Wake Up Call

Author : Lilmisschique

 

Link to Original Story : http://www.asianfanfics.com/story/view/172723/wake-up-call-oneshot-exo-luhan-tao-chen-xiumin-lay-kris

 

Alih bahasa : Kristin

 

Cast : Tao, Kris, EXO-M

 

Length : Oneshot

 

***

 

[A/N] :

This is one of my favorite EXO’s FF, I just translate it from the original one. The author already gave me permission, so I didn’t steal her FF. Thank you so much,  Lilmisschique! 🙂

Btw, this is not a romance story! Sorry, TaoRis shipper, hihihi~ ^^

 

(Ini salah satu FF EXO favorit aku, aku cuma menerjemahkan dari yang aslinya. Penulisnya sudah memberi ijin, jadi aku bukan mencuri FFnya. Terima kasih, banyak, Lilmisschique! 🙂

Ngomong2, ini bukan cerita romance/asmara! Maap, TaoRis shipper, hihihi~ ^^)

 

***

 

Ruangan terbesar di dalam dorm masih terasa sunyi dan sepi dari aktivitas. Tapi, segala sesuatunya sudah disiapkan oleh dua orang dari tiga penghuni ruangan tersebut. Xiu Min sudah bangun dari beberapa saat yang lalu. Dia bahkan telah menyiapkan sarapan untuk dirinya dan member lain.

 

Meskipun masih ada sepiring omelette lezat masih belum tersentuh.

 

Dan itu milik Kris.

 

Xiu Min sudah memperkirakan bahwa makanan sang leader akan menjadi dingin, jadi dia meletakkannya ke dalam microwave dan meninggalkan catatan, menulis berapa lama waktu yang diperlukan untuk memanaskan makanan tersebut.

“Chen!” Xiu Min memanggil dongsaengnya, yang berjalan keluar dari dalam kamar dengan pakaian rapi dan siap untuk pergi. “Kami ada kelas. Manager sudah menunggu kami di lantai bawah,” katanya dengan campuran bahasa Korea dan Mandarin. Seperti yang sudah ia janjikan, ia bekerja keras untuk melancarkan bahasa Mandarinnya. Awalnya sulit, tapi dengan bantuan dari member Cina yang lain, ia dapat melaluinya dengan baik. Mudah-mudahan dalam waktu dekat, ia dan Jongdae tidak perlu seorang penerjemah untuk ikut ke mana pun mereka pergi.

 

Kedua orang Korea tersebut meninggalkan dorm, meninggalkan Lu Han, Lay, Tao dan si raksasa pemalas, Kris.

 

Sekarang ketiga orang yang tersisa sedang memutuskan siapa yang akan membangunkan leader mereka yang sangat menyeramkan-dan-menyebalkan-di-pagi-hari itu.

 

Mereka masing-masing memerlukan bantuan Kris, tapi mereka terlalu takut untuk masuk dan meminta bantuannya.

 

Kris, tanpa diragukan, adalah orang yang paling malas bangun pagi. Ketika dia bangun, dia akan menjadi sangat rewel. Bahkan Luhan, yang merupakan orang paling malas kedua setelah Kris, sudah bangun beberapa jam sebelumnya.

 

Lu Han memerlukan Kris untuk mendiskusikan script mereka untuk siaran televisi yang akan syuting akhir pekan ini.

 

Lay membutuhkan Kris untuk menyesuaikan koreografi untuk stasiun televisi yang berbeda yang juga akan syuting dalam minggu ini.

 

Tao membutuhkan Kris untuk menemaninya berbelanja. Bijan mengadakan diskon sekali seumur hidup dan dia benar-benar tidak ingin melewatkannya.

 

Mereka melakukan suit batu-kertas-gunting untuk memutuskan siapa yang akan membangunkan Kris.

 

“Shoot!” teriak mereka. Lay dan Tao mengeluarkan kertas tetapi Lu Han mengeluarkan batu.

 

“Ah, sial,” erangnya. Vokalis dengan wajah baby-face tersebut melenggang menuju kamar yang ditempatinya bersama Kris dan Xiumin dan dengan hati-hati membuka pintu. “Kris?” bisik Lu Han.

 

Tidak ada jawaban.

 

“Cepat, ge!” teriak Lay dari ruang tamu. Lu Han memelototi sang main dancer sebelum memasuki ruangan.

 

“Wu Fan,” lanjut Lu Han, kali ini dengan suara lebih keras. Sekarang, ia mengguncang-guncang tubuh di bawah selimut. Dia mendengar Kris menggumamkan sesuatu dalam bahasa Kanton, bahasa yang Lu Han tidak mengerti. “Kris!”

 

Bergerak sedikit, Kris menyumpah dalam bahasa Inggris, tetapi akhirnya tetap tidak ada hasil.

 

Lu Han mengulurkan tangan, mengguncang bahu Kris dan meniup telinganya, berharap akan mendapatkan reaksi. Sebuah tinju melayang menuju wajah Lu Han dan hampir mengenai rahangnya.

 

“YA TUHAN!” teriak Lu Han, sambil melangkah mundur dan keluar dari ruangan.

 

Lay dan Tao sama sekali tidak terlihat terkejut ketika melihat Lu Han berlari kembali ke ruangan dengan wajah kesal. Mereka sudah mendengar jeritannya. Mereka tahu apa yang terjadi.

 

“Bagaimana hasilnya?” Lay bertanya, mengerjapkan kedua matanya.

 

“Aku tidak bisa melakukan ini. Salah satu dari kalian masuk. Aku akan menunggu sampai nanti untuk bicara dengan dia,”gumam Lu Han, sebelum menyerbu ke dapur untuk mengambil jus jeruk.

