Never Hurt You (Chapter 2)

(FF / YAOI) NEVER HURT YOU ( BAEKYEOL)

 

Title : NEVER HURT YOU ( Chapter2 )

Author : Genie Bacon / Byun Genie

Pairing : Baekyeol ( Baek Hyun , Chan Yeol)

Main Cast : Park Chan Yeol, Byun Baek Hyun

Rate : T . amannn ­>_<

Lenght : Chaptered ( 1 to 5 )  ? #author mikir 😀

Genre : Sad, Romance, tentuin aja sama reader tercinta #ngacir >_<

 

A/N : FF ini lanjutan dari chapter 1 , ya iyalah thor -_- .­Maaf jika rada-rada gaje, Typos T_TMaklum ini baru kali keduanya author buat FF baekyeol. Trim’s kepada reader tercinta yang telah memberi saran dan comment di chapter sebelumnya, gomawo ~ :* #flying kiss.

Comment dari reader menjadi penyemangat buat author untuk membuat chapter ke-2 ini

#gubrakk. Semoga di chapter 2 ini tambah banyak saran untuk chapter selanjutnya. Emangnya mau berapa chapter thor? -_-“  lihat respon dari reader dulu >_<

Oh ya ini ff buatan saya sendiri , don’t be plagiat ne ~ :3 #senyum badai.

 

Don’t like ? Don’t Read.

 

 

HAPPY READING

 

 

****************

Dalam pelukan hangatnya, terdengar ucapannya yang lembut

 “Mianhe, jangan menangis lagi ne?”

Dia menatapku lembut dan aku semakin memeluknya erat. Berharap sakit ini hilang, mungkin. Tiba-tiba pintu kamar Chanyeol terbuka dan seorang yeoja berdiri disana melihat kami……

CHAPTER 2

>Author POV<

Ketika pintu terbuka , terlihat seorang yeoja manis sedang terpaku melihat Chanyeol dan Baekhyun yang sedang dalam posisi berpelukan. Yeoja yang seumuran dengan Chanyeol itu bernama Yuri, yeoja manis dengan rambut hitam yang sangat cantik dipandang mata itu membelalakkan matanya karena kaget. Sadar bahwa Chanyeol tak akan melepaskan pelukannya dari Baekhyun, akhirnya Yuri berdehem kecil

“ Ehemm.. Oppa, Chanyeol Oppa?”

Deheman dari Yuri tersebut sukses membuat Baekhyun segera melepas pelukan Chanyeol. Entahlah Chanyeol dan Baekhyun mungkin terlalu larut dalam pelukannya hingga melupakan bahwa Yuri ada disana.

>Chanyeol POV<

Ketika pintu itu terbuka aku melihat Yuri disana sedikit kaget melihat aku dan Baekhyun yang sedang berpelukkan.Dari awal aku sudah mempunyai naluri bahwa yang datang menemuiku adalah Yuri. Yeahh.. Setiap hari dia terus berkunjung kesini, ahhh sudahlah entah apa yang dia cari ke tempat ku. Aku tak menghiraukannya , pelukanku pada Baekhyun tetap ku eratkan hingga akhirnya Yuri berdehem ,

“ Ehemm.. Oppa, Chanyeol Oppa?”

Cihhh.. aku sedikit kesal, akibat dari suara Yuri Baekhyun melepas pelukanku. Huffttt aku memandang wajah namja mungil nan mempesona itu kini menunduk. Oh God, jangan bilang dia takut pada Yuri..?! Aku merasa Baekhyun cenderung takut dengan orang yang dianggap asing olehnya. Seberat apa beban yang dia pikul selama ini aku tak bisa membayangkannya, aku tak akan membiarkan hal yang lebih parah terjadi. Sedikit demi sedikit aku akan membuat dia merasa nyaman dengan kehidupan yang ada, pasti !

“Hei dia Cuma yeoja semuran kita Baekhyun.. Dia adalah anak dari teman bisnis appa”

Aku berbisik pelan ketika Baekhyun terus menundukkan wajahnya. Aku tak ingin namja mungil ini merasa terancam oleh siapapun juga termasuk Yuri.

“Anni~ aku hanya ma.. malu ketika dia melihat aku memelukmu..”

Baekhyun akhirnya buka suara dengan pelan dan hampir tak bisa ku dengar.

“ Haha ne? Baekki emang apa salahnya memeluk temanmu jika kamu merasa sedih?”

Aku mencubit pipinya pelan, dan dapat ku lihat dia tersenyum dengan wajah yang mulai memerah.

“ Kajja kita temui  Yuri,, lihat dia sudah cemberut diabaikan ..”

