Baby Don’t Cry (Chapter 1)

“BABY DON’T CRY”

CHaPTER 1

 

Author            : PSR_Sungrin

Title                 : “BABY DON’T CRY”

Main Cast       : PSR (Park Sungrin (OC)), KJI (Kim Jongin/Kai)

Other Cast      : PSH (Park Shinhye), KWB (Kim Wobin), LJS (Lee Jongsuk) etc.

Category         : Married life, NC-21, Yadong, romance.

Lenght            : Chaptered

 

Ini FF yadong pertama author. Maaf kalau isinya acak-acakan. Mohon jangan di bash, kalau mau koment silahkan, kritik dan saran sangat dierlukan. Buat silent readers terima kasih telah membaca J. Ok sekian.
happy reading

TYPO BERGENTAYANGAN

 

“Deoneun mangseoriji ma jebal nae simjangeul geodueo ga

geurae nalkaroulsurok joha dalbit jochado nuneul gameun bam”

Author POV

Hiruk pikuk kota Seoul terliht sangat padat, orang-orang berlalu lalang dan sangat sibuk dengan urusan pribadi masing-masing. Disebuah gedung, terlihat seorang gadis berumur  26 tahun sedang berpose di depan kamera. Dia terlihat sangat cantik serta menggoda dengan hanya mengenakan outfit berupa kemeja bermotif biru putih yang dilipat sampai siku dan celana pendek jins coklat muda yang memamerkan kaki jenjang mulus nan putih. Sentuhan sepatu hak tinggi brand ternama menambah kesempurnaan gadis tersebut.

“Oke, Shinhye pertahankan, bagus” Cekrik-sekrik

“Letakkan tangan kananmu diatas kepala, iya seperti itu” cekrik-cekrik

“Angkat kaki kirimu, ya seperti iu. Pertahankan” Cekrik-cekrik.

Suara fotografer terlihat tengah membimbing sang model cantik bernana Park Shinhye tersebut unuk bergaya di depan kameranya. Terlihat wajah puas tergmbar diwajah sang fotografer dengan hasil jeprtannya.

“Oke cukup, Good Job” Seru sang fotrografer menghentikan pemotretan.

Gadis bernama lengkap Park Shinhye tersebut bisa dikatakan Dewi Korea saat ini. Karir cemerlang, agensi mapan da dari keluarga chabeol Korea menambah nilai plus tersendiri.

AUTHOR POV END

 

PSY POV

“Oke cukup, Good Job” Seru sang fotrografer menghentikan pemotretan.

“Akhirnya pemotreta menyebalkan ini berakhir juga” batin Shinhye saat duduk dikursinya dan menenggak habis air mineral.

Aku mengambil ponselku memriksa apakah ada pesan dari Kai, kekasihku. Kim Jongin atau Kai C.E.O dari SM ent, sebuah perusahaan agensi terbesar dikorea adalah kekasihku. Kami telah menjalin hubungan sejak Kuliah, atau sekitar 5 tahun. Namun 1 tahun yang lalu Kai harus meninggalkan korea dan menuju ke Jepang untuk mengembangkan bisnis keluarnya KIM coorporation, perusahaan multinasional Korea yang bergerak dlam bidang konstruksi dan perhotelan. Entalah Aku tidak paham, keluarga lelaki itu memang sungguh sangat kaya. Sama halnya dengan keluargaku.

–binnaneun geotdeureun manha,  Geu ane jinjjareul bwabwa, Call me baby, Call me baby, Call me baby, Call me baby— Suara tingtone Hpku berbunyi, kulihat nama Kai tertera disana

“Yoboseyo” “Kenapa lemas begitu” ucap suara bass diserang telvon.

“Hmmmm” ucapnya sambil berlalu keluar ruangan menuju tempat sepi

“Kau marah yah?” ucapnya ringan. “Tentu saja bodoh” bati shinhye

“Kenapa baru menghubungiku sekarang, heol kau tau aku sngat khawtir karena kau menghilang selama dua hari. Aishh kau ini”  Aku mngucapkannya dengan cepat tanpa jeda.

Terdengar kekehan didebrang suara, membuatku semakin mengegembungkan pipinya.

“Jangan cemberut, kau tahu kalau kau cemberut aku sangat ingin menciummu sekarang juga” ucap Kai santai. Lelaki ini pasti tahu jika aku sedang cemberut seperti ini

“Silahkan, aku tak takut” Ucapku menantang

“Oh, keure” Flip.

Kai dengan seenaknya mematikan sambungan telvon. Membutku mengcuap sumpah serapah kepadanya. Dengan kesal Aku berjalan menuju tempat pemotretannya, tiba-tiba sebuah tangan menariknya menuju kesebuah ruangan dan menguncinya. Mataku membulat ketika menyadari siapa yang melakukannya.

“Oremaniyo” ucap suara bass tersebut dan langsung menyambar bibirku dengan  ganas.

Siala lelaki ini, baru bertemu tetapi dia sudah dengan seenaknya menyambar bibirku. Kulepaskan tautan bbir ini terlebih dahulu karena sudah kehabisan nafas. Kulihat Kai terengah-engah, begitu pula denganku, mata kami salaing memandang satu sama lain dan akhirnya tersenyum bersama.

“I want you baby” ucap Kai penuh  nafsu ditelingaku itu.

Oh shit, kai selalu berhasil membuat nafsu dalam diriku bangit, lelaki seksi dan brengsek ini sungguh sangat sialan. Akku melepaskan pelukan mereka dan mengambil ponselnya. Kulihat Kai mendesah kecewa. Apa perduliku aku tetap cuek dan menghubungi seseorang

“Batalkan semua jadwalkuku hari ini’ Flip sambungan langsung ditutup, lalu aku tersenyum menggoda kearah Kai, seketika merubah raut wajahnya menjadi cerah.

PSY POV END

 

AUTHOR POV

Ahh… ahh.. ahhh.. Oppaahhh.. ahhh… kennapaa disini..”

Desahan Shinhye sudah menggema dari dalam ruang tersebut karena Kai tak menunggu lama dan langsung meyerangnya ditempat itu.

Setelah mencium panas dan cepat, tangan kai langsung turun dan membuka celana pendek Shinhye sembarangan, lalu membuka resleting celananya sendiri dan menusukkan benda itu dari belakang.

Tanpa membuka baju dan telanjang. Kai masih berpakaian lengkap hanya celana yang turun sedikit dan penisnya sudah masuk kembali kedalam sarang.

Menggenjot Shinhye dari belakang, memegangi dadanya dan meremasnya, mencium tengkuk Shinhye adalah hal yang palik nikmat saat ini.

“Ahhhh Chagi, kenapaa kau masih sajaa sempithhh….ahhh” Kai semakin membabi buta menyerang Shinhye dari belakang. Ini memang bukanlah kegiatan sex pertama mereka. Sebeum kai berngkat ke pars mereka telah sering melakukannya.

“Ahhh….oppaahh…ahhhh iyaaa…..ahh disituhhh…ehmmm… ahhhh.. eunghhh fasterrrr Kaihhh..” Ditambah deahan Shinhye itu Kai bertindak semakin gila.

Bebarapa saat kemudian Kai merasakan penisnya dijepit kuat oleh dinding vagina yang berdenyut itu, menandakan Shinhye akan segera mendekati pelepasannya.

“Ahhh… chaguu.. lepaskaaannn “ujar Kai memberi semangat pada kekasihnya

“Ahhh..oppaaahhhhh….arrghhhhhh” Kai membiarkan Shinhe menikmati pelepasannya

“Arrghhhh” disusul pelepasan Kai.

Ini sudah ketiga kalinya mereka melakukan pelepasan. Celana Kai yang tak terbuka sepenuhnya sudah basah oleh sprema yang tak muat ditampunng dirahim Shinhye dan berjatuhan

“Gomapta, kau sangat nikmat” ucap Kai sambil mengecup tengkuk Shinhye dan hanya dibalas gumaman oleh Shinhye. Mereka segera memakai pakaiannya dan berjalan menuju mobil lamborghini Kai dengan diam-diam

AUTHOR POV END

 

AUTHOR POV

Di sebuah butik elit dan ternama dikawasan Gangnam “PY Gallery”, terlihat seorang gadis mengenakan outfit berupa gaun putih selutut berlengan panjang dan tanpa motif  tengah duduk dimeja kerjanya tengah seriuas membuat gris-garis indah dibukunya. Dilantai ruangan gadis tersebut tersebar banyak sekali gambar pakaian dengan berbagai macam mode. Sang gadis terlihat sangat serius dengan pekerjaannya sampai tidak menyadari jika sekitar 10 menit yang lalu, seorang lelaki telah masuk keruangannya dan bersandar di tembok sambil mengamati gadis terebut. Merasa lelah gadis yang akrab disapa Sungrin atu Rin itu meregangkan badannya dan saat itulah dia tahu bahwa ada seseorang diruangannya.

“Sejak kapan kau ada disana?” tanyanya.

