Group Killer In The World (Chapter 1)

Title : group killer in the world ( chapter 1 )
Author : luyooncilla
Length : multichapter
Genre : little friendship, little romance, little fantasty
Main cast :
– Xi luhan
– Im yoona
– Oh sehoon
– Seo joo hyun
– Stephanie hwang
– Byun baekhyun
– Kim taeyeon
– Jongdae
– Kyungsoo
– jung jessica
Disclaimer : semua cast disini milik Tuhan, author cuman pinjem sebentar
Author note : ini ff pertamaku jadi aku minta maaf duluan kalo ada kesalahan atau membosankan.

Happy reading

Seoul, korea

“Aku tidak menginginkannya, lebih baik aku pergi ke china” cetus seorang namja kepada appanya yang berada di hadapannya.”aku punya target disana, tidak mungkin kan kalau aku yang menyamar jadi murid?” Nada bercanda keluar dari mulutnya.
“Aku sudah menebaknya, kalau appa menyuruhku untuk pergi ke sekolah pasti target itu ada disana, tapi aku bosan, apa appa tidak menyadarinya, dalam setahun aku bisa pindah sekolah berapa kali?” Terlihat raut wajah kesal dari namja itu.
“Kim Luhan, berhentilah bersikap seperti itu, appa tidak menyukainya” akhirnya kekesalan appa nya itu meluap juga.
“Baiklah, kapan aku masuk?”
“Mulai besok, dan data targetnya akan ku berikan nanti malam”
“Ya sudah, daa appa” sisi kekanak-kanakannya itu yang membuat orang bahkan tidak bisa percaya kalau dia adalah seorang yang kejam.

Keesokan harinya
Seoul International Art High School

“Anyyeonghaseo tiffany songsaenim” semua murid yang ada di kelas itu memberi salam pada guru yang ada dihadapan mereka.
“Ne, anyyeonghaseo silahkan duduk, ehm… luhan-sshi come here” tiffany memalingkan  kepalanya menatap kearah pintu kelas. Kemudian namja yang dipanggil luhan itu masuk, dan bahkan saat dirinya masuk para yeoja yang ada di kelas itu langsung salinh berbisik walaupun bisikan mereka terdengar sangat jelas di telinga luhan.
“Itu dia yang namanya luhan” kata salah satu yeoja saat luhan melewatinya. “Bahkan satu sekolah sudah mengetahuinya”timpal salah seorang yeoja lagi.

“Anyyeonghaseo jeonun luhan imnida”
“Kamu bisa duduk disana” kata tiffany sambil menunjuk bangku yang ada di belakang dan pinggir itu.
“Oh, ne songsaenim” kemudian luhan langsung menuju bangkunya.

“Anyyeong jeonun oh sehoon imnida dan kamu bisa memanggilku sehun” jelas sehun yang duduk di depannya.
“Ne, dan aku kim lu…” belum menyelasaikan kalimatnya tapi sudah dipotong sehun
“Aku sudah tau, apakan kamu tau kalau satu sekolah ini sudah mengetahui siapa luhan dan bagaimana wajahnya”
“Hahahahaha, apakah aku sebegitu terkenalnya disini” kata luhan dengan nada bercanda, tapi memang benar karena baru beberapa menit yang lalu dia sampai disekolah ini tapi sudah dikenal semua org.

“Apakah kau mengenal oh jang rin, dia itu ayahku” nada pamer keluar dari mulut sehun
“Oh, apakah kau benar-benar anaknya, aku bahkan tidak mepercayainya” matanya terbelalak mendengar ucapan sehun tadi bagaimana tidak, oh jang rin adalah seorang penjual senjata rahasia di seluruh asia dan dia sangat terkenal dikalangan para penembak.
“Apakah kau mengenalnya, kalau itu benar berarti identitas ku ketawan” ucap sehun khawatir, karena sehun adalah anak tunggal dari oh jang rin dan dia tidak menyangka kalau luhan menekuni bidang persenjataan juga.
“Kenapa?, apakah kamu menyamar disini?” Tanya luhan dengan wajah yang terlihat tenang. “Tidak, aku disini menjadi diriku sendiri hanya saja kebanyakan murid atau guru disini tidak mengenali ayahku”
“Kamu bisa menembak?”
“Tentu saja, tidak mungkinkan anak tunggal dari seorang penjual senjata rahasia tidak bisa menembak?” Pertanyaan itu sudah memberikan jawaban yang cukup untuk luhan

“Sebenarnya aku merahasiakan ini dari siapapun tapi karena kamu termasuk golongan penembak, aku akan mengungkapkannya” terlihat suasana sedikit canggung yang dibuat oleh luahn disana karena sudah menyangkut rahasia seseorang.
“Apa itu?” Tanya sehun
“Aku adalah seorang pembunuh bayaran dan berjanjilah untuk merahsiakan hal ini” luhan mengacungkan jari kelingkingnya mengisyaratkan sebuah tanda perjanjian ala anak kecil.”Waw, dan kau masih muda sudah jadi pem….” belum sempat melanjutkan kalimatnya tiba2
“SEHUN LUHAN KELUAR DARI KELAS SAYA SEKARANG !!!!!” Teriak tiffany dengan penuh amarah karena mereka berbicara saat tiffany sedang menjelaskan
“Ne, songsaenim” sehun berdiri dan membungkukan badanya kemudian berjalan keluar, bahkan tidak ada raut wajah ketakutan dimukanya.”apa yang kamu lakukan disana luhan, cepat ikuti sehun, dan jangan mengulangi kesalahan ini lagi” tiffany kemudian melanjutkan pelajaran,sedangkan luhan langsung berdiri dan keluar dari kelas mengejar sehun yang sudah pergi duluan.

“Sehun-ah apa kamu tidak takut sudah dikeluarkan dari kelas?” Tanya luhan disela larinya untuk menyamakan langkah dengan sehun.
“Tidak, aku sudah terbiasa”
“Sekarang mau kemana”
“Ikut saja” sehun melangkahkan kakinya menuju taman yang berada di atap sekolah.

-atap sekolah-

“Baekhyun-ah” terdengar suara sehun yang baru saja sampai dia atap sekolah bersama luhan, namja yang dipanggil baekhyun itu kemudian memalingkan wajahnya mencari siapa yang barusan memanggilnya
“Sengaja tidak ikut pelajaran pertama atau dikeluarin dari kelas?” Suara santai baekhyun keluar saat mereka sudah duduk berhadapan
“Diusir sama tiffany” balas sehun
“Anyyeong, aku luhan” tiba-tiba saja luhan menyela pembicraan mereka berdua
“Oe, baekhyun imnida”
“Dia ini seorang pembunuh bayaran” Balas sehun tanpa ada rasa takut karena sudah mengingkari janjinya. Dan dengan sekejap mata luhan melongo.
“Benarkah, kalau begitu sekali lagi, kenalkan aku baekhyun dan berprofesi sama sepertimu”
“Jinjayo, aku bahkan baru menemukan seorang pembunuh bayaran yang seumuran denganku” kata luhan tidak percaya.
“Luhan-ah, baekhyun ini baru beberapa bulan jadi seorang killer” ucap sehun yang terlihat meremehkan baekhyun
“Sudah berapa lama kamu menekuni bidang ini” tanya baekhyun pada luhan tanpa mengalihkan pandangannya pada sehun.
“Ehmm… sekitar 5-6 tahun, mungkin” luhan mulai memainkan jarinya untuk menghitung
“Jinja, wah hebat sekali, luhan daebak” baekhyun mengacungkan jempolnya, sedangkan sehun mengeluarkan raut wajah tidak percaya dan “bagaimana bisa?”.

Kemudian mereka melanjutkan perbincanganya hingga istirahat. Dan sejak saat itu luhan, sehun, dan baekhyun adalah teman baik yang sangat terkenal disekolah.

-Tiffany’s room-

“Yeoboseo..”

“…….”

“Ne”

“………”

“Ne, aku akan segera melakukannya”

Klik. Tiffany mematikan sambungan telefon terlebih dahulu,kali ini dia mendapat target anak kelas junior di sekolah mereka. “Bersiaplah untuk menemui kematianmu yuri-ah” kata tiffany dalam hati. Kemudian dia mengambil telfonnya lagi dan bersiap untuk menelfon seseorang.
“Yeoboseo”terdengar suara seorang yeoja di sebrang sana
“Barusan aku menerima target baru” tiffany terdengar begitu bersemangat
“Jinja, itu berarti kita akan bersenang-senang dalam waktu dekat” ternyata temannya tiffany yang ada disebrang sana ikut bersukaria.
“Sica-ah apakah kau mengenal luhan?” Nama namja itu tiba-tiba saja muncul di pikiran tiffany, karena tadi pagi saat dia bertemu dan berkenalan dengan luhan rasanya dia pernah mendengar nama itu.
“Wae, aku memang mengenalnya”
“Jinja, kalau begitu kira-kira berapa umurnya sekarang?” Tiffany mulai memastikan bawha namja yang menjadi murid barunya itu adalah namja yang jessica kenal.
“Ehm… mungkin sekitar 17 sampai 18 mungkin” jessica malai mengingat-ingat profil luhan.
“Ahh, berarti benar dia orangnya, bisakah kau mamberitauku semua tentangnya yang kau ketahui?”
“Wae, kenapa tiba-tiba kita membahas tentang luhan?” Jessica mulai bingung dengan sikap tiffany yang sepertinya sangat ingin mengetahui semuanya tentang luhan.

“Sudahlah jebal, akan ku jelaskan nanti saat kita bertemu”
“Baiklah, ………. jadi begini, saat pertama kali aku melihatnya sebuah pistol sudah terdapat di tangan kirinya, bajunya yang casual, dan keringat yang memenuhi wajahnya. Kemudian kami sempat bekerjasama untuk beberapa minggu. Dan yang ku tau, dia itu sudah menjadi pembunuh bayaran saat umurnya 12 tahun, dia adalah anak dari kim shin won. Yang masih tidak bisa kupercaya adalah dia lebih muda dariku tapi dia sudah seperti senior bagiku. Dan skill menembaknya yang keren!” jessica mulai menceritakan kekagumannya pada luhan.
“Apa sampai sekarang kau masih berhubungan dengannya?” Tanya tiffany
“Terakhir kali aku bicara dengannya itu seminggu yang lalu saat tugasku dengannya selesai di jepang, dan dia kembali ke korea lebih dulu karena appanya” jelas jessica.
“Ohh, ya sudah sabtu ini kita bertemu di cafe biasa ya, dan kau harus membantuku dalam urusan yuri, arrasso?” Karena ini masih hari rabu dan mereka pasti masih sibuk dengan urusanya masing-masing maka tiffany memilih hari sabtu.
“Arrasso, bye!” Klik, mereka mengakhiri perbincangan malam ini.

“Sepertinya aku harus membicarakan hal ini dengannya” desah tiffany dalam hati dan kemudian dia menghempaskan tubuhnya keranjang.

-seoul international art high school-

“Ya! Luhan-ah irona” sehun menyikut namja yang ada di sebelahnya ini.”Ini sudah istirahat, IRONAAA!!!!! Kali ini sehun berteriak tepat di telinga luhan.
“Ya! Apa kau mau membunuhku? Aku kan sudah bilang tadi kalo mau bangunin tuh jangan pake teriak!” Luhan akhirnya terbangun oleh teriakan sehun yang menurutnya bisa membuat telinganya rusak dalam sekejap jika dia mendengarnya lagi.
“Hahahahahaha….. ne ne, kajja aku benar-benar lapar dan baekhyun sepertinya sudah menunggu di kantin” ujar sehun yang langsung keluar dari kelas.

-kantin-
“Udah lama nunggu” tanya sehun pada baekhyun yang sedang melihat-lihat buku menu.
“Lama baget, aku sampe udah lumutan nungguin kalian disini” jawab baekhyun kesal.
“Mana lumutnya aku gak liat, palingan cuman telat berapa menit” cibir luhan tanpa rasa ada bersalah kalau dialah yang membuat sehun terlambat dan kekesalan baekhyun.
“Oh iya, gimana tuh ulangannya tadi, lancar gak?” Tanya baekhyun yang kini mulai melupakan rasa kesalnya.
“Lancar dong, banget malah” jawab luhan pasti
“Ya! Memangnya aku tidak melihat kamu dari tadi ngapain aja?” Tanya sehun pada luhan
“Ya ngerjain ulangan lah, terus mau ngapain kalo gak?”
“Baekhi-ah apa kau tau tadi itusaat ulangan aku putar otak buat jawab soal tapi luhan, dia jawab soal gak lebih dari 5 menit trus tidur” cibir sehun, tapi memang benar bahkan luhan tadi tidak melihat soalnya dia terlalu ngantuk untuk mengerjakan soal yang diberikan oleh guru killer di sekolah
“Hah, tapi yang aku bingung tuh walaupun dia jawab soalnya gak lebih dari lima menit tapi nilainya tuh gak pernah merah?” Baekhyun memang sangat heran dengan temannya yang satu ini.

Tiba-tiba telphone sehun berbunyi.
“Yeoboseo..”
“……………”
“Ne, namanya im yoona dan sekarang ada di…., mwo sekarang?” Mata sehun membulat saat mendengar kata sekarang. Sedangkan baekhyun dan luhan hanya menatapnya bingung.
“…………”
“Ne….ne baiklah, aku akan kesana sekarang” sehun kemudian menutup telphone nya.

“Aku harus pergi sekarang, luhan-ah aku titip ijin buat tiffany” tanpa mau mendengar jawaban dari luhan, sehun langsung beranjak dari tubuhnya dan berlari.
“Ada apa dengannya?” Baekhyun masih tercengang dengan apa yang barusan dilakukan sahabatnya itu.
“Tunggu sebentar, ehm…. kayaknya aku pernah denger nama im yoona deh” luhan terlihat sedang berkutat dengan otaknya.
“kau sama saja dengan sehun” ucap baekhyun kesal
“Ah! Aku tau, im yoona dia pernah bekerjasama denganku juga”
“M-mwo…. bagaimana kau bisa mengenalnya?”
“Aku kenal dia, waktu itu aku bekerja sama dengannya di china sekitar setengah tahun yang lalu” ujar luhan.
“Ohh, sepertinya kau benar-benar sudah senior”
“Hahaha… ya sudah aku balik dulu ke kelas” luhan bergegas oergi meninggalkan baekhyun yang masih terduduk.”ck…ck…ck kau dan sehun sama aja, gak ada bedanya.

– B cafe- (maaf lagi buntu ide ^_^)

“Oe, kau sehun kan” yoona sedikit berteriak supaya namja yang baru saja membuka pintu cafe ini menoleh kearahnya
“Ne, kau pasti yoona” balas sehun saat dia sudah duduk menghadap yoona.
“Ehm…. sebelumnya aku minta maaf udah ganggu sekolah kamu nih, pasti sekarang masih pelajaran kan?” Suasana changgung meliputi mereka.
“Ohh… Goenchanayo”
“Tadi sebelum aku ke sini, aku bertemu dulu dengan appa mu dan dia memberiku ini” kata yoona sambil menunjukan sebuah amplop coklat.
“Oe, benarkah! Mungkin ini tugas kita” sehun kelihatannya tertarik dengan amplop itu dan dia langsung membukanya.
“Bacakan saja” ujar yoona
“Baiklah, ehm…….. MWO!!!!! Xi luhan?!!!!!!!” Matanya berhasil membulat ketika melihat apa yang barusan saja dia baca.

Tbc….

9 pemikiran pada “Group Killer In The World (Chapter 1)

  1. waw keren…
    ceritanya tentang pembunuh bayaran ya…

    ada baekhyun juga, jadi pembunuh juga

    makin penasaran sama ceriyanya
    lanjutnya jangan lama2 ya thor…

    ^^

Tinggalkan Balasan ke Tiara Batalkan balasan