Sex Addict – Love (Chapter 1)

Tittle        : Sex Addict – Love (Chapter 1)

Main Cast    :

–    Park Han Seul (YOU / OC)
–    Kim Jong In (Kai)

Other Cast    :

–    EXO’s Byun Baekhyun (Baekhyun)

Author    : _Autumn59  nisautari94.wordpress.com

Length    : Chapter

Rating        : NC-17

Genre        : Alternate Universe, School Life & Romance

Note        : Tidak sepenuhnya NC yang terlalu membawa feel, tetapi bagi
yang belum berumur 17 tahun mohon berpikir ulang. Dan maaf jika
chapter pertama hanya sedikit.

———————————————————————————————————————

-Author POV-

Gadis itu melenguh, mendesah, namun sesekali menggigit bibirnya
sendiri. Menahan tubuhnya dengan mencengkram kuat lengan yang ditutupi
jas sekolah namja yang menempel dengan tubuhnya.

Beberapa siswi yang menggunakan ruang toilet hanya tersenyum penuh
arti atau sedikit meremehkan orang didalam bilik paling ujung di
ruangan itu. Ada sebagian yang tahu, namun ada juga yang tidak.
Tentang siapa gadis dan pria yang berada di sana.

“Aku yakin, Kim Jong In bersama dengan gadis baru lagi”, seorang gadis
yang tengah memoleskan bedak itu berkata pelan pada temannya yang
sedang mencuci tangan.

Teman gadis itu tersenyum, “Tidak. Aku pikir itu masih Choi Hana”.
Gadis itu menutup keran wastafel di depannya.

Seorang gadis keluar dari salah satu bilik,”oh, aku pikir.. kita tak
seharusnya membicarakannya di sini. Nanti saja, kita harus cepat. Guru
killer itu pasti akan mengamuk jika kita terlalu lama di sini”

Mendengar itu, dua gadis yang notabene nya adalah sahabat gadis itu
meneguk salivanya dengan paksa. Terang saja, mereka sudah lebih dari
15 menit di tempat ini.

Dan dengan cepat, mereka semua melangkahkan kaki keluar. Meninggalkan
dua sejoli di bilik paling ujung, yang entah siapa, mereka tak tahu.

Namja di dalam bilik ujung itu hanya menyeringai, menikmati wajah
terangsang dan klimaks dari yeoja di depannya. Tangan kanannya memeras
buah dada yang sudah tak tertutup. 3 kancing kemeja putih yeoja itu
sudah terbuka, bra nya sudah terturun sampai perut. Sedangkan jas
berukuran S yang selalu dipakainya sudah tergeletak di lantai yang
masih kering.

Tangan kirinya? Menahan rok yeoja itu, sambil memutar mutar sesuatu di
bawah sana. Dan sesekali memaju mundurkan dengan perlahan, yang terus
menyebabkan gadis di depannya mendapatkan kenikmatan tiada tara.

Sudah setengah jam lebih mereka di sini. Dan gadis itu sudah
mengeluarkan cairannya, terbukti karena namja itu merasakan sesuatu
yang basah dan lengket di tangan kirinya.

Gadis itu membuka matanya dengan paksa, menahan gejolak dalam dirinya
untuk berkata tidak, karena masih ingin merasakan kenikmatan duniawi
yang di rasa.

“Kai, shh .. kurasa cukup”, tubuh gadis itu bergetar. Berbicara sambil
menahan sesuatu yang seperti ini.. ergh. Menyulitkan.

“Ok, up to you”, namja itu, Kim Jong In atau yang sering di panggil
Kai tersenyum tipis.

Tangan kanannya berhenti melakukan aktifitasnya tadi, lebih memilih
merengkuh leher gadis itu. Mendorong untuk menempelkan bibir mereka,
melumat satu sama lain.
Dan tanpa di sadari gadis itu, Kai menarik dengan sangat perlahan.
Sesuatu yang dia masukkan ke dalam lubang vagina gadis itu.

Ya, mereka tidak melakukan ‘itu’. Hanya sekedar bermain main.
Mengingat ini diwaktu pelajaran, dan mereka bertemu sehabis dari
kantin di koridor dekat toilet.

Walaupun begitu, ini masih memakan waktu yang panjang. Mungkin mereka
akan memikirkan alasan terlambat nanti, saat berjalan di koridor
menuju kelas.

Kai menghentikan lumatannya, sementara gadis itu perlahan membuka
matanya yang terpejam. Tangan kanan gadis itu mengelus pipi Jong In,
kedua sudut bibirnya membuat sebuah senyuman hangat.

Jong In kembali menyeringai, tangannya memperlihatkan botol yang
dipakai mereka untuk ‘bermain main’ tadi di depan wajah gadis itu.

Jemari gadis itu menempel di tangan Kai, mendorong botol itu ke mulut
namja itu. Wajahnya memohon untuk namja itu, mengulum walau sebentar.

Mengerti, Kai dengan santainya mengemut ujung botol itu sambil
sesekali memutar mutar ujung botol itu di mulutnya. Membuat gadis itu
tersenyum puas.

Seperti angin yang tiba tiba datang, gadis itu teringat dengan apa
yang harus mereka lakukan sedari tadi. Dengan cepat, dia membenarkan
kembali kemeja serta roknya. Memasang jas yang tadi dilepasnya yang
ber name tag “Park Han Seul”.

Melihat itu, Kai ikut membenarkan dirinya. Hanya sebentar, lalu
merapikan rambut gadis di depannya. Mengelus sebentar pipi gadis itu.

Mereka berdua tersenyum. Penuh Arti, seakan sepakat. Bahwa gadis itu
lah yang akan lebih dulu masuk ke kelas mereka.