“Emhhh mungkin 15 menit yang lalu” jawab pria yang bernama Wobin tersebut.

“Oh. Ada apa?” Tanya Sungrin tanpa basa-basi

“Hanya ingin mengunjungi sangjangnim kita yang cantik ini” ucap Woobin sambil tersenyum kearah Sungrin.

Sementar yang diajak berbicara hanya memsang wajah datarnya dan terlihat enggan menanggapi. Membuat lelaki tampan dengan outfitnya berupa kemeja denim biru dongker yang dilipat samai kesiku dan celana jins hitam kebiruan hanya bis menghela nafas kasar.

“Aishh, kau ini. Tak bisa diajak bercanda sama sekali” ucap Wobin kesal

“Aku hanya ingin mengatakan model untuk pakaian untuk Limited edition Spesial Ulang tahun butik sudah terpilih”

“Ya, siapa saja” ucap Sungrin yang terlihat kembali serius dengan desingnya.

Membuat lelaki yang bernama Wobin tersebut hanya menghel nafas berat melihat kelakuan bosnya yang cuek dan dingin ini.

“Lee Jong Suk dari YG ent. dan Park Shinhye dari SM ent.” Jawab Wobin dengan suara enggan.

AUTHOR POV END

 

PSR POV

“Lee Jong Suk dari YG ent. dan Park Shinhye dari SM ent.”

Ketka mendengar kedua nama itu, wajahku kontan mengeras, dua nama yang sangat mengusik kehidupanku. Namun dengan cepat kuubah kembail mimik wajahku. Aku tak ingin membuat Kim Woobin merasa tidak nyaman, lelaki itu sudah cukup tahu banyak tentang kehidupanku meski hanya sepersekian persen saja. Tetapi dibandingkan degan orang lain, dia yang paling mengerti banyak

“Hmm, Not Good” balasku dengan suara setenang mungkin. Aku terus memfokuskan diri pada desain yang aku buat. Yah aku adalah seorang desainer yang cukup berpegaru di korea. Karya-karyaku sudah tidak dapat diragukan lagi.

“Mian, ini keputusan bersama” ucap Wobin.

Aku menangkap ada nada menyesal didalam kalimatnya. Aku tetap tidak memperdulikannya toh, ini sudah keputusan dewan pemasaran yang berada di bawah kepemimpinannya. Aku harus profesiaonal.

“Hmm” balasku singkat

“Baiklah, silahkan sangjangnim yang cantik dan dingin ini melanjutkan kegiatannya. Maaf karena sudah mengganggumu” ucap Wobin lembut kemudian melakukan bow singkat dan meninggalkan ruanganku.

Setelah Wobin keluar, aku menutup mata sejanak. Mengatur emosi yang ada di dalam hatiku ini. Tiba-tiba bayangan masa lalu itu muncul kembali.

PSR POV END

 

AUTHOR POV

Flash back On

“Jongsuk-ah” panggil Sungrin dengan suara riang dan ceria ketika mendapati seorang tersebut tengah berada di lapakan basket di sebuah gedung Elementray School. Ya mereka masi berada di kelas 5 Sebuah sekolah dasar

Anak lelaki yang dipanggil namanya itupun menoleh dan kontan memberi senyuman melihat sipa yang memanggilnya. Sungrin langsug berlari kearah anak lelaki tersebut dan memeluknya erat. Hal itu membuat anak lelaki yang bernama lengkap Lee Jongsuk tersebut kaget, tidak lama kemudian Jongsuk melepaskan pelukan Sungrin. Membuat gadis kecil itu mempoutkan mulutnya.

“Ini sekolah Rin-ah” ucap Jongsuk lemah sambil mengacak-acak rambut Sungrin

“Aishh, hentikan kau merusaknya” teriak Sungrin kesal.

Sementara Jongsuk hanya terkekeh melihat tingkah sahabatnya ini. Mereka berdua memang terkenal sudah dekat sejak berskolah disini. Sungrin yang ceria dan sangat mudah bergaul dengan siapapun membuat Jongsuk nyaman berada disisinya.

Namun hal itu tiba-tiba berubah ketika Lee Jongsuk kecil mengenal saudara seayah Sungrin, Park Shinhye. Entah kenapa Sungrin merasa Jongsuk berubah, dia menjadi anak lelaki yang selalu ketus dan jahat kepada Sungri, mereka berdua selalu membully Sungrin. Sungrin terus menanyakan hal tersebut kepada Jongsuk namun lelaki itu tidak peduli dan malah terus membullynya. Sungrin merasa hidupnya benar-benar penuh derita, dulu dia masih bisa tersenyum meski keluarganya membencinya adalah karena sahabatnya Jongsuk. Tetapi lambat laun senyum itu menghillang digantikan dengan wajah dingin dan datar. Hal ini berlangsung terus sampai mereka berada di SMA. Puncaknya adalah ketika Event basket sekolah, Jongsuk dan Shinhye mempermalukan Sungrin habis-habisan didepan semua warga sekolah.

“Ya, anak haram” Teriak Shinhye keras. Mebuat semua orang yang berada di lapangan melihat kearahnya.

Shinhye yng kala itu bersama Jongsuk melangkah dengan cepat menuju kerah Sungrin yang berada di lapangan basket. Sesampainya di tengah lapangan Shinhye langsung menjambak rambut gadis itu dan membuatnya bersujud di depannya

“Dasar anak haram sialan. Kau!! Apa kau tidak puas dengan membunuh eommaku Oh. Sekarang kau juga membunuh Appaku” teriak Shinhye dengan suara keras dan lantang.

Semua padangan langsung tertuju pada pemandangan dilapangan. Tak ada yang berusaha melerai karena ini adalah kabar yang menggemparkan bagi mereka.

“Dasar wanita jalang, kau sungguh sangat busuk” teriak Jongsuk tak kalah keras dengan Shinhye.

Dia lalu meberdirikan tubuh Sungrin dan langsung menghempaskan tubuhnya ke lapangan. Mereka lalu berjalan menjauh dari Sungrin. Sungrin hanya meringis, dia sudah terbiasa diperlakukan seperti ini, terutama dirumhnya.

Flash back Off

 

Sungrin hanya tersenyum kecut mengingat kenagan tersebut. Tak ingin berlama-lama Park Sungrin lalu keluar dari ruanganya. Jam masih menunjukkan pukul 10.00 menandakan bahwa belum saatnya untuk jam makan siang. Dia menaiki lift dan menuju keatap butik miliknya. Butik ini memang tidak terlalu besar tetapi dia sudah memiliki berpuluh-puluh cabang yang tersebar di korea dan dunia. Di depan butik miliknya ini berdiri sebuah gedung yang bertuliskan PY Company. Sebuah perusahaan fashion dan majalah miliknya dan rekannya berdiri “Yoon Enhye”. Disanalah berbagi karya Sungrin dan Eunhye tercipt. Sungrin menyerahkan sepenuhnya jalannya perusahaan kepada eonninya tersebut sedangkan dia yang mengurus butik-butik yang ada.

AUTHOR POV END

 

KWB POV

Wanita itu sungguh pintar untuk menyembunyikan perasaanya dengan wajah datar dan dingin yang selalu dia tunjukan. Tetapi dia sudah salah menilai diriku. Aku adalah Kim Woobin, teman dan mungkin bisa dibilang sahabatnya sejak 4 tahun yang lalu ketika kami sama-sama menuntut limu di Paris. Kulihat Sungrin menaiki lift

“Dia pasti menuju atap butik” Aku langsung menyusulnya dengan lift satunya.

Kulihat Sungrin berjalan menuju ketepi bangunan, kebiasaan yang tidak pernh bisa dia hilangkan ketika pikrannya sedang kacau. Kuhampiri Sungrin

“kau tidak pernah berubah”  ucapku singkat dan kulihat dia segikit menoleh kearahku namun hanya sebentar dan langsung mengarahkan pandangannya kedepan.

Kudengar dia hanya bergumam, kebiasaan buruk yang diilikinya ketika enggan untuk menjawab. Sungguh gasi yang sangat dingin tetapi juga menarik. Dia memiliki pesona yang tidak bisa kutolak selama ini. Dingin tetapi hangat sekaligus, Tak pandai bersosialisasi tetapi sangat Percaya diri, cuek tetapi juga sangat baik. Aku sempat mengira dia punya penyakit kepribadian ganda tetapi ternyata memang itulah kepribadiannya.

“Apa sebegitu menyenangkannya kah diatap?” tanyaku dan kulihat sungrin hanya diam dengn wajah datarnya. Aku tak marah karena memang seperti inilah dia.

“Kau tahu Elsa dalam erita forzen. Kau seperti dia, si ice prince. Cantik luarbiasa tapi membuat orang yang berada di  membeku. Bedanya mungkin Elsa lebih menunjukkan ekpresinya tetapi dirimu sungguh sangat dingin dan datar” ucapku panjang  lebar dan kulihat Dia hanya menyungging senyum tipis

“Mungkin seperti itu diriku” ucapnya lalu berjalan pergi meninggalkan diriku sendiri di atap, aku hanya bisa tersenyum miris menatap punggungnya yang berlalu pergi.