Akuterkekeh dan menarik tangannya untuk mengahampiri Yuri yang telah kelihatan kesal karena tidak dianggap ada dari tadi. Oops .. aku bisa bertaruh, dengan kebaradaan Baekhyun disisiku aku pasti bisa melupakan segalanya, karena pesona yang diberikan oleh Baekhyun melebihi dari siapapun yang pernah dekat denganku..

 

>Baekhyun POV<

Ya ampuun , apa yang aku lakukan? Aku terpukau oleh namja jangkung yang tampan ini sehingga aku merasa nyaman berada dalam pelukannya.Baekhyun kamu juga membalas pelukkannya! Teriakku dalam hati.

Bahkan ketika pintu terbuka dan seorang yeoja beridiri disana aku masih belum bergeming. Entahlah ini adalah kali pertamanya ada seseorang yang memelukku dengan tulus, meleburkan sedikit dari rasa perih yang bersarang di dalam dadaku selama ini. Aku segera melepas pelukan kami ketika tersadar oleh suara yeoja kecil itu.

Kecil, ya kecil, dia sedikit lebih pendek dariku dan dia terlihat cukup manis dengan gaun casual berwarna pink ditubuhnya itu. Entah aku salah lihat atau apa, raut wajahnya sedikit sendu melihat aku dan Chanyeol. Belum sempat aku menanyakan perihal siapa gadis itu, Chanyeol sudah lebih dulu mengatakannya.

“Hei dia Cuma yeoja semuran kita Baekhyun.. Dia adalah anak dari teman bisnis appa”

Ku dengar suara bass milik Chanyeol menjelaskannya pelan ditelingaku. Huwaa , apa-apaan ini, detak jantungku tak karuan ketika wajah tampannya mendekat ke telingaku. Tidak ingin terlalu lama mengulur waktu, aku menjawab seadanya.

“Anni~ aku hanya ma.. malu ketika dia melihat aku memelukmu..”

Well, itu adalah perkataan paling konyol yang pernah aku katakan. Bukankah tadi kami berpelukkan karena aku menangis mengingat kesulitan hidup yang aku jalani? Kenapa aku jadi berkata seolah-olah aku mengatakan bahwa kami baru saja berpelukkan sebagai pasangan kekasih?! Aku pasti sudah memukul kepalaku sendiri jika tidak ada Chanyeol dan Yuri yang melihatku sekarang. Pabbo !! Aku merutuk dalam hati. Aku menunduk menahan malu dengan apa yang ada telah ku katakan tadi.

“ Kajja kita temui  Yuri,, lihat dia sudah cemberut diabaikan ..”

Aku menoleh ke arah Chanyeol yang terkekeh dan menarik tanganku ke tempat gadis yang bernama Yuri tersebut. Sesampainya di depan pintu di tempat Yuri berada, Chanyeol segera menyapanya, ramah dan lembut.

“ Hei, Apa kabarmu hari ini nona kecil ? Jangan bilang nona manis ini sengaja datang kesini karena merindukan aku yang tampan ini ya.. hahaha ”

Chanyeol terlihat mencubit kecil pipi Yuri yang sukses berubah menjadi merah oleh perlakuan Chanyeol kepadanya. Aku ikut tersenyum kecil melihat hangatnya namja jangkung ini kepada yeoja yang bernama Yuri itu. Pasti dia memiliki banyak teman yang menyayanginya. Hufttt aku menarik nafasku dengan berat , bila dibandingkan dengan aku. Kehidupannya jauh berbeda, bagai siang dan malam.

“Ne~ aku rindu oppa.. Oppa~ kenapa lama sekali tadi. Kenapa pakai bisik-bisik dulu dengannya!”

Omona .. aku kaget ketika gadis yang bernama Yuri tadi sedikit membentak Chanyeol?! Apa tidak salah, hei aku bahkan tak berniat untuk bisik-bisik dengannya. Aku sedikit mundur kebelakang, aku tidak siap memulai permasalahan baru dengan gadis yang bernama Yuri ini. Aku sudah cukup menderita dan aku sudah cukup muak dengan masalah yang bahkan tak bisa ku tanggung sendiri.

Belum sempat langkahku mundur “Greb..” sebuah lengan kokoh melingkar dipinggangku dan menarikku kesisinya. Siapa lagi kalau bukan Park Chanyeol yang telah membuat aku hampir berteriak karena kaget. Dia memaksaku menatap kepada Yuri.

“Hmm.. Yuri, perkenalkan dia Baekhyun teman baru oppa. Dia disini karena kemarin dia mengalami luka ditangannya..”

Ku lihat Chanyeol berusaha menjelaskan dengan lembut kepada Yuri sambil mengelus rambut hitam yang dimiliki Yuri. Dia kelihatan cukup sabar menghadapi gadis itu.