 

Kedua orang yang tersisa saling memandang. Mereka mengangkat tangan dan bersiap, “Batu, kertas, gunting, shoot!”

 

Tao menang ketika batunya menghancurkan gunting Lay yang kecil. “Yes!” sorak yang lebih muda.

 

Lay bangun dengan enggan dan berjalan ragu ke dalam ruangan Kris. “Wu Fan-ge? Waktunya bangun!”

 

“Bite me,” gertak Kris dalam bahasa Inggris. Lay sudah mendengar sang leader mengatakannya lebih dari sekali sehingga Lay mengerti apa yang Kris katakan.

 

“Tapi kita harus mulai bekerja,” keluh Lay. Dia melompat ke tempat tidur dan berusaha menyentak selimut Kris.

 

“Sebentar lagi,” jawab Kris.

 

“Tidak,” kata Lay tegas. Sebuah kaki besar meluncur keluar dari selimut dan mengenai dada Lay, berhasil menjatuhkannya dari tempat tidur ke lantai.

 

“Aiya! Kau mustahil dibangunkan!” teriaknya sebelum berjalan keluar dari ruangan.

 

Tao tidak terlihat di ruang tamu ketika Lay keluar. Bertanya mengenai keberadaannya, Lu Han mengatakan kalau Tao pergi ke kamar yang ditempati Lay bersama Chen.

 

Tak lama kemudian, si ahli wushu berjalan keluar membawa salah satu boneka beruang Rilakkuma milik Chen yang disembunyikan di bawah tempat tidur. Pemuda Korea itu tidak akan pernah mengakuinya, tetapi sebenarnya ia menyukainya. Boneka-boneka itu ikut kemana pun dia pergi, bahkan saat mereka pergi keluar dari dorm, walau hanya sehari.

 

Lay dan Lu Han memandang Tao penuh tanya, tapi si maknae mengangkat tangan seolah-olah mengatakan “Serahkan padaku” dan dia berjalan ke kamar sang leader.

 

“Gege,” suara lembut Tao menggema di seluruh dinding. Kris membuka satu matanya sedikit untuk melihat magnae grupnya membungkuk untuk menyejajarkan diri dengannya.

 

“Apa?” tanya Kris, sambil menggosok-gosok matanya.

 

“Aku ingin pergi belanja,” kata Tao.

 

“Pergi saja,” gumam Kris, kembali meletakkan kepalanya kembali ke atas bantal.

 

“Tidak, gege harus ikut denganku,” tuntut sang magnae tegas.

 

“Ajak Lu Han atau Yixing.”

 

“Tidak! Gege harus ikut denganku,” rengek Tao.

 

“Aku tidak mau.”

 

“Bijan sedang mengadakan diskon!”

 

“Alasan bagus untuk pergi ke sana sekarang.”

 

“Aku tidak mau pergi sendirian.”

 

“Kau tidak akan sendirian kalau mengajak Lu Han atau Yixing.”

 

“Tapi aku maunya dengan gege! Please, gege?” Tao memandang Kris dengan wajah memelas mungkin, kedua mata besarnya membulat, sambil memeluk boneka beruang di dadanya.

 

Kris mendesah pasrah. “Sialan. Baik, beri aku waktu satu menit,” katanya sambil duduk.

 

“Yeay!” sorak Tao, ia mengecup pipi sang leader dan berjalan keluar ruangan.

 

“Dia akan membunuhku suatu hari nanti,” keluh Kris.

 

Lu Han dan Lay menatap dengan heran ketika Tao kembali ke dapur dengan senyum lebar di wajahnya. Saat mereka akan bertanya apa yang terjadi, Kris berjalan keluar dari kamar tidur, ke kamar mandi, membuat mereka makin tercengang.

 

“A-apa yang kau lakukan?” tanya Lay.

 

Tao bersandar di kursinya sambil memeluk boneka beruang dan berkata, “Tidak ada. Kami hanya mengobrol sedikit. ”

 

***

 

[A/N] : #HappyTaoDay #PandaTaoDay

No one can resist Tao’s aegyo~ LOL~ Ok, maybe Lay sometimes xD

This is my first time translated a FF, I purposely changed some phrases so they’ll fit in the story. I think it’s failed OTL Sorry, I tried the best I could /stabs myself/

So, may I know your opinion?

 

Oia, did you see Tao’s weibo update? Kun Fu Panda as his dp…….. xDDD

Still love ya, baby panda! ❤

 

Psst, don’t forget to read the original story and leave a comment, ok? ^^

 

(Tidak ada yang bisa melawan aegyo Tao~ LOL~ Ok, mungkin terkadang Lay xD

Ini pertama kalinya aku nerjemahin FF, aku sengaja mengubah beberapa kalimat supaya cocok dalam cerita. Kayaknya aku gagal OTL Maap, aku udah berusaha semaksimal mungkin /bunuh diri/

Jadi, boleh aku tahu pendapat kalian?

 

Oia, apa kalian udah lihat Tao’s weibo update? Dpnya gambar Kun Fu Panda …….. xDDD

Still love ya, baby panda! ❤

 

Psst, jangan lupa baca FF ini di link aslinya dan tulis komen, ok? ^^)

 

Kalo ada yang bingung kenapa FFnya translate-an, maap aku lagi ga ada ide bikin FF /diwushu Tao/

46 pemikiran pada “Wake Up Call

  1. sengaja banget bawa rilakkuma,biar tambah imut gitu maksudnya
    kasihan luhan sama lay,tapi mungkin juga kris sudah cukup terganggu dengan kedatangan luhan lay sebelumnya jadi waktu tao datang dia lebih sadar dan lebih banyak bicara tanpa menggerakkan anggota badan(?)

Tinggalkan komentar