Meski dangat dekat tap aku bisa merasakan bahwa dia juga sangat jauh dan sulit sekali untuk disentuh. Selama pertemanan kami dia tidk pernah menceritakan apapun, soal keluarga khususnya adik tirinya yang bernama Park Shinhyepun aku thu karena ketidk sengajaan. Dia sangat pandai dalam menutupi semuanya.

KWB POV END

 

AUTHOR POV

Suasana pagi yang sunyi dan tenang terlihat di sebuah apartemen di kawasan gangnam. Park Sungrin terlihat tengah tergeletak lemah diatas tempat tidur, matanya masih tepejam dan enggan untuk membuka. Kringgggggggg…… suara alarm yang sangat nyaring kontan membangunkan gadis itu, dengan langkah malas dia menuju kearah jam beaker miliknya. Terlihat jam masih menunjukkan pukul 05.00 am. Masih sangat pagi bagi sesorang, tetapi tidak bagi Sungrin. Dengan langkah gontai ia menuju ke dapur lalu menenggak segelas air putih. Berjalan kearah tempat gym diapartementnya untuk melakukan olahraga singkat, sekitar 30 menit dia habiskan hanya untuk melemaskan otot-otot tubuhnya.

Rasa lapar menyeruak, Sungrin langsung berjalan kedapur dan membuka lemari es. Dia mengeluarkan bebarapa sayuran. Bau harum masakan tercium sudah, setalah mencicipi masakannya dan merasa sudah puas. Di meletakkannya dipiring dan menghidangkan masakan yang 99% berupa tumis sayur itu untuk dirinya. Setelah makan dan membereskan dapurnya. Sungrin langsung bergegas kekamar mandi. Tepat pukul 07.30 Sungrin sudah siap dengan outfit kerjannya yaitu sebuah gaun merah berlengan pendek dengan anjang lumayan tinggi diatas lututnya, penampilannya semakin mempesona dengan paduan helss tali satu dengan warna senada bajunya dan tas dari barnd terkenal berwarna biru. Rambutnya ia gerai begitu saja.

“baby don’t cry tonigt, ………..

Suara dering ponsel Sungri menghentikannya, menyerengit sekilas ketika mendapati siapa yang menelvonnya.

AUTHOR POV END

PSR POV

Aku melihat HP milikku, terlihat nama sekertaris Han disana.

“Ne, Sekertaris Han”

“Anda diminta Sangjangnim datang kerumah sekarang”

“Algasseumnida” Flip aku menutup sambungan telvon, kulihat jam masih ada sekitar 30 menit sebelum jam kantor, kuputuskan untuk mengirim pesan singkat ke Eunhye.

 

[PSR]

Aku akan terlambat.

 

Setelah mengirimkan pesan singkat dan tnpa menunggu balsan dari Yoon Eun Hye aku bergegas menuju mobilnya dan melajukannya menuju kediaman rumah lamaku.sekitar 15 menit aku telah ssampai disana. Kulihat rumah itu tidak ada yang berubah, masih sama seperti terakhir kali aku menginjakkan kaki disana. Rumah mewah namun sangat dinngin. Dengan langkah berat aku memasuki rumah tersebut. Rumah inilah yang menjadi saksi bisu kehidupanku disisin. Aku menyungging senyuman ipis ketika mengingat berbagai macam hal yang terjadi di rumah ini.

Di dalam rumah tersebut Aku melihat seluruh anggota keluarga telah berkumpul di meja makan. Aku melakukn bow singkat kepad pemilik rumah ini, kakek ani Sangjangnim. Tak ada balasan yang kuterima, sudah hal biasa yang terjadi.

“Duduklah, kita makan terlebih dahulu” Ucap Chanyeol lembut

Cucu pria tertua ini memang sdikit berbeda. Aku langsung berjalan menuju kearah meja makan, mengambil kursi di sebelah Chanyeol.

“Siapa yang menyuruhmu untuk duduk di sana” suara bass yang dingin dan tajam itu menteruak keluar.

“Bianhamnida” ucapku singkat kemudian berdiri dan sedikit menjauh dari sana.

Kulihat adikku Shinhye tersenyum puas melihatnya. Aku tak memperdulikannya dan tetap berdiri di sudut rungan seperti dulu. Mengingat masalalu membuatku semankin mengangkat pundak dan kepalaku. Aku harus kuat dan bertahan. Tak berselang lama kulihat mereka selesai makan.

“Salah satu diantara kalaian harus menikah dengan anak lelaki keluarga KIM. Bulan ini” Ucap kakek tegas dan tak terbantahkan. Membuatu membulatkan mata sempurnah “Mwo? Menikah dengan anak keluarga KIM?” gumamku dalam hati

“Haraboji..” kudengar rengekan Shinye “Aku akan menikah dengan Kim Jongin tapi tidak dalam waktu dekat ini, karirku sedan menanjak sekarang” ya aku tahu Jongin adalah kekasihnya dan mereka sudah berhubungan sejak lama.

“Itu keputusanku, Kau atau anak sialan itu akan menikah dengan KIM JONGIN. Ini untuk kelangsungan bisnis keluarga ini” Tersirat nada yang tak terbantahkan bisa kudengar dari suara kakek. Aku hanya bisa terdiam.

“Mwooo? Haraboji. Jongin itu pacarku. Aku tak akan membiarkan Wanita jalang ini untuk menyentuhnya” Shinhye menolak dengan nada berapi-api. Yah siapa juga yang ingin menika dengan lelaki brengsek macam Kim Jongin yang selalu berganti pasangan ranjang.

“Park Shnhye jaga ucapanmu” sahut Park Chanyeol geram.

“Kalau begitu meikalah agar wanita jalang itu tidak menyentuh Jongin-mu” terdapat nada mengejek dan kebencian yang keluar dari mulut kakek ketika menyebut kata wanita jalang, sebuah kalimat sang sering aku dengar selamahidupku. Kuhela nafas panjang.

“Maafkan saya, tapi saya tidak berminat untuk menikah” ucpku tegas sambil memandang lurus ke arah mata kakek

“Kau berani menantangku bocah sialan. Apa kau pikir karena kau sudah berhasil dengan bisnismu kau bisa seenaknya” pyarrr, terdengar suara gelas pecah, yah saat berkata tadi kakek elemparkan geas miliknya kearahku.

Untung saja gelas itu membentr tembok di sebelah pipiku, tetapi tetap saja menimbulkan sebuah goresan tipis.

“Haraboji…” sentak Chnyeol

“Bianhamnida, bukan maksut saya seperti itu sangjangnim. Kim Jongin akan menikah dengan Park Shinhye” ucapku tak gentar lalu berjalan keluar dari rumah tersebut. Aku sudah cukup lelah dengan penghinaan yang selalu kuterima tetapi aku juga sangat menghormati kakekku. Entah pembicaraan apa yang mereka lanjutkan aku tidak perduli lagi. Tujuanku sekarang adalam memacu audi milikku menju ke perusahaan.

PSR POV

 

AUTHOR POV

Saat dikantor Sungrin terlihat tidak begitu fokus dengan pekerjaannya. Kertas putih yang sedari tadi ada dimejanya terlihat tidak tersentuh sama sekali.  Bayangan masalalu itu tiba-tiba kemabali menyeruak keluar

 

Flass back On

Sungrin yang merupakan mahasiswa baru kala itu melakukan MOS seperti kebanyakan mahasiswa lain, dia mengmbil jurusan fashion designer. Untuk pertama kali dalam hidupnya dia jatuh cinta pada pandangan pertama kepada seorang sunbee di kampusnya itu. Namja itu terlihat sangat keren dn tampan. Kulit coklat dan wajah dingin yang dimilikinya serta sorot mata tajam namun sangat menawan. Tetapi Sungrin yang telah terlanjur memiliki luka yang cukup banyak dihidupnya memlih untuk mengabaikan semua rasa itu.

Flass back Off

AUTHOR POV

 

PSR POV

Aku tersenyum kecut mengingat hal itu. Ya sejak kuliah Aku memang sudah menyukai Jongin mungkin sampai sekarang, pesona laki-laki itu tidak bisaku hindarai. Semakin ingin melupakan semakin besar rasa itu. Hal yang selalu aku hindari selama ini adalah menyukai atau menyayangi seseorang karena ketika aku memberikannya kepada seseorang orang itu akan menjauh dariku dan lebih memilihi untuk menyeyangi adiknya Shinhye. Entah kesalahan masa lalu apa yang sudah aku perbuat sehingga kehidupanku seperti ini.

Tok tok tok. Lamunanku buyar ketika suara ketukan pintu terdengar.

“Masuk” Suruhku tegas.

Kulihat Kim Woobin memasuki ruangan dengan wajah yang tampan dan hangat. Sebenarnya  tak kalah tampan dari seorang Kim Jongin. Tapi entah mengapa aku hanya mengganggapnya sebagi teman.