“Cihh,, Kenapa oppa sampai berteman dengan bocah kumal ini sih ! Coba lihat, dia itu kotor, dekil, kumuh …dan terlebih lagi dia bau! Ihhhh anjing Kai oppa aja lebih rapi daripada dia!”

Apa ?! Perkataan pedas apa yang baru saja aku dapatkan dari Yuri?! Aku menggigit bibir bawahku berusaha menahan pedih yang aku dapatkan secara mendadak. Aku tidak menyangka kalau itu akan terjadi..

“ Yuri !! Jaga perkataanmu, dia teman oppa. Dia tidak seperti yang kamu katakan. Jangan berkata seperti itu lagi, atau…”

Kali ini Chanyeol terlihat sangat marah, aku dapat merasakan dia mengepalkan tangannya. Oh tidak, aku tak ingin hal buruk menimpa “teman” baru ku ini. Aku tak mengharapkan dia memiliki masalah dengan orang-orang yang dia kenal selama ini hanya karna aku namja miskin dan tidak pantas menjadi temannya ini.

“Atau apa oppa? Dia itu miskin, aku sering melihatnya di toko buku sering dimarahi oleh yeoja tua yang disana, dan lihat bajunya yang sering dia pakaipun sangat tidak layak. Ayolah oppa..~ apa Sehun oppa dan Kai oppa belum cukup jadi teman oppa ?! ”

Deg .. deg aku tak tahan untuk mendengar apapun lagi dari mulut Yuri. Aku melepas tangan Chanyeol yang berada di pundakku dari tadi dengan kasar. Kemudian aku berlari menuju tas sekolahku yang lusuh , aku terus menundukkan wajahku agar tak ada satupun dari mereka manusia kaya dan terhormat itu melihat air mataku yang mengalir dengan cepat. Aku tak ingin melihat kepada Chanyeol sekarang, entah apa ekspresi yang dia miliki karna kejadian ini. Aku tak peduli !? Yang ada dalam fikiranku sekarang adalah aku ingin pulang.. !!

“Terimakasih Chanyeol-ssi atas pertolongannya kemarin. Mulai dari sekarang jangan menganggu kehidupanku lagi arasso? Hiks, hiks bukankah dari awal sudah ku katakan bahwa aku tak butuh teman .. ”

Aku membungkukkan badanku memberi hormat kepada namja jangkung yang telah menolongku kemarin. Tanpa bisa ku tahan dan tanpa sengaja isakan tangis yang ku tahan dari tadi keluar.

“ Andwe, Ya! Baekhyun , kita baru saja berteman. Aku tak mau !”

Chanyeol tidak terima dengan keputusanku, dia protes tapi tangannya dipegang erat oleh gadis manis yang judes yang bernama Yuri tadi. Aku tersenyum miris dan segera berlari dari sana, aku terus menghapus air mataku dengan kasar. Sakit , rasanya sakit di dalam dadaku bertambah lagi. Rumah besar yang mewah ini cukup membuatku lelah untuk menemukan jalan keluar. Jujur saja, aku bingung .

“ Loh,, bukannya tuan adalah teman tuan muda Chanyeol yang kemarin? Tuan mau kemana?”

Seorang pelayan tua menghampiriku yang berlarian kesana kesini mencari jalan keluar. Aku bersyukur akhirnya akan ada yang menunjukkanku jalan keluar.

“ Jalan keluarnya kemana? Aku mau pulang, eommaku tadi menelpon “

Aku berbohong , mana mungkin eommaku tahu dengan keadaan hidupku sekarang peduli saja tidak!

“Oh.. Tuan lurus saja setelah lorong ini belok kiri ”

Aku menganggukkan kepalaku tanda mengerti dan tanpa membuang waktu lagi aku berlari meninggalkan pelayan tua tersebut.

 

>Author POV<

Setelah kepergian Baekhyun, Chanyeol berusaha mengejar Baekhyun namun sayangnya tangannya digenggam dengan erat oleh Yuri. Fikiran Chanyeol sekarang berkecamuk luar biasa, dia bingung harus bagaimana sekarang. Yuri adalah anak teman bisnis appanya, ayah yuri adalah investor paling berpengaruh dalam perusahaan yang dikelola appa Chanyeol. Di masa lalu ketika Chanyeol dan Yuri masih kelas 2 Sekolah Menengah Pertama, Chanyeol pernah dihukum oleh appanya karena Chanyeol tidak mau menemani Yuri ke taman hiburan. Yuri mengadu ke ayahnya, entahlah yang Chanyeol ingat adalah punggung appa Chanyeol yang membelakangi Chanyeol ketika itu Chanyeol dikurung di kamar dan dimarahi habis-habisan.