Gadis itu keluar dari bilik, meinggalkan Kai yang dengan santainya
duduk di atas toilet. Memandang botol ‘permainan’ mereka tadi.

“that’s fun..”, gumamnya. Terlebih, ini pertama kalinya dia
melakukannya dengan seorang Park Han Seul, teman sekelasnya. Dan dia
yakin, ini kali pertama bagi gadis itu. Mengingat gadis itu masih
tergolong polos di antara teman teman sebayanya. Dan dapat dipastikan,
gadis itu masih ‘perawan’ . Apalagi tadi, mereka hanya sekedar
‘bermain’. Tak sampai berhubungan ‘intim’ sampai jauh ‘ke sana’.

Merasa waktunya sudah cukup, Kai beranjak. Lalu dengan santainya
menggelindingkan botol minuman di tangannya ke ujung ruang bilik saat
ini dirinya berada.

___________a_u_t_u_m_n__________

Park Han Seul sesekali memegang dadanya yang sedikit terengah.
Memikirkan ‘permainan’ yang baru saja dia lakukan. Otaknya
memberontak, berpikir.. betapa ‘nakalnya’ dirinya tadi. Dan dia tahu,
itu bukan dirinya yang selama ini dirasa.

Baekhyun, teman sebangkunya memperhatikan gadis itu. “Ada yang
terjadi, pasti”. Baekhyun hanya dapat menahan kalimat itu dalam
hatinya. Sambil berpikir waktu yang tepat untuk menanyakan perihal itu
pada gadis di sampingnya.

15 hingga 20 menit. Akhirnya guru killer itu keluar. Park Han Seul
bersyukur dia bisa meyakinkan guru itu tadi, bahwa dirinya di UKS. Dan
sekarang dia sudah bisa merasa lega sepenuhnya.

Baekhyun memandang Han Seul, membuat gadis itu mengernyitkan dahinya,
“Apa yang terjadi?”. Namja itu to the point. Han Seul terdiam, hingga
tiga detik kemudian dia membuka mulutnya. Namun, kalimat yang akan
dilontarkannya segera tertahan. Berpikir, “haruskah aku
memberitahunya? Oh, tidak. Itu adalah sebuah aib”.

Pikiran gadis itu makin disetujui oleh matanya, yang menangkap
senyuman Kai di bangku paling ujung kelas, memandangnya intens di
balik punggung Baekhyun.

“itu rahasia”, Han Seul akhirnya berkata. Namun tak seperti harapan
Baekhyun, yang sudah menunggu cukup lama untuk tahu mengenai hal ini.

“Oh, ok”, Baekhyun mengangkat kedua bahunya. Berusaha terlihat tidak
perduli, namun hati kecilnya berkata lain. Otaknya masih menerka
nerka.

“Hey, ayo kita makan ice cream di kedai tuan Oh, siapa tahu kita dapat
bertemu Sehun. Aku dengar dia sudah pulang dari Jepang”, Han Seul
menampilkan wajah cerianya. Mencoba mengalihkan pembicaraan yang
berakhir tadi.

Baekhyun menarik senyumannya, mengangguk sambil berdiri. “Kajja”

___________a_u_t_u_m_n__________

Sambil memakan ice cream vanilla miliknya, Baekhyun masih berpikir
untuk bertanya ulang perihal tadi. “Hey, jujur saja. Tadi kenapa kau
menghilang sesudah dari kantin?”. Baekhyun bertanya secara santai.

“Oh, aku bertemu Kai, lalu…..”,

BRAK !

“Apa kau bilang?! Kim Jong In?!”, Baekhyun setengah berteriak,
mengundang beberapa pengunjung untuk menoleh ke arah mereka berdua.
Sedangkan Han Seul, memegang lemah sendok kecil di tangannya.
Terkejut, sekaligus bingung.

Merasa situasi menjadi tidak nyaman, Baekhyun mengambil nafas. “Maaf,
aku hanya khawatir”, Baekhyun menjelaskan sebelum gadis manis di
depannya itu mengucapkan beberapa kalimat.

“Jadi kau bertemu Kai, lalu apa?”, suara Baekhyun mulai melembut
kembali. Membuat jantung Han Seul yang tadinya berdetak lebih cepat,
mulai normal kembali.

“Lalu…”, Han Seul terlihat berpikir. Sampai matanya menangkap dua
sejoli yang berjalan melewati kedai dengan mesra. Melihat mereka dari
balik kaca transparan, membuatnya meremas ujung rok pendeknya.

“Han Seul? Park Han Seul?”, Baekhyun mengibaskan tangannya di depan
wajah gadis itu.

Dengan wajah datar, Han Seul menatap Baekhyun. “Baekhyun-aa, apa jika
aku tidak suka melihat dua orang sedang bersama.. itu namanya,
cemburu? Begitukah?”.

Baekhyun menatap bingung Han Seul, namun sedetik kemudian dia mengangguk.

“Apakah itu, termasuk cinta? Bila bahkan aku tidak begitu mengenal
orang itu?”, Han Seul beranjak.

“Ya, mungkin”, Baekhyun ikut beranjak. Menatap gadis itu.

“Cinta.. mungkin itu yang kurasa sekarang, Baekhyun-aa”

Dan mendengar itu, Hati Baekhyun terasa tercabik. Tubuhnya ingin
bergetar, namun ditahan. Bibirnya memaksa untuk tersenyum, di hadapan
seorang Park Han Seul. Cinta Pertamanya..

___________a_u_t_u_m_n__________

TBC~
Please, coment ^^

149 pemikiran pada “Sex Addict – Love (Chapter 1)

Tinggalkan komentar