“Ada apa?” tanyaku singat

“Aigoo, Sangjangnm yang satu ini memang sangat dingin. Lihatlah ini sudah jam berapa? Aku sudah lama menunggumu di koridor.” Ucap Woobin sambil menunjuk jam yang ternyata sudah menunjukkan jam makan siang.

Sial aku sudah membuang waktu berhargaku anya untuk memikirkan hal penting seperti tadi

“Ah, baiklah. Ayo” ucapku sambil melenggang pergi

Kulihat Kim Woobin yang hanya mengenakan pakaian kaos polos putih dan jaket putih serta celana biru keungun dan sepatu boots coklat itu melongo. Aku memang sering melihatnya memasang ekpresi seperti itu ketika melihat kelakuanku yang terlewat dingin dan cuek ini

“Apa kau tidak ingin pergi” Ucapku dengan suara tegas dan dingin.

Kulihat dia mengerjapka matanya dan sadar dari rasa terkejutnya. Dengan segera dia menyusulku

PSR POV END

 

AUTHOR POV

Sekitar 15 menit kemudian mereka telah sampai kesebuah kedai makanan yang direkomendasikan Woobin. Setelah memarkir mobil, mereka berjalan memasuki kedai tersebut. Semua pasang mata dari pengunjung konta melihat mereka kagum, mereka terlihat seperti romeo dan juliet. Sadar akan pandangan seluruh penjuru mata Woobin langsung menarik Sungrin menuju sebuah kursi kosong yang terletak diujung kedai, sedikit jauh dari kerumunan orang. Sementara Woobin memesankan makanannya di kasir Sungrin memndang kearah luar jendela. Hanya mobil-mobil yang berlalu lalang. Tak lama kemudian Woobin datang, dia terus berbicara kepada Sungrin meski hanya dibalas degan Ya, tidak, dan terkadang hanya gumama semata. Woobin tak pernah protes dengan sikap Sungrin yang satu ini, dia sudah terbiasa menghadapinya. Tak lama kemudian seorang pelayan menghampiri mereka dan meletakkan pesannan.

“Jajangmyun 1, Ramyun 1, Air putih 1, lemon ice 1. Oh teoppoki dan khimci masing2 1 posrsi” ucap sang pelayan sambil menata piring makanan dimeja. “silahkan menikmati”

AUTHOR POV END

 

KWB POV

“Ghamsamnida” ucapku singkat dan tersenyum. Kulihat pelayan itu tersipu malu.

Sungrin langsung menyambar jajangmyun kesukaannya, dia makan dengan sangat lahap. Aku tersenyum melihatnya, hal ini menandakan bahwa sahabtaku yang satu ini masih memiliki kesukaan terhadp sesuatu. Kusambar ramyun milikku, kami makan dalam diam.

“Kim Woobin” sebuah suara mengintrupsi kegiatan kami.

Kutolehkan kepalaku kesumber  suara yang memanggil. Aku menyerengit ketika mendapati seorang laki-laki dengan kemeja putih dengan dasi yang masih melekat berjalan ke arah ku.

“Khamjong-ah” seruku ketika mengetahui siapa lelaki tersebut.

Kami berjabat tangan ketika dia sudah samai di depanku, aku persilahkan untuk duduk. Kulihat sung rin masih tetap fokus dengan kegiatannya dan jajangmyun miliknya. Gdis ini sungguh sangat cuek terhadap sesuatu

“Oremaniyo Hyung” ucap khmjong setelah duduk

“Baik, bagaimana denganmu? Dan hei kapan kau kembali dari paris eoh” tanyaku bertubi dan Khamjong hanya menyengir kuda

“Jangan panggil aku khanjong hyung, namaku Kai” terlihat ada nada ketidak sukaan dalam kalimat tersebut. Aku hanya terkekeh melihat tingkah adik sepupuku ini.

“Oh ya kenalkan, ini Sungrin. Teman dan atasanku” aku hampir lupa dengan gadis didepnku ini.

Kulihat kai sedikit mengnyrengitkan dahinya. Mencoba mengingat sesuatu tetapi kemudian dia menyodorkan tangannya untuk berkenalan

“Kim Jongin, Kai” ucapnya.

“Park Sungrin” balas sungrin dingin tapa menjabat tangan kai.

Sungguh ini memang kelakuan Sungrin, aku terkekeh pelan melihat tampang Kai yang cengo karena penolakan. Kuhentikan tawaku ketika Sungrin menatapku tajam dan dingin.

“Ehem, kau belum menjawab pertanyaanku Kai” ucapku mengalihkan perhtian

“Tidak penting juga, nanti akan aku ceritakan ketika berkunjng” ucapnya singkat lalu melambai keseorag gadis yang baru saja masuk kedalam kedai ini. Gadis itu mendekat sambil tersenyum namun ketika sampai ditempat, kuliaht senyum itu menghilang ketika dia melihat Sungrin tetapi dengn cepat pula dia mengembangkan senyumnya. Ah ternyata dia adalah Park Shinhye, adik tiri dari Sungrin pantas saja.

“Park Shinye, dia kekasihku” Jongin mengenalkan kekasinya tersebut

“Kami sudah mengenalnya” jawabku malas, sungguh aku tidak menyangka jika kekasih Jongin adalah gadis ini.

KWB POV END

 

KJI POV END

“Kami sudah mengenalnya” jawaban dari Woobin hyung membuatku mengnyrekitkan dahi. Trdengar ada nada malas dan ketidak sukaan ketika dia mengucapkannya..

“Ne kai-ah, Park Sungrin adalah kakak tiriku” ucap Shinye

“Mow? Jadi dia kakak tirimu itu” ucapku kaget. Pantas saja hal ini terjadi.

Ternyata gadis ini adalah kakak tiri yang selalu diceritakan Shinhye kepadaku. Kakak iri yang sudah menghancurkan keluarganya, membunuh ibu dan ayahnya.

“Woobin-ssi, aku sudah selesai. Kita bisa pergi” kudegar gdis yang bernama Park Sungrin tersebut mengakhiri acara makannya dan akan beranjak pergi

“kenapa buru-buru nuna, makananmu masih banya dan aku masih ingin mengobrol dengan hyungku yang satu ini” Selaku sambil menunjukkan smirk milikku.

Tunggu nona, aku ingin kau mendapat sedikit balasan karena atelah menyakiti kekashku

“Iya, Rin-ah. Sebantar saja” ternyat  Woobin hyung juga mendukung keinginanku.

“Mwo, Rin-ah. Oh jadi ini kekasihmu itu eonni” Kudengar Shinhye mengucapkannya sambil menhejek, terdengar bahwa dia sangat membenci kakak irinya terseut.

“Maaf nona, hubungan kami hanya sebatas teman.” Kudengar Woobin Hyung mengklarifikasi pernyataan Shinhye

“Ah sudah akku kira, tidak mungkin ada lelaki yang mau dengan wanita sepertimu” Baru kali ini aku melihat banyak kebencian yang tersirat dari seorang Park Shnhye, gadis ini tentu mendapat banyak penderitaan dari kakak tirinya.

KJI PON END

 

PSR POV

Sedari tadi aku hanya diam. Bersikap cuek dan tidak perduli seperti biasa. Entah apa yang mereka bicarakan sunggu aku tidak tertarik dan tak memperdulikannya. Aku terus memandang keluar jendela, seperti ada hal yang jauh menarik daripada pembicaraan tersebut. Aku sadar sedari tadi ekor mata Woobin terus mengamatiku, lelaki itu terihat khawatir tetapi sungguh aku tidak perduli. Tanpa aku sadari, kini di meja hanya tersisa diriku dan Shinhye. Kutolehkan kepalaku mencari dimana sosok kedua lelaki itu. Tapi nihil batang hidung mereka tidak kelihatan.

“Kau sungguh hebat bisa menggaet seorang Kim Woobin” kudengar nada sinis dalam kalimatnya. Aku mencoba mengabaikannya dan bersikap cuek, seolah hanya ada diriku disini.

“Dasar waita sialan, aku berbicara denganmu” sulut shinhye

Kutolehkan Wajahku, “Apa aku perlu menjawab” entah mengapa selalu suara dengan nada dingin dan wajah datar ini yang selalu muncul ketika aku berbicra dengn Shinhye.

Kulihat wajahnya menengang menahan amarah, tangannya terkepal kuat.

“Kauu!! Akan aku buat ku menderita selamanya wanita jalang. Aku tak akan menikah dnegna kai tetapi aku juga tak akan melepaskannya. Jadi Kau yag akan menikah dengannya. Terpenjara seumur hidup tanpa adanya kasih sayang karena keu telah merebut semua kasih sayang yang kumiliki. Akan kubuat kau seperti ibumu yang pelacur itu” Bisa kulihat smirk yng dia tunjukkan.

Emosiku memuncak beraniny dia mengin ibuku. Dapat kurasakan wajahini mengeras. Kukepalkan tanganku kuat-kuat mencoba menhan emosi sebisa mungkin. Ingin sekali aku menampar gadis yang selalu mengejek dan menghinaku ini.