Hal tersebut menjadi trauma sendiri bagi Chanyeol sehingga dia akan kesulitan menghadapi Yuri yang terlalu agresif dan posesif terhadapnya.

“ Oppa, jangan marah ne~ aku melakukan ini untuk menjaga nama oppa juga , oppa kan populer”

Yuri bergelayut manja di lengan Chanyeol. Sedangkan Chanyeol menatap kosong, dia sibuk dengan fikirannya yang cemas mengkhawatirkan namja mungil yang dia kagumi selama ini.

“Oppa , kau dengar aku?”

“ Ne~ Yuri sekarang pulang ya? Oppa mau membereskan kamar oppa dulu? Lihat kamar oppa jadi kumuh karna namja dekil tadi”

Chanyeol membujuk yuri dengan hati-hati agar Yuri mau segera pulang. Dia bahkan mengatakan hal yang buruk tentang Baekhyun #Chanyeol tega kali ya! T_T abaikan author sarap ­-_-“

“ Wae ? kenapa bukan pelayan oppa saja yang membersihkannya oppa?”

Rajuk Yuri sambil menggembungkan pipinya dan tangannya disilangkan didepan dadanya.

“ Kamu tahu sendirikan mereka sering ceroboh, Oppa gak mau barang-barang oppa rusak gara-gara mereka”

Bohong ! sudah jelas itu bohong. Mana mungkin Chanyeol menganggap pelayan-pelayan dirumahnya tidak becus, bahkan pelayan rumah keluarga Park adalah pelayan yang terlatih dan handal dalam melakukan pekerjaan rumah.

“ Ne~ sampai ketemu besok Oppa”

Akhirnya Yuri menyerah dan pergi meninggalkan Chanyeol. Tentu saja dijemput oleh body guardnya yang setia, Lay. Ketika Yuri pergi Chanyeol bergegas mengganti baju dan mengambil mobilnya digarasi. Dia mengendarai dengan kecapatan yang tinggi, entahlah bayangan Baekhyun menghantuinya.

> Chanyeol POV <

Oh Tuhan .. Ya ! Park Chanyeol pabbo ! kenapa kamu diam saja melihat namja mungil yang ingin kamu lindungi itu disakiti dihadapanmu eoh?! Kau benar-benar bodoh Chanyeol. Aku terus merutuk dalam hati atas kejadian yang tak terduga tadi, Jika saja Yuri bukan anak dari teman bisnis appa yang penting sudah dari tadi aku membekap mulutnya pakai kaus kaki Sehun! # lohh?! Kok thehun  dibawa-bawa? Ok abaikan >_<

“ Aishhhh, Baekhun..”

Aku mendesah pelan sambil terus mengemudi dengan cepat. Aku cukup liar dalam mebawa mobil, arghh masa bodoh , yang ada dalam fikiranku sekarang adalah namja mungil itu pasti sedang menangis disuatu tempat. Pasti !

Jam 7 malam, aku melihat pada jam tanganku. Aku tak bisa menemukan Baekhyun disekolah atau di toko-toko buku yang kukira itu adalah tempat Baekhyun bekerja. Aku menghentikan mobilku pelan, dan menarik nafasku . Lelah, aku mengacak frustasi rambut kuberwarna coklat ini, poni coklatku yang panjang aku tiup-tiup frustasi.

“ Drtttt.. Drtttt.. Drttttt”

Handphone yang berada dalam saku jaketku bergetar dan aku segera mengangkatnya ketika ku lihat disana tertulis nama sahabatku Kai.

“ Ne..? Ada apa kau menelponku jam segini? Jangan bilang mau pergi ke klub lagi “

Aku memutar bola mataku malas , aku mempunyai firasat kali ini si kamjong menelpon untuk membujukku pergi ke klub malam.

“ Ya ! Tiang listrik! Aku dengar dari Yuri tadi kau bersama seorang namja dekil dan kumuh dalam kamarmu, hahaha murahan sekali kau tiang”

Suara cempreng Kai membuatku emosi,

“Ya ! kau jangan pernah mengatakannya seperti itu ! Dia jauh lebih manis dari pada yeoja-yeoja di klub yang sering kau temui itu ! Kau dengar dasar kuali ? Namja mungil itu adalah namja yang ku ceritakan padamu waktu itu”

Aku uring-uringan membalas ledekkan dari sahabat dekatku itu.

“ ne~ arasso.. Aku Cuma bercanda tiang , aku Cuma ingin menanyakan kau sudah tahu namanya eoh?”

“ Sudah, sekarang aku sedang frustasi mencari dia yang tadi berlari sambil menangis. Kau tahu Kai, aku merasa sesak yang amat sangat sakit ketika melihat Yuri berkata kasar kepadanya”

Aku akhirnya bercerita kepada Kai yang notabenenya adalah sahabat sekaligus sepupu dari seorang namja tampan bernama Chanyeol, aku.

“ Aku mengerti perasaanmu , aku tahu kau tak bisa bertindak kasar kepada Yuri. Kamu serba salah, sekarang kamu dimana? Aku akan membantumu mencarinya”

“ Di depan sekolah kita , cepatlah sebelum aku mencarinya lagi sendiri di pusat kota”

 

 

[ SKIP TIME ]

> Author POV <

Kai dan Chanyeol mencari data-data file yang ada tentang siswa sekolahnya di kantor arsip sekolah , setelah Kai meminta appanya menelpon kepala sekolah untuk memberi izin akses masuk disana diawasi oleh penjaga sekolah. Yeah maklum saja hampir seluruh dari bangunan sekolah itu dibangun dari dana yang diberikan oleh ayah Kai.

“ ahaaaa.. ! Ini dia Byun Baekhyun,, !”

Kai melompat girang dan segera memberikan arsip tersebut kepada Chanyeol. Chanyeol tampak antusias dalam mencari alamat Baekhyun..

“ Dijalan XXXX nomor XXX Seol , Ok kita segera kesana . Kai tinggalkan motormu disini, nanti aku akan menyuruh Xiumin Hyung membawanya pulang ”

“ Mwo ! Andwe , dasar kau tiang. Itu motor kesayanganku, aku mau kesana memakai motor saja”

Kai menolak perkataan Chanyeol dengan mata yang membelalak lucu # ditimpuk D.O pake batu -_-“ abaikan.

Chanyeol memberi Deathglare yang akhirnya membuat Kai pasrah jika motornya itu dibawa pulang oleh Xiumin Hyung , bodyguard Chanyeol.

“ Dasar ! kalau jatuh cinta saja aku yang jadi korban. Dasar tiang listrik menyebalkan !”

“ Ya, aku tahu kamu sayang padaku. Kamu gak mau kan kalau sepupumu yang paling tampan ini nanti jadi gila karna menyesal”

Chanyeol mengeluarkan Puppy eyesnya kepada Kai dan sukses si Kamjong yang cute itu mengacak rambut Chanyeol dengan sayang.

“ Kajja kita ke alamat Baekhyun, atau kita akan jadi santapan nyamuk terus di sekolah ini”

Mobil Chanyeol melaju dengan pesat , mungkin karna Chanyeol sudah tidak sabar untuk bertemu dengan namja mungil yang telah menyita perhatiannya akhir-akhir ini. Sedangkan Kai terlihat sibuk dengan I-pad nya, dia bahkan tak menghiraukan kecepatan mobil mewah milik anak seorang pengusaha suskses tersebut.

Sesampainya di sebuah rumah kecil dengan penerangan remang, akhirnya Chanyeol menghentikan mobilnya.

“ Kau yakin ini rumahnya? “

Kai tampak ketakutan , jelas saja karena kkamjong yang satu ini sangat takut dengan hal-hal berbau horor.

“ Iya, dan jangan pernah menghina atau berkata buruk tentangnya sebelum aku membungkam mulutmu”

Chanyeol menatap tajam pada Kai, dia tidak ingin kejadian seperti Yuri menghina Baekhyun tadi terulang lagi.

“ As you Wish “

Kai maklum jika Chanyeol berkata seperti itu.

Mereka mengetuk pintu kayu tua tersebut berkali-kali. Tak ada tanda-tanda Baekhyun akan keluar akhirnya Chanyeol gusar dan membuka paksa pintu tersebut yang ternyata tidak dikunci. Dan apa yang dia temukan oleh Chanyeol didalam rumah tersebut sukses membuat Chanyeol shock dan Kai yang terlihat pucat.

“MWO ?! BAEKHYUN… !!”

Chanyeol berteriak nyaring ketika melihat apa yang sedang dilakukan  oleh namja mungil yang sangat dikaguminya itu. Bahkan Kai berubah pucat melihat apa yang tengah dilakukan Baekhyun.

 

> Baekhyun POV <

Setelah berhasil keluar dari rumah megah Chanyeol. Aku berlari dan terus berlari dengan air mata yang terus mengalir di pipiku. Dekil, Kumuh, kata-kata dari Yuri tadi menusuk tajam ke jantungku. Tanpa dia katakan seperti itupun aku sudah sangat menyadari aku yang miskin ini emang tak pantas menjadi teman namja tampan dan terhormat seperti Chanyeol.

“Hiks,, hiks tapi kenapa pelukannya bisa membuatku tenang Tuhan, kenapa? Mianhe Tuhan, seharusnya aku tak boleh sedikit berharap untuk dia..”

Aku meremas dadaku yang sakit , entahlah aku benar-benar dalam keadaan yang sangat menyedihkan sekarang. Baju seragamku yang lusuh menjadi bertambah kumal oleh air mata yang terus mengalir dari tadi. Ya ! hilanglah kau rasa sakit ! Aku menggigit bibir bawahku keras.

“ Seharusnya semua tak boleh terjadi,, hiks”

Aku menangis sambil berjalan gontai menuju ke arah rumahku yang lumayan jauh dari daerah rumah Chanyeol. Beruntung aku masih hafal dengan daerah sini, jadi aku tidak perlu repot-repot bertanya pada orang lain tentang jalan ke rumahku.

Sekarang entah jam berapa, aku merasakan perih yang luar biasa di perutku. Aku meringis kesakitan , aku kelaparan. Aku berusaha menahan lapar yang ada dengan menekan perutku sambil terus berjalan dengan gontai. Sekarang aku tidak menangis lagi, mataku sudah sembab dan aku sudah tak ingin lagi memikirkan tentang Chanyeol “orang asing” yang baru ku temui itu.

Gelap , keadaan sekeliling telah berubah menjadi kelam. Aku tak peduli dengan keadaan itu, yang ada dalam fikiranku sekarang hanyalah rumah, ya gubuk tempatku tinggal akan menjagaku dari orang-orang asing manapun itu. Aku mempercepat langkah kakiku yang sangat sakit berjalan dari tadi, dan ketika sampai didepan rumah, aku tersenyum kecut.

“ Aku pulang..”

Aku tersenyum miris , entah kepada siapa aku mengucapkan hal itu bahkan nyamukpun tak akan menunggu aku untuk pulang. Aku menghidupkan lampu kamarku yang remang, menatap nanar pada kasur tipisku ini. Ahh sudahlah, aku sekarang benar-benar kelaparan. Aku berjalan kedapur dan menemukan sebuah kentang diatas nakas yang ada disana. Yahh setidaknya aku bersyukur masih ada sesuatu yang bisa ku makan untuk mengganjal peruutku malam ini.

Aku menghidupkan kompor tua yang ada didapur dan menghidupkannya. Aku meletakkan  sebuah panci yang telah berisi air di atas kompor tersebut. Ketika aku akan membuka sebuah cutteryang ada di dapur, aku tak hati-hati melakukannya hingga tanpa sadar sekarang tanganku mengeluarkan darah segar. Telunjukku teriris cukup dalam, aku terkejut dan meringis menahan sakit. Luka dilenganku belum sembuh, sekarang tunjukku malah mengeluarkan darah segar begitu deras…

“ahhh.. Hiks appo, Hiks,, darah, aku takut .hiks “ Aku terus menangis meringkuk dilantai yang dingin ini.

“ Tok.. Tok.. Tok”

Aku mendengar pintu rumahku diketuk. Aku sempat terkejut dengan ketukan itu, karna selama ini tak ada satupun tetanggaku yang mengunjungiku apa lagi di malam hari. #maaf Baekki T_T whusss author diusir.

Penyakit phobia darahku membuatku menjadi sangat lemah , bahkan aku tak bisa berjalan kearah pintu hanya untuk membukakan siapa yang datang.

“ Braaak….”

Aku langsung menoleh kearah pintu yang terbuka dengan paksa oleh mereka. Mereka ? Jantungku hampir copot melihat siapa yang ada disana . Park Chanyeol dengan seorang namja yang sedikit ehhmmm hitam menatapku terkejut.

“MWO ?! BAEKHYUN… !!”

Aku tersadar oleh teriakan Chanyeol yang menatap ngeri kepada baju seragamku yang dipenuhi noda darah, ya sedari tadi aku mendekap telunjukku karna aku ketakutan.

Aku masih menangis menahan sakit yang kurasakan

“ Hiks , orang asing kau mau apa?”

Aku masih sempat bertanya sebelum Chanyeol akhirnya berlari kearahku dan membalut tanganku dengan jaket berwarna biru yang tadi dipakai olehnya.

“Kai, cepat temukan kotak P3K didalam mobilku cepat ! Jebal Kai eoh?!”

Dia terlihat membentak namja yang tenyata bernama Kai itu. Dan terlihat namja yang bernama Kai tadi langsung berlari mencari.

> Chanyeol POV <

Pemandangan seperti apa ini. Baekhyun sedang berdarah dan matanya sembab menahan tangis. Aku segera berlari dan tak menghiraukannya yang mengatakan aku orang asing.

“Mianhe.. Baekhyun, mianhe”

Aku menatapnya sendu. Dia hanya diam tak menatap kearahku, tapi dapat ku rasakan tangannya bergetar karna takut oleh darah. Aku membalutnya dengan jaket yang ku pakai, dan beruntunglah namja mungil ini tak menolaknya.

Kai kembali dengan kotak obat-obatan yang ada disana. Aku segera melakukan apa yang bisa untuk menghentikan pendarahan yang ada. Beruntung pendarahannya berhenti setelah beberapa saat aku membalutnya dengan hati-hati. Baekhyun tampak kesakitan ketika pertama kali obat merah itu bersatu dengan lukanya , namun kemudian dia terlihat lebih tenang ketika sahabat sekaligus sepupuku memegang pundaknya.

“ Baekhyun-ssi semuanya akan baik-baik saja, percayalah Chanyeol bahkan bisa mengobati lukaku ketika habis berkelahi waktu SMP”

Kai tampak berusaha menguatkan Baekhyun, dan beruntungnya Baekhyun terlihat tidak menolak kehadiran Kai. Aku tersenyum dan mulai bertanya kepada Baekhyun. Oh God, lihatlah bekas air matanya membuat jantungku sakit , aku tak tega melihatnya menderita.

“ Baekhyun-ah apa yang tadi kamu lakukan, kenapa kamu terluka seperti itu”

Dia terlihat pucat , kemudian dengan lemah Baekhyun menjawab petanyaanku.

“ Aku hanya lapar, dan aku ingin memakan kentang satu-satunya itu dengan membuatnya jadi sup. Tapi aku kurang hati-hati dan inilah yang terjadi , begitulah kejadiannya orang asing”

What?! Orang asing, lagi-lagi dia memanggilku demikian.

“ Hei, Baekki aku kan temanmu ne? Jangan panggil orang asing terus ?”

Pintaku pada Baekhyun,,

“ Molla.. Aku malas jadi temanmu, nanti gadismu itu memarahiku lagi”

Dia terlihat bertambah acuh dan berniat menyuruhku pergi. Kai hanya diam memaklumi sikap Baekhyun sekarang.

“ Mianhe, dia itu gadis gila yang suka mengejar-ngejarku. Aku tak ada hubungan apa-apa dengannya”

Entah kenapa aku takut kalau Baekhyun salah paham tentang Yuri.

“………”

Tak ada jawaban. Aku segera menarik Kai kearahku dan membisikkan sesuatu padanya. Kai yang tanggap dengan keadaanpun segera mengambil koperku yang ada dalam mobil dan membuka lemari pakaian Baekhyun. Tak banyak pakaian yang ada disana, dan Kai pun memasukkan pakaian Baekhyun kedalam koper tersebut. Sedangkan aku mencoba menahan kesedihanku melihat tempat tinggal Baekhyun ini.

“Ya ! apa yang kau lakukan . Andwe, jangan ambil barang-barangku!”

Baekhyun ingin menghentikan Kai. Tapi tentu saja aku lebih dahulu menghentikan langkah kaki Baekhyun dengan memeluknya.

“ Mianhe, mulai sekarang kamu tinggal ditempatku ne? Aku tak akan membiarkan kamu terus menderita lagi”

Aku berbisik pelan ditelinganya, dia meronta dalam pelukanku. Kemudian bahunya bergetar seperti menahan tangis.

“Aku tidak mau, aku tidak ingin membuat gadismu itu semakin menghina ku”

Dia menolak dengan menangis sendu.

“ Aku pastikan dia tak akan menyakitimu lagi, aku akan melakukan apapun untuk menjagamu. Aku tak akan pernah menyakitimu

Kali ini dia tidak membalas pelukanku, dia hanya mengikutiku ketika aku membawanya ke mobil. Entahlah , mungkin dia tidak percaya denganku yang asingini. Tapi aku bersungguh-sungguh.

 

> Author POV <

Baekhyun tampak lemas dibimbing oleh Chanyeol kedalam rumah. Dan kembali Dokter pribadi keluarga Park , Suho merawat luka Baekhyun. Kemudian Baekhyun makan bersama Chanyeol dan Kai di ruang makan yang terkesan sangat mewah dengan lampu yang memukau.

Baekhyun tengah mengenakan piyama berwarna Biru yang diberikan oleh Chanyeol. Namja mungil itu terlihat sangat rapi, pipi putihnya yang bersih terlihat segar. Dia telah mandi dengan bebarapa paksaan kecil dari si namja jangkung , karna Baekhyun terus mengatakan  tidak pantas.

“ Hemm, Baekhyun-ssi makanannya gimana , apakah kau suka?”

Kai mencoba akrab dengan Baekhyun. Dia memang sahabat yang sangat pengertian dengan Chanyeol, makanya dia akan menjaga apa yang Chanyeol jaga, termasuk Baekhyun.

“ Molla~ makanan kalian terlalu mewah untukku orang asing terhormat”

Baekhyun sepertinya belum bisa menerima keadaan hidupnya yang berubah drastis. Dia sendiri bahkan heran ketika Chanyeol mampu membuatnya nyaman. Dan Kai pun hanya tersenyum mengerti dengan keadaan Baekhyun. # huwaaaa Kai aku pa,,, pffttt disumpal oleh D.O pakai kain. -­_-“

“ Makan yang banyak ne, kamu harus kelihatan tembem seperti Xiumin Hyung” kali ini Chanyeol yang buka suara.

“……..”

Tak direspon oleh Baekhyun Chanyeol tetap tersenyum sambil mengelus lembut surai hitam milik Baekhyun. Hal tersebut sukses menciptakan semburat merah di pipi Baekhyun.

“ Ya ! Berhenti mengangguku atau aku akan pulang !”

Ancaman Baekhyun berhasil membuat Chanyeol segera melepaskan tangannya dari kepala Baekhyun.

“ hahahaha Tiang bodoh “

Kai tertawa melihat adegan dimana seorang cowok populer seperti Chanyeol tunduk kepada namja mungil seperti Baekhyun.

“ Ya, dasar Kau hitam”

Chanyeol tidak terima diejek oleh Kai didepan Baehyun?

“ Tuan Chanyeol ! Ikut aku sekarang juga”

Tampak Xiumin , body guard Chanyeol dengan cemas memanggil Chanyeol. Menyadari ada yang tidak beres, Chanyeol segera mengikuti Xiumin. Dua menit kemudian dia kembali dan pamit kepada Baekhyun, tampak sangat jelas situasi sedang tidak aman, raut wajah Chanyeol menggambarkan kecemasan.

“Baekki~ tinggal dulu dengan Kai ne ? Aku ada urusan sebentar”

Baekhyun sedikit khawatir dengan keadaan yang tiba-tiba itu,

“Jangan cemas ne? Aku pasti pulang, tidurlah dulu karna aku tak yakin aku akan bisa pulang dengan cepat”

Kai tak terima jika harus tinggal dan membiarkan sepupunya itu menghadapi entah apa yang tengah terjadi, dia mencoba untuk ikut.

“Andwe Kai,, Ku mohon temani dia untuk ku disini. Aku akan baik-baik saja, ada Xiumin hyung bersamaku”

Kai akhirnya menyerah dan mencoba percaya pada Chanyeol. Sesuatu yang tak terduga terjadi ketika Chnayeol akan melangkah pergi.

“ Ce .. Cepat pulang, dan Hati-hati Chanyeol”

Baekhyun berkata seperti itu, dan hal tersebut membuat Chanyeol tersenyum hangat.

“ Ne, aku pasti pulang”

Kemudian dia bergegas pergi dengan Xiumin yang tengah membawa senjata di tangannya. Baekhyun hanya menatap Chanyeol dengan cemas, hingga akhirnya Kai mengajaknya bicara.

“ Baekhyun, kamu boleh memanggilku Kai , selamat berteman”

“ Ne, Baekhyun imnida, se, selamat berteman ju, juga Kai-ssi”

Kai tersenyum dan melanjutkan makan dengan Baekhyun. Tanpa disadari oleh Baekhyun , Kai telah melihat kekhawatiran diwajah Baekhyun , mungkin dia mencemaskan Chanyeol.

 

 

TBC

Apa hal yang membuat Chanyeol tergesa-gesa meninggalkan Baekhyun dan Kai diruang makan? Akankah dia kembali seperti katanya pada Baekhyun? Bagaimana kisah selanjutnya? Nantikan “Never Hurt You” chapter 3. Huwaaaa , akhirnya Chapter 2 selesai. Mohon commentnya ya reader, author ngarep supaya bisa perbaiki chapter selanjutnya. >__<

 

16 pemikiran pada “Never Hurt You (Chapter 2)

  1. Aaaa daebakk,dr awal emang suka ama ff ini.^3^.
    Mirisss banget liat kondisi baekki kayak gitu T.T
    Semoga Yeollie beneran jagaa Baekki dar orang2 usill yaaa.
    Semogaa part 3 cepett muncul..and lebihhh panjang.eheheh

  2. Itu Baekki menyedihkan amat yaa 😦 smoga dichapter slnjutnya Baekhyun bahagia.Tlng dpercepat chapter 3 di keluarin ya author 😀
    lanjuttttttt

  3. Huwaaaaaaaaa kenapa menyedihkan yachh? Cpet munculin part 3 nya thor.buat baekhyun bahagia sm yeol.kalobisa taoris dimunculin ya kekekekeke stay writing

Tinggalkan Balasan ke Genie Kanata (Byun Genie) Batalkan balasan