Crazy

Crazy

edit

Title   : Crazy

Author : @DesyanaAyuN

Cast   : – lee seungyeon OC

-kim jongin EXO

 

Genre : Romance

Length : oneshoot

Rating : PG-15

 

annyeong… ini ff pertama yang author publish, asli 100% buatan author jika ada kesamaan mohon dimaafkan. Typo beredar dimana-mana. Semoga suka.

 

Happy reading

 

 

-lee seungyeon-

 

Hah tidak…. kenapa aku harus berpapasan dengan dirinya?, lihatlah anak berandalan itu benar-benar menjengkelkan, senyumnya, matanya, semuanya sungguh buat aku muak. Bukannya muak tapi hanya malas harus berpapasan apa lagi harus berurusan dengan manusia itu, kenapa? Kalian ingin tahu? Karena dia selalu mengerjaiku, membuat masalah denganku, bahkan dia tak segan-segan untuk mempermalukanku di depan umum, aku sendiri pun tak tau apa permasalahannya dengan manusia itu. Aku tidak sekelas dengannya, aku tidak pernah mengenalnya, dan aku bahkan tidak pernah mengobrol dengannya walaupun dia sudah mengerjaiku. Ntah lah aku malas berurusan dengan orang-orang seperti itu, lebih baik aku diam saja daripada melawan dan akan memperparah keadaan.

 

Kulihat dari ujung mataku dan anak berandalan itu menatapku tajam, aku hanya diam dan tak menoleh sedikit pun kearahnya. Lihatlah pakaiannya sunggu berantakan, kancing-kancing terbuka, dasi entah kemana, kemeja yang dikeluarkan, rambut berantakan, sungguh anak itu seperti tak pernah diurus oleh orang tua nya kalau dia anak orang tua ku sudah aku jamin pasti kedua orang tua ku akan mengomelinya setiap hari.

 

Aku berhasil melawatinya dan tumben sekali dia membiarkan aku lewat begitu saja, hmm mungkin dia sudah sadar kalau menindas yang lemah itu tidak baik dan semoga saja akan seterusnya seperti ini.

 

 

—–

Bel pulang sudah berbunyi aku segera membereskan barang-barangku, ku tolehkan kepalaku kearah samping kiri

 

“chanri-ya mianhae nanti kau harus pulang sendiri karna aku dijemput sungmin oppa” kataku

 

“gwenchana, aku bisa pulang sendiri” katanya sambil tersenyum

 

“atau kau ingin pulang bareng denganku, nanti oppa ku akan mengantarmu sampai rumah bagaimana?” mungkin ini bukan ide buruk, dan mungkin kita bisa makan dulu sebelum pulang bukankah seharian sekolah dan berfikir membuat perut terus merasa lapar?.

 

“haha anniya gwenchana aku bisa pulang sendiri. Kajja kita pulang” katanya sambil menarik tanganku. Aku hanya diam saja, percuma melawan chanri kalau dia sudah berkata tidak ya pasti akan berkata tidak.

 

 

Pas sekali saat aku dan chanri sampai di halte, bus yang biasa aku dan chanri tumpangi datang. Chanri segera masuk kedalam dan melambaikan tangannya kepadaku, ku balas melambaikan tanganku kearahnya. Kini aku sendirian di halte bus, kulirik jam yang ada dipergelangan kiriku baru 10 menit aku menunggu tapi kenapa seperti menunggu 1 jam, lama sekali.

 

Kudengar ada langkah kaki yang mengarah ke arah ku, saat aku menoleh ternyata anak-anak berandalan itu yang sedang jalan ke arah ku. Aku hanya diam dan menundukkan kepala ku, melihat ke arah sepasang sepatu ku sampai tiba-tiba bangku kosong disebelah kiri dan kananku ditempati oleh seseorang yang aku yakini pasti anak-anak berandalan itu.

 

“hey nona lee” kata seseorang yang disebelah kanan ku sambil merangkul pundakku. aku melebarkan mataku dan menoleh kearah orang itu, aku hanya diam dan melepas tangannya yang berada di pundakku. sunggu membuatku risih.

 

“kau tidak membalas ucapanku? Sombong sekali” katanya dan merangkul pundakku lagi.

 

“mungkin dia takut pada mu kai haha” kata seseorang di depanku. aku benar-benar risih sekarang, aku harus pergi dari tempat ini segera mungkin.

 

“mianhae, annyeong” aku langsung berdiri, dan ini pertama kalinya aku mengeluarkan suara untuk orang-orang ini. Saat aku ingin melangkahkan kakiku tiba-tiba ada seseorang yang menarik tanganku untuk duduk kembali.

 

“santai saja lah nona lee, kami tidak akan berbuat macam-macam kepadamu” aku hanya diam, malas menanggapi terlebih lagi menanggapi ucapan kai, ya kim jongin atau sering di panggil kai.

 

“sudah lah kai kau biarkan saja dia pergi, lihatlah dia ketakutan” ucap seseorang lagi yang ada di sebelah kiriku. iya kau benar, aku ketakutan dan mulai risih.

 

“haha benar apa yang dikatakan sehun biarkan saja dia pergi”

 

“wah beruntung sekali kau nona lee, teman-temanku menolong mu. Berterima kasih lah pada sehun dan tao” ucapnya sambil menepuk tangannya keras. Sedangkan aku? Seperti biasa hanya diam dan menunduk

 

Aku langsung saja berdiri dan bermaksud untuk lari tapi tepat sekali sungmin oppa memberhentikan mobilnya didepanku, tanpa basa-basi lagi aku langsung masuk dan menyuruh sungmin oppa untuk pergi dari situ.

 

 

-author pov-

 

Pagi ini sama seperti hari-hari biasanya, semua orang melakukan aktifitasnya. Salah satunya lee seungyeon sudah memulai aktifitasnya seperti biasa, bersekolah, belajar, berinteraksi. seungyeon memasuki kelas yang hanya berisikan 5 orang, menuju tempat duduknya dan membuka buku paket yang akan dipelajari hari ini. Ini lah kebiasaanya di saat anak-anak yang lain pagi-pagi sudah bergosip ria seungyeon akan membuka buku paketnya dan belajar, maka tak aneh kalau seungyeon menduduki peringkat 1 disekolahnya atau bisa dibilang peringkat 1 seangkatannya.

 

 

 

Bel istirahat sudah berbunyi, semua anak-anak berhamburan kelas tak terkecuali seungyeon dan chanri.

 

“palli kita ke kantin” ajak chanri tapi hanya di jawab gelengan oleh seungyeon. Chanri menatap bingung ke arah seungyeon

“kenapa? Kamu mau kemana?” tanyanya lagi

 

“ingin mengembalikan buku ini dan meminjamnya yang baru” seungyeon mengangkat buku yang dipinjamnya dari perpustakaan. Chanri hanya menggagukkan kepalanya “baiklah, aku duluan ya”

 

 

Seungyeon menelusuri rak-rak buku satu persatu dengan teliti memilih buku yang akan dipinjamnya kembali,atau membacanya sampai jam istirahat selesai mengingat keadaan perpustakaan yang sepi hanya ada beberapa murid. Mata seungyeon terus mencari buku yang menarik untuk dibaca, matanya tak pernah lepas dari berbagai judul dan bentuk buku yang terjejer rapi ditempatnya sampai-sampai seungyeon tak menyadari bahwa ada seseorang yang mengikutinya dari tadi. Orang itu tersenyum licik, menyeringai memperlihatkan senyumnya yang siapa saja yang melihatnya akan terpesona. Orang itu mendekati seungyeon, semakin lama semakin dekat sampai tepat dibelakang gadis itu, lengan orang itu terangkat memeluk tubuh mungil seungyeon, menaruhkan lengannya dipinggang gadis itu dan perlahan menempelkan kepalanya dileher seungyeon.

 

seungyeon hanya diam, badannya gemetar,dan ia memberanikan diri untuk mengeluarkan suaranya musti harus terbata-bata.

“s..si..siapa kau?” tangan seungyeon berusaha untuk melepas tangan yang melingkar dipinggangnya dan mencoba untuk membalikkan badannya. Tapi tanpa diduga tangan itu malah semakin mengeratkan tangannya dipinggang seungyeon. Sedangkan seungyeon jangan ditanya yang pasti dia semakin takut dan berfikir mungkin dia sedang dikerjai lagi? Itu bisa terjadi terlebih lagi ia sering mendapatkannya.

 

“ini tidak lucu, siapa kau? Kau hanya ingin mengerjaiku saja kan?” lagi, seungyeong memberanikan diri lagi untuk bertanya, tiba-tiba badan seungyeon dibalikan dan dipepet diantara rak buku dan badan orang itu. Saat seungyeon melihat siapa orang yang telah melakukan ini padanya betapa terkejutnya dia bahwa yang melakukannya adalah kim jongin si anak berndalan itu.

 

“mau a..apa kk..au?” ucap seungyeon terbata, hey bangaimana tidak? Sekarang muka jongin berada dekat didepan muka seungyeon bahkan hidung mereka bertemu wajar saja jika seungyeon terbata.

 

Mata tajam jongin menatap lurus tepat dimanik mata seungyeon, membuat seungyeon diam membatu dan baru dia sadari ternyata jongin si anak berandalan itu memiliki pesona dan memiliki wajah yang tampan, pantas saja jika anak-anak perempuan disekolahnya tergila-gila dengan laki-laki dihadapannya sekarang.

 

Jongin semakin mendekatkan wajahnya dengan wajah seungyeon, menatap ke arah bibir pink gadis didepannya. Jongin sedikit memiringkan kepalanya dan menyentuhkan bibir tebalnya sekilas dibibir pink seungyeon. Sekilas ya hanya sekilas atau hanya sebuah kecupan yang jongin tinggalkan dibibir seungyeon tapi mampu membuat gadis itu terpaku, seperti disengat listrik beribu watt.

kini jongin menyeringai dan mendekatkan bibirnya dikuping seungyeon dan membisikkan kata-kata yang membuat seungyeon makin diam membatu.

 

“mulai sekarang kau milikku. milik kim jongin”

“dan mulai sekarang kau pacar ku” ucapnya dan menunjukkan seringainya lagi dan pergi begitu saja meninggalkan seungyeong yang masih mencerna satu-persatu apa yang dilontarkan laki-laki berkulit tan tersebut sambil memegang bibirnya. Apa dia gila?. Pikir seungyeon.

 

-End-

43 pemikiran pada “Crazy

  1. Omonaaa kren critanya author… Mngkin klo ini mlti chpter psti lbih sru lgi.. Hohohohoooohohhoho smngt trus buat krya” slnjtnya y thor
    Fighting

Tinggalkan komentar