin tampan saja, ya,” gadis itu mulai berdelusi tentang lelaki yang ia sukai. Hyerim hanya mendengarkannya dengan jengah, hingga… “Hyerim-ah, aku ingin mengatakan ini padamu. Tapi kuharap jangan mencekikku, Seungah, maupun Sejeong.”
Ucapan Chungha membuat Hyerim memberhentikan langkahnya yang diikuti juga oleh Chungha, gadis Kim itu mengerutkan alis bingung sambil memandang Chungha.
“Kenapa?”
“Emmm… begini,” Chungha mengigit bibir bawahnya, kemudian melanjutkan. “Luhan bisa bahasa Korea. Dia mengucapkan bahasa Korea dengan lancar sekali kepada Wohyun. Dia menceritakan perihal dirimu yang mengatakan menyukainya─”
Hyerim membulatkan mata dan mulutnya, perasaan panik diikuti malu menyelimutinya. “Apa?” Hyerim memotong ucapan Chungha. “Serius?” Chungha pun mengangguk, kemudian Hyerim langsung berlari meninggalkannya membuat Chungha menatapnya heran.
“Mau ke mana?” teriak Chungha.
Tanpa berbalik, Hyerim menjawab. “Menemukan Luhan dan memakinya agar rasa maluku hilang, atau tidak menenggelamkan wajahku di bak kamar mandi!”
Chungha menganga mendengarnya, karena ada sepenggal kata yang belum sempat ia informasikan. “Hyerim, Luhan juga mengatakan menyukaimu!” teriak Chungha tapi Hyerim keburu hilang di persimpangan koridor. Chungha hanya tertawa pelan melihatnya.
─FINISH─
- Bertemu lagi denganku setelah sekian lama gak freelance di sini
- Maafkan atas absurdnya FF ini
- Sudah pernah dipublish di berbagai tempat termasuk rumah pribadiku
- Kenalan lebih lanjut? Visit blogku yuk (HyeKim) tinggal klik saja
- RCL jangan lupa ^^
Daaan aku baca untuk kedua kalinyaaa. . . Aaaaah kangen lulu oppa makanya gak bosen baca sampe berapa kalipun ehehehe
Cie baca 2 kali XD XD
Emang ya kangen Luhan banget bangett XD XD
sedikit absurd tapi manis, aku suka 🙂 keep writing^^
Aku tahu ini absurd. Tapi manis? Ini gak pake gula loh /plak
Makasih sudah suka ❤
hahaha oh iya, ini pertamakali aku baca ff kamu. Aku mau jelajah wp kamu yak hihi^^
Eheh makasih sudah sempat mampir XD
Silahkan aja :3
Nge-stand disini juga ternyata dek :v /Kebiasaan baca epep tanpa liat nama author/ /silent reader? It’s me/ /digaplok orang se blog/ 😀
Absurd, karena kemarin abis dibunuh dan sekarang malah… Ah syugalah 😀 bagus, keep writing 🙂
Wkwk aku mah menclok mana aja yg penting asik kak XD
Eh sebenernya ff ini duluan meluncur di banding yg bunuh2an itu kak XD XD
waks, entah mana yang meluncur duluan… yang terpenting mana dulu yang udah aku baca 😀
Ahah iya kak XD XD makasih udah mampir ke ffku ❤
Hyerim bruntung luhan bs suka balik..
Pas baca castnya luhan jd baper nih.. emang pesona mata blink2 luhan gak prnah pudar.. hiks
Iya beruntung jadi malunya gak kebangetan XD
Luhan emang bikin baper sm matanya masya Allah ;-; gakuku aku
bagus bagus. hyerim beruntung banget ya ditaksir Luhan.. tapi yg aneh, luhannya disini g berdialog malah aku bisa bayangin muka luhan gimana
Makasih pujiannya eheh.
Ahah iya aku sadar akan kekurangan Luhan yang gak berdialog di sini wkwkwk.
Tysm reviewnya ❤
Aduuu.. 🙈🙈
Whahaha yaampun demi apapun ini mirip banget banget sama pengalaman aku pas smp hahaha😹😹
Dulu aku juga main tod sama temen2 trs di suruh blg sama doi kalo suka…. Persis aku begitu bedanya doi lagi makan bekel dikelas bukan baca buku hahaha..
Aduuh jadi flashback author nim maap😹😹
Good job ff nya bikin greget wkwkwk
Aduh cieeeee. Plesbek dong plesbek bacanya. Uhuk2 XD XD. Wkwk itu doinya makan bekel gak ikut bagi?/plak
Ihiks makasih ya pujiannya dan makasih juga udah baca
Kalo berkenan bisa baca ffku yang lain di http://www.hyekim16world.worspress.com :3
Eh typo itu URL blognya harusnya http://www.hyekim15world.wordpress.com XD
Salah salah harusnya 16 bukan pake 15 masya allah mabok apa aku ngasih url blog salah2 XD
Ha-ha-ha agak bingung mau komen gimana, speechless 😂 . Aku suka sama alur ceritanya. Terus berkarya ya Thor, semangat.
Cie speechless uhuy :3 ihiks makasih udah suka.
Kalo berkenan bisa baca ffku di blogku http://www.hyekim16world.wordpress.com /cek lagi apakah typo atau gak-_-/
luhan nya cuma nongol nama doang XD