“Kita lihat saja nanti, apakah aku akan merebut kasih sayang yang kau miliki kembali” jawabku sambil menunjukkan smirk dan melenggang pergi.

Entah apa yang terjadi yang kursakan saat itu adalah tubuhku terdorong kuat dan kini aku dalam kondisi tersungkur kelantai. Kupandang taja dirnya.

“Kau merebut kasih sayang kai. Mimpi kai wanita jalang. Ah mungin dengan menjualkan tubuhmu yang sama seperti ibumu itu kau dapat melakukannya” Shinhye mengucapkan kalimat tersebut taa rasa bersalah.

Aku sudah sangat muakkan, setelah berdiri kulangkahkan kaki in mendekat kearahnya

“Ide yang bagus” ucapku sambil melakukan smirk singkat dan melenggang pergi

Kudengar Shinhye berteriak frustasi, rasakan gadis jahat.

AUTHOR POV

Tepat 1 minggu setelah insiden di kedai. Malam ini keluarga Park dan Kim akan bertemu untuk mebicarakan masalah perjodohan. Kini kelauarga KIM dan PARK telah berada disebuah restoran mewah. Mereka menyewa sebuah ruangan VVIP guna lebih membuat nyaman. Sungrin terliht dtang terlambat. Gadis yang mengenakan gaun warna hitam lenn panjan selutut dari bahan broket yang sangat pas ditubuhnya itu melakukan bow singkat. Kemudian bergabung kedalam acara.

Acara dimulai dengan makan malam dengan hidangan yang sangat mewah. Sungrin tak menyentuh banyak makanan. Dia hanya memakan makanan yang terbuat dari sayuran dan meminum jus miliknya. Tak ada sebuah suara yang terdengar selama acara makan malam, karena memang itulah adat keluarga KIM dan PARK. Setalah acara makan malam yang mewah dan membosankan itu berakhir, tibalah mereka ke acar inti. Tuan Kim Jongkook selaku ayah dari Kim Jongin membuka pembiaraan terlebih dahulu

“Cucumu sungguh sangat cantik tuan Park” pujinya

“Terima kasih” ucap Shinhye lembut sementara Sungrin hanya tersenyum tipis.

“Baiklah pernikahan akan dilakukan 1 bulan dari sekarang. Semua konsep pernikahan aku serahkan kepada nyonya KIM” ucap lelaki tua bernama Park Jungsoo tersebut

“Dengan senang hati tuan park” nyonya kaya tersebut menjawabnya dengan anggun.

AUTHOR POV

 

KJI POV

“Dengan senang hati tuan park” eomma menjawabnya dengan sangat ringan, seolah dia sudah merencanakan ini semua  sebelumnya.

Kulirik Shinhye, gadis itu sungguh cantik malam ini. Gaun hitam lengan panjang selutut bermotif bunga berwarna merah dan memperlihatkan punggung indhnya, sungguh sangat cantik.

Kuliht dia juga memandang kearahku dn tersenyum, akupun menyungging senyum terbaikku kearahnya. Setelah puas melihatnya kulihkan pandanganku kegadis disebelah Shinhye, seorang gadis yang sebenarnya tidak kalah cntik dari Sungrin. Jika Shinhye canti dengan segala sisi terang yang ada disekelilingnya, gadis itu cantik dengan sisi misterius nan dingin seperti putri ice.

“Shit, mata itu sungguh indah” upatku ketika gadis bernama Sungrin itu melihat kearahku dengan tajam. Mata hazel yang terlihat indah namun menakutkan sekaligus. Aku mengalhkan pandanganku dan dari lirik mata kulihat dia tersenyum tipis.

“Siapa adik iparku? Park Shinhye atau Park Sungrin?” tanya kakakku Kim Teoyon penasaran

“Park Sungrin” jawab kakek Park. Kulihat ada sedikit raut keterkejutan dari gadis itu. Aku hanya menyungging sedikit senyum dibibirku. Kulihat Shinhye juga melakukan hal yang sama.

KJI POV END

PSR POV

“Park Sungrin” Suara kakek begitu terdengar dengan jelas ditelingaku.

“Apa Park Sungrin. Gila apa haraboji tidak salah menyebutkan nama” gumamku dalam hati

Sudut mataku menangkap sebuah smirk yng terpasang di wajah Shinhye. Apa lagi yang direncanakan gadis tersebut.

“Maaf, mungkin ada kesalahan. Sangjangnim” ungkapku tanpa ragu sambil memandang tajam kearah mata beliau

“Tidak ada kesalahan, yang akan menikah dengan putra keluarga Kim adalah KAU. Park Sungrin”

Skakmat, tidak ada keraguan dan candaaan dari pandangan mata beliau. Tubuhku tiba-tiba menegang, wajahku yang datar terlihat semakin datar.

“Oh, jadi Park Sungrin yang akan menjadi menanutu. Bagaimana Jongin, apa kau menyetujuinya?” Tuan Kim menanyakan hal tersebut kepada laki-laki yang bernma Kim Jongin itu.

“Kuharap dia menolaknya, pasti dia menolaknya karena dia dan Shinhye masih berpacaran” gumamku dalam hati

“Aku menerimanya aboji” bagaikan petir menyambar diriku, tubuhku seketika kaku, tak ada kata yang bisa keluar ari mulutku.

Kulihat semua orang tersenyum bahagia mendengar keputusan ini. Hanya diriku yang masih termenung, berharap ini hanyalah semua mimpi buruk. Kulirik kakakku Chanyeol, dia juga tersenyum tapi saat mata kami saling beradu senyum itu menghilang tergantikan oleh tatapan mata sendu. Aku merasakan saat ini hidupku tak akan sama lagi, semuanya berubah dalam hitungan sepersekian detik. Entah apa yang mereka bicarakan selanjutnya aku tak mendengarkan.

Entah sudah berapa lama Aku hanya terfokus kepada duniaku sendir, kulihat kini seluruh anggota keluarga telah meninggalkan acara makan malam. Menyisahkan Diriku dan Kai diruangan

PSR POV

 

AUTHOR POV

Tak ada yang membuka pembicraan terlebih dahulu. Kai memperhatikan wanita itu yang sedar tadi hanya melihat kearah luar jendela.

“Apa pemandangan dilur jauh lebih menarik dari pemandangan yang didepanmu nona?” tanya kai yang sudah tidak tahan dengan kesunyian yang tercipta.

Tak ada jawaban dari gadis itu. Membuat kai sedikit mengerm kesal

“Aku bertanya kepadamu Nona park Sungri. Apa ibumu tak megajrimu sopan santu eoh”

Sungrin kontan mengalihkan pandangannya karah Kain, menatap tajam kearah mata biru Kai dengan mata hazel miliknya. Kai yang ditatap tajam dan dingin itu terlihat sedikit kelimpungan. Entah karena tatapan tajam gadis itu atau keindaan mata hael miliknya. Sebuah mata yang indah namun syarat akan keseihan dan kesendirian.

“Kau tak tahu apapun tentang ibuku Kim Jongin-ssi” ucap Sungrin datar dan tajam, terdengar nada ketidaksukaan dari kalimatnya

“Oh ternyta kau bisa berbicra juga. Aku kira kau bisu nona” balas kai tak mau kala.

Sekali lagi sungrin hanya diam dan memandang lurus kearah mata indah Kai. Membut sang pemilik mata gugup dengan pandangan tersebut dan mengalihkan pandangannya. Sungrin hanya tersenyum tipis meliht tingkah laku calon suaminya itu.

“Aku tak ingin berbasa-basi nona. Mari ita buat perjanjian.” Sekali lagi tak ada balasan yang terdengar dari sungrin, membuat lelaki itu sangat kesal bukan main

AUTHOR POV END

 

KJI POV

“Aku tak ingin berbasa-basi nona. Mari ita buat perjanjian.” Aku megawali pembicaraan, tapi lihatlah gadis ini tetap diam.

Sungguh sangat menyebalkan, jika biasanya tak akan ada seorang gadis yang mampu menolak pesonaku tapi kini gadis yang akan menjadi istriku ini seperti tak tertarik kepadaku. Sungguh bisa gila diriku jika terus didiamkan seperti ini.

“Status kita hanya suami-istri tak lebih. Setelah kau menghasilkan anak untukku kita akan bercerai” uangkapku ringan. Yah aku hanya menginginkan dia memiliki anak dariku.

“Aku tak melihat keuntungan dalam perjanjianmu itu tuan” balas sungrin tajam. Lihatlah gadis ini sungguh sangat licik.

“Cih, dasar wanita tidak tahu diri. Apa kau inngin aku membatalkan perjodohan ini sehhingga membuat perusahaan kakekmu itu bangkrut” Aku mencoba mengancam dirinya, dia pikir dia bisa menjatuhkan seorang Kim Jongin, kau salah nona.

“Silahkan saja. Jika kau ingin artis-artismu kehilangan pekerjaan” Dingin dan tegas itu nada yang bisa kudengar dar kalimatnya tadi.

“Sial” umpatku dalam hati

Aku sadar gadis ini memiliki pengruh yang sangat kuat di dunia entertainer, semua pakaian trend yang ada di korea dan dunia adaah hasil tangan dingin miliknya.

“Kau sungguh licik nona, jadi perjajnjian seperti apa yang ku inginkan?” Tentu aku tak mau kalah dari gadis ini. Selama ini jika masalah perdebatan dan kalimat dingin akulah juaranya.

Kulihat dia menatap tajam kearahku, jujur saja aku sedikit gentar dengan tatapan matanya.

“Anak. Akan menjadi milikku” ucap Sungrin pasti dan dingin. Aku sungguh tidak menyngka bahwa syrat yang diajukan hanyalah sepele seperti itu. Tapi anak itu harus menjadi milikku.

“Akan aku setujui sekarang biar nanti aku pikirkan jalannya” gumamku dalam hati

“Baiklah” Aku pada akhirnya menyetujui dengan keputusan itu.

Kuliht dia tersenyum, cantik itu kalimat yang terlintas di kepalaku saat melihat senyum tiis nan singkat miliknya. Tak ada pembicaraan setlah keputusan itu diabuat. Aku menyeringai puas, rencanaku dengan Shinhye akan berjalan dengan lancar.

Flash back on

“Mwo? Apa maksudmu kau tidak ingin menikah Shinhye” sentak jongin

“Oppa, dengarkan aku dulu ne” Shinhye berkata sabil menggenggam tangan Kai kuat dan pandangan yang lembut.

Lelaki yang bernama Kai itu luluh, dia menganggukan kepalanya untuk mendengar penjelasan Shinhye

“Oppa menikahlah dulu dengan wanita sialan itu, buat dia menderita. Aku ingin oppa menghancurkan dia. Membalaskan semua penderitaan yang telah dia berikan kepadaku Oppa. Aku ingin Oppa melakukannya. Ini menguntungkan banyak pihak Oppa. Bisnis keluarga kita dan juga diriku serta oppa.  Buat dia hamil anakmu bair dia mendrita setelah kau ceraika oppa. Sebentar lagi kontrakku akan berakhir setelah itu kita bisa menikah oppa. Bagaimana?” penjelasan Shinhye sunggu membuat Kai pusing.

Melihat wajah Shinhye yang lebut dan teduh serta tersirat luka di dalamnya. Kai menghela nafas berat.

“Baiklah sayang, apapun untukmu” ucap Kai dan langsung menyambar bibir mungil kekasihnya itu’

Flash back Off

KAI POV END

AUTHOR POV

1 Bulan kemudian “PERNIKAHAN”

Suasana ramai dan meriah layaknya sebuah pesta rakyat tengah berlangsung di salah satu gedung ternama di korea selatan. Acara yang mengundang ribuan tamu tersebut adalah acara pernikahan pewaris Kim Company dan Park Corporation, dua perusahaan raksasa korea selatan bahkan dunia. Kedua perusahaan itu sepakat untuk mengikat hubungan kerjasama sebagai besan perusahaan dengn menikahkan putra dan cucu dari kerajaan masing-masing.

Kim Jongin dengan tuxedo hitam yang mewah namun simple berdiri dengan wajah dingin namun menawan bak dewa yunani. Disebelah kanannya tampak derang gadis yang menggandeng lengan sang pria. Gadis itupun terlihat bak dewi dengan gaun hitam dengan aksen bunga dan bagian pudak yang terexplore. Sungrin mendesain sendiri baju pernikahannya, kluarga Kai pada awalnya menolak usulan rancangan sungrin dengan gaun warnah hitam tapi sungrin tetap kekeh dengan pendepatnya. Sekarang lihatlah hasilnya, sungguh sangat luarbiasa cantik dan anggun.

Kedua insan ini menjadi ratu dan raja pada acara tersebut, meski dengan wajah yang sama2 dingin, kedua anak titisan dewa ini terlihat sangat menwan dan tak jarang menimbulkan decak kagum dari para tamu undangan yang datang.

“Tersenyumlah, ini pesta kalian” bisik wanita paru baya yang bernama Kim Hanna, ibu dari seorang Kim jongin. Sang putra hanya sedikit menaikkan sudut bibirnya namun tak lama kemudian wajah datar nan dingin itu kembali ia tunjukan. Sedangkan sang gadis tetap mempertahankan wajah datar dan dinginnya sejak awal, tanpa mau menunjukan ekspresisedikitpun.

Yah, mereka menikah bukan atas dasar cinta, tetapi berlandaskan sebuah pernikahan politik perusahaan. Pernikahan yang dilangsungkan karena akan saling menguntungkan satu sama lain, hal inilah yang menjadikan kedua insan ini enggan untuk tersenyum.

Disudut pesta terlihat seorang gadis yang mengenakan dress berwarna biru memandang kearah kedua ratu dan raja semalam itu. Terllihat seringai yang muncul diwajahnya

“Welcome to the Hell, eonni” ucapnya pelan

Pesta yang menyedot seluruh perhatian warga korea selatan dan dunia itupun akhirnya berakhir, raja dan ratu dari pesta tersebutpun langsung melesat dengan mobi lamborgini aventador menuju kediaman mereka di sebuah apartemen mewah tapi minimalis yang terletak di daerah gangnam.

AUTHOR POV END

 

PSR POV

Akhirnya pesta laknat itu berakhir, pesta yang menyedot seluruh perhatian rakyt kore itu khirny berakhir. Kini aku dan suamiku sudah berada di apartement milik kami. Kami kini telah mengganti pakaian mereka dengan piyama couple pemberian kakak jong in, Kim Taeyon. Sungguh lucu piyama ini. Tak ada pembicaraan yang terjadi, au hanya diam dan menikmati rutinitasku untuk membersihkan cat kuku milikku. Kulirik Jongin sekilas, dia terlihat tidak nyaman duduk di ranjang, bergerak gelisah kekanan dan ke kiri. Setelah selesai melakukan rutinitas ini, aku meletakkan semua perlengkpan di tepatnya.

“Kau tak ingin tidur” ucapku lembut, entah apa yang terjadi yang jelas kini aku akan berusaha menjadi istri yang baik untuknya.

Kulihat dia terkejut dengan nada bicaraku

“Aku akan tidur di kamar tamu, jika kau merasa tak nyaman dengan kondisi ini” ucapnya sambil berdir dan berjalan keluar kamar. Aku tersenyu miring, lelaki ini ternyata bisa gugup juga seperti ini.

“Kau atau aku yang tak nyaman Jongin-ssi.” ucapku pada akhirnya

PSR POV END

 

KJI POV

“Kau atau aku yang tak nyaman Jongin-ssi.”.

Aku membalikkan badan sehingga kedua manik mata kami bertemu, cukup lama aku memandangin mata tersebut, indah.

“Aku siap melawanmu Tuan kim, lakukanlah sesuatu.  aku tidak berpengalaman” Aku membelalakkan mataku terkejut, gila gadis ini sungguh gila.

Kulihat dia kini tengah  membuka ikatan baju tidurnya. Aku berlari kearahnya dan mencegah tangannya membuka tali gaun itu. Astaga bisa gila diriku

“jangan, jangan sekarang !” kataku terengah-engah, nafasku memburu.

“aku… aku sangat tegang, sangat gugup bersamamu. disampingmu. jangan lakukan hal-hal yang mengejutkan dulu. aku akan mati terkena serangan jantung!” aku berkata sambil menutup mata dan menggenggam tangannya.

Kudengar dia tertawa kecil sehingga membuatku mendongak kearahnya

“kau tertawa ?” tanyaku padanya

“kenapa ?” hanya jawaban itu yang keluar dari mulutnya

Perlahan Aku melepaskan tangannya dan menariknya untuk duduk ditepian tempat tidur kami, mengusap kepalanya lembut. Gadis ini luar biasa seksi saat menantangku dan mengatakan kalau dia sudah siap.  Setelah berada didekatnya dan melihatnya tersenyum hatiku menghangat. Tak ada Park Sungrin  yang kukenal dingin dan sinis. Dan saat aku menciumnya berkali-kali, gadis ini hangat dan nikmat disentuh. Dia pasrah, dia menyerahkan dirinya padaku malam ini.

KJI POV END

 

Author POV

Menciumi bibir seksi yang merah itu kemudian turun ke tengkuk dan mulai meraba sesuatu dibalik baju tipis itu, Kai sudah benar-benar kehilangan akal sehatnya. Dan gadis itu merasa melayang, untuk pertama kali dia disentuh seintim ini. Sungrin mengeluarkan desahan pertamanya. yang membuat kai semakin brutal mencium leher jenjang gadis cantik itu.

“ahhhhh……” desahan Sungrin semakin panjang kala Kai menghisap kulit lehernya.

Tangan Kai perlahan membuka gaun itu dan kembali mencium bibir Sungrin panas.
“buka mulutmu sayang, aku ingin lidahmu” ujar kai disela ciumannya

Sungrin yang tidak berpengalaman hanya menurut saja dan menerima perlakuan Kai.

Menghisap, menggigit kecil bibir gadis itu sambil meremas payudara Sungrin yang tergenggam penuh ditangannya.

Ah sial, gadis ini benar-benar masih perawan asli. Bagaimana caranya dia menjaga barang-barang yang menggairahkan ini begitu lama tanpa pernah disentuh siapapun?

“biar oppa bantu buka bajumu sayang ” kata Kai sambil melepaskan gaun itu dari tubuh Sungrin.

Gadis itu terlihat kikuk dan malu, untuk pertama kali bagi Kai ia melihat Sungrin mengeluarkan mimik seperti itu.

“santai saja sayang…”
Kai kembali menciumi bibir Sungrin sambil membuka bra miliknya dan segera memegangi payudara yang menggantung indah itu.

“aahhhh…ahhh…..kaiiiihhhhh”
Sungrin mendesah nikmat saat Kai turun kebawah dan menjilati dadanya yang polos tanpa bra.

“apa ini nikmat sayang ? kau masih benar-benar asli..” Kai berkata disela desahan Sungrin yang semakin kuat.

“engggghhh….”
Sungrin seakan mencoba menahan desahan dari bibirnya , namun terlalu tidak tahan melihat Kai memperlakukannya seperti ini.

Kai membaringkan Sungrin dan membuka celana dalam yang hanya satu-satunya benda yang menempel ditubuh Sungrin.

“oppa, tunggu. aku… aku bantu lepaskan bajumu..” Sungrin langsung duduk dan membuka baju kai menunda kegiatan Kai selanjutnya. Lalu entah dapat dorongan dari mana ia berani mencium leher kai yang putih.

Menghirup feromon pria itu dan merasakan bau yang wangi dari tubuh kyuhyun.

Kai yang awalnya terkejut lama-lama menikmati ciuman Sungrin dan membiarkannya lebih jauh.

Bahkan Sungrin sekarang sudah memegang batang yang menegang panjang diselangkangan Kai.

“oppa tak tahan lagi chagi.. besok kita lanjutkan main-mainnya” kai mendorong tubuh telanjang Sungrin hingga tertidur dan kemudian menindihnya pelan.

“ini akan sedikit sakit sayang…” kai memperingatkan dan hanya dibalas anggukan oleh Sungrin.

perlahan tapi pasti gerakan kai menerobos lubang vagina itu dan Sungrin mulai menangis merasakan perihnya.

“sakiittt oppa, perihhhh” katanya sambil bersimbah air mata

“oppa mencoba sepelan mungkin, kalau dihentikan akan lebih sakit sayang” Sungrin hanya mengangguk sambil meremas rambut Kai melampiaskan rasa sakitnya.

Kai menciumi bibir eunji yang langsung diterima Sungrin dan menghisapnya kuat mengalihkan rasa sakitnya, hingga akhirnya saat itupun tiba.

Kejantanan Kai tertancap sempurna didalam sana dan desahan lega mereka segera terdengar sesaat setelah penyatuan itu.

Kai mengusap air mata Sungrin, ia bisa merasakan darah mengalir disela lubang yang ditusuknya dengan si junior dibawah sana.

“maafkan aku sayang..” Kai mencium kening Sungrin melihat wanita itu menangis kesakitan karena ulahnya.

Tanpa menunggu lama, setelah penyatuan yang melelahkan itu kai menggoyangkan pinggulnya naik turun pelan pelan kemudian cepat, membuat desahan keduanya terdengar jelas

“ahhhh….. ahhh… oppaahh….” desahan Sungrin membuat Kai semakin semangat melakukan aktifitasnya.

“mendesahlah chagi, sebut namaku..”

“ahhh,, ahhh… kaiihh.. ahhh… lebih cepat… ahh…” Sungrin menantang Kai dengan suaranya yang terdengar seksi saat ini.

“ahhhh fasterrrr…. kaiihh”

“ahhh sial.. kau sempitt.. sayanghhh,, ah nikmat sekali… ahhh…,,

Kai terus menggenjot pinggulnya dengan serampangan, ia merasa dimanjakan oleh pijatan vagina Sungrin yang sempit. seakan menyedot penisnya lebih jauh kedalam sana. Merasakan surga dunia yang tidak ada duanya.

“aahhh… kaiihh… ahh oppahhh… fasterr….”

“ahhh chagii… kau sangat Indahh… ini nikmat sayanggghhh…”

“ahhh… oppaahh aku aahh….
“bersamaa sayangkuh…ahh…

Setelah mencapai pelepasan bersama dan mulai kembali ke dunia nyata, Sungrin merasa malu dengan apa yang dia lakukan barusan. Kai yang menyadari itu langsung mencium pipinya pelan.

“perawan akan selalu malu setelah pelepasannya bersama sang pria” kontan kata-kata Kai membuat Sungrin tak berani menatapnya. Benar-benar malam yang indah. gumam Sungrin dalam hati.

“aku tak tahu kalau seks senikmat ini..” Sungrin membuat Kai tersenyum senang.

Kemudian mengeluarkan penisnya dari dalam vagina Sungrin diiringi desahan yang membuat Kai merinding.

“Tak perlu mendesah lagi, kau hanya akan membuatku menindihmu lagi” jawab Kai galak

“Bukankah pengatin baru akan melakukannya lebih dari satu kali ?” ujar Sungrin menantang.

Dan tanpa menunggu lagi Kai melanjutkan bercinta sesi keduanya malam itu.

AUTHOR POV END

 

KJI POV

Pagi hari tiba, Kai terbangun karena suara seseorang yang membangunkannya.

“Kai. Irona.” Ucap suara itu lembut

“5 menit lagi Shinhye-ah”

Dengan kesadaran yang hampir terkumpul aku terlonjak kaget ketika mendapati Sungrin tengah berdiri disampingku dan mengenakan dress jauh diatas lutut berwarna putih dan sedikit terawang. Sementara diriku masih dalam keadaan naked dibawah selimut karena kejaidan semalam.  Kulihat Sungrin beranjak keluar kamar

“Sial apa dia marah karena aku salah menyebutkan namanya” gumamku dalam hati.

Aku segera melesatkan tubuhku menuju kamar mandi untuk membersihkan badan. Sekitar 20 menit kemudian aku telah selesai mandi, kulihat Sungrin tengah menyiapkan pakaian kerjaku, sebuah kemeja polkadot hitam putih dipadu dengan jas hitam dan jelana yang senda dengan jasnya, formal tapi terkesan casual.

“Sarapan sudah siap” ucapnya kembali dingin.

“Kau tak perlu menyiapka pakaianku, aku tidak suka orang lain menyentuh barang milikku” ucapku tak kalah dinginnya.

Tapi Sungrin hanya melenggang pergi menuju kearah dapur. Setelah mengenakan pakaian yang disiapkan olehnya aku duduk di meja makan. Sungrin dengn cekatan  menghidangkan masakan yang telah dibuatnya. Hanya nasi goreng kimchi untukku dan salad sayur untuk dirinya. Kami makan dalam keadaan diam, entalah aku merasa Sungrin yang hangat kemarin malam kini telah menghiang menjadi dirinya seperti biasa.

“Letakkan saja di wastafel, nanti akan aku cuci” seru sungrin seraya meninggalan meja makan, gadis itu hanya memakan sayur tetapi tidak menghabiskannya, pantas saja tubuhnya kerig seperti itu. Dengan langkah cepat kutarik tangan Sungrin kuat. Membuat tubuh gadis berbalik menghadapku.

KJI POV

 

AUTHOR POV

“Apa kau mencoba untuk merayuku nona?” tanya kai dengan tatapan tajam

“Merayu? Apa maksudmu tuan?” Tanya Sungrin.

“Pakaianmu, gantilah” ucap Kai tajam

“Dan hentikan semu kelakuan konyolmu ini, apa kau merasa menjadi seorang istri karena sex kita semalam? Ayolah, itu hanya sebuah kebutuhan untukku? Lanju kai dingin dan tajam

“Aku hanya mengikuti air mengalir. Mungkin ini hanya status bagimu. Tapi bagiku menikah berarti kau sudah menjadi istri seseorang. Bahagia atau tidak itu urusan nanti, entah kita menjadi teman atau musuh mari kita putuska kelak. Aku hanya mencoba menjalankan kewajibanku dan membangun pertemanan denganmu.” Kai terlihat terkejut, untuk pertama kalinya dia mendengar gadis itu berkata panjang lebar.Sungrin beranjak keluar apartemen terlebih dahulu, meninggalkan kai yang masih terpaku di tempatnya.

AUTHOR POVE END

 

AUTHOR POV

Kai membanting keras tas kerjanya ketika sampai dikantor. Pria itu sangat kesal di hari pertama pernikahannya.

Tok tok… suara intu ruangan kai terdengar

“Masuk” Seru Kai dengan suara tegas

“Mianhamnida Presdir, Park Sangjangnim memanggil anda” ucap sang sekertaris.

Terlihat kerutan di kepla Kai, untuk apa ayahnya memanggilnya sepagi ini.

“Baiklah” ucap Kai lalu bergegas menuju ke tempt obilnya berada dan melajukannya menuju perusahaan pusat ayahnya tersebut.

Tidak sampai 30 menit Kai telah sampai ke perusahaan tersebut.

“Tuan sudah menunggu anda di dalam” ucap sekertaris Yoon

“Terima kasih Ajushi” ucap Kai lalu melenggang masuk kearah kantor.

Dia melakuka bow ingkat kearah ayahnya

“Kau sudah datang, duduklah Sungrin juga ada disini”

AUTHOR POV END

 

KJI POV

“Kau sudah datang, duduklah Sungrin juga ada disini” kulirik sofa di depan ayahku dan memang kursi itu tidak kosong tetapi terdapat seoarng gadis yang tengah duduk disana.

Aku berjalan dan duduk disamping gadis itu. Kulihat senum terkembang di bibir ayahku.

“Aku senang akhirnya kalian menjadi suami-istri” ucap ayahku masih dengan senyum di bibirya

Aku membalas senyuman itu dan Sungrin gadis itu ternyata masih diam dengan wajah datar miliknya

“Maafkan Aboji karena sudah memanggil kalian sepgi ini. Ada hal penting yang harus aku sampaikan kepada kalian” Ayah berkata dengan nada tegas dan pasti. Aku penasaran dengan apa yang akan beliau sampaikan sehingga memanggil kami sepagi ini.

“Ne aboji. Gwancenayo” Sungrin menjawab kalimat tersbut.

“Aboji tahu kalian menolak mengadakan honeymoon karena kesibukan kalian. Tetapi sebagai orang tua kami merasa menyesal karena seharusnya kalian menikmati liburan tersebut” terdapat jeda darikalimat aboji, kulirik sungrin masih mendengarkan dengan cukup khidmat. Sepertinya aku tahu arah pembicaraan aboji kali ini.

“Kami sebagai orang tua menghadiahkan kalian paket honeymoon ke pulau Jeju” ucap Ayahku pada akhirnya. Sudah kuduga mereka tidak akan menyerah untuk memaksa kami berbulan madu.

“Mianhamnida, aboji. Ttapi kami sekarang sedang sibuk dengan urusan perusahaan” aku mencoba menolak dengan halus, takut menyakiti hati ayahku. Tapi kulihat senyum malah terkembang dibibirnya

“Sudah aboji duga kalian akan menolaknya dengan alsan pekerjaan. Tenang saja, disana kalian juga akan bekerja terlebih dahuu setelah itu liburan. Kau ingat dengan proyek wedding dress milikmu Sungrin-ah? Kau akan melakukannya disana, aboji sudah mengaur semuanya dan untuk kau Jongin. Tidak ada penolakan” seru ayah tegas. Kulihat Sungrin hanya diam. Cih wanita ini selalu saja diam.

Pada akhirnya kamipun harus berbulan madu ke jeju dan kami berangkat 1 minggu dari sekarang.

KJI POV

PSR POV

Disiniah kami sekarang, pulau jeju. Abonim dan eommonim merencanakan ini semua untuk bulan madu diriku dan Jongin. Kami disini selama 5 hari, 2 hari untuk pemotretan rancanganuterbaru dan 3 hari untuk honeymoon.

Hari pertama diriku tiba aku sudah sangat sibuk sekali, saat kami landing kami lansung mengyiapkan take untuk tempat pemotretan. Kai dia tidak bersama diriku, sejak landing dia sudah menghilang entah kemana dan aku tidak perduli.

“Rin-ah, ada masalah” kudengar Woobin berkata dengan suara tersendat kepdaku karena sehabis berlari

“Wae?” tanyaku

“Han Hyo Jo. Dia tidak bisa hadir dalam pemotretan karena barusan ada berita tentang skandal sex dirinya”

Aku memejamkan mataku kuat, ini adalah hari pengambila gambar pertama kami dan sanga model membatalkannya dengan seenaknya saja karena skandal tersebut.

“Minta seluruh kru untuk istirahat terlebih dahulu dan tunggu kabar dariku” aku mengintruksikan kepada Woobin dan segera melesat menuju ke mobil mengambil Tablet milikku.

Nihil, tabletku tak ada. Aku mencoba mengingat dimana aku menaruhnya. Ah matta masih di kamar. Kulangkahkan kakiku menuju kearah hotel tempatku menginap. Tidak jauh dari lokasi pemotretan.

PSR POV

 

AUTHOR POV

15 menit sungrin sudah masuk ke dalam kamar yang akan dia tempati bersama Kai saat bulan madu. Dia menemukan tablet, sekarang dia harus mencari catatan miliknya. Sunyi, mungkin Jongin belum kembali. Sungrin melangkahkan kakinya menuju kearah kamar, tapi dia malah mendengar desaahan aneh yang keluar dari sana. Betapa terkejutnya dia saat mendapati Shinhye berada diatas Kai dan melakukan sex. Tak menghiraukan mereka Sungrn mengambil koper miliknya dan menyeretnya keluar kamar.

“Ohhh, eonniii. Kau disniiii” Sungrin mendengar Shinhye berkata kepadanya dengan suara yang mendesah

“Maaf mengganggu. Aku hanya ingin mengambil barang” Ucap Sungrin sambil menyeret kembali kopernya menuju keluar kamar. Entah apa yang dipikirkan gadis ini saat melihat uaminya sedang bercumbu mesra dengn adik kandungnya di kamar mereka.

AUTHOR POV

 

KJI POV

“Ohhh, eonniii. Kau disniiii” Kudengar Shinhye mengucapkan kalimat tersebut tapi bukan kearahku dan betapa terkejutnya diriku mendapati Sungrin tengah berdiri sambil menyeret koper miliknya. Sial apa yang aku lakukan pasti sungrin berpikiran macam-macam tentang diriku. Tapi tunggu apa perdulliku, dia hanyalah orng asing yang masuk ke dalam hidupku.

“Maaf mengganggu. Aku hanya ingin mengambil barang” Kudengar Sungrin berkta sambil menyeret kembali kopernya. Dingin dan tidak perduli itulh yang aku tangkap dari nada bicaranya. Kai kau begitu bodoh menghawatirkan perasaan gadis tersebut. Akupun melanjutkan aksiku dengan Shinye kembali

KJI POV END

 

PSR POV END

Aku hanya bisa terduduk diluar kamar sambil memegangi koper milikku dengan kuat. Ku tersenyum mengejek melihat kondisiku saat ini. Pa yang aku harapkan dari pria brengsek semaca Kai. Dengan segera aku mengambil buku catatan miliknya dalam koper. Sungrin menghubungi seseorang lewat tablet miliknya. Tapi nihil semu orang yang dia telvon engaturkan permohonan maaf karena mereka sedang dalam keadaan tidak dapat melakukannya. Sungrin memejamkan matanya kuat-kuat. Tidak dia tidak bisa menyerah begitu saja. Terlintas dlam pemikirannya untuk menggunakan Sinhye sebgai modelnya.

Ting tong…. suara bel berbunyi. Sungrin bergegas menuju karah pintu dan dia mendapati Woobin tengah berdiri disana dengan nafas yang tersengga-senggal

“Kamii… kamii … sudah … menemukan solusinya” Woobin berkata dengan terputus-putus

Sungrin mempersilahkan Woobin masuk dan menyuguhkan botol air mineral yang langsung diteguk habis olehnya

“Solusi seperti apa Woobin-ssi?” tanyaku

“Park Shimhye, kudengar dia sedang ada disini. Dia bisa menjadi mode kita” seru Woobin riang.

Tepat seperti pemikiranku, Shinhye. Aku berfikir keras, itu akan susah mengingat Shinhye memiliki tubuh yang sedikit berisi dan lebih pendek dari Han Hyo Joo. Gadis itu akan tenggelam di dalam gaun tersebut dan sanat tidak pas.

“Shinhye tidak akan terlihat’ ucapku datar

“Maksutmu” tanya Woobin lagi

“Han Hyo Joo dan Park Shinhye, tubuh mereka berbeda” ucapku memberi penjelasa singkat.

Kulihat Woobin berpikir dan dia menganggukkan kepalanya sekilas.

Aku berdiri dan melangkahkan kaki menuju kearah balkon ruang tengah tersebut.

“Ketemu” ucap Woobin sambil menggegam tanganku erat dengan mata yang bersinar

Bersamaan dengan itu kulihat Kai dan Shinhye keluar dari kamar dan melihat kearah kami

“Apa yang kau lakukan Park Sung rin” sentak Kai Marah….

 

TBC …….

Maaf Cerita abal-abal dan typo kanan kiri. Jika kaian penasaran siahkan tunggu kelanjutannya… Ghamsamnida…

23 pemikiran pada “Baby Don’t Cry (Chapter 1)

Tinggalkan komentar