Autumn In Love (Chapter 1)

Autumn In Love *Chapter 1*

Title : Autumn In Love

Author : Zhyagaem06

Genre : Romance,

Rating : G

Lenght : Chaptered

Main Cast :

EXO-K Oh Sehun

OC  Kim Haneul

EXO-M Xi Luhan

SNSD Im Yoona

Disclaimer : Semua cast diatas milik kecuali OC milik Tuhan, orang tua dan agensinya. Ide cerita murni hasil dari pikiran author

A/N : In FF pertama saya, jadi mohon maaf ya bila masih jauh dari kata bagus bahkan lumayan, FF ini terinspirasi waktu saya googling tentang musim gugur. Yaudah segitu aja ya reader.

**

Satu persatu dedaunan maple berjatuhan ketanah menjadi awal untuk musim gugur tahun ini. Angin yang berhembus kencang menerbangkan dedaunan kering itu kesegala arah. Jalanan besar yang sekarang dipenuhi oleh dedaunan kering itu terlihat sepi, tidak seperti hari lainnya yang selalu ramai oleh orang-orang terlebih bila sedang musim semi.

“Aish, Umma menyebalkan” rutuk seorang yeoja dengan hoodie putih yang sedang berjalan melintasi jalanan besar tersebut sesekali ia menendang-nendang guguran daun maple dijalanan itu dengan kasar.

Yeoja itu menghentikan langkahnya sejenak saat dirasakan ponselnya bergetar dibalik saku hoodienya

Yeoboseo…” ucapnya pada orang yang diseberang sambil memasang wajah malas.

“Ya! Kim Haneul kau kemana saja? Kenapa lama sekali, bukankah minimarket itu hanya berjarak 2 kilometer dari rumah? Kenapa kau belum kembali juga? Umma sudah sagat membutuhkan bahan itu untuk membuat kue” Haneul-yeoja itu- segera menjauhkan ponselnya dari telinga begitu mendengar teriakan Ummanya. Ia memutar kedua bola matanya bosan, kemudian mendekatkan kembali ponselnya ditelinga

Umma kau berisik sekali” ucapnya kemudian

MWO? Apa kau bilang? Dasar  anak kurangajar beraninya kau mengatai Ummamu sendiri berisik. Walaupun aku berisik aku tetap Ummamu, orang yang mengandungmu selama 9 bulan, merawatmu dari kau masih sekecil anak kucing sampai sekarang kau sudah sebesar jerapah, harusnya kau hargai itu dan bla bla bla”

Haneul mempout bibirnya kesal

“Baiklah Umma aku tahu aku salah dengan mengataimu berisik, tapi kau tidak perlu bicara panjang lebar seperti itu” ucap Haneul

“Ne! Sekarang kau ada dimana? Apa kau sudah membeli barang yang Umma pesan?”

Haneul meringis mendengar pertanyaan Ummanya itu

“Sekarang aku berada dijalan besar didekat danau, dan aku tidak membeli barang yang Umma pesan itu”

MWO? Kau….”

Umma dengarkan aku dulu…” potong Haneul “ Minimarketitu tutup karena sedang ada perbaikan jadi ya begitulah”

“Ya! Tapi seharusnya kau membelinya ditempat lain, minimarket itu bukan satu-satunya tempat yang menjual white butter

Mwo? Jadi Umma mau menyuruhku untuk membelinya di minimarket yang dekat dengan sauna itu?”

Ne…”

Shireoo” tolak Haneul mentah-mentah(?) “Lebih baik Umma menyuruh orang lain saja kakiku sakit karena berjalan terlalu lama, oh ya sepertinya aku akan pulang terlambat karena aku ingin kerumah Yejin dulu”

“Kau bilang kakimu sakit tapi kenapa kau malah kerumah Yejin? Dan Ya! Ya! Kim Haneul tut…tut..” sambungan telepon diputus begitu saja oleh Haneul, kemudian ia menon-aktif-kan ponselnya dan menaruh kembali ponsel berwarna pink itu kedalam saku hoodienya. Haneul pun kembali melanjutkan langkahnya namun lagi-lagi langkahnya terhenti saat mendengar sebuah teriakan yang cukup keras

“KAU MAU MATI YA?”]

Haneul yakin teriakan itu asalnya tidak jauh dari tempatnya berdiri sekarang dan benar saja dan benar saja ketika ia memutar tubuhnya kebelakang ia melihat dua orang namja bertubuh tinggi tengah berdiri berhadapan dengan tatapan saling membunuh satu sama lain dan ia makin terkejut saat namja yang berkulit agak gelap akan segera melayangkan pukulan pada namja yang satunya

“Ya! Ya! Apa yang kalian lakukan ? hentikan” Haneul dengan panik berlari kearah dua namja itu dan melerai perkelahian keduanya

“Kalian berdua ini, mentang-mentang disini sepi kalian bisa seenaknya berkelahi  begitu” kedua namja itu mengernyitkan dahi mereka heran melihat tingkah Haneul

“Ya Nona apa yang kau lakukan disana” teriak seorang pria tambun dengan topi yang menutupi kepalanya ia memegang sebuah alat pengeras suara. Haneul membulatkan matanya, kini ia menyadari ditempat itu bukan hanya dirinya dan dua namja itu tapi ada banyak orang disini dan yang semakin membuatnya kaget karena ada banyak kamera dan lampu di sana-sini

“Kau ini bagaimana sih Nona? Memangnya kau tidak lihat kalau kami sedang syuting?” tanya pria tambun itu. Haneul menundukkan wajahnya keran malu

“Ma…maaf aku tidak tahu kalau”

“Maaf katamu? Gampng sekali ya kau bilang maaf. Kau tahu karena ulahmu itu aku harus mengulang kembali adegan tadi, dasar yeoja” ucap namja berkulit putih yang berada didekat Haneul dingin. Haneul mengangkat kepalanya mendengar ucapan namja itu dilihatnya namja itu sedang menatapnya sinis

“Sudahlah, mungkin dia benar-benar tidak tahu” bela namja yang satunya lagi. Haneul memnghembuskan nafasanya lega, ternyata masih ada orang yang mengerti dengan keadaannya

“Baiklah kalau begitu kita break 30 menit, lalu kita ulang kembali adegan tadi” teriak pria tambun itu keanak buahnya, bisa didengar oleh Haneul seruan kesal dari orang-orang disekitarnya membuat Haneul semakin malu dan merasa bersalah.

“Tch….” decak namja putih itu  sambil berlalu meninggalkan Haneul dengan namja berkulit agak gelap itu

“Maafkan sikap temanku itu ya! Dia memang seperti itu orangnya” ucap namja yang masih berdiri di sebelah Haneul

“Ah tidak apa-apa, harusnya aku yang minta maaf sudah mengganggu syuting kalian” balas Haneul sambil membungkukkan badannya

“Kai-ah, apa yang kau lakukan disana? Ayo istirahat” teriak namja berkulit putih itu, kini ia berada disebuah tenda yang memang disediakan untuk mereka

Kai Kai Kai

Haneul sepertinya tidak asing dengan nama itu, ia memutar otaknya mencoba mengingat nama tersebut dan berhasil, ahh kenapa dia tidak menyadarinya sedari tadi

“Kai oppa! Kau Kai? Drummer band EXO itukan?” Haneul langsung histeris saat mengetahui siapa yang ada didekatnya sekarang. Sedangkan Kai hanya mampu tersenyum ramah

“Kau tahu aku ini adalah penggemar beratmu! Aku sangat suka apabila kau sedang bermain Drum itu terlihat keren” oceh Haneul berbinar

“Ah begitu! Terimakasih atas pujiannya” ucap Kai.

“Oh ya kenapa hanya kau dan Sehun oppa yang ada disini, Chanyeol oppa dan Baekhyun oppa mana?” tanya Haneul

“Memang hanya aku dan Sehun yang dipilih sebagai pemeran dalam drama ini sedangkan Chanyeol dan Baekhyun Hyung mereka sedang punya acara keluarga”

“Oh begitu” Haneul kembali tersenyum. Haneul pun mengambil ponselnya dan mengaktifkan kembali ponselnya itu

“Bolehkah aku berfoto denganmu?” tanya Haneul dan Kai hanya menganguk.

JEPRET. Sekita 4 atau 5 foto yang diambil oleh Haneul bersama Kai

“Gomawo Kai oppa, aku sangat senang hari ini” ucap Haneul, senyum belum pudar dari wajah cantiknya

“Ne. Apa kau tidak ingin berfoto dengan Sehun?” tanya Kai sambil melirik namja yang berada ditenda yang tidak jauh dari mereka

“Sebenarnya sih ingin, apalagi temanku adalah fans beratnya, tapi aku takut, bisa-bisa aku dimarahi seperti tadi” jawab Haneul

“Sehun tidak semenyeramkan itu kok, mungkin dia sedang bad mood saja” ucap Kai sambil tersenyum

“Tetap saja aku takut”

“Yasudah kalau kau tidak mau, oh ya siapa namamu?” tanya Kai sambil menatap Haneul, sedangkan yang ditatap langsung salah tingkah mendadak

“Kim Haneul, tapi panggil saja aku Haneul” jawab Haneul

“Nama yang bagus” puji Kai sambil mengacak-acak rambut Haneul lembut. Haneul merasakan wajahnya memanas karena perlakuan Kai

“Gomawo oppa, tapi sepertinya aku harus segera pergi, terima kasih untuk hari ini. Aneyeong” Haneul membungkuk kemudian berjalan menjauh dari Kai sambil melambaikan tangannya pada Kai.

Setelah Haneul sudah tak terlihat lagi, Kai segera menghampiri Sehun

“Namanya Haneul” ucap Kai sambil duduk dikursi yang berada didepan Sehun

Mwo?” ucap Sehun tidak mengerti dengan ucapan Kai

“Nama yeoja tadi Haneul, Kim Haneul”

“Untuk apa kau memberi tahuku nama yeoja berisik itu” ucap Sehun sinis

“Ya, siapa tahu saja kau tertarik padanya”

“Mwo? Apa aku tidak salah dengar? Tertarik pada yeoja berisik itu? Tidak mungkin”

“Jadi kau tidak berminat padanya?” tanya Kai sambil tersenyum, Sehun menganguk tidak mengerti dengan maksud temannya itu “ Kalau begitu yeoja itu buatku saja” setelah Kai menyelesaikan kalimatnya sebuah buku tipis langsung mendarat diwajah tampannya

“Awas saja kalau kau sampai berselingkuh dari sepupuku” ancam Sehun dengan tatapan tajam. Kai hanya tersenyum tipis menanggapinya.

“Tenang saja, aku itu setia pada Hana…” ucap Kai sambil berdiri dari duduknya “lagipula bagaimana mungkin aku merebut  yeoja yang disukai sahabatku” lanjutnya kemudian segera keluar dari tenda itu.

“Kai, kau mau mati ya?” Sehun pun ikut keluar dari tenda dan mengejar sahabatnya itu.

**

Yeoja cantik yang duduk disalah satu kursi di sudut cafe itu menatap guguran daun maple yang berjatuhan dari balik kaca jendela. Kedua bola matanya tak berpaling sedikitpun dari guguran daun kring itu sampai akhirnya ia kaget karena seseorang meniup tengkuknya

“Ya! Xi Luhan” pekiknya kesal, sedangkan namja yang sudah duduk didepannya hanya tertawa polos

“Mukamu lucu sekali Yoona-ah”

“Kau ini sudah datang terlambat mengagetkanku lagi” omel Yoona, yeoja itu kembali memfokuskan tatapannya pada kaca jendela tepatnya pada guguran daun maple

Autumn itu indah ya” ucap Luhan tiba-tiba. Yoona sontak menatap namja itu namun beberapa detik kemudian yeoja itu tertunduk sambil memainkan jari telunjuknya diatas cangkir capucino hangatnya

“Ketika dedaunan kering yang berjatuhan ditanah bahkan ada yang dibawa terbang oleh angin, pemandangannya sangat indah” sekarang Luhanlah yang fokus menatap diluar jendela

Ne..” jawab Yoona pela

Mwo?”

“Tapi aku lebih suka winter” lanjutnya masih tetap tertunduk

“Kau menyukai musim es itu?”

“Bukan hanya winter, aku juga menyukai  spring  dan summer

“Lalu bagaimana dengan  Autumn

“Aku membenci musim gugur” ucapnya dengan mata berkaca-kaca

“Kau menyukai semua musim tapi kenapa tidak dengan  Autumn?” tanya Luhan tidak mengerti

“Karena winter, spring, dan summer tidak merebut kebahagiaanku” Luhan terdiam kini ia mulai mengerti kemana arah pembicaraan Yoona. Ia menghela nafas berat dan menyandarkan tubuhnya pada sandaran kursi. Keduanya terdiam dan larut dalam pikiran masing-masing

To Be Continue

Hehe segitu dulu ya Chapter 1nya

Kalau yang udah baca jangan lupa RCL ya

Tapi saya lebih seneng kalau kalian commnet^^

Jangan jadi siders#plak

10 pemikiran pada “Autumn In Love (Chapter 1)

Tinggalkan Balasan ke icloudsseistable Batalkan